20 research outputs found

    Perbandingan Konstruksi Perkerasan Lentur Dan Perkerasan Kaku Serta Analisis Ekonominya Pada Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Mojoagung

    Full text link
    Jalan Raya Mojoagung sebagai pintu masuk Jombang dari Surabaya saat ini tidak mampu lagi menampung arus lalu lintas yang terus meningkat. Karena itu, muncul wacana pembangunan Jalan Lingkar Mojoagung untuk membagi volume lalu lintas jalan lingkar dan jalan eksisting dan mempersingkat jarak tempuh. Tujuan Tugas Akhir ini adalah menghitung tebal perkerasan lentur dan kaku, perhitungan total biaya konstruksi dan pemeliharaan perkerasan lentur dan kaku, mencari user cost dengan menggunakan metode N.D. Lea, dan membandingkan kedua perkerasan secara ekonomi dengan perhitungan Benefit Cost Ratio. Dari hasil perhitungan untuk konstruksi perkerasan lentur, didapatkan tebal Surface Course (Laston) = 13 cm, Base Course (Batu Pecah Kelas A) = 20 cm, Sub Base Course (Sirtu Kelas B) = 31 cm. Untuk perkerasan kaku digunakan tebal Surface Course (pelat beton) = 28 cm, Sub Base Course (Sirtu Kelas A) = 20 cm. Dari hasil analisis dan evaluasi ekonomi diperoleh hasil , Alternatif dan . Dengan demikian, dipilih Alternatif B atau perkerasan kaku untuk Jalan Lingkar Mojoagung dengan alasan lebih menguntungkan dari segi ekonomi jalan raya

    Analisis Kinerja Jalur Pedestrian Di Kota Surabaya (Studi Kasus: Jl. Pemuda)

    Full text link
    Kota Surabaya merupakan kota dengan tingkat perkembangan pembangunan jalur pedestrian yang sangat pesat di berbagai ruas jalan utamanya. Salah satu ruas jalan dengan jalur pedestrian yang berkembang adalah Jl. Pemuda. Namun, perkembangan jalur pedestrian tersebut ternyata belum diimbangi dengan jumlah studi terkait tingkat pemanfaatannya selama ini. Tugas Akhir ini merupakan sebuah penelitian untuk menganalisis kinerja jalur pedestrian di ruas Jl. Pemuda. Aspek-aspek yang dianalisis meliputi tingkat pelayanan jalur pedestrian, aspek asal-tujuan pedestrian, aspek tata guna lahan di Jl. Pemuda serta tingkat kepuasan pedestrian. Dari penelitian ini diperoleh hasil tingkat pelayanan (level of service) jalur pedestrian Jl. Pemuda termasuk dalam kategori tipe A (<23 orang/meter/menit) dengan nilai pedestrian flow rata-rata sebesar 3,81 orang/meter/menit, karakteristik asal-tujuan pedestrian yang didominasi berasal dari dan menuju ke gedung/persil berada di jalur pedestrian Jl. Pemuda sisi utara, karakteristik kawasan Pemuda yang merupakan kawasan dengan fungsi kegiatan perdangan jasa dan niaga sebagai salah satu pusat aktivitas masyarakat di Kota Surabaya, serta persepsi pedestrian yang secara umum sudah cukup aman dan nyaman dengan jalur pedestrian Jl. Pemuda sekalipun ada beberapa faktor yang perlu ditingkatkan kinerjanya seperti faktor kebersihan, penerangan, ketersediaan fasilitas yang memudahkan orang berkebutuhan khusus (penyandang cacat

    Validasi Persamaan Korelasi Antara Nilai International Roughness Index (Iri) Dengan Nilai Kerusakan (Nk) Jalan: Studi Kasus Jalan Tol Surabaya-gempol

    Full text link
    Parameter kondisi perkerasan jalan seperti International Roughness Index (IRI) dan Nilai Kerusakan (NK) jalan sangat jamak digunakan untuk menentukan kinerja pelayanan ruas jalan selain parameter dari sisi lalu lintas. Selain dipakai sebagai kinerja pelayanan jalan, IRI dan NK juga banyak dipakai sebagai input dalam penghitungan Biaya Operasi Kendaraan. Penentuan nilai IRI umumnya cukup sulit dari segi biaya karena harus menggunakan peralatan yang hanya bisa didapatkan di tempat tertentu saja, sementara itu Nilai Kerusakan relatif mudah untuk dilaksanakan.Kartika, dkk (2005) telah berhasil menunjukkan hubungan antara nilai IRI dengan NK yaitu dengan persamaan; IRI=7,765(NK)0,0891. Namun demikian persamaan tersebut dirasa kurang valid mengingat nilai validitasnya (R2) hanya sebesar 0,3215. Hal ini kemungkinan disebabkan dalam menentukan persamaan tersebut belum dilakukan uji korelasi yang cukup terhadap variabel-variabel jenis kerusakan yang terjadi. Artinya semua kategori kerusakan dimasukkan dalam penentuan persamaan tersebut tanpa melihat apakah semua jenis bebar-benar berpengaruh atau tidak.Setelah mempertimbangkan jenis-jenis kerusakan yang paling berpengaruh dengan menggunakan analisis faktor dan analisis korelasi, maka bentuk persamaan yang baru adalah; IRI=7 + 0,066NKRetak + 3,340NKPenurunan + 0,296NKShoving + 0887NKPothole…(R2=0,571

    Perencanaan Jalan Berkeselamatan di Kabupaten Tuban

    Full text link
    Perkembangan Kabupaten Tuban yang cukup pesat adalah bentuk keberhasilan program pembangunan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan standar hidup penduduk Kabupaten Tuban. Perkembangan tersebut tentu berkaitan erat dengan pertambahan penduduk yang akan membawa dampak pada peningkatan kebutuhan akan pelayanan jalan dan sistem transportasi. Kabupaten Tuban juga mempunyai angka kecelakaan yang cukup tinggi. Sering terjadinya kecelakaan di Kabupaten Tuban di daerah-daerah ataupun ruas jalan tertentu membuat perlu dilakukannya audit dan peninjauan terhadap jalan tersebut. Karena kecelakaan dapat terjadi disebabkan banyak faktor, diantaranya kelalaian pengguna jalan, tidak patuhnya pengguna jalan dengan peraturan, dan kondisi infrastruktur jalan yang kurang baik maupun kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan analisis mengenai kecelakaan lalu lintas di ruas jalan nasional Kabupaten Tuban dengan pengolahan data kecelakaan lalu lintas jalan raya tahun 2018 sampai 2020, data volume kendaraan, dan data panjang jalan. Metode yang digunakan dalam analisis ini diantaranya adalah Z-Score, metode Angka Kecelakaan (Accident Rate), metode The Gross Output (Human Capital), dan menggambar Collision Diagram untuk mengetahui Blackspot pada ruas jalan yang rawan terjadi kecelakaan. Dari hasil analisis memperlihatkan bahwa angka kecelakaan tertinggi pada tahun 2018 sampai 2020 untuk kelas meninggal dunia, luka berat, dan luka ringan adalah jalan Raya Semarang dengan angka kecelakaan sebesar 6,71 orang per satu juta kendaraan kilometer, sedangkan untuk kelas luka berat sebesar 1,92 orang per satu juta kendaraan kilometer, dan untuk korban kelas luka ringan sebesar 12,46 orang per satu juta kendaraan kilometer. Daerah rawan kecelakaan (Black Site) dengan nilai terbesar terdapat pada ruas jalan P. Sudirman, dengan nilai Z-Score selama 3 tahun sebesar 2,15 dan nilai Z-Score pada tahun terakhir sebesar 2,15. Total biaya korban kecelakaan berdasarkan metode Gross Output human capital pada 10 ruas jalan di Kabupaten Tuban adalah pada tahun 2018 sebesar Rp 12.377.627.618,00-, untuk tahun 2019 sebesar Rp 11.034.625.646,00-, dan tahun 2020 sebesar Rp 11.092.312.461,00-

    Tanggung Jawab Notaris terhadap Akta Jual Beli Saham dengan Surat Kuasa Mewakili yang Tanggalnya Melampui Akta

    Full text link
    A share sale and purchase deed made by a notary based on a power of attorney whose date exceeds the deed often results in legal consequences. To determine the legal consequences that arise, Normative research is used, a statutory approach, uses primary and secondary legal material sources, and uses document study techniques. The aim is to be able to discuss the problems that arise, namely what are the legal consequences arising from the sale and purchase of shares by a notary based on a power of attorney representing the date beyond the deed and what is the form of responsibility by the notary from the legal consequences arising from the making of a share sale and purchase deed based on a power of attorney represents whose date exceeds the deed. The conclusion is that the authentic form of the deed has lost its authenticity, the authority of the party in the deed is considered invalid and invalid.   Akta jual beli saham yang dibuat oleh Notaris berdasarkan surat kuasa yang tanggalnya melampui akta seringkali menimbulkan akibat hukum.  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Normatif, pendekatan undang-undang, menggunakan sumber bahan hukum primer dan sekunder, dan menggunakan teknik studi dokumen. Tujuannya adalah untuk mengetahui akibat hukum yang timbul dari akta jual beli saham oleh Notaris berdasarkan surat kuasa mewakili yang tanggalnya melampaui akta dan untuk mengetahui bentuk tanggung jawab oleh Notaris dari akibat hukum yang timbul karena pembuatan akta jual beli saham berdasarkan surat kuasa mewakili yang tanggalnya melampui akta. Kesimpulannya adalah bentuk akta otentik tersebut hilang otentisitasnya, kewenangan dari penghadap di dalam akta  dianggap tidak sah dan tidak berlaku

    Analisis Kelayakan Jalan Lingkar Selatan Badung Ditinjau dari Segi Ekonomi

    Full text link
    Kabupaten Badung merupakan daerah pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domsestik hingga Internasional. Banyaknya kunjungan dari wisatawan tersebut mempengaruhi tingkat arus lalu lintas di Kabupaten Badung terutama pada wilayah Kuta dan Kuta Selatan yang menyebabkan terjadinya kemacetan di beberapa ruas jalan. Pemerintah Kabupaten Badung berencana membangun Jalan Lingkar Selatan Badung sebagai jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan pada wilayah Badung Selatan. Jalan tersebut memiliki panjang total 23,5 kilometer yang akan menghubungkan Kelurahan Benoa-Desa Ungasan-Desa Kutuh-Desa Pecatu-Kelurahan Jimbaran. Untuk mengetahui layak dibangun atau tidaknya jalan lingkar tersebut dari segi kelayakan ekonomi maka dibutuhkanklah penelitian berupa analsis kelayakan Jalan Lingkar Selatan Badung ditinju dari segi ekonomi. Untuk menganalisis kelayakan dari aspek ekonomi, digunakan parameter berupa Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR). Dari hasil analisis kelayakan yang dilakukan diperoleh nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,23>1, Net Present Value (NPV) Rp 2,582,518,740,494>0 dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 16,3 %> 4,43% (MARR). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Jalan Lingkar Selatan Badung layak secara ekonomi

    Studi Kelayakan Jalan Lingkar Selatan Sampang dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi

    Full text link
    Pergerakan lalu lintas di Kabupaten Sampang masih tertumpu pada jalan nasional yang melewati pusat kota. Dengan kondisi tersebut, pergerakan dalam kabupaten dan antar kabupaten tercampur. Untuk mengurai permasalahan lalu lintas yang ada, Pemerintah Kabupaten Sampang berencana membangun jalan lingkar selatan (JLS) sebagai alternatif rute pergerakan. Sebelum JLS dibangun, perlu dilakukan studi kelayakan pembangunan JLS dari segi lalu lintas dan ekonomi. Studi kelayakan dari segi lalu lintas dilakukan dengan mengukur derajat jenuh jalan sebelum dan setelah adanya JLS. Sedangkan studi kelayakan dari segi ekonomi dilakukan dengan menghitung BCR, NPV, EIRR, dan FYRR. Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan, pembangunan JLS Sampang dikatakan layak secara lalu lintas dikarenakan terjadi perbaikan kinerja jalan eksisting setelah adanya JLS. Pembangunan JLS dikatakan layak secara ekonomi dengan nilai BCR sebesar 1,39 > 1, NPV sebesar Rp 189.806.798.826,123 > 0, nilai EIRR sebesar 11,85%>4,63%. Berdasarkan nilai FYRR sebesar 14,25%>4,63%, pada tahun 2023 pengoperasian JLS dapat dimulai dan layak
    corecore