595 research outputs found

    Alat Ekstrasi Terkendali Untuk Peningkatan Kualitas Dan Produksi Pathila

    Get PDF
    Pathila merupakan makanan kudapan tradisional khas daerah Gun ung Kidul Yogyakarta, yang dibuat dari ubi kayu (Manihot esculenta Crantz), berwarna putih, berasa tawar, dan renyah. Pengolahan pathila melalui beberapa tahap yaitu pengupasan ubi kayu, pencucian, pemarutan, ekstraksi pad, pemeraman selama 2 hari, pencampuran kembali dengan pati, pencetakan, pengukusan, dan pengeringan. Pathila hares digoreng lebih dulu sebelum dikonsumsi. Ekstraksi pad merupakan salah satu tahap yang menentukan kualitas pathila. Keberadaan pad, gula, dan senyawa-senyawa lain selama pemeraman ampas dapat mengakibatkan pathila berasa asam, herbal\u27 menyimpang, serta kurang mengembang dan kurang renyah setelah digoreng. Guna mempermudab proses, meringankan kerja, meningkatkan efisiensi, kualitas dan produksi pathila, maica dibuat alat ekstraksi terkendali yang terdiri dari alat pengaduk orbital untuk mempermudah pengeluaran pad dari jaringan dan alat pres horisontal untuk mempermudah pemasukan dan pengeluaran bahan. Penggunaan alat ekstraksi tersebut dapat mengurangi kebutuhan air dan meningkatkan jumlah pati yang terekstrak, serta mempermudah pengepresan. Dengan demikian, ekstraksi dapat dilakukan lebih balk, pengawasan proses dapat lebih mudah, waktu lebih cepat, dan kebutuhan tenaga kerja lebih sedikit

    Srategi Waniata dalam Mata rantai Perdagangan Hasil Perikanan Di Daerah istimewa Yogyakarta(Women\u27s Stategies in The Marketing of Fish Products in Yogyakarta)

    Get PDF
    Penelitian ini difokuskan untuk mengatahui strategi wanita dalam perdagangan ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mempelajari peranan wanita dalam perdagangan ikan, 2) untuk mengetahui suport dan kendala wanita dalam perdagangan ikan, dan 3) untuk mengevaluasi strategi wanita dalam memasarkan produk ikan. Penelitian ini berdasarkan pada data yang dikumpulkan di tiga lokasi yaiiu: Baron, Drini, dan Ngrenehan, semuanya di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian terdiri dari pengamatan langsung dan wawancara mendalam dengan 38 responden. Informasi dikumpulkan dari 35 wanita dan 3 pria yang bekerja sebagai pedagang ikan segar, pengolah ikan, atau pedagang produk olahan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pembagian kerja gender. Wanita bekerja sebagai pedagang ikan segar, pengolah ikan dan pedagang hasil olahan ikan. Meskipun tidak ada kendala ideologis wanita bekerja dalam mata rantai perdagangan ikan, akses wanita terhadap modal, transportasi dan informasi penting sangat terbatas. Wanita cenderung mengatasi masalah ini dengan bekerja bersama dalam kelompok 4-5 orang. Strategi ini memperkecil kompetisi dan menungkatkan akses terhadap modal, produk, dan informasi. Namun demikian, sebagian besar wanita pedagang ikan, tetap bertanggung⢠jawab terhadap porsi pekerjaan domestik dalam rumah tangga di samping kegiatan di luar rumah. Sedangkan hal ini tidak terjadi pada pedagang ikan pria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran wanita dalam perdagangan ikan dan olahannya perlu ditingkatkan untuk menunjang kebutuhan ekonomi rumah tangga dan untuk menungkatkan partisipasi wanita dalam industri pariwisata yang berkaitan dengan produk ikan di daerah tersebut

    Genome-wide association analysis of recurrent myocardial infarction in UK Biobank identifies suggestive evidence for association to twenty seven loci

    Get PDF

    Indeks Glisemik Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris) dan Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis) serta Uji Efek Hipoglisemiknya pada Tikus Sprague Dawley

    Get PDF
    Glycemic index (GI) of foods has been suggested as an additional parameter in selecting foods for the diabetic patients in nutritional management. GI was measured as the area under the postprandial blood glucose curve for a food expressed as a percentage of the area after the consumption of reference food (bread). In this research two legumes were investigated including snap bean (Phaseolus vulgaris L.) and yardlong bean (Vigna sesquipedalis). The objectives of this research were (i) to determine the IG of the beans and (ii) to investigate the effects of these legumes on serum glucose concentration of alloxan-induced diabetic rats. Ten health and normal volunteers (not diabetic) were provided. The volunteers took an overnight fasting, blood were drawn in the morning and analyzed for serum glucose. Then they were given the test beans containing total carbohydrates equivalent to 25-g glucose to be consumed. Blood samples were drawn for glucose measurement every 30 minutes until 120 min after meal. Serum glucose was determined enzymatically and the glucose responses were drawn graphically to calculate the GI of the beans. These beans were evaluated for their hypoglycemic properties in alloxan-induced diabetic rats. They were fed modified AIN 93 diets contain 20% of energy derived from snap bean or yardlong bean for 28 days. Serum glucose concentrations were measured weekly. It was found that with white bread as the food standard the GI of the snap bean and yard long bean were 43 and 86, respectively. In 28 days of diet intervention, snap bean decreased the serum glucose level by 73% (from 212mg/dL to 56mg/dL). Similar effect were found for the yardlong bean. This bean can reduced serum glucose level about 73% (from 224mg/dL top 61mg/dL), but both were similar to control diet that decreased the serum glucose level about 72%

    PENGENDALIAN TEKSTUR TAHU Pengaruh Ekstraksi Dan Penggumpalan

    Get PDF
    Intisari Tahu dibuat dengan peragaman penggumpal yait u kalsium klorida asam sitrat dan laru dengan konsentrasi masing-rnasing antara 1,5 â 3 persen, 1 â 2 persen dan untuk laru dengan jumlah 750 ml â 2250 ml pada perbandingan air dengan kedele 8:110112:1 dan 14:1 untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penggumpal dan air terhadap tekstur tahunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi penggumpal kalsium klorida dan laru bersama dengan peragaman proporsi air tidak memberikan pengaruh terhadap tekstur tahu ditunjukkan dengan determinasi masing-masing 0,29 dan 0,23. Kombinasi penggumpal asam sitrat dan air ternyata mempengaruhi tekstur tahu dengan determinasi sebesar 0,82 dengan persamaan regresi T (tekstur) = â 1,64 + 0.39 A (air) + 0.66 P (penggumpa!). Persamaan tersebut dapat dijadikan pegangan dalam pembuatan tahu uniuk mendapatkan hasil dengan tekstur yang diinginkan tanpa rnerubah kondisi pengolahan lainnya
    • …
    corecore