19 research outputs found

    معنى كلمة ياأبت و ياب ني في القرآن: دراسة وصفية أسلوبيّة

    Get PDF
    مستخلص البحث إن البيان والبالغة و فصاحة اللغة ىى وجو الإعجاز والتحدى القرآىن األول الذى كان دليل دق الرسالة فى الأمة التى أنزت عليها. يكون القرآن هدى اللناس، و لكن أكثرىم لا يعرفون و لا يعلمون املعاىن القرآن حقًا بسبب عدم الفهم اللغة العربية. لإزالة هذه املسألة، فيحتج إىل العلم الذي يعرف ويفهم بو حنو ستيليستكية أو أسلوبية تبحث فيها الأحوال عن النصوص بدون إستثناء القصص القرآن، ويصوره أبلغ صورة قصص: القرآن الكرمي. من بعض القصص القرآن قصة ب إمساعيل و إبراهيم كما سورة الصافّات014 و قصة ب يوسف و يعقوب سورة يوسف 5-2. أخد الباحث هات الأيت لأن فيهما املزيات، لأن إمساعيل و يوسف يقول لأهبما )إبراهيم و يعقوب( بكلمة "ياأبت" دون كلمة "ياأيب". وكذلك ما قال إبراهيم و يعقوب لإبنهما )إمساعيل و يوسف( بكلمة "يابُ ي" دون كلمة "ياإب". وأسئلة هذا البحث هي كيف الأحوال الي تدف وقو ااحماورة ب إمساعيل و إبراهيم سورة الصافّات 014 و ب يوسف و يعقوب سورة يوسف 2-5؟ و ما معنى كلمة ياًأبت و يابنى في انحاورة بين إسماعيل و إبرهيم في سورة الصاقات 0٠٢ و ب يوسف و يعقوب سورة يوسف 2-5؟ و أهدافو ملعرفة الأحوال الي تدف وقو ااحماورة بين إسماعيل و إبراهيم في سورة الصافّات 0٠٢ و بين يوسف و يعقوب في سورة يوف) 2-5 ولمعرفة معنى كلمة ياأبت٠ و يابنى المضمونة في السورتين السابقين.  و إن ىذا البحث ىو البحث الكيفية الوصفية )fikpuakauK fitatulauK(. والطريقة الي استخدام الباحث مج البيانات ىي الطريقة الوثاقية Documenter) (Method على الدراسة املكتبية (Library Research) ، و أما طريقة حتليلها ىي طريقة أو املنهج الوصفي للتحليل األسلويب. ونتائج ىذا البحث أن وق ااحماورة ب إمساعيل و إبراىيم سورة الصافّات 4ا0 بكلمة ياأب١ت و يابنى بسبب الأحوال الي تدفع وقوعها، منها استسمو إمساعيل أمر اهلل و طاعة والده و دعا إبرىيم البنو بكلمة "يا ب" وليس الكلمة "يااب" أو "ياولدي"، السبب ىذا أن إبراىيم لو رحم عظيم إلمساعيل لأنو قد انتظره لفرتة طويلة وىو اآلن غالم ياف قوي. وجانبًا أن إبراىيم مؤمر على أمر اهلل. أما ب القلب. ا يذر الأب ولده بكلمة "ياب" أن يظهر رؤياه إلخوتو لأن إخوتو الحيبونو. و المعنى عنكلمة "^^^" وأيابني" هو لتصوير تراحم ، أن "بيي" هو تصغير من كلمة "اب" وكلمة "ياأبت" على سبيل التوق والتعظيم. استخدام كلمة "ياأبت" و"يابي" تدل على التلطّف، وهو التلطف التعبير )eufemisme( هو السبب تغير المعنى. وهذا من عبقرية اللغة العربية في ابدال الحروف في بعض الحالات. وهذا من إعجاز القرآن استخدام أنسب البدائل. وهذا تأكد أن أعظم وجوه إعجاز القرآن بيانو ولغتو ونظمو ABSTRAK Sesungguhnya Bayan (cara penyampaian), Balaghah, dan kefashihan bahasa merupakan kenampakan mukjizat Al-Qur’an yang utama, yang menjadi petunjuk kebenaran risalah pada umat yang diturunkan padanya. Al-Qur’an menjadi petunjuk bagi umat manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahami dan mengetahui makna-makna Al-Qur’an dengan benar disebabkan oleh tidak adanya pemahaman mereka pada Bahasa Arab. Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan suatu disiplin ilmu yang dengannya dapat memahami dan mengetahui makna-makna Al-Qur’an seperti Stilistika. Stilistika mengkaji tentang hal-hal terkait teks tanpa terkecuali teks kisah Al-Qur’an, yang menjadi kisah terbaik. Diantara kisah yang ada dalam Al-Qur’an adalah kisah antara Ismail As. dengan Ibrahim As. dalam surat As-Shaffat ayat 102, dan kisah antara Yusuf As. dengan Yakub As. dalam surat Yusuf ayat 4-5. Peneliti memilih kedua ayat tersebut dalam penelitian ini dikarenakan terdapat keunikan di dalamnya karena Ismail dan Yusuf memanggil bapaknya (Ibrahim dan Yakub ) dengan kata “Ya Abati” bukan “Ya Abi”. Begitu pula dengan ucapan Ibrahim dan Yakub pada anaknya (Ismail dan Yusuf) dengan kata “Ya Bunayya” bukan kata “Ya Ibni”. Rumusan dalam penelitian ini yakni: a) Bagaimana hal-hal yang mempengaruhi terjadinya dialog antara Ismail As. dengan Ibrahim As. dalam surat As-Shaffat ayat 102, dan kisah antara Yusuf As. dengan Yakub As. dalam surat Yusuf ayat 4-5? b) Apa makna kata “Ya Abati” dan “Ya Bunayya” yang terdapat pada kedua dialog tersebut?. Sedangkan tujuan penelitian ini yakni: a) Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi terjadinya dialog antara Ismail As. dengan Ibrahim As. dalam surat As-Shaffat ayat 102, dan kisah antara Yusuf As. dengan Yakub As. dalam surat Yusuf ayat 4-5. b) Mengetahui makna kata “Ya Abati” dan “Ya Bunayya” yang terdapat pada kedua dialog tersebut. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif, dengan metode penelitian dokumenter studi pustaka. Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan metode analisis deskriptif gaya bahasa. Hasil penelitian menyatakan bahwa terjadinya dialog antara Ismail dengan Ibrahim dalam surat As-Shaffat ayat 102 dengan menggunakan kata “Ya Abati” dan “Ya Bunayya” disebabkan oleh beberapa hal yang mendorong terjadinya dialog itu, diantaranya yaitu kepasrahan Ismail atas perintah Allah serta ketaatannya pada bapaknya, Ibrahim. Sedangkan seruan Ibrahim pada anaknya dengan kata “Ya Bunayya” bukan “Ya Ibni” ataupun “Ya Waladi” disebabkan oleh rasa sayang yang sangat besar pada Ismail dikarenakan ia telah menunggu kelahiran anak itu dalam waktu yang panjang dan saat ini Ismail telah tumbuh besar menjadi pemuda. Di lain sisi, Ibrahim diperintahkan menjalankan perintah Allah. Sedangkan pada dialog antara Yusuf dengan Yakub dalam surat Yusuf ayat 4-5 salah satu sebab adalah tuntutan cinta, yaitu rasa waspada seorang bapak pada anaknya dengan kata “Ya Bunayya” saat menceritakan mimpinya pada saudara- saudaranya karena sesungguhnya mereka membenci Yusuf. Adapun makna kata “Ya Abati” dan “Ya Bunayya” adalah menggambarkan rasa saling sayang. Kata “Bunayya” merupakan bentuk tashghir dari kata “Ibni” dan kata “Ya Abati” merupakan ekspresi penghormatan dan pengagungan. Penggunaan kata “Ya Abati” dan “Ya Bunayya” mengarah pada gaya bahasa penghalusan, yaitu eufemisme yang disebabkan oleh perubahan makna. Hal ini menjadi salah satu bentuk luar biasa dari Bahasa Arab, serta menjadi salah satu bentuk kemukjizatan Al-Qur’an dalam penggunaan kata yang paling bagus. Ini semakin menguatkan bahwa wujud terbesar dari mukjizat Al- Qur’an adalah dari segi Bayan (cara penyampaian), bahasa, dan bait (susunannya). ABSTRACT Actually Bayan, Balaghah and Language’s fluent are the first miracles of Koran, as the true instruction of Islamic theory for all members of a religious community. Koran is the instruction for all people but many people didn’t know the true meanings of it, because they have not comprehension about Arabic language. The solutions of this problem is stylistics. The stylistics is knowledge that discuss about the texts, meanings, and stories of Koran. Among the story of Koran is story about the dialogue between Ismail and Ibrahim in surah As-Shaffat: 102 and the dialogue between Yusuf and Yakub in surah Yusuf: 4-5. The researcher choose that two stories because there is the unique thing, Ismail and Yusuf called their fathers by “Ya Abati” not “Ya Abi”. As well Ibrahim and Yakub called their childrens by “Ya Bunayya” not “ Ya ibni” or “Ya Waladi. The questions of this researh are a) What things influenced the dialogue between Ismail and Ibrahim in surah As-Shaffat: 102 and the dialogue between Yusuf and Yakub in surah Yusuf: 4-5? b) What the meaning of “Ya Abati” and “Ya Bunayya” of the both dialogues?. The purposes of this research are: a) To understand what things influenced the dialogue between Ismail and Ibrahim in surah As-Shaffat: 102 and the dialogue between Yusuf and Yakub in surah Yusuf: 4-5. b) To understand what the meaning of “Ya Abati” and “Ya Bunayya” of of the both dialogues. This research is descriptive kualitative type with documenter and library research, and the data analysis is descriptive analysis methode to analyze language style. The result talks about happened the dialogue between Ismail and Ibrahim in surah As-Shaffat: 102 by “Ya Abati” and “Ya Bunayya” becaused by things influenced it, they are submission of Ismail to Allah command’s and obedience to his father. And Ibrahim call’s to his son by “Ya Bunayya” not “Ya Ibni” or “Ya Waladi” becaused by the hard love to Ismail whom waited for along time and today Ismail grew to be a teenager. In otherwise, Ibrahim ask him to bring about Allah command’s. And while the dialogue between Yusuf and Yakub in surah Yusuf: 4-5 becaused by demand of love, namely wary of father to his son by “Ya Bunayya” when he tell the dream to his brothers whom dislike to Yusuf. The meaning of “Ya Abati” and “Ya Bunayya” is describe to love each other. “Bunayya” is making small of “Ibni”, and “Ya Abati” is honour and high expression. “Ya Abati” and “Ya Bunayya” show euphemism. It is amazing style of Arabic and one of the miracles of Koran in used of most beautiful language.It is affirm that the most phenomenon of miracles Koran are Bayan, language, and stucture

    PERGURUAN ISLAM BAGINDA MANGARAJA MUDA NURUL ‘ILMI SEBAGAI ICONIC SEKOLAH ISLAM TERPADU DI KOTA PADANGSIDIMPUAN ; TINJAUAN HISTORIS

    Get PDF
    Munculnya sekolah Islam terpadu dengan integrasi kurikulum merupakan gaya baru pendidikan Islam di Indonesia. Sekolah Islam terpadu merupaka sebuah solusi alternatif  untuk keluar dari praktik pendidikan dikotomik yang banyak di bahas oleh para pemikir Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Perguruan Islam BM Muda Nurul Ilmi merupakan sekolah  pertama  atau iconic Sekolah Islam Terpadu  di kota Padangsidimpuan dalam tinjauan historis. Sekolah ini menjadi sekolah yang banyak diminati oleh masyarakat dari sejak berdiri sampai sekarang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Analisis data dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menganalisis data dari berbagai sumber yang relevan melalui observasi atau pengamatan dan wawancara kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian adalah Sekolah ini menjadi iconic lahirnya sekolah-sekolah Islam terpadu di kota padangsidimpuan. Dilihat dari perkembanganya sekolah ini tidak hanya diminati oleh masyarakat kota  padangsidimpuan tetapi juga luar kota karena kurikulum dan pengembangan budaya mutu yang baik Sekolah ini menerapkan system fullday dan boarding school

    Investigating optical properties of ITO thin film grown by RF sputtering

    Get PDF
    Indium tin oxide (ITO) thin films of different thickness were successfully grown on the corning glass substrate using radio frequency magnetron sputtering technique. All the sample were undergone heat treatment at temperature of 600 ºC for 4 hours inside a furnace. The measurement of the thickness have been performed using surface profiler and optical properties have been studied using UV-VIS spectroscopy in wavelength regime 200-2500 nm for determination of energy band gap. Energy band gap was calculated based on the optical transmittance and photon energy and being measured in range of 2.76 eV – 3.54 eV while the transmittance was approximately 90 %

    Mursyid Perempuan Dalam Tarekat: studi kepemimpinan perempuan dalam tarekat naqsyabandiyah Mazhariyah di Madura

    Get PDF
    Salah satu cabang dari Naqsyabandiyah, Mazhariyah (sumber lain menyebut Muzhariyah), saat ini merupakan tarekat yang paling berpengaruh di Madura dan juga beberapa tempat lain yang banyak penduduknya berasal dari Madura. Hal yang menarik dalam Tarekat Naqsyabandiyah Mazhariyah Madura bahwa mursyid perempuan mendapat tempat di hati masyarakat. Dalam tradisi tarekat, kedudukan mursyid senantiasa dijabat oleh orang laiki-laki. Tidak lazim mursyid dijabat oleh seorang wanita. Melihat hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.Terdapat dua rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian, yaitu 1) bagaimana faktor terjadinya pengangkatan mursyid perempuan dalam Tarekat Naqsyabandiyah Mazhariyah di Madura, 2) bagaimana peran mursyid perempuan dalam Tarekat Naqsyabandiyah Mazhariyah di Madura.Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif yang menggunakan metode grounded research. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Proses analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, data kemudian direduksi dengan jalan melakukan abstraksi, selanjutnya menyusun data dalam satuan-satuan dan dikatagorisasikan sambil melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan triangulasi dengan sumber. Setelah selesai tahap pemeriksaan keabsahan data, kemudian dilakukan penafsiran data dalam mengolah hasil sementara.Hasil penelitian ditemukan bahwa 1) dalam Tarekat Naqsyabandiyah Mazhariyah Madura eksistensi mursyid perempuan benar adanya. Mursyid perempuan teridentifikasi yaitu Nyai Thobibah, Syarifah Fatimah, Nyai Aisyah dan Nyai Syafi’ah. Secara umum, faktor pengangkatan mursyid perempuan didorong oleh kondisi keadaan semakin banyaknya jumlah jamaah atau pengikut dari kalangan perempuan sehingga diperlukan sosok perempuan untuk membantu kyai atau mursyid dalam mengelola dan membimbing pengikut tarekat dari kalangan perempuan, 2) mursyid perempuan memerankan peran secara mandiri, yaitu memimpin jamaah perempuan dalam pelaksanaan ritual tarekat. Peran mursyid perempuan secara mandiri memiliki tanggung jawab ritual tarekat pada jamaah perempuan saja, dan juga tidak berhak mengangkat mursyid atau badal khalifah sesudahnya

    TINJAUAN HUKUM POSITIF DAN FIQIH SIYASAH TERHADAP PERAN ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Nahdlatul Ulama Kota Blitar)

    No full text
    ABSTRAK M. Khamim Jazuli, Nomor Induk Mahasiswa 12103173105, Tinjauan Hukum Positif Dan Fiqih Siyasah Terhadap Peran Organisasi Masyarakat Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Nahdlatul Ulama Kota Blitar), Program Studi Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2023, Pembimbing Lailatul Nikmah, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci : Organisasi Kemasyarakat, Nahdlatul Ulama, Pemberdayaan Masyarakat. Penelitian ini dilakukan karena pentingnya peran organisasi kemasyarakatan dalam pemberdayaan terhadap masyarakat. Pemberdayaan masyarakat oleh organisasi kemasyarakatan diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Nahdlatul Ulama Kota Blitar merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang berperan aktif dalam melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Peran yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama Kota Blitar dalam melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat tersebut menjadi daya tarik untuk dilakukan penelitian dengan judul ” Peran Organisasi Masyarakat Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Nahdlatul Ulama Kota Blitar)”. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana peran Nahdlatul Ulama Kota Blitar dalam pemberdayaan masyarakat? 2) Bagaiamana tinjauan hukum positif terhadap peran Nahdlatul Ulama Kota Blitar dalam pemberdayaan masyarakat? 3) Bagaiamana tinjauan hukum fiqih siyasah terhadap peran Nahdlatul Ulama Kota Blitar dalam pemberdayaan masyarakat? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian hukum empiris. Data primer dalam penelitian ini diambil dari hasil wawancara dengan pengurus Nahdlatul Ulama Kota Blitar,sedangkan data sekunder dalam penelitian ini diambil dari buku, jurnal dan skripsi yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Peran yang dilakukan Nahdlatul Ulama Kota Blitar dalam pemberdayaan terhadap masyarakat dilakukan dengan penyediaan lapangan kerja dan pengembangan usaha terhadap masyarakat. Peran tersebut dilakukan melalui program dari Nahdlatul Ulama Kota Blitar yaitu program dibidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. 2) Nahdlatul Ulama Kota Blitar melakukan peran pemberdayaan terhadap masyarakat melalui program dibidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Peran tersebut cukup efektif dalam memberdayakan masyarakat karena melalui program yang dilakukan Nahdlatul Ulama Kota Blitar masyarakat Kota Blitar dapat meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, mendapatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Peran yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama Kota Blitar termasuk penerapan dari pasal 6 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. 3) Perspektif fiqih Siyasah Tanfîdziyyah Syar‟iyyah, peran Nahdlatul Ulama Kota Blitar dalam melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat melalui program dibidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi termasuk upaya untuk mencipyakan kemaslahatan yang mana diatur dalam Al-Qur‟an Surah An-Nisa‟ ayat 135

    EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA SENI KALIGRAFI UNTUK MENGUNGKAP KONSEP MATEMATIKA PADA BIDANG GEOMETRI

    No full text
    Etnomatematika merupakan pendekatan khusus yang digunakan oleh suatu kelompok budaya atau masyarakat tertentu dalam aktivitas matematika. Keterkaitan budaya dengan matematika memunculkan hal yang menarik untuk dibahas, terutama untuk mengembangkan materi pada pembelajaran peserta didik yang dimana dalam hal ini banyak siswa yang menganggap tidak ada keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari. Maka dari itu menggabungkan matematika dengan budaya merupakan inovasi dalam pembelajaran sehingga peserta didik mampu memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui aktivitas etnomatematika pada pembuatan dan pembelajaran Seni Kaligrafi. (2) Mengetahui konsep matematika geometri yang terdapat pada Seni Kaligrafi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian etnografi dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Aktivitas etnomatematika pada pembuatan dan pembelajaran Seni Kaligrafi yaitu aktivitas mengukur besar sudut yang akan digunakan pada pembelajaran menulis huruf dan mengukur panjang, lebar, diameter dan jarak antar susunan tulisan. Aktivitas membilang satuan ukur yang digunakan ketika pembelajaran agar sama & seragam. Serta aktivitas menentukan posisi pola susunan huruf yang akan dibuat dalam kaya seni kaligrafi. (2) Konsep matematika geometri pada karya Seni Kaligrafi yaitu titik, garis, sudut, dan bangun datar. Selain itu, juga terdapat konsep transformasi geometri yaitu translasi, refleksi, dan rotasi

    Pelatihan dan Pengembangan dalam Organisasi

    Get PDF

    Moral Upbringing of Children in The Minahasa Tribe of Manado (Phenomenological Studies)

    No full text
    The moral degradation of children has recently been found to reflect the quality of upbringing from low-income families. Furthermore, wrong parenting can have an impact on causing understanding in children to be negative, so they tend not to be enthusiastic about pursuing their goals. This incident can also occur as a result of the parenting style applied by his parents not paying attention to moral decay taken from the local culture. The family is the first environment that impacts various elements of children's growth and development, especially their social growth. Procedures and conditions in the family are suitable environments for social children. The purpose of this study is to analyze how the role of Muslim parents of the Minahasa Tribe, Manado, in educating children's morals in Islamic minority communities with a local cultural approach. The research method uses phenomenological study methods with a qualitative approach. Based on the results of the study, researchers found that local culture-based moral education in the formation of children's character/morals in the Tomohon area, Minahasa became one of the concerns of more than the government and even the community and parents to be able to maintain and preserve a valuable character education process from ancient times so that the current generation can understand the value of manners, mutual respect, respect for parents is critical to forming attitudes and moral. Moral education based on local cultural values in the formation of children's character/morals in Tomohon, Minahasa has a very drastic value from parents past and present to educate their children. This is what makes children open to each other by considering parents as friends in discussing problems in the family

    Smart Security Monitoring System pada Ruang Server Pusat Teknologi Informasi Perguruan Tinggi

    No full text
    Ruang Server merupakan pusat peletakan perlengkapan pendukung Sistem Informasi yang sangat penting. Selain peralatan yang umumnya bernilai ekonomis tinggi, proses bisnis administrasi Perguruan Tinggi juga bertumpu pada ketersediaan perangkat Sistem Informasi. Sistem keamanan pada Ruang Server sangat penting, namun pengawasan petugas keamanan tidak dapat dilakukan selama 24 jam. Untuk itu diperlukan sistem monitoring otomatis untuk memastikan dan menginformasikan kondisi keamanan di Ruang Server. Pembuatan sistem monitoring keamanan ini merupakan bagian dari target jangka panjang pembangunan smart building khususnya pada Pusat Teknologi Informasi yang memudahkan pengoperasian dan meningkatkan kehandalan sistem. Sistem dibangun dengan prosesor raspberry yang mengolah informasi dari Sensor Passive Infra Red, Door sensor, Sound activator, RFID lock dan CCTV. Akses informasi ditampilkan melalui web dan notifikasi dikirimkan ke email. Smart security monitoring system mampu melakukan pemantauan kondisi penguncian Ruangan dan pemantauan cctv berbasis web serta pengiriman notifikasi berdasarkan deteksi Passive Infra red, suara dan kondisi pintu saat sistem keamanan diaktifkan
    corecore