793 research outputs found

    Pendidikan Agama Buddha dan budi pekerti SMP/MTs kelas VIII

    Get PDF
    Teriring puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Triratna, penulis telah dapat menyelesaikan Buku Siswa edisi revisi yang berjudul “Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti” untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VIII. Buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Tujuannya adalah sebagai pedoman pembelajaran peserta didik dalam mempelajari Buddha Dharma. Buku ini menawarkan pembelajaran yang berbeda dengan memadukan pemahaman konsep untuk mengantarkan peserta didik menuju penguasaan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan ini selaras dengan pandangan dalam agama Buddha bahwa belajar tidak hanya untuk mengetahui dan mengingat (pariyatti), tetapi juga untuk melaksanakan (patipatti), dan mencapai hasil (pativedha). “Seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, orang yang demikian itu sama seperti gembala yang menghitung sapi milik orang lain, ia tidak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.” (Dhp.19). Sebagai edisi revisi, buku ini sangat terbuka kembali untuk mendapat masukan dan akan terus disempurnakan sesuai kebutuhan dan tantangan zaman. Oleh karena itu, penulis mengharapkan para pembaca untuk memberikan kritik, saran, dan masukan guna penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi itu, kami mengucapkan terima kasih. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk peserta didik dalam proses pembelajaran dan pengembangan Buddha Dharma di Indonesia. Sabbe satta bhavantu sukhitatta. Sadhu sadhu sadhu

    Pendidikan agama Buddha dan budi pekerti SMP Kelas VII

    Get PDF
    Kurikulum 2013 dirancang sebagai kendaraan untuk mengantarkan peserta didik menuju penguasaan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Pendekatan ini selaras dengan pandang andalam agama Buddha bahwa belajar tidak hanya untuk mengetahui dan mengingat(pariyatti), tetapi juga untuk melaksanakan (patipatti), dan mencapai penembusan (pativedha). “Seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, orang yang lengah itu sama seperti gembala yang menghitung sapi milik orang lain, ia tidak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.” (Dhp.19). Untuk memastikan keseimbangan dan keutuhanketiga ranah tersebut, pendidikan agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan pembentukan budi pekerti, yaitu sikap atau perilaku seseorang dalam hubungannya dengan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, serta alam sekitar. Proses pembelajarannya mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Dalam ungkapan Buddhanya, “Pengetahuan saja tidak akan membuat orang terbebas dari penderitaan, tetapi ia juga harus melaksanakannya” (Sn. 789). Buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kelas VII ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi kedalam beberapa kegiatan keagamaan yang harus dilakukan peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini

    Bir İstanbul tutkunu

    Get PDF
    Taha Toros Arşivi, Dosya No: 71-Çelik Gülersoy. Not: Belgenin sonunda osmanlıca not bulunmaktadır.İstanbul Kalkınma Ajansı (TR10/14/YEN/0033) İstanbul Development Agency (TR10/14/YEN/0033

    Buku guru SMA/MTs kelas VIII: pendidikan agama budhha dan budi pekerti

    Get PDF
    Buku ini menawarkan pembelajaran yang berbeda dengan memadukan pemahaman konsep untuk mengantarkan peserta didik menuju penguasaan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan ini selaras dengan pandangan dalam agama Budhha bahwa belajar tidak hanya untuk mengetahui dan mengingat (pariyatti), tetapi juga untuk melaksanakan (patipatti), dan mencapai hasil (pativedha). "Seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran,orang yang demikian itu sama seperti gembala yang menghitung sapi milik orang lain, ia tidak akan memperoleh manfaat kehidupan suci

    Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti: buku guru SMP/MTs Kels VII

    Get PDF
    Untuk memastikan keseimbangan dan keutuhanketiga ranah tersebut, pendidikan agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan pembentukan budi pekerti, yaitu sikap atau perilaku seseorang dalam hubungannya dengan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, serta alam sekitar. Proses pembelajarannya mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Dalam ungkapan Buddhanya, “Pengetahuan saja tidak akan membuat orang terbebas dari penderitaan, tetapi ia juga harus melaksanakannya” (Sn. 789). Buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kelas VII ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi kedalam beberapa kegiatan keagamaan yang harus dilakukan peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini

    Pendidikan Agama Buddha dan budi pekerti: buku guru SMP/MTs kelas VIII

    Get PDF
    Teriring puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Triratna, penulis telah dapat menyelesaikan Buku Guru edisi revisi yang berjudul “Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti” untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VIII. Buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Tujuannya adalah sebagai pedoman pembelajaran peserta didik dalam mempelajari Buddha Dharma. Buku ini menawarkan pembelajaran yang berbeda dengan memadukan pemahaman konsep untuk mengantarkan peserta didik menuju penguasaan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan ini selaras dengan pandangan dalam agama Buddha bahwa belajar tidak hanya untuk mengetahui dan mengingat (pariyatti), tetapi juga untuk melaksanakan (patipatti), dan mencapai hasil (pativedha). “Seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, orang yang demikian itu sama seperti gembala yang menghitung sapi milik orang lain, ia tidak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.” (Dhp.19). Sebagai edisi revisi, buku ini sangat terbuka kembali untuk mendapat masukan dan akan terus disempurnakan sesuai kebutuhan dan tantangan zaman. Oleh karena itu, penulis mengharapkan para pembaca untuk memberikan kritik, saran, dan masukan guna penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi itu, kami mengucapkan terima kasih. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk peserta didik dalam proses pembelajaran dan pengembangan Buddha Dharma di Indonesia. Sabbe satta bhavantu sukhitatta. Sadhu sadhu sadhu

    Pengaruh Motivasi Kerja, Pelatihan Dan Kompetensi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Perhubungan Kota Tangerang

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, pelatihan, kompetensi terhadap produktivitas dan untuk mengetahui pengaruh motivasi, pelatihan, kompetensi terhadap terhadap pegawai Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji korelasi, uji regresi, koefisien determinasi, uji t serta uji f. Hipotesis penelitian di uji dengan t hitung dan Fhitung dari persamaan regresi pada ɑ = 5% Motivasi kerja (X1) sebesar 3.199 (signifikan 0.002), Pelatihan (X2 )sebesar 2.147 (signifikan 0.035), Kompetensi (X3) sebesar 3.554 (signifikan 0.001) setelah dibandingkan dengan t tabel sebesar 1.665 ternyata t hitung lebiih besar. Sehingga hippotesis alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan uji Ftabel 3.119. hal ini berarti secara bersama – sama variabel bebas (X) mempengaruhi atau dapat meningkatkan variabel terkait (Y) yaitu produktivitas kerja pegawai. Koefisien determinasi nilai R2 (R square) yaitu sebesar 0.538. Hal ini menunjukkan bahwa 53.80% keragaman variabel motivasi kerja pada produktivitas kerja pegawai, pelatihan dan kompetensi kerja disebabkan oleh perbedaan keragaman variabel. Sisanya 46.2% disebabkan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti.  Kata kunci : Motivasi Kerja, Pelatihan, Kompetensi, Produktivitas Kerja Pegawa

    Pituitary cyclase-activating polypeptide targeted treatments for the treatment of primary headache disorders

    Get PDF
    Migraine is a complex and disabling neurological disorder. Recent years have witnessed the development and emergence of novel treatments for the condition, namely those targeting calcitonin gene-related peptide (CGRP). However, there remains a substantial need for further treatments for those unresponsive to current therapies. Targeting pituitary adenylate cyclase-activating polypeptide (PACAP) as a possible therapeutic strategy in the primary headache disorders has gained interest over recent years.This review will summarize what we know about PACAP to date: its expression, receptors, roles in migraine and cluster headache biology, insights gained from preclinical and clinical models of migraine, and therapeutic scope.PACAP shares homology with vasoactive intestinal polypeptide (VIP) and is one of several vasoactive neuropeptides along with CGRP and VIP, which has been implicated in migraine neurobiology. PACAP is widely expressed in areas of interest in migraine pathophysiology, such as the thalamus, trigeminal nucleus caudalis, and sphenopalatine ganglion. Preclinical evidence suggests a role for PACAP in trigeminovascular sensitization, while clinical evidence shows ictal release of PACAP in migraine and intravenous infusion of PACAP triggering attacks in susceptible individuals. PACAP leads to dural vasodilatation and secondary central phenomena via its binding to different G-protein-coupled receptors, and intracellular downstream effects through cyclic adenosine monophosphate (cAMP) and phosphokinase C (PKC). Targeting PACAP as a therapeutic strategy in headache has been explored using monoclonal antibodies developed against PACAP and against the PAC1 receptor, with initial positive results.Future clinical trials hold considerable promise for a new therapeutic approach using PACAP-targeted therapies in both migraine and cluster headache
    corecore