2 research outputs found

    DETEKSI DINI HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS PADA LANSIA DI DESA ARGOYUWONO, KECAMATAN AMPELGADING

    Get PDF
    Abstrak: Lansia adalah orang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Lansia akan mengalami penurunan kesehatan secara alamiah maupun akibat penyakit yang diderita. Penyakit yang sering terjadi pada kelompok lansiayaitu  antara lain Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi. Posyandu Lansia merupakan sebagai media pelayanan dalam kesehatan yang bersumber daya masyarakat (UKBM), dimana tugasnya melayani penduduk lansia memiliki program skrining kesehatan yang bertujuan sebagai usaha dalam mendeteksi dini terhadap suatu penyakit. Program skrining kesehatan pada Posyandu lansia kali ini bertujuan untuk membantu lansia di Dusun Argosuko, Desa Argoyuwono dalam deteksi dini potensi hipertensi dan diabetes melitus. Hasil pemeriksaan memperlihatkan bahwa sebagian besar lansia di Dusun Argosuko berpotensi terkena hipertensi dan beberapa lansia lainnya terindikasi diabetes mellitus. Hipertensi dan diabetes mellitus adalah termasuk salah satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun penyakit tersebut dapat dikontrol sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin. Program skrining kesehatan pada posyandu lansia kali ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia di Dusun Argosuko. Abstract: Elderly are people who are aged 60 years and over. The elderly will experience a decrease in health naturally or due to illness. Diseases that often occur in the elderly group include Diabetes Mellitus (DM) and hypertension. The Elderly Posyandu is a service media in health based on community resources (UKBM), where its task is to serve the elderly population and has a health screening program that aims as an effort to detect a disease early. This health screening program at the Posyandu for the elderly aims to help the elderly in Argosuko Hamlet, Argoyuwono Village in early detection of potential hypertension and diabetes mellitus. The results of the examination showed that most of the elderly in Argosuko Hamlet had the potential to be affected by hypertension and several other elderly indicated diabetes mellitus. Hypertension and diabetes mellitus are diseases that cannot be cured, but these diseases can be controlled so they need to be checked regularly. The health screening program at the Posyandu for the elderly is expected to help improve the health status of the elderly in Argosuko Hamlet

    Determinant of Successful Tuberculosis Treatment in Puskesmas Singosari in 2020-2022

    No full text
    Abstract—Indonesia is one of the countries that contribute the most mortality of TB in the world. The tuberculosis treatment success rate in Indonesia is 86% meanwhile is still far from the target coverage of the TB treatment success rate (90%). This study conducted to determine the determinant factors of successful TB treatment in Puskesmas Singosari. A cross-sectional design study was constructed for this study and used SITB and form TB as a research instrument. The population of this study were all drug-susceptible TB patients who had completed treatment at the Puskesmas Singosari in 2020, 2021, and QI-QII in 2022. The sample of this study was 71 people from 99 total population. The dependent variable is the success of drug-susceptible TB treatment. Independent variables are sex, age, weight, regular use of anti-tuberculosis drugs, and comorbidities. The data processing and analysis are being conducted using SPSS software. Chi-square analysis showed that the variable weight changes have a significant assosiation to successful tuberculosis treatment (p = 0,014; OR = 9,818). Puskesmas Singosari's TB Team can collaborate with the nutritionist team to optimize TB treatment by monitoring nutritional status and weight gain of drug-susceptible TB patients. Keywords: tuberculosis, drug-susceptible, successful treatment, determinant   Abstrak—Indonesia termasuk salah satu negara penyumbang sebagian besar kasus kematian TB secara global. Persentase keberhasilan pengobatan TB di Indonesia ialah 86%, dimana masih jauh dari target cakupan keberhasilan pengobatan TB (90%). Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan TB Sensitif Obat di Puskesmas Singosari. Desain studi cross sectional digunakan dengan data sekunder bersumber dari SITB dan arsip formulir TB. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien TB-SO yang telah menyelesaikan pengobatan di Puskesmas Singosari pada tahun 2020, 2021, dan TW I-II tahun 2022. Sampel penelitian berjumlah 71 orang dari total populasi 99 orang. Variabel terikat dari penelitian ini yaitu keberhasilan pengobatan TB-SO. Variabel bebas yang diteliti yaitu jenis kelamin, usia, BB awal pengobatan, perubahan BB selama pengobatan, keteraturan minum OAT, dan komorbid. Hasil analisis membuktikan bahwa variabel perubahan berat badan berhubungan secara signifikan dengan keberhasilan pengobatan TB (p = 0,014; OR = 9,818). Rata-rata kenaikan berat badan pada pasien yang berhasil menjalani pengobatan TB adalah sebesar 2,19 kg. Tim P2TB Puskesmas Singosari dapat bekerjasama dengan program gizi masyarakat dalam optimalisasi pengobatan pasien TB melalui pemantauan status gizi dan kenaikan BB Pasien. Kata kunci: tuberkulosis, sensitif obat, keberhasilan pengobatan, determinan &nbsp
    corecore