4 research outputs found

    Konsep Etika Peserta Didik Menurut Burhanuddin Al-Zarnuji

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan (1) untuk memahami konsep etika peserta didik menurut Burhanuddin Al-Zarnuji, (2) untuk mengetahui relevansi etika peserta didik menurut Burhanuddin Al-Zarnuji dengan kondisi sosial saat ini. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif pendekatan content analysis (kajian isi). Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah library research yang merupakan suatu penelitian menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi (Naskah). Berdasarkan Hasil Penelitian ini dapat diketahui bahwa: 1) Bahwa etika peserta didik menurut al-Zarnuji dalam kitab monumentalnya Ta’lim al-Muta’allim adalah, pertama etika peserta didik terhadap Tuhan, yaitu dengan mengharap wara’ dan bertawakkal. Kedua etika peserta didik terhadap orang tua, yaitu karena orang tua adalah orang pertama yang mengenalkan anak didik tentang banyak hal sebelum pendidik dan tanpa etika kepada orang tua maka ilmu yang didapatkan tidak akan berkah. Ketiga etika peserta didik terhadap pendidik, yaitu peserta didik tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat mengambil manfaatnya, tanpa mau mengormati gurunya. Keempat etika peserta didik terhadap kitab, yaitu dengan menghargai nilai buku, memperhatikan segala ilmu dan hikmah serta mencatatnya dengan baik dan rapi. Kelima etika peserta didik terhadap dirinya, yaitu dengan memiliki sifat tawadlu’, berani, menghindari perselisihan dan menanamkan rasa kasih sayang. Keenam etika peserta didik terhadap teman, yaitu dalam memilih teman hendaknya selalu berhati-hati agar tidak terjerumus ke jalan yang sesat.Ketujuh etika peserta didik ketika belajar, yaitu menganjurkan peserta didik untuk selalu belajar, larangan mempelajari ilmu perdukunan, berniat yang baik, memilih ilmu yang baik, sabar dan tabah. 2) Adapun relevansi konsep etika peserta didik menurut Burhanuddin al-Zarnuji dengan kondisi sosial saat ini bahwa pemikiran al-Zarnuji masih sangat relevan untuk mengembalikan pendidikan pada fungsinya. Namun ada beberapa pemikiran al-Zarnuji yang tidak relevan untuk diterapkan pada saat ini yaitu etika peserta didik terhadap pendidik dalam hal berbicara. Pada pemikiran al-Zarnuji peserta didik dituntut untuk selalu menerima apa yang disampaikan olen pendidik sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru, namun pada saat ini yang dituntut pada peserta didik adalah memiliki sifat kritis. Kata kunci : Peserta Didik, Etika Peserta Didik , Belaja

    KETAHANAN KOROSI BAHAN MAGNET BERBASIS RIGID BONDED MAGNET (RBM)

    Get PDF
    KETAHANAN KOROSI BAHAN MAGNET BERBASIS RIGID BONDED MAGNET (RBM). Telah dilakukan pengujian korosi bahan Rigid Bonded Magnet (RBM) MQP-0 yang dilapis epoksi dan MQP-L yang telah dilapis dari pabriknya pada media air, NaOH 0,01 M, HCl 0,01 M, dan NaCl 2 %. Dengan teknik polarization resistance, didapat bahwa laju korosi sampel MQP-0 pada media air, NaOH 0,01 M, HCl 0,01 M dan NaCl 2 % berturut-turut adalah 1,5947 mpy, 0,5057 mpy, 230,36 mpy, dan 162,15 mpy. Sedangkan laju korosi sampelMQP-L pada media air, NaOH 0,01M, HCl 0,01Mdan NaCl 2 %berturut-turut adalah 1,6898 mpy, 0,9372 mpy, 0,0913 mpy, dan 6,27 mpy. Teknik potentiodynamic menunjukkan bahwa sampelMQP-0 danMQP-L mengalami pasivasi pada media NaOH dan NaCl. Pengamatan dengan mikroskop optik menunjukkan terjadi korosi pada bahan magnet MQP-0 and MQP-L. Dapat disimpulkan secara umum pelapis pada MQP-L lebih baik dibandingkan epoksi pada MQP-0

    Fenomena Shoushika: Analisis Kebijakan Pemerintah Jepang Pada Era Kepemimpinan Shinzo Abe

    Get PDF
    The Shoushika phenomenon is a decrease of children population in Japan. This issue is caused by the continuing decline in the number of births and the rapid growth of the elderly population. Declining populations and aging populations hava a substantial impact on the Japanese economy and security due to the lack of productive age population to fill employment sectors in Japan. Shoushika also affects Japanese identity as a country that has been known for its ethnically and culturally homogenous people. As the Japanese government forced to employ foreign workers, the ethnic and cultural heritage of Japanese society could slowly fade if the trend of increasing immigrant workers continue to grow. This phenomenon is also feared to have an impact to the harmony and national security of Japan as a state. The Japanese government, particularly in Shinzo Abe’s administration, then established  a policy that was considered to be able to solve Shoushika phenomenon. However, this policy caused a new problem for the Japanese government itself. Therefore, the Japanese government has to reconsider the solution to this matter

    Fenomena Shoushika: Analisis Kebijakan Pemerintah Jepang Pada Era Kepemimpinan Shinzo Abe

    Get PDF
    The Shoushika phenomenon is a decrease of children population in Japan. This issue is caused by the continuing decline in the number of births and the rapid growth of the elderly population. Declining populations and aging populations hava a substantial impact on the Japanese economy and security due to the lack of productive age population to fill employment sectors in Japan. Shoushika also affects Japanese identity as a country that has been known for its ethnically and culturally homogenous people. As the Japanese government forced to employ foreign workers, the ethnic and cultural heritage of Japanese society could slowly fade if the trend of increasing immigrant workers continue to grow. This phenomenon is also feared to have an impact to the harmony and national security of Japan as a state. The Japanese government, particularly in Shinzo Abe’s administration, then established  a policy that was considered to be able to solve Shoushika phenomenon. However, this policy caused a new problem for the Japanese government itself. Therefore, the Japanese government has to reconsider the solution to this matter
    corecore