7 research outputs found

    Population Status of a Cryptic Top Predator: An Island-Wide Assessment of Tigers in Sumatran Rainforests

    Get PDF
    Large carnivores living in tropical rainforests are under immense pressure from the rapid conversion of their habitat. In response, millions of dollars are spent on conserving these species. However, the cost-effectiveness of such investments is poorly understood and this is largely because the requisite population estimates are difficult to achieve at appropriate spatial scales for these secretive species. Here, we apply a robust detection/non-detection sampling technique to produce the first reliable population metric (occupancy) for a critically endangered large carnivore; the Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae). From 2007–2009, seven landscapes were surveyed through 13,511 km of transects in 394 grid cells (17×17 km). Tiger sign was detected in 206 cells, producing a naive estimate of 0.52. However, after controlling for an unequal detection probability (where p = 0.13±0.017; ±S.E.), the estimated tiger occupancy was 0.72±0.048. Whilst the Sumatra-wide survey results gives cause for optimism, a significant negative correlation between occupancy and recent deforestation was found. For example, the Northern Riau landscape had an average deforestation rate of 9.8%/yr and by far the lowest occupancy (0.33±0.055). Our results highlight the key tiger areas in need of protection and have led to one area (Leuser-Ulu Masen) being upgraded as a ‘global priority’ for wild tiger conservation. However, Sumatra has one of the highest global deforestation rates and the two largest tiger landscapes identified in this study will become highly fragmented if their respective proposed roads networks are approved. Thus, it is vital that the Indonesian government tackles these threats, e.g. through improved land-use planning, if it is to succeed in meeting its ambitious National Tiger Recovery Plan targets of doubling the number of Sumatran tigers by 2022

    PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR ICT (INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY) DENGAN PRESTASI SISWA SMKN 8 BANDUNG PADA MATA DIKLAT PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh penggunaan penyampaian materi yang diselenggarakan di SMK N 8 Bandung dirasa kurang mampu mengembangkan aspek kemandirian dan tanggung jawab siswa dalam belajar sehingga dapat berhubungan dengan hasil belajar siswa khususnya pada mata diklat Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan di SMKN 8 Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai seberapa besar pemanfaatan ICT (Information Communication Technology) secara khusus pada penggunaan internet sebagai salah satu sumber belajar pengayaan pada Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan di SMKN 8 Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan alat pengumpul data berupa angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK N 8 Bandung yang telah mengontrak mata diklat Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan di SMKN 8 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009 dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa XI TSM 4 yang telah mengikuti mata diklat Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan. Penelitian yang digunakan adalah mengetahui seberapa besar pemanfaatan sumber belajar ICT (Information Communication Technology) dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan uji regresi sederhana untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan sumber belajar ICT dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan gambaran nilai rata-rata angket, nilai yang didapatkan sebesar 47% sehingga termasuk ke dalam kategori rendah. Akan tetapi, di sisi lain prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara optimalisasi pemanfaatan ICT oleh siswa (variabel X) dengan prestasi belajar (variabel Y) pada mata diklat Perbaikan Ringan Sistem Kelistrikan. Artinya optimalisasi dalam pemanfaatan ICT yang dilakukan siswa tinggi terdapat hubungan dengan prestasi yang dicapainy

    PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR ICT (INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY) DENGAN PRESTASI SISWA SMKN 8 BANDUNG PADA MATA DIKLAT PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh penggunaan penyampaian materi yang diselenggarakan di SMK N 8 Bandung dirasa kurang mampu mengembangkan aspek kemandirian dan tanggung jawab siswa dalam belajar sehingga dapat berhubungan dengan hasil belajar siswa khususnya pada mata diklat Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan di SMKN 8 Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai seberapa besar pemanfaatan ICT (Information Communication Technology) secara khusus pada penggunaan internet sebagai salah satu sumber belajar pengayaan pada Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan di SMKN 8 Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan alat pengumpul data berupa angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK N 8 Bandung yang telah mengontrak mata diklat Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan di SMKN 8 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009 dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa XI TSM 4 yang telah mengikuti mata diklat Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan. Penelitian yang digunakan adalah mengetahui seberapa besar pemanfaatan sumber belajar ICT (Information Communication Technology) dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan uji regresi sederhana untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan sumber belajar ICT dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan gambaran nilai rata-rata angket, nilai yang didapatkan sebesar 47% sehingga termasuk ke dalam kategori rendah. Akan tetapi, di sisi lain prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara optimalisasi pemanfaatan ICT oleh siswa (variabel X) dengan prestasi belajar (variabel Y) pada mata diklat Perbaikan Ringan Sistem Kelistrikan. Artinya optimalisasi dalam pemanfaatan ICT yang dilakukan siswa tinggi terdapat hubungan dengan prestasi yang dicapainy

    MONITORING TROPICAL DEFORESTATION WITH ALOS-PALSAR

    No full text

    Summary of Sumatra-wide field survey effort for each landscape.

    No full text
    <p>*I = global priority; II = regional priority; III = long-term priority.</p>1<p>Kerinci Seblat National Park and Batang Hari Protection Forest and their surrounding forests.</p>2<p>Bukit Barisan Selatan National Park and Bukit Balai Rejang Selatan.</p>3<p>Pasir Pangaraian, Giam Siak, Duri, Balaraja, Tapung.</p>4<p>Tesso Nilo, Bukit Bungkuk, Bukit Rimbang-Baling, Bukit Batabuh, Bukit Tigapuluh, Kerumutan.</p>5<p>Dangku, Bukit Duabelas, Berbak.</p
    corecore