50 research outputs found

    Pengaruh Kebisingan terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus Musculus L.) Jantan

    Get PDF
    Kebisingan adalah salah satu faktor stres bagi manusia. Stress karena bising dapat mempengaruhi sistem endokrin sehingga membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mem-buktikan bahwa kebisingan dapat mempengaruhi kadar glukosa darah mencit (Mus musculus L.) jantan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok diberi perlakuan kebisingan dengan intensitas kebisingan 85-90 dBA dengan waktu pemaparan 6, 8, 10 dan 12 jam/hari selama 21 hari. Tiap kelompok percobaan terdiri atas 5 individu mencit. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar glukosa darah mencit. Hasil pengamatan di analisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebisingan dengan intensitas 85-90 dBA meningkatkan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus L.) jantan. Rerata kadar glukosa darah mencit jantan yang diberi perlakuan kebisingan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol dan kadar glukosa darah tertinggi pada pemaparan 12 jam/hari adalah 194 mg/dL

    EARLY STUDY: THE EFFECT OF TAURINE ON GROWTH OF GOURAMI (Osprhonemus goramy) AND TILAPIA (Oreochromis niloticus) JUVENILES

    Get PDF
    Taurine in diet affected increasing in body weight and length as well as survival rate of juveniles or adults of many marine fishes. It is explained that taurine presumably increased in their ability to tolerate the hypertonicity of seawater as well as to improve their metabolism which leaded to induce maturation. In order to elucidate the effect of taurine physiological universally in the fishes, early study was conducted on freshwater fishes namely gourami (Osprhonemus goramy) and tilapia (Oreochromis niloticus). The growth was determined by their body weight and morphological changes included the length and width of their body. The reproductive status was determined by measuring fish gonadosomatic indexes (GSI) (only for tilapias). Eight experimental groups were chosen consisted of two groups with commercial fish food with and without taurine and two groups with natural fish food (consisted of 50% Xanthosoma sagittifolium) with and without taurine. Amount of taurine given was 0.4 mg/fish/day. Complete randomized design with factorial 2x2 was applied to this study with 40 gourami juveniles (@ 7 grams in weight) and 40 tilapias (@ 50 grams in weight) were used for the experimental units. The study was conducted in 2 months. Analysis variances and LSD and/or t-test at 5% were used to determine the differences among experimental groups. The results indicated that taurine groups increased their body weight for 25-66% compared to the control (no taurine) as well as their body length and width (p< 0.05). Yet, the GSI of tilapias was not shown any significantly different. In this early study we indicated that taurine affected the growth in juvenile gourami and tilapia. However, further experiments related with physiological changes and reproductive status was still needed to complete the study.Keywords: Taurine, gourami, tilapia, growth rat

    Diversity of Rodentia and Scandentia Species in the Batutegi Protected Forest, Tanggamus Lampung

    Get PDF
    Mamalia kecil seperti Rodentia dan Scandentia adalah salah satu satwa liar yang sering dianggap sebagai hama perusak, sehingga kurang dijaga kelestariannya. Keberadaan Rodentia dan Scandentia dalam ekosistem sangat penting antara lain sebagai sarana penyebaran biji tumbuh-tumbuhan, dan sebagai kontrol terhadap serangga. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Batutegi Tanggamus Lampung mulai bulan Mei sampai Juni 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, perilaku, dan, faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan jenis Rodentia dan Scandentia di kawasan Hutan Lindung Batutegi Tanggamus Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik purposive sampling yaitu dengan mencari lokasi ditemukannya Rodentia dan Scandentia, data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar serta dihitung indeks keanekaragamannya dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dan indeks kemerataan. Berdasarkan hasil penelitian, nilai indeks keanekaragaman jenis di blok inti adalah H’= 2,772 termasuk dalam kategori sedang yang terdiri dari sebanyak 26 jenis yang ditemukan. Nilai indeks keanekaragaman jenis di blok pemanfaatan adalah H’= 1,596 yang terdiri dari 15 jenis yang ditemukan. Nilai indeks tersebut tergolong dalam kategori sedang, dimana nilai indeks tersebut tidak lebih dari H’= 3. Nilai indeks kemerataan pada blok inti adalah E= 0,851 tergolong dalam kategori tinggi dengan komunitas stabil, sedangkan pada blok pemanfaatan adalah E= 0,59 tergolong dalam kategori sedang dengan komunitas labil. Hal tersebut dipengaruhi oleh sumber pakan, habitat, dan faktor adanya aktivitas manusia. Aktivitas perilaku satwa yang ditemukan lebih banyak terdapat pada waktu pagi hari dari suku Sciuridae, Tupaiidae pada waktu sore hari, dan suku Muridae dan Hystricidae pada waktu malam hari (nokturnal).   Kata kunci: hutan lindung Batutegi, indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, purposive sampling, Rodentia, Scandentia, Small mammals such as Rodentia and Scandentia are one of the wild animals that are often considered as destructive pests, so that their sustainability is not maintained. The existence of Rodentia and Scandentia in the ecosystem is very important, among others, as a means of dispersal of plant seeds, and as a control against insects. This research was conducted in the Batutegi Tanggamus Protected Forest area, Lampung from May to June 2021. This study aims to determine the diversity, behavior, andenvironmental factors that influence the presence of Rodentia and Scandentia species in the Batutegi Tanggamus Protected Forest area, Lampung. The method used in this study is a survey method with purposive sampling technique, namely by finding the location where Rodentia and Scandentia were found, the data obtained are displayed in tables and figures and the diversity index is calculated using the Shannon-Wiener diversity index and evenness index. Based on the results of the study, the value of the species diversity index in the core block was H'= 2.772 which was included in the medium category which consisted of as many as 26 species were found. The value of the species diversity index in the utilization block is H'= 1,596 which consists of 15 species found. The index value belongs to the medium category, where the index value is not more than H'= 3. The evenness index value in the core block is E= 0.851 belonging to the high category with a stable community. Meanwhile, in the utilization block, E= 0.59 belongs to the medium category with unstable community. This is influenced by food sources, habitats, and human activities. Animal behavior activities were found to be mostly found in the morning from the Sciuridae tribe, Tupaiidae in the afternoon, and the Muridae and Hystricidae tribes at night (nocturnal).   Keywords: Batutegi protected forest, diversity index, evenness index, purposive sampling, Rodentia, Scandentia

    UJI KOGNITIF MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN BERBEDA UMUR YANG DIBERI EKSTRAK LADA HITAM (Piper nigrum L.)

    Get PDF
    Lada hitam adalah salah satu jenis rempah yang diketahui mengandung antioksidan. Antioksidan adalah zat yang dipercayadapat menghambat proses penuaan. Penuaan ditandai dengan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, termasuk otak sehingga berdampak pada menurunnya daya ingat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak lada hitam terhadap daya ingat mencit (Mus musculus L.).Empat puluh ekor mencit jantan, masing-masing 20 ekor berumur 4 bulan (muda) dan 20 ekor berumur 6 bulan (tua), diberi empat perlakuan yaitu : tanpa ekstrak sebagai kontrol (K), ekstrak air (A), ekstrak etanol (E), dan ekstrak campuran air-etanol (C). Data dianalisis menggunakan Sidik Ragam 2 Jalur (Two Ways ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencit tua lebih cepat mengingat jalur dalam uji labirin, tetapi cendrung tidak berbeda dengan mencit muda dalam mengingat balok pijakan pada uji renang. Melalui uji labirin, daya ingat mencit muda dan tua yang diberi ekstrak lada hitam terbukti lebih baik dari pada yang tidak diberi. Sedangkan dalam uji renang, daya ingat mencit muda lebih baik pada yang diberi ekstrak air, sedangkan pada mencit tua hanya ekstrak campuran yang bisa membuat daya ingat lebih baik

    HISTOLOGI TESTIS MENCIT (Mus musculus L.) MUDA DAN TUA YANG DIBERI EKSTRAK LADA HITAM (Piper nigrum L.)

    Get PDF
    Lada hitam (Piper nigrum L.) dipercaya oleh masyarakat memiliki banyak khasiat. Selain membuat penggunanya tetap sehat, lada hitam juga diduga memiliki kandungan antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas sebagai salah satu faktor pemacu penuaan.Telah dilakukan percobaan menggunakan hewan mencit dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh lada hitam terhadap Perubahan histologi testis dan jumlah spermatozoa mencit muda dan mencit tua.Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit berumur 4 bulan dan 20 ekor mencit berumur 6 bulan. Masing-masing kelompok usia mencit tersebut dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok 1, tidak diberi ekstrak lada hitam, kelompok 2, diberi ekstrak air lada hitam 0,3 ppt, Kelompok 3 diberi ekstrak ethanol sebanyak 0,3 ppt, dan Kelompok 4, diberi campuran ekstrak air dan ethanol 0,3 ppt. Data yang didapat dianalisis dengan Analisis Ragam (ANARA) 2 jalur (dengan α = 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak lada hitam pada mencit usia tua mampu meningkatkan jumlah spermatogonia dengan nilai rata-rata perlakuan mencapai 81,6 sel dan jumlah spermatogonia mencit yang tidak diberi perlakuan berjumlah 47,0 sel dalam 1 sayatan tubulus seminiferus. Sementara itu, jumlah spermatozoa antar setiap perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata

    Histologi Testis Mencit (Mus Musculus L.) Muda dan Tua yang Diberi Ekstrak Lada Hitam (Piper Nigrum L.)

    Full text link
    Lada hitam (Piper nigrum L.) dipercaya oleh masyarakat memiliki banyak khasiat. Selain membuat penggunanya tetap sehat, lada hitam juga diduga memiliki kandungan antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas sebagai salah satu faktor pemacu penuaan.Telah dilakukan percobaan menggunakan hewan mencit dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh lada hitam terhadap Perubahan histologi testis dan jumlah spermatozoa mencit muda dan mencit tua.Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit berumur 4 bulan dan 20 ekor mencit berumur 6 bulan. Masing-masing kelompok usia mencit tersebut dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok 1, tidak diberi ekstrak lada hitam, kelompok 2, diberi ekstrak air lada hitam 0,3 ppt, Kelompok 3 diberi ekstrak ethanol sebanyak 0,3 ppt, dan Kelompok 4, diberi campuran ekstrak air dan ethanol 0,3 ppt. Data yang didapat dianalisis dengan Analisis Ragam (ANARA) 2 jalur (dengan α = 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak lada hitam pada mencit usia tua mampu meningkatkan jumlah spermatogonia dengan nilai rata-rata perlakuan mencapai 81,6 sel dan jumlah spermatogonia mencit yang tidak diberi perlakuan berjumlah 47,0 sel dalam 1 sayatan tubulus seminiferus. Sementara itu, jumlah spermatozoa antar setiap perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata

    Uji Kognitif Mencit (Mus Musculus L.) Jantan Berbeda Umur yang Diberi Ekstrak Lada Hitam (Piper Nigrum L.)

    Get PDF
    Lada hitam adalah salah satu jenis rempah yang diketahui mengandung antioksidan. Antioksidan adalah zat yang dipercayadapat menghambat proses penuaan. Penuaan ditandai dengan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, termasuk otak sehingga berdampak pada menurunnya daya ingat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak lada hitam terhadap daya ingat mencit (Mus musculus L.).Empat puluh ekor mencit jantan, masing-masing 20 ekor berumur 4 bulan (muda) dan 20 ekor berumur 6 bulan (tua), diberi empat perlakuan yaitu : tanpa ekstrak sebagai kontrol (K), ekstrak air (A), ekstrak etanol (E), dan ekstrak campuran air-etanol (C). Data dianalisis menggunakan Sidik Ragam 2 Jalur (Two Ways ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencit tua lebih cepat mengingat jalur dalam uji labirin, tetapi cendrung tidak berbeda dengan mencit muda dalam mengingat balok pijakan pada uji renang. Melalui uji labirin, daya ingat mencit muda dan tua yang diberi ekstrak lada hitam terbukti lebih baik dari pada yang tidak diberi. Sedangkan dalam uji renang, daya ingat mencit muda lebih baik pada yang diberi ekstrak air, sedangkan pada mencit tua hanya ekstrak campuran yang bisa membuat daya ingat lebih baik

    RECENT BIODIVERSITY IN ANAK KRAKATAU ISLAND

    Get PDF
    Anak Krakatau Island is a volcanic island in the Krakatau preservation complex. With its regular explosions, ranging from2 80 times/day in the year 2013, it was expected that the biodiversity would experience many changes. In orderto determine the recent condition of the biodiversity, especially animal inhabitants, a survey was conducted within the island in June, 2013. The survey was made for mammal, bird, reptile, and invertebrate(ground, aerial, and arboreal) diversity. For mammals, 10 live traps were used along 100 m of line transect, birds and reptiles were adopted faced encountered method, while the invertebrate survey was conducted with visual techniques with a sweep net, pit-fall traps, and light traps. The result from the inventory (especially invertebrate) was followed by determining the diversity and dominance of species. Relative abundancewas also determined for mammals only. The survey indicated that there was 1 species of mammal with 20% of relativeabundance, 13 species of birds within 11 families, 2 species of reptiles, 58 species of insect, and 10 species of non-insect invertebrates, which consisted of 6 species of Araneae, 2 species of Scorpiones, 2 species of Chilopoda. The diversity indexfor insects was 4.011 with Bothriamyrmex sp. as subdominantin which its index of 2.86, and index for non-insects was 2.079. The result also was compared with the other 3 islands of the Krakatau complex and data collected in the last 10 years.Keywords: Anak Krakatau, volcanic, biodiversit
    corecore