6 research outputs found

    EFEKTIFITAS METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA HARAPAN PERSADA ACEH BARAT DAYA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS

    Get PDF
    EFEKTIFITAS METODE PEER EDUCATION TERHADAPPENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA HARAPAN PERSADA ACEH BARAT DAYADALAMUPAYA PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS Oleh Laras Cyntia KasihNIM 1309200180029 Komisi Pembimbing:Dr. dr. Endang Mutiawati R, S. Sp.S (K) Dr. dr. Syahrul Sp.S (K) ABSTRAK Jumlah Masyarakat yang terinfeksi HIV/AIDS di Aceh mengalami peningkatan secara tajam.Komisi Penanggulangan AIDS Aceh memperkirakan 303 kasus HIV/AIDS terjadi di Acehhingga Desember 2014. Pendidikan kesehatan akan sangat bermanfaat untuk meningkatkanpengetahuan tentang HIV/AIDS terutama pada remaja sebagai ujung tombak masa depan,sehingga pendidikan kesehatan yang dipilih harus diterapkan dengan metode yang tepat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode peer education terhadappengetahuan dan sikap tentang pencegahan penularan HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakandesain quasi expremental (nonequivalent cotrol group design). Sampel pada penelitian iniberjumlah 38 siswa kelas XI SMA Harapan Persada yang dipilih secara purposive samplingyang di bagi menjadi dua kelompok yaitu 19 siswa pada kelompok kontrol dan 19 siswa padakelompok eksperimen. Kelompok kontrol diberikan intervensi dengan metode ceramahsedangkan kelompok eksperimen diberikan intervensi metode peer education. Pengumpulandata dilakukan dengan menggunakan kuisioner dengan pertanyaan tentang pengetahuan yangdisusun dalam bentuk skala Guttman serta pertanyaan tentang sikap yang disusun dalambentuk skala likert. Hasil penelitian diperoleh peningkatan pengetahuan siswa kelompokkontrol setelah dilakukan metode ceramah yaitu 84,2% berpengetahuan baik, sedangkan siswakelompok eksperimen 100% berpengetahuan baik. Uji beda dilakukan dengan independent ttest, dan diperoleh hasil 0,000 (p0,05) artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompokmetode peer education dan metode ceramah. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkanmetode peer education lebih efektif untuk menjadi metode pendidikan kesehatan terhadappengetahuan dan sikap siswa dalam penanggulangan penularan HIV/AIDS. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, peer education, metode ceramah, pengetahuan, sikap,HIV/AID

    Cegah Penularan COVID-19 dengan Menjaga Kebersihan Tangan Pada Panti di Wilayah Banda Aceh

    Get PDF
    COVID 19 merupakan penyakit saluran pernafasan yang menjadi pandemic global sejak awal tahun 2020. Hingga saat ini sudah 15,6 juta penduduk dunia terinfeksi COVID 19. Untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID 19 dapat dimulai dari diri sendiri dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.  Peran perawat sebagai educator sangat diperlukan saat ini terutama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk dapat mencegah penyebaran dan penularan COVID 19, salah satunya dengan mencuci tangan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tematik di lingkungan Universitas Syiah Kuala yang telah melalui proses perizinan dari Satgas COVID 19 Unsyiah untuk dilaksanakan oleh dosen Fakultas Keperawatan. Implementasi kegiatan pengabmas tematik ini dimulai dengan  pembuatan  video edukasi cuci tangan yang terdiri atas 5 (lima) scene dan pembuatan Hand Sanitizer bekerjasama dengan FMIPA Unsyiah. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatakan pemahaman masyarakat khususnya penghuni panti tentang kebersihan tangan untuk mencegah penularan COVID-19. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini didapatkan peningkatan pengetahuan penghuni panti  yang ditunjukan dengan kemampuan para penghuni panti melakukan kembali proses mencuci tangan yang benar menurut standar WHO dan penggunaan Handsanitizer dengan tepat

    PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA STROKE DENGAN HEMIPARESE DI RSUD H.A.SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA

    Get PDF
    Stroke merupakan gangguan suplai darah akibat pembuluh darah yang pecah maupun tersumbat dan merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Namun belum ada penelitian yang membahas secara kualitatif mengenai pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga stroke dengan hemiparese. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga stroke dengan hemiparese di RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan desain fenomenologi.  Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 6 orang dengan kriteria keluarga yang memiliki anggota keluarga stroke dengan hemiparese. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam pada subjek terpilih (In-depth Interviews) dan uji analisis data yang digunakan adalah Tematik Analisis. Hasil analisis penelitian ditemukan empat tema yaitu: Tema 1: Respon Psikologis (Perasaan kaget dan cemas) (keterbatasan kehidupan sosial dan keikhlasan menjalani peran). Tema 2: Kepuasan merawat paisen (Keinginan untuk meningkatkan cara merawat pasien dan Hambatan yang mempengaruhi kepuasan dalam merawat pasien). Tema 3: Bentuk latihan atau intervensi untuk penderita stroke di rumah (Terapi obat dan Terapi komplementer). Tema 4: Dukungan total (Dukungan finansial, Dukungan pengobatan, dan Dukungan moril). Pengalaman keluarga dalam merawat pasien stroke menimbulkan perasaan cemas, sedih, keterbatasan kehidupan sosial serta beban finansial yang meingkat. Berdasarkan hal tersebut  itu keluarga  harus dilibatkan dalam rencana rehabilitasi untuk pasien stroke dan kesejahteraan mereka harus juga diberi perhatian secara memadai

    PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH

    No full text
    Kepemimpinan merupakan keterampilan mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya kemampuan yang dimiliki. Cara seseorang memanfaatkan kemampuan yang tersedia untuk memimpin orang lain disebut dengan gaya kepemimpinan.Perawat pelaksana memiliki harapan yang tinggi terhadap kepemimpinan kepala ruang untuk meningkatkan kualitas kinerja mereka, namun persepsi perawat terhadap tindakan kepemimpinan yang ditunjukkan oleh kepala ruang tidak begitu memuaskan. Hal tersebut dikarenakan kepala ruang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugas manajemen dibandingkan membimbing atau menginspirasi perawat agar memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi perawat pelaksana terhadap gaya kepemimpinan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di rumah sakit Banda Aceh. Penelitian deskriptif dilakukan dengan metode kuantitatif dan desain cross-sectional study. Jumlah sampel 87 responden dipilih sebagai sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengidentifikasi persepsi perawat terhadap gaya kepemimpinan kepala ruang dengan pelaksanaan asuhan keperawatan. Hasil penelitian   menunjukkan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan diruang rawat Rumah Sakit Banda Aceh telah dilaksanakan  (85,21%) yang terdiri dari komponen pengkajian (77,60%), diagnosa keperawatan (94,33%), intervensi dan implementasi (88,34%) dan evaluasi pendokumentasian (77,30%) telah dilakukan atau terlaksana dengan baik. Diskusi: pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan di ruang rawat inap rumah sakit sudah terlaksana dengan baik dan memenuhi standard  operasional prosedur dimana saat asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat telah mendapat bimbingan, arahan dari kepala ruang dengan gaya kepemimpinan yang baik sebagai tempat untuk berdiskusi, mengklarifikasi informasi dan memperbaharui data sesuai dengan yang asuhan keperawatan. Saran: diharapkan kepada pemberi pelayanan kesehatan terutama pihak rumah sakit untuk dapat mengadakan kegiatan pelatihan penguatan pemahaman kepemimpinan bagi kepala ruang di rumah sakit

    Exploring Adverse Events Following COVID-19 Vaccination and Community Anxiety in Banda Aceh, Indonesia

    No full text
    OBJECTIVE: This study aimed to explore the relationship between Adverse events following immunization (AEFI) reaction and community anxiety levels related to the COVID-19 vaccine. METHODOLOGY: A retrospective correlational study was conducted. The study sample comprised 344 individuals who received two doses of the COVID-19 vaccine and resided in the Syiah Kuala sub-district of Banda Aceh. Data collection was facilitated through the administration of "Post-Immunization Adverse Events" and "Beck Anxiety Inventory (BAI)" questionnaires were utilized. Spearman's rank test analyzed the data. RESULTS: The findings of this study demonstrated a significant relationship between AEFI the COVID-19 vaccine dose 1 (p = 0.025), dose 2 (p = 0.000), AEFI local reactions dose 1 (p = 0.004), and dose 2 (p = 0.016), AEFI systemic reaction dose 1 (p = 0.000), and dose 2 (p = 0.002), with the community' anxiety levels. CONCLUSION: AEFI refers to medical events related to the vaccination effect consisting of local and systemic reactions. AEFI reactions may potentially elevate the community's anxiety. The study noted an increase in severe symptoms in AEFI local reactions and a decrease in AEFI systemic reaction during the second dose of the COVID-19 vaccine, possibly attributed to variations in antibody titers of the community. It is recommended that patients pay attention to AEFI reactions and seek immediate support from the hospital if excessive local and systemic reactions appear, for healthcare workers could provide educational programs to the community regarding the risks of AEFI local and systemic reactions and efforts to look for treatment

    PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT KOTA BANDA ACEH: A COMPARATIVE STUDY

    No full text
    Penyebaran pandemi COVID-19 menyebabkan masalah kesehatan terbesar  pada semua negara di dunia. COVID-19 menimbulkan gejala pada berbagai sistem tubuh seperti gangguan sistem pernapasan, pencernaan, neurologis, dan muskuloskeletal. Proses penularan COVID-19 sangat cepat yang diperburuk dengan kondisi faktor komorbid dari pasien menyebabkan tingginya angka  morbiditas dan mortalitas di Indonesia dan di dunia. Perawat sebagai frontliners dan care providers pada pasien COVID-19 harus didukung dengan pengetahuan dan sikap yang memadai dalam merawat pasien COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan sikap perawat dalam merawat pasien COVID-19 pada perawat Instalasi PINERE RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) dan perawat Instalasi PINERE RSUD Meuraxa (RSUM) Banda Aceh, Indonesia. Jenis penelitian adalah comparative study dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh perawat di Instalasi PINERE RSUDZA dan RSUM Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan jumlah 110 responden. Instrumen berupa kuesioner pengetahuan dalam bentuk skala Dichotomous dan kuesioner sikap dalam skala Likert masing-masing terdiri dari 20 pernyataan. Uji reliabilitas kuesioner pengetahuan menggunakan K-R 20 (Kuder Richardson 20) dengan nilai 0,97 dan kuesioner sikap menggunakan Cronbach alpha dengan  nilai 0,96. Analisis data menggunakan bivariat dengan menggunakan uji Independent sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan perawat dalam merawat pasien COVID-19 (p-value 0,554>0,05) dan tidak ada perbedaan sikap perawat dalam merawat pasien COVID-19 (p-value 0,163 >0,05) pada kedua ruang PINERE tersebut.  Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya kesamaan pengetahuan dan sikap perawat dalam merawat pasien COVID-19 pada kedua rumah sakit tersebut.Penyebaran pandemi COVID-19 menyebabkan masalah kesehatan terbesar  pada semua negara di dunia. COVID-19 menimbulkan gejala pada berbagai sistem tubuh seperti gangguan sistem pernapasan, pencernaan, neurologis, dan muskuloskeletal. Proses penularan COVID-19 sangat cepat yang diperburuk dengan kondisi faktor komorbid dari pasien menyebabkan tingginya angka  morbiditas dan mortalitas di Indonesia dan di dunia. Perawat sebagai frontliners dan care providers pada pasien COVID-19 harus didukung dengan pengetahuan dan sikap yang memadai dalam merawat pasien COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan sikap perawat dalam merawat pasien COVID-19 pada perawat Instalasi PINERE RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) dan perawat Instalasi PINERE RSUD Meuraxa (RSUM) Banda Aceh, Indonesia. Jenis penelitian adalah comparative study dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh perawat di Instalasi PINERE RSUDZA dan RSUM Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan jumlah 110 responden. Instrumen berupa kuesioner pengetahuan dalam bentuk skala Dichotomous dan kuesioner sikap dalam skala Likert masing-masing terdiri dari 20 pernyataan. Uji reliabilitas kuesioner pengetahuan menggunakan K-R 20 (Kuder Richardson 20) dengan nilai 0,97 dan kuesioner sikap menggunakan Cronbach alpha dengan  nilai 0,96. Analisis data menggunakan bivariat dengan menggunakan uji Independent sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan perawat dalam merawat pasien COVID-19 (p-value 0,554>0,05) dan tidak ada perbedaan sikap perawat dalam merawat pasien COVID-19 (p-value 0,163 >0,05) pada kedua ruang PINERE tersebut.  Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya kesamaan pengetahuan dan sikap perawat dalam merawat pasien COVID-19 pada kedua rmah sakit tersebut
    corecore