6 research outputs found

    Analisis Daya Saing Komoditas Bawang Merah Di Nagari Alahan Panjang Dan Nagari Air Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, Sumatera Barat

    Get PDF
    Salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai potensi dikembangkan secara bagus di Indonesia adalah komoditas bawang merah, yang berpotensi di perdagangkan di pasar Internasional. Provinsi penghasil utama bawang merah di Pulau Sumatera yaitu Sumatera Barat Kabupaten Solok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya saing usahatani bawang merah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat dan mengetahui dampak kebijakan pemerintah terhadap output dan input dalam usahatani bawang merah. Metode penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis data yaitu PAM (Policy Analysis Matrix). Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani bawang merah di Kabupaten Solok Sumatera Barat mempunyai Keuntungan Privat sebesar Rp. 34.269.456,00 (Keunggulan Kompetitif) dan mempunyai Keuntungan Sosial sebesar Rp. 92.203.432,00 (Keunggulan Komparatif), dan memiliki keunggulan kompetitif dengan hasil 0,24 (Privat Profitability), dan keunggulan komparatif dengan hasil 0,04 (Social Profitability). Kata kunci: Keunggulan kompetitif, Keunggulan Komparatif, Keuntungan Finansial dan Keuntungan Ekonomi

    Analysis of Competitiveness of Shallot (Allium cepa L.) Commodities in Nagari Alahan Panjang and Nagari Air Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, West Sumatera

    Get PDF
    One of the horticultural commodities that has the potential to be well developed in Indonesia is the shallot commodity, which has the potential to be traded on the international market. The main producing province of shallots on the island of Sumatra is West Sumatra, Solok Regency. This study aims to determine the competitiveness of shallot farming in Solok Regency, West Sumatra and determine the impact of government policies on outputs and inputs in onion farming. The research method is descriptive qualitative and quantitative descriptive methods. Data analysis is PAM (Policy Analysis Matrix). The analysis shows that onion farming in Solok Regency, West Sumatra has a Private Advantage of 34,269,456.00 (Competitive Advantage) and has a Social Advantage of 92,203,432.00 (Comparative Advantage), and has a competitive advantage with a yield of 0.24 (Private Profitability) and comparative advantage with a result of 0.04 (Social Profitability)

    PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI SALAH SATU ADDED VALUE KOMODITI SALAK SIDIMPUAN DALAM PENERAPAN ZERO WASTE DI DESA LEMBAH LUBUK RAYA KECAMATAN ANGKOLA BARAT

    Get PDF
    Request for salak sidimpuan every year. is quite high but the production of salak is decreasing every year as a result of climate change and also the way of cultivation that has changed. During the harvest season, there is a surge in production which causes low prices. The main obstacle that arises is the decreasing production of salak every year. Community service activities in Lembah Lubuk Raya Village, West Angkola District, South Tapanuli Regency gave very positive results seen from the enthusiastic response of the farming community to participate in activities, both socialization activities on value added for zero waste and training in the manufacture of liquid organic fertilizer. It is hoped that this activity can continue to be carried out so that the transformation of knowledge from universities to the community can continue and provide results in economic development  Keywords: Salak, Commodity, Value Added, Zero Waste, Lembah Lubuk Raya

    ANALISIS USAHATANI GANDUM (Triticum spp) DI KENAGARIAN ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK SUMATERA BARAT

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan Usahatani Gandum dan menghitung pendapatan serta keuntungan petani gandum di Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Metode yang digunakan adalah metode survey. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Kemudian Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk tujuan pertama adalah deskriptif kualitatif, sedangkan untuk tujuan kedua adalah deksriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan usahatani gandum yang dilakukan petani ada beberapa kegiatan yang belum sesuai dengan anjuran nya seperti jumlah pemakaian pupuk. Rata-rata pendapatan petani sampel dari usahatani gandum yaitu sebesar Rp. 8.036.448 Ha/MT dan rata-rata keuntugannya yaitu sebesar Rp. 6.673.781/Ha/MT. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah petani harus melakukan teknis budidaya sesuai dengan anjuran, seperti jumlah pemakaian pupuk, benih, pestisida, dan pemeliharaan tanaman agar lebih intensif lagi dan menyesuaikannya dengan anjuran peneliti gandum Unand
    corecore