7 research outputs found

    Identifikasi Penggunaan Obat Off-Label Pada PAsien Obstetri Dan Ginekologi Di Klinik Kehamilan Sehat Serpong

    Get PDF
    Off-label drugs are the use of drugs outside the indications approved by the authorized institutions, such as the Food Drug Administration (FDA) in America and the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) in Indonesia. The use of drugs in pregnancy requires special attention, because some drugs can cross the placenta, so there is a possibility that these drugs are teratogenic, namely causing defects in the fetus. The purpose of this study was to identify the use off-label drugs in Obstetrics and Gynecology patients at the Healthy Pregnancy Clinic in Serpong. This study is a descriptive study and data were taken retrospectively with a total population of 654 patients and obtained 248 samples. From 248 medical records that met the inclusion criteria, 66.13% of patients aged 26-35 years, 37.90% of 13-28 weeks of gestation, 93.04% of drugs prescribed with On label indications and 6.96% of drugs with off label indication. The most widely used off-label drugs were misoprostol as much as 51.52% as an inducer of uterine contractions, ondansetron 27.27% as a treatment for nausea and vomiting in pregnant patients and nifedipine as much as 21.21% as a tocolytic

    EVALUASI SKRINNING KELENGKAPAN RESEP RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT PERIODE JANUARI-DESEMBER 2019

    Get PDF
    Latar Belakang: Evaluasi penulisan resep bertujuan untuk mencegah kesalahan penulisan resep dan ketidaksesuaian pemilihan obat bagi individu tertentu.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan resep berdasarkan analisis administrasi, analisis farmasetika dan analisis klinis pada resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Buah Hati Ciputat periode Januari-Desember 2019. Metode: Populasi dari penelitian ini adalah seluruh resep rawat jalan, diketahui terdapat 7.625 data resep pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat Periode Januari-Desember 2019. Jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumus slovin, dan didapatkan hasil 380 lembar resep sebagai jumlah sampel. Hasil penelitian: kelengkapan resep secara analisis administrasi melitputi nama pasien 100%, usia pasien 100%, jenis kelamin 100%, keterangan dokter 100%. Secara analisis farmasetika nama obat 100%, golongan obat 100%, bentuk sediaan 100%, aturan dan cara penggunaan obat 96,8%, dan kesesuaian formularium 80%. Secara klinis , dosis sediaan 58,9%, waktu penggunaan obat 14,7%. Dapat disimpulkan bahwa resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Buah Hati Ciputat periode Januari-Desember 2019 secara analisis administrasi lengkap, secara analsis farmasetika dan analisis klinis tidak lengkap. Saran :kepada dokter penulis resep diharapkan dapat menerapkan Permenkes RI No. 72 Tahun 2016 dalam penulisan resep, kepada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Buah Hati Ciputat diharapkan agar dapat membuat dokumentasi untuk dievaluasi skrining kelengkapan  terhadap resep-resep yang masuk dan kepada peneliti berikutnya disarankan untuk meneliti kerasionala resep/medication error supaya bisa ada acuan perbaikan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat

    UJI FARMAKOLOGI PLESTER PATCH TANAMAN TOXIC Jatropha curcas L UNTUK PENYEMBUHAN LUKA SAYAT DARI BERBAGAI LITERATUR

    Get PDF
    Luka sayat pada kulit dapat diobati dengan obat kimia maupun tradisional. Obat tradisional yang dapat membantu proses penyembuhan luka adalah tanaman yang memiliki kandungan zat aktif flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Salah satu tanamannya yaitu jarak pagar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan plaster patch ekstrak tanaman toxic untuk penyembuhan luka sayat, dan untuk mengetahui penyesuaian dosis terhadap penyembuhan luka sayat dengan membandingkan hasil penelitian dari berbagai literatur terhadap ekstrak tanaman toxic. Metode yang digunakan adalah studi literatur, menggunakan jurnal terbaru yang membahas terkait uji farmakologi plester patch tanaman toxic untuk penyembuhan luka sayat. Hasil yang didapatkan adalah tanaman toxic ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L). memiliki efektivitas dalam penyembuhan luka sayat pada mencit galur wistar. Dari hasil penelitian Amalia tahun 2015 yaitu efek penyembuhan luka sayat yang optimum adalah sediaan ekstrak etanol dengan konsentrasi 3 %, ini ditandai dengan terjadinya penyembuhan (keropeng terbuka dengan sendirinya) pada hari ke-9,33

    STUDI LITERATUR PENGARUH TERAPI MUSIK DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN IBU NIFAS DAN MENCEGAH POSTPARTUM BLUES

    Get PDF
    Latar Belakang: Postpartum Blues merupakan bentuk patologis dari adaptasi psikologis masa nifas yang biasanya terjadi setelah melahirkan dan berakhir 10-14 hari pasca melahirkan. Dilansir dari WHO 2010 diperkirakan postpartum blues tingkat ringan terjadi pada 10 per 1000 kelahiran sedangkan tingkat sedang atau berat terjadi pada 200 per 1000 kelahiran. Di Indonesia, 14% dari 37 ibu primipara mengalami postpartum blues tingkat berat, 12% dari 65 multipara mengalami postpartum blues tingkat berat. Tujuan: melakukan studi literatur mengenai Pengaruh Terapi Musik dalam Meningkatkan Kesejahteraan Emosional pada Ibu Nifas dan Mencegah Postpartum Blues. Metodologi : jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini ialah studi literatur dengan data yang diperoleh dari jurnal dan sumber literasi lainnya dan dianalisa sehingga didapatkan kesimpulan dari studi literatur yang dilakukan. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa terapi musik memberikan efek yang signifikan pada pencegahan postpartum blues pada ibu nifas dimana musik akan merangsang otak untuk mengeluarkan hormon yang mengatur suasana hati sehingga memberikan efek relaksasi dan perasaan tenang dalam tubuh. Kesimpulan: Terapi musik ini sangat efektif dilakukan sebagai upaya pencegahan postpartum blues. Terapi musik ini juga terbukti dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kada stress seseorang dan dapat menurunkan gejala depresi atau postpartum blues. Saran: diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk menerapkan terapi musik untuk mencegah postpartum blues agar gejala yang ada tidak menetap dan menjadi postpartum blues pada ibu nifas

    Gambaran Medication Error Tahap Peresepan (Prescribing) di Apotek dan Klinik Keluarga Sehat Muncul Periode Januari – Desember Tahun 2020

    Get PDF
    Medication error adalah suatu kejadian yang tidak hanya merugikan pasien tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan khususnya dalam hal pelayanan pengobatan pasien. Medication error dapat terjadi di dalam tiap proses pengobatan, salah satunya pada fase prescribing. Adanya medication error fase prescribing apabila komponen seperti kelengkapan data pasien, data dokter, dan tanggal resep belum belum lengkap 100% pada lembar resep.3 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kejadian medication error pada tahap prescribing dalam pelayanan pengobatan di Apotek dan Klinik Keluarga Sehat Muncul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara retrospektif. Pengumpulan data menggunakan metode teknik non probability sampling dengan jumlah pengambilan sempel resep sebanyak 270 resep pada bulan Januari – Desember 2020 di Apotek dan Klinik Keluarga Sehat Muncul. Dari hasil penelitian menunjukkan potensi kejadian medication error pada kelengkapan administratif yaitu meliputi berat badan 100%, jenis kelamin 87%, paraf dokter 83%, umur pasien 60%, SIP dokter 57%, tanggal resep 27%, nama dokter 24%, dan nama pasien 1%. Sedangkan pada kelengkapan farmasetik potensi kejadian medication error yaitu meliputi ketidaklengkapan kekuatan sediaan 77%, bentuk sediaan 28%. Masih ditemukan ketidaklengkapan pada penulisan resep yang berpotensi terjadi nya medication error di apotek dan klinik keluarga sehat muncul. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien dan mencegah terjadinya medication error pada fase prescribing

    PENERAPAN DAGUSIBU (DAPATKAN, GUNAKAN, SIMPAN DAN BUANG) OBAT YANG BENAR DI STIKES WIDYA DHARMA HUSADA DAN STIKES KHARISMA PERSADA TANGERANG

    Get PDF
    Latar belakang diadakannya penyuluhan “Dagusibu” ini adalah bahwa faktanya masih banyak orhang yang belum memahami betul tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan baik dan benar. Tujuan dilakukan kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para pelajar dan mahasiswa mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan cara presentasi materi melalui media google meets. Materi yang disajikan yaitu bagaimana cara pmendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuat obat dengan benar. Setelah penyampaian materi dilanjutkan sesi tanya jawab dimana semua peserta diberi kesempatan untuk bertanya terkait materi dan menceritakan pengalamannya dalam penggunaan obat serta dampak negatif jika penggunaan obat tidak tepat. Hasil yang didapatkan setelah pelaksanaan kegiatan ini yaitu pengetahuan dan pemahaman peserta meningkat tentang penggunaan obat dapat disosialisasikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, dengan adanya sosialisasi DAGUSIBU ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengetahui cara memperlakukan obat dengan benar

    Analisis faktor-faktor kesiapan bidan dalam pertolongan persalinan di era pandemi Covid-19

    No full text
    Background: In 2019, nearly 80 million women gave birth in health institutions globally. Pregnant women with comorbidities have a higher risk of serious illness, morbidity and mortality compared to the general population, the potential impact of the COVID-19 pandemic on mortality due to reduced access to maternal and infant health services. Midwives as the front line in MCH, family planning and reproductive health services, during the pandemic there were midwives independent practices that experienced closure of 9296 midwives, as many as 974 midwives. Every health service activity, including delivery assistance during the COVID-19 pandemic, midwives must provide services in accordance with health protocols, one of which is a place for delivery assistance. There are several factors that have a relationship with the readiness of midwives in providing care during childbirth, namely ability, experience, learning, rewards/reward, resources/equipment, attitude in service and perception of workload.Purpose: To determine the relationship between the factors of readiness of midwives in delivery assistance starting from the level of knowledge, attitudes, perceptions and sources of information. Method: The research design used is explanatory research. Population: all midwives who have a license to practice independent midwives in the South Tangerang City area, totaling at least 30 people using themethod purposive sampling. Data analysis was performed using a correlation test which measures the closeness of the relationship between two variables (correlation coefficient) using Chi Square.Results: There is a relationship between the level of knowledge and delivery assistance during the pandemic (p-value = 0.028 ), the perception of the midwife (p-value = 0.019), the attitude of the midwife (p-value = 0.09), there is no relationship between the source of information on the midwife with delivery assistance (p-value = 0.204),Conclusion: There is a relationship between the level of knowledge, attitudes, and perceptions of midwives on delivery assistance, but there is no relationship between information sources and delivery assistance during a pandemic. One of the causes is that health workers are not optimal in providing information about site selection and birth attendants during a pandemic.Keywords   : Midwife staff ; Service; Covid-19; PandemicPendahuluan: Pada tahun 2019, hampir 80 juta perempuan melahirkan di institusi kesehatan secara global. ibu hamil dengan komorbid memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum, potensi dampak pandemi COVID-19 terhadap kematian akibat berkurangnya akses ke layanan kesehatan ibu dan bayi. Bidan sebagai garda terdepan dalam pelayanan KIA, KB dan kesehatan reproduksi, di masa pandemi terdapat praktik mandiri bidan yang mengalami tutup dari 9296 bidan, sebanyak 974 bidan. setiap kegiatan pelayanan kesehatan termasuk dalam pertolongan persalinan selama pandemik covid-19 bidan harus memberikan pelayanan sesuai dengan protocol kesehatan, salah satunya adala Tempat pertolongan persalinan. Ada beberapa faktor yang mempunyai hubungan dengan kesiapan bidan dalam memberikan asuhan pada masa persalinan yaitu kemampuan, pengalaman, pembelajaran, penghargaan/imbalan, sumberdaya/peralatan, sikap dalam pelayanan dan persepsi tehadap beban kerja.Tujuan: Mengetahui hubungan faktor kesiapan bidan dalam pertolongan persalinan mulai dari tingkat pengetahuan, sikap, persepsi dan sumber informasi. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah explanatory research, Populasi: seluruh bidan yang memiliki ijin Praktik Bidan Mandiri di wilayah Kota Tangerang Selatan, berjumlah minimal 30 orang dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi yang mengukur keeratan hubungan antara dua variabel (koefisien korelasi) dengan menggunakan Chi Square.Hasil: Terdapat hubungan  tingkat pengetahuan dengan pertologan persalinan selama masa pandemic (p-value = 0,028 ), persepsi bidan (p-value = 0,019), sikap bidan  (p-value = 0,09 ), tidak terdapat hubungan antara sumber informasi bidan dengan pertologan persalinan  (p-value = 0,204),Simpulan: Terdapat hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan persepsi bidan terhadap pertolongan persalinan, tetapi tidak ada hubungan sumber informasi dengan pertolongan persalinan selama masa pandemic salah satu penyebabnya belum optimalnya tenaga kesehatan dalam memberikan informasi tentang pemilihan tempat dan penolong persalinan selama pandemic
    corecore