Jurnal MIPA
Not a member yet
    355 research outputs found

    Uji Pemanfaatan Bottom Ash Sebagai Media Tanam dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam pada Tanaman Bayam

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pemanfaatan bottom ash sebagai media tanam dengan pemberian pupuk kandang ayam  pada tanaman bayam.  Penelitian ini   menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 15 satuan percobaan. Variabel yang diamati setiap minggu  adalah tinggi tanaman dan jumlah daun untuk berat segar berat segar tanaman diukur saat panen. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan sidik ragam jika ada pengaruh nyata  dilanjutkan dengan uju BNT 5%. Hasil Penelitian menunjukkan Pemanfaatan bottom ash sebagai media tanah dengan pemberian pupuk kandang ayam memberikan pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman, dan berat segar tanaman tanaman. Hasil uji lanjut dengan menggunakan uji BNT 5 % menunjukkan perbedaan yang nyata antara perlakuan yang diberi pupuk kandang dengan tanpa pupuk kandang pada tinggi tanaman, dan berat segar tanaman. The aim of research is to test the utilization of bottom ash as plant media by giving the chicken manure in spinach plant(Amaranthus), as astudy of waste management in order to preserve the environment. The research has used Completed Random Design in five treatments and three replications in totally 15 pot samples, Variables have observed in every week were plant height and number of leaves, however the fresh weight has measured at the period of harvesting. Data analyses were used Analysis of Variance if there was significantly affected, then continued to BNT 5% test. Results showed that the bottom ash as plant media by giving chicken manure was significant effect. The BNT 5 % test has shown that by giving the chicken manure 30 of t/Ha gave the highest results and significantly affected among all treatments Kata Kunci: Bottom Ash; Pupuk kandang ayam

    Kajian Pembuatan Briket Bioarang dari Tempurung Pala Menggunakan Perekat Berbahan Baku Tepung Sagu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan tepung sagu sebagai perakat briket dan mengkaji kualitas briket tempurung pala yang meliputi, kadar air, kadar abu dan laju pembakaran. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan di dua tempat yaitu, Laboratorium Teknik Pertanian dan Biosistem, Laboratorium Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental untuk mengetahui pengaruh bahan perekat (tepung sagu) terhadap karakteristik briket tempurung pala dengan perlakuan jumlah perekat tepung sagu (A = 30 g, B = 35 g, dan C = 40 g). Nilai kadar air briket dari tiga perlakuan berbeda (30 g, 35 g dan 40 g) menghasilkan nilai rata-rata 5,58%, 5,89%, dan 6,58%. Kadar abu menghasilkan nilai rata-rata 4,92%, 5,37%, 5,84%. Dari hasil pengamatan laju pembakaran perekat 30 g memiliki laju pembakaran paling rendah (2,88 g/min), perekat 40 g memiliki laju pembakaran tertinggi (3,85 g/min), kemudian perekat 35 g (3,01 g/min). Berdasarkan hasil penelitian briket tempurung pala yang menggunakan tepung sagu sebagai perekat dan bambu sebagai cetakan, menghasilkan 10 buah briket untuk setiap perlakuan. Nilai kadar air dan nilai kadar abu telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Jumlah perekat tepung sagu mempengaruhi laju pembakaran briket. This study conducted an experiment to evaluate the use of sago starch as a briquette agent and assess the quality of nutmeg shell briquettes. The research was conducted over two months at the Agriculture Engineering and Biosystems Laboratory and Food Technology and Nutrition Laboratory of Sam Ratulangi University in Manado. The study aimed to determine the effect of different amounts of sago starch adhesive (30 g, 35 g, and 40 g) on the characteristics of the briquettes. The moisture content and ash content were measured, and the burning rate was observed. The results showed that the moisture content increased with the amount of adhesive, with average values of 5.58%, 5.89%, and 6.58% for the respective adhesive amounts. The ash content also increased with the adhesive amount, with average values of 4.92%, 5.37%, and 5.84%. The burning rate was found to be the lowest for the briquettes with 30 g adhesive (2.88 g/min) and the highest for those with 40 g adhesive (3.85 g/min), with the 35 g adhesive falling in between (3.01 g/min). Overall, the research indicated that the amount of sago starch adhesive affected the burning rate of the nutmeg shell briquettes. Kata Kunci: Briket arang; Perekat sagu; Tempurung pal

    Uji Efektivitas Pupuk NPK Compaction DGW Pada Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah

    Get PDF
    Penelitian dilakukan di rumah kaca bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK compaction DGW terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah. Penelitian menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial AxB di mana faktor A adalah dosis pupuk NPK Compaction DGW yang terdiri dari 4 taraf dosis (A1= 0 kg/ha; A2 = 100 kg/ha; A3 = 200 kg/ha; A4 = 300 kg/ha) dan faktor B adalah ukuran butir pupuk yang terdiri atas 2 taraf (B1 = > 1 mm; B2 = < 1 mm). Diulang tiga kali, sehingga terdapat 24 pot percobaan. Variabel yang diamati adalah: tinggi dan produksi tanaman padi. Hasil analisis statistik dari delapan kombinasi perlakuan yang diteliti menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata dari semua perlakuan. Tetapi terdapat kecenderungan perbedaan tinggi tanaman dan produksi tanaman padi pada perlakuan yang diujikan. Dosis dan ukuran butir pupuk yang sesuai terdapat pada pelakuan A2B2. Hasil penelitian juga memberikan petunjuk bahwa pemberian pupuk NPK Compaction DGW yang dihaluskan memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan tidak dihaluskan sebesar 33,48 %. The research was conducted in a greenhouse with the aim of determining the effect of NPK compaction DGW fertilizer on the growth and production of paddy fields. The research used a Completely Randomized Design (CRD) experimental design with the AxB Factorial pattern where factor A is the fertilizer dose of NPK Compaction DGW fertilizer consisting of 4 dose levels (A1 = 0 kg / ha; A2 = 100 kg / ha; A3 = 200 kg / ha; A4 = 300 kg / ha) and factor B is the size of the fertilizer grains consisting of 2 levels (B1 = > 1 mm; B2 = < 1 mm). Repeated three times, so there were 24 experimental pots. The variables observed were: height and production of rice plants. The results of statistical analysis of the eight treatment combinations studied showed that there were no significant differences between all treatments. However, there was a tendency for differences in plant height and rice production in the treatments tested. The appropriate dose and size of fertilizer grains can be found in the A2B2 implementation. The results of the research also provide indications that applying finely ground NPK Compaction DGW fertilizer gives higher results than not grinding it by 33.48%. Kata Kunci: Pupuk NPK; Compaction DGW: Produksi padi sawa

    Jurnal ANALISIS MATERIAL PEREDAM KEBISINGAN DALAM KERETA DI PT. INDUSTRI KERETA API MADIUN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK AFMG SOUNDFLOW: Kebisingan Kereta; Peredam Kebisingan; STC

    No full text
    Telah di lakukan analisis kemampuan masing-masing bahan dalam meredam kebisingan di dalam kabin kereta berdasarkan nilai Sound Transmission Class (STC). Beberapa material yang digunakan adalah rockwool, aspal, baja tahan karat, beton ringan, serbuk kayu, karet, dan vinil. Pengukuran dilakukan dengan simulasi kabin menggunakan perangkat lunak AFMG Soundflow pada rentang frekuensi 50-5000 Hz. Data masukan simulasi diperoleh dari pengukuran ketebalan masing-masing material. Hasil simulasi berupa nilai Transmission Loss (TL) pada rentang frekuensi 50-5000 Hz yang selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai STC. Analisis data menunjukkan semakin tinggi frekuensi semakin tinnggi Transmission Loss (TL). Beton ringan (Concrete light 9) memiliki kemampuan peredaman tertinggi dengan STC 63 dB, disusul Serbuk kayu (PTF Trial) 59 dB, Vinil (pvc) 49 dB, Karet (Rubber) 46 dB ,Aspal (Asphalt Sealed) 44 dB, dan Serat Busa (Rokwool) 30 dB,. Baja tahan karat tidak 0direkomendasikan karena STC hanya 15 dB. Simulasi ketiga material dengan Transmission Loss terbesar yaitu beton ringan (Concrete light 9), kayu serbuk (PTF Trial), dan vinil (Vinily), menghasilkan STC 97 dB, menunjukkan kombinasi ini sangat efektif menghambat suara di kabin kereta ringan.   Kata kunci: Kebisingan Kereta; Peredam Kebisingan; ST

    Analisis Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Pekarangan Desa Sondaken Kabupaten Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara

    Get PDF
    Tanaman obat keluarga (TOGA) banyak ditanami di pekarangan rumah masyarakat desa yang berfungsi untuk mengobati beberapa penyakit. Tanaman obat keluarga telah digunakan sejak dahulu sebagai sumber pengobatan alami dan alternatif untuk berbagai masalah kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis-jenis tanaman obat keluarga di pekarangan rumah masyarakat Desa Sondaken Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode purposive sampling. Jumlah sampel keseluruhan adalah sebanyak 40 lahan pekarangan rumah yang di dalamnya memiliki tanaman obat keluarga. Banyaknya organ tanaman obat yang digunakan dihitung berdasarkan presentase. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif yang diuraikan dalam bentuk gambar, tabel dan diagram. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat 28 spesies tanaman obat keluarga (TOGA) dan 18 Famili di pekarangan masyarakat Desa Sondaken Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis tanaman yang banyak yang digunakan sebagai tanaman obat keluarga adalah Jambu (Psidium guajava), Kunyit (Curcuma longa), dan Lengkuas (Alpinia galanga). Organ tanaman yang paling banyak digunakan sebagai obat keluarga adalah daun dengan nilai presentase 82 % dan rimpang dengan nilai presentase 21 %. Family medicinal plants are widely planted in the yards of village communities which function to treat several diseases. Family medicinal plants have been used since ancient times as a source of natural and alternative medicine for various health problems. The aims of this research was to analyze the types of family medicinal plants in the home gardens of Sondaken village community, South Minahasa Regency, North Sulawesi Province. The method used in this research was the purposive sampling method. The total number of samples was 40 home yards which had family medicinal plants. The number of medicinal plant organs used was calculated based on the percentage. The data obtained were analyzed descriptively which were described in the form of figures, tables and diagrams. The results showed that there were 28 species of family medicinal plants and 18 families in the community yard of Sondaken Village, South Minahasa Regency. The types of plants that are widely used as family medicinal plants are Guava (Psidium guajava), Turmeric (Curcuma longa), and Galangal (Alpinia galanga). The most widely used plant organs as family medicine are leaves with a percentage value of 82% and rhizomes with a percentage value of 21%

    Biodiversitas Biodiversitas Semut di Pohon Mangrove Pesisir Palaes, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara ada

    No full text
    Semut merupakan salah satu jenis serangga yang termasuk ke dalam Ordo Hymenoptera yang memiliki peranan penting sebagai bioindikator kesehatan lingkungan. Data keanekaragaman semut (Formicidae) di pohon mangrove Desa Palaes belum tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman dan jenis semut yang ada di pohon mangrove Desa Palaes, Provinsi Sulawesi Utara. Pengambilan sampel secara purposive sampling atau ditentukan dengan sengaja dengan menggunakan perangkap umpan (Bait trap), tangkap tangan (Hand collecting) dan tadahan. Data penunjang yang diukur dalam penelitian ini melibatkan faktor lingkungan seperti suhu udara dan kelembaban udara.  Hasil penelitian di dapatkan lima jenis semut yaitu Oecophylla smaragdina, Polyrhachis dives, Camponotus sp., Dolichoderus thoracicus, dan Camponotus festinus. Jenis semut yang didapatkan dianalisis dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) dan diperoleh hasil  H’≤ 1 yaitu tingkat keanekaragaman rendah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting untuk pemahaman lebih lanjut tentang peran dan Biodiversitas semut (Formicidae) dan bermanfaat dalam pengelolaan ekosistem pohon mangrove di Sulawesi Utara.   Kata kunci:  Biodiversitas; Semut; Palaes; Formicidae; Mangrove.                                                                                                     &nbsp

    Pemetaan Potensi Energi Matahari di Sulawesi Utara menggunakan Machine Learning K-Means

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji potensi energi matahari di Sulawesi Utara dengan menganalisis parameter lingkungan seperti suhu, kelembaban relatif, jumlah awan, dan radiasi matahari selama periode 2018 hingga 2022. Metode machine learning K-Means digunakan untuk mengelompokkan data secara optimal, dengan penentuan jumlah klaster terbaik melalui metode siku. Penggunaan machine learning ini penting untuk menangani data yang besar dan kompleks, serta mengidentifikasi pola tersembunyi yang membantu pemetaan potensi energi matahari. Hasil analisis menunjukkan bahwa Klaster 2, yang terdiri dari wilayah dengan suhu tinggi dan radiasi matahari yang optimal, memiliki potensi terbesar untuk instalasi tenaga surya skala besar, didukung oleh infrastruktur tenaga surya yang sudah ada di wilayah pada klaster tersebut. Penelitian ini menghasilkan peta energi surya hingga tingkat desa, yang dapat digunakan untuk pengembangan energi surya di Sulawesi Utara This study examines the solar energy potential in North Sulawesi by analyzing environmental parameters such as temperature, relative humidity, cloud cover, and solar irradiance over the period of 2018 to 2022. The machine learning K-means method was used to optimally cluster the data, with the best number of clusters determined through the elbow method. The use of machine learning is important for handling large and complex datasets, as well as identifying hidden patterns that aid in mapping solar energy potential. The analysis results show that Cluster 2, which consists of areas with high temperatures and optimal solar irradiance, has the greatest potential for large-scale solar power installations, supported by existing solar infrastructure in the region. This study produces a detailed solar energy map down to the village level, which can be used for the development of solar energy in North Sulawesi

    Determining the Coefficient of Restitution for Imperfect Elastic Collisions between Glass Marbles and Ceramic Surfaces

    Get PDF
    Time-lapse videography was employed to observe the dynamics of imperfect elastic free-fall collisions between a standard glass marble and a ceramic-tiled floor surface, using a SHARP® Aquos Sense 4+ smartphone camera with a shutter speed of 30 frames per second (fps). The events were recorded and analysed using the frame-splitting method, which was then visually observed to determine the height of each bounce. The analysis revealed that the average coefficients of restitution for the collisions were  and , with the initial free-fall heights being 20.3 cm and 16.2 cm respectively for the first and second trials. These experiments illustrate that every event signifies an imperfect elastic collision, showing how mechanical energy dissipates from the marble into its surroundings since ε is not equal to 1. The slight variations in the coefficient outcomes occur due to the constraints imposed by the laws of thermodynamics. Untuk menyelami potensi lanjut dari videografi jeda-waktu, metode ini digunakan untuk mengamati dinamika tumbukan jatuh bebas elastis tak sempurna antara kelereng kaca dan lantai keramik, menggunakan kamera ponsel SHARP® Aquos Sense 4+ dengan kecepatan rana 30 kerangka per detik. Peristiwa-peristiwa tersebut direkam dan dianalisis menggunakan metode pemisahan kerangka, yang kemudian diamati secara visual untuk menentukan tinggi setiap pantulan. Analisis mengungkapkan bahwa koefisien restitusi rata-rata untuk tabrakan tersebut adalah  dan , dengan tinggi jatuh bebas awal masing-masing adalah 20.3 cm dan 16.2 cm untuk percobaan pertama dan kedua. Eksperimen-eksperimen ini menggambarkan bahwa setiap peristiwa menunjukkan sebuah tumbukan elastis yang tidak sempurna, menunjukkan bagaimana energi mekanik tersebar dari kelerang ke sekitarnya karena ε tidak sama dengan 1. Variasi kecil dalam hasil koefisien terjadi karena batasan yang diberlakukan oleh hukum termodinamika

    Identifikasi Sebaran Suhu Air Panas Terhadap Manivestasi Panas Bumi di Desa Tempang Dua Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara

    Get PDF
    Panas bumi merupakan salah satu sumber daya alam  yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Adanya sumber panas bumi  bawah permukaan tanah tergambar  dari munculnya manifestasi panas bumi. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan sebaran temperatur permukaan tanah dan mengetahui pola gradien temperatur di sekitar manifestasi panas bumi Desa Tempang Dua, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan dengan mengukur temperatur air sumur, mata air panas dangkal, dan tanah beruap menggunakan  termometer yang dilakukan pada siang hingga sore hari. Hasil penelitian di dapatkan sebaran suhu air dengan temperatur 28oC-90oC dengan elevasi berkisar 724-760 m dan kedalaman permukaan air sumur 0-23 meter. Pola sebaran suhu yang diperoleh menunjukkan kecenderungan  di area yang lebih tinggi pada peta kontur memiliki suhu air paling tinggi. Geothermal is one of the natural resources that has great potential to be utilized as a renewable energy source. The existence of subsurface geothermal sources is illustrated by the emergence of geothermal manifestations. This study was conducted to map the distribution of land surface temperature and determine the temperature gradient pattern around the geothermal manifestation of Tempang Dua Village, Minahasa Regency, North Sulawesi. This study used a field observation method by measuring the temperature of well water, shallow hot springs, and steamy soil using a thermometer conducted in the afternoon to evening. The results of the study obtained the distribution of water temperature with a temperature of 28o C-90oC with an elevation ranging from 724-760 masl and a depth of the well water surface of 0-23 meters. The temperature distribution pattern obtained shows a tendency in the higher areas on the contour map to have the highest water temperature

    Membandingkan Pengaruh Visual Acuity with Correction (VOS) pada Kondisi Mata Lelah dan Mata Normal

    Get PDF
    Penglihatan merupakan salah satu indera memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kemampuan mata dalam mengamati suatu objek dengan baik adalah kunci utama dalam menjalani berbagai aktivitas, termasuk membaca, mengemudi, dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas visual lainnya. Kemampuan penglihatan ini dapat diamati melalui nilai  Visual Acuity with Correction (VOS) yang diperoleh dari penggunaan koreksi penglihatan. Studi ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh Visual Acuity with Correction (VOS) pada kondisi mata lelah dan mata normal. Peneliti mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan dalam tingkat penglihatan yang dapat dicapai dengan menggunakan koreksi penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak pada individu dengan mata yang lelah dan individu dengan mata dalam kondisi normal. Data dikumpulkan melalui pengujian mata terhadap 20 orang partisipan dengan mata lelah dan 25 orang partisipan dengan mata normal menggunakan metode VOS, dan partisipan diukur menggunakan lensa korektif. Selanjutnya, menggunakan autoref untuk mengetahui kondisi mata partisipan dalam memastikan gejala yang dialami oleh penglihatan. Hasil dari penelitian ini menunjukan nilai VOS rata-rata untuk mata normal adalah 6/6 sedangkan untuk mata lelah 6/48,5. Hal ini menunjukkan bahwa kelelahan mata dapat memengaruhi kemampuan penglihatan dengan koreksi dan dapat memberikan wawasan berharga untuk manajemen kesehatan mata

    335

    full texts

    355

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal MIPA is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇