18 research outputs found

    KEANEKARAGAMAN JENIS BINTANG LAUT DI PANTAI BAHOWO KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO SULAWESI UTARA

    Get PDF
    ABSTRACT Indonesia's territory has high water resources such as fauna diversity. One animal example from the Phylum Echinodermata Class Asteroidea. This is supported by the presence of sand, seagrass and coral reef habitats. Asteroidea is a inhabitant of shallow waters and is commonly found in seagrass beds and coral reefs. This study aims to analyze the diversity of sea star species in Bahowo Beach, Bunaken District, Manado City, North Sulawesi. The sampling method used in this study is the line transect and squared method. Analysis of the data used is Relative Abundance (KR), Diversity Index (H '), Evenness Index (e), and Wealth Index (R). The results of the study found 5 species with a total of 73 individuals. Diversity index value is H '= 1.23 and shows the results of moderate diversity. Keywords: Diversity of Types of Sea Stars in Bahowo Beach, Bunaken District, Manado City, North Sulawesi.  ABSTRAK Wilayah Indonesia memiliki sumber daya perairan yang tinggi seperti keanekaragaman fauna. Salah satu contoh hewan dari Filum Echinodermata Kelas Asteroidea. Hal ini didukung oleh keberadaan habitat pasir, padang lamun, dan terumbu karang. Asteroidea adalah penghuni perairan dangkal dan umumnya terdapat di padang lamun dan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman jenis bintang laut yang ada di Pantai Bahowo, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara. Metode pengambilan sampel yang diigunakan dalam penelitian ini adalah metode garis transek dan kuadrat. Analisis data yang digunakan yaitu Kelimpahan Relatif (KR), Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Kemerataan (e), dan Indeks Kekayaan (R). Hasil penelitian didapatkan 5 spesies dengan jumlah 73 individu. Nilai indeks keanekaragaman yaitu H’= 1,23 dan menunjukkan hasil keanekaragaman sedang. Kata Kunci: Keanekaragaman Jenis Bintang Laut di Pantai Bahowo, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara

    Diversity of Echinoderms in Paranti Beach, Tabang Village, Rainis District, Talaud Islands Regency, North Sulawesi Province

    Get PDF
    This study aims to analyze the diversity of Echinoderms in Paranti Beach, Rainis District, Talaud Islands Regency, North Sulawesi Province. The method used was purposive random sampling and quadrat plot of 20 plots measuring 1m x 1m. Data analysis used diversity index Shannon and Wienner, value index, density, frequency and dominance index. The results of the study were found on the coast of Parantin Beach, namely; 27 species from 4 classes of Echinodermata which include the class Asteroidea (starfish), Echinodea (sea urchins), the class Holothuroidea (Teripang) and the class Ophioroidea (Star snake). Diversity index value on the coast of Paranti, namely at Station I (0.40); Station II (1.56) and at Station III (1.50). This number shows that the diversity of Echinoderms in Paranti Beach at Station I is relatively low and that for Station II and III are abundant.Keywords: Diversity, Echinodermata, Talaud Islands Regency ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman Echinodermata di Pantai Paranti, Kecamatan Rainis, Kabupaten Kepulauan Talaud provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah purposive random sampling dan petak kuadrat sebanyak 20 petakyang berukuran 1m x 1m. Analisi data yang digunakan indeks diversitas Shanon dan Wienner, indeks nilai pentinh, Kepadatan, frekuensi dan indeks dominansi. Hasil penelitian ditemukan dipesisir Pantai Parantin yaitu; 27 spesies dari 4 kelas Echinodermata yang termasuk yaitu kelas Asteroidea (bintang laut), Echinodea (Bulu babi), kelas Holothuroidea (Teripang) dan kelas Ophioroidea (Bintang ular). Nilai indeks Keanekaragaman di pantai Paranti yaitu pada Stasiun I (0,40); Stasiun II (1,56) dan pada Stasiun III (1,50). Jumlah ini menunjukan bahwa Keanekaragaman Echinodermata di Pantai Paranti pada Stasiun I tergolong rendah dan untuk Stasiun II dan III sedang melimpah.Kata kunci: Keanekaragaman, Echinodermata, Kabupaten Kepulauan Talaud

    Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologis dalam Menentukan Kualitas Air Sungai Suhuyon Sulawesi Utara

    Get PDF
    Makrozoobentos dapat digunakan sebagai parameter biologis dalam menentukan kualitas sungai karena hidupnya relatif diam di dasar sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas air Sungai Suhuyon Sulawesi Utara berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos. Penelitian dilakukan pada musim panas yaitu bulan Mei sampai Juni 2015. Lokasi penelitian ditentukan dari bagian hulu, tengah dan hilir sungai dengan 3 ulangan di setiap lokasi. Kualitas air Sungai Suhuyon ditentukan berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos Shannon Wiener (H’) menurut kriteria Wilhm (1975). Makrozoobentos di Sungai Suhuyon terdiri dari 3 Filum, 4 Kelas, 10 Bangsa, 21 Suku dan 22 Marga. Kualitas air Sungai Suhuyon Sulawesi Utara berdasarkan indeks keanekaragaman termasuk dalam kategori tercemar sedang (H’=2,45).Macrozoobenthos can be used as a biological parameter in determining water quality of the river because they relatively stick on the riverbed. This study aims to determine water quality of Suhuyon river in North Sulawesi based on macrozoobenthos biodiversity index.  The study was conducted during dry season, from May to June 2015. Three locations chosen for this study were the upstream, midstream and downstream part of the river, with 3 replications in each location. The quality of Suhuyon river was determined by Shannon Wiener biodiversity index (H’) of macrozoobenthos using classification of Wilhm (1975).  Macrozoobenthos in Suhuyon river consisted of 3 Phylum, 4 Classes, 10 Orders, 21 Families and 22 Genus. Based on biodiversity index, water quality of Suhuyon River is categorized into moderately polluted (H’=2.45)

    Komposisi Pakan Tikus Ekor Putih (Maxomys Hellwandii) Di Kandang

    Get PDF
    Tikus ekor putih (Maxomys hellwandii) adalah hewan endemik Sulawesi dengan status konsevasinya yaitu least concern yang keberadaannya masih kurang diperhatikan. Ancaman utama tikus ekor putih adalah perburuan untuk dijual penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis pakan tikus ekor putih dan porsinya. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang komposisi pakan tikus ekor putih sehingga dapat dimanfaatkan dalam upaya konservasi terutama dalam kegiatan penangkaran dengan upaya domestikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah ad libitum sampling dengan menghitung berat pakan yang dikonsumsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis pakan tikus ekor putih terdiri dari: pepaya (51,3%), umbi singkong (15,7%), buah kelapa (15,6%), serangga (belalang) (13,9%), daun sirih (2,9%), kulit buah ketapang (0,4%), buah sirih (0,2%), buah beringin (0,1%). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tikus ekor putih mengonsumsi buah pepaya lebih dari 50% dari total pakan dan tikus ekor putih bukan spesies herbivora sejati, tetapi cenderung omnivora

    Komposisi Pakan Tikus Ekor Putih (Maxomys Hellwandii) Di Kandang

    Full text link
    Tikus ekor putih (Maxomys hellwandii) adalah hewan endemik Sulawesi dengan status konsevasinya yaitu least concern yang keberadaannya masih kurang diperhatikan. Ancaman utama tikus ekor putih adalah perburuan untuk dijual penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis pakan tikus ekor putih dan porsinya. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang komposisi pakan tikus ekor putih sehingga dapat dimanfaatkan dalam upaya konservasi terutama dalam kegiatan penangkaran dengan upaya domestikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah ad libitum sampling dengan menghitung berat pakan yang dikonsumsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis pakan tikus ekor putih terdiri dari: pepaya (51,3%), umbi singkong (15,7%), buah kelapa (15,6%), serangga (belalang) (13,9%), daun sirih (2,9%), kulit buah ketapang (0,4%), buah sirih (0,2%), buah beringin (0,1%). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tikus ekor putih mengonsumsi buah pepaya lebih dari 50% dari total pakan dan tikus ekor putih bukan spesies herbivora sejati, tetapi cenderung omnivora

    Biodiversitas Burung Pada Beberapa Tipe Habitat Di Kampus Universitas Sam Ratulangi

    Full text link
    Burung merupakan salah satu hewan yang memiliki kaitan erat dengan kehidupan manusia sejak dahulu kala. Fungsi ekologis burung yaitu sebagai penyebar biji dan penyerbuk alami. Burung juga dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan serta sebagai hewan peliharaan, bahkan burung juga turut berperan dalam berbagai budaya masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat biodiversitas burung di daerah Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado berdasarkan nilai indeks Shannon-Wiener. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang dilaksanakan pada bulan Desember 2016-Maret 2017. Berdasarkan hasil penelitian terdapat sembilan jenis yang ditemukan yaitu, Butorides striatus, Collocalia esculenta, Passer montanus, Pycnonotus aurigaster, Geopelia striata, Gallirallus torquatus, Hirundo tahitica, Nectarinia jugularis, dan Halcyon chloris. Burung yang paling banyak ditemukan adalah Collocalia esculenta dan yang paling sedikit adalah Butorides striatus. Indeks keanekaragaman dari burung yang diamati termasuk dalam kategori sedang melimpah yaitu, 1,638.Bird is one of the animals that has a closed relationship with human life since a long time ago. The ecological functions of birds are as natural seed dispersers and pollinators. Birds are also used by humans as food material and as a pet, even birds also play a role in various cultures of society. This study aims to determine the level of bird biodiversity in the area of University of Sam Ratulangi Manado based on Shannon-Wiener index value. This study used purposive sampling method conducted in December 2016-March 2017. Based on the results of the study there were nine species found, namely Butorides striatus, Collocalia esculenta, Passer montanus, Pycnonotus aurigaster, Geopelia striata, Gallirallus torquatus, Hirundo tahitica, Nectarinia jugularis, and Halcyon chloris. The most bird that commonly found is Collocalia esculenta and the fewest is Butorides striatus. The index diversity value of birds is 1,638 that belongs to abundant category

    Kondisi Tutupan Karang di Desa Ratatotok Timur Kabupaten Minahasa Tenggara

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian untuk menentukan kondisi tutupan karang di desa Ratatotok Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang tutupan karang di Ratatotok Timur sehingga dapat dijadikan acuan dalam usaha pengelolaan, pemeliharaan dan pelestarian terumbu karang di Daerah tersebut. Sampling dilakukan menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect) pada kedalaman 5 meter dan 10 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tutupan karang secara umum tergolong kategori tutupan sedang.A research was carried out to determine the condition of Coral covering in East Ratatotok Village, District of Southeast Minahasa. This research was carried out to give information about coral covering in East Ratatotok and was expected to be a reference in managing, maintaining, and preserving coral reefs in the area. Sampling was carried out using LIT (Line Intercept Transect) method in 5 meter and 10 meter depths. The result shows that the coral covering was classified as moderate coral reef covering
    corecore