PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP LAYANAN KONSELING PERORANGAN PADA PEMBELAJARAN IPS GEOGRAFI DI SMP NEGERI 15 PADANG

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi peserta didik terhadap tujuan, proses, azas, pendekatan/teknik dan kepribadian konselor dalam pelaksanaan layanan konseling pada pembelajaran IPS geografi. Penelitian ini tergolong pada studi deskriptif. Populasi mencakup semua peserta didik yang telah mendapatkan layanan selama semester II tahun pelajaran 2007/2008 sebanyak 35 orang. Data dikumpulkan dengan angket terbimbing. Data diolah menggunakan statistik deskriptif dengan formula persentase. Hasil penelitian meliputi : 1) persepsi peserta didik terhadap tujuan layanan konseling perorangan tergolong cukup, 2) persepsi peserta didik terhadap layanan konseling perorangan berada pada kategori baik, 3) persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan azas BK paling menonjol yakni konselor memegang norma-norma selama konseling dan kurang baik pada azas kesukarelaan, 4) persepsi peserta didik terhadap pendekatan/teknik layanan konseling perorangan pada umumnya tergolong cukup paling menonjol pada memberi contoh tentang jalan keluar permasalahan yang dihadapi konseling, 5) persepsi peserta didik terhadap kepribadian konselor secara umum tergolong baik, kecuali kurang tentang wawasan konselor

The effectiveness of Scientific-Inquiry Learning Model to Improve Scientific Thinking Skills of Grade X student of High School in Gowa Regency

The purpose of this study is to test the effectiveness of book of Scientific - Inquiry (SI) learning model which has been developed by Jusniar (2015) with an average of 3.20 with a coefficient of expert judgment index equal to a valid category, the practicality of the perception of the average student 89.47% and the average teacher 90.05% who responded positively to the application of models and tools. This study was conducted at three schools with different characteristics SMAN 1 Bajeng (Accreditation), SMAN Bontonompo (Accreditation B) and SMAN WestBajeng (Accreditation B). The research design used is quasi experiment with pre-test and post-test control group design. The instrument used to collect data is 1) the observation sheet process of scientific thinking skills, 2) questionnaire user perception and 3) test the product of scientific thinking skills. The Results of effectiveness testing of the SI model viewed from two aspects: the enforceability of Scientific Inquiry learning through observation and testing processes Scientific Thinking Skills (KBI) products. Observation process includes the ability / skills to formulate the problem, observe, hypothesize, ask questions, collect data, discussion and conclusion) the experimental class for each to: SMAN 1 Bajeng average KBI groups with both category and 76.79% enough category 23 , 21%, SMAN 1 Bontonompo good category 73.21%, 23.22% and sufficiently less 3.57%. And for SMAN 1 west Bajeng good category 67.86%, 28.57% and lacking sufficient at 3.57%. The effectiveness of the learning model Scientific-inquiry of the test results ANACOVA with SPSS for windows 20.0 was obtained respectively: 1) SMAN 1 Bajeng significance of the implementation of the model 0000 with a contribution of 26.2% against the influence of SI models KBI students; 2) SMAN 1 Bontonompo significance of the implementation of the model 0000 with a contribution of 44.9% influence model (SI) to KBI students; 3) SMAN 1 WestBajeng significance of the application of the model 0000 with a contribution of 24.0% influence on the KBI student models; meaning of the three schools that made the object to the implementation of the model and the device is considered effective to increase the KBI high school students on test material electrolyte and non-electrolyte solution.Keywords: Scientific Thinking Skills, Scientific-Inquiry Learning Mode

PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DI SMP 15 PADANG

Abstrak Pembelajaran yang berkualitas ditandai dengan meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa dalam pembelajaran. Indikasi utama terlaksananya pembelajaran yang berkualitas adalah terbentuknya disiplin belajar siswa yang optimal. Optimalnya disiplin dalam pembelajaran dapat terlaksana apabila reward dan punishment berjalan seimbang. Indikator terbentuknya disiplin mencakup 1) Kemampuan, 2) Tauladan, 3) reward/punishment, 4) adil, 5) pengawasan, 6) ketegasan, 7) hubungan sosial yang baik

Implementasi Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Kristen Katingan Hilir

Model Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran inovatif dan kreatif yang dapat menumbuhkan keaktifan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada materi zat aditif dan adiktif dengan menerapkan model PBL pada peserta didik kelas VIII SMP Kristen Katingan Hilir. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII SMP Kristen Katingan Hilir Tahun Ajaran 2021/2022. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar berbentuk tes pilihan ganda dan uraian. Data yang didapatkan melalui observasi adalah data aktivitas belajar IPA peserta didik. Data yang didapatkan melalui tes adalah data hasil belajar IPA. Data aktivitas dan hasil belajar peserta didik dianalisis dengan teknik deskriptif-kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar IPA dari siklus I sebesar 75,95 (Aktif), siklus II sebesar 80,48 (Sangat Aktif), dan siklus III sebesar 86,43 (Sangat Aktif). Selain itu, hasil belajar IPA mengalami peningkatan dari siklus I sebanyak 30% peserta didik yang tuntas (KKM > 70), pada siklus II peserta didik tuntas meningkat sebesar 60%, dan pada siklus III meningkat menjadi 90% peserta didik yang tuntas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada peserta didik kelas VIII SMP Kristen Katingan Hilir, khususnya pada materi zat aditif dan adiktif.Kata Kunci : Problem Based Learning, aktivitas, hasil belajar, IPA, PBL

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Rawalo

Proses pembelajaran siswa yang masih pasif dan 50% dari seluruh siswa di kelas masih belum mencapai ketuntasan belajar. Model Problem Based Learning dipilih untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak 3 siklus. Instrumen yg digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar. Hasil penelitian pada aktivitas siklus 1 33%, 2 dan 3 56% siswa mulai aktif. Ketercapaian KKM hasil belajar siswa siklus I 44%, siklus II 78% dan siklust III 55%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Rawalo.Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Aktivitas siswa, Hasil Belaja

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak n-heksana Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri Linn.)

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder ekstrak n-heksana dari tumbuhan Meniran. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya preparasi, ektraksi dengan metode maserasi, partisi, fraksinasi, pemurnian, dan identifikasi. Hasil penelitian berupa dua senyawa kristal putih berbentuk jarum. Senyawa A positif terhadap pereaksi FeCl3 dan senyawa B positif terhadap pereakasi Lieburmann-Buchard. Berdasarkan hasil uji pereaksi dan data FTIR dan UV-Vis, menunjukkan bahwa senyawa A adalah Flavonoid dan senyawa B adalah terpenoid. Kata kunci: Isolasi, P. niruri Linn., Flavonoid dan Terpenoid ABSTRACTThis study is exploratory research that aim to isolate and identify the secondary metabolite compound of n-hexane extract of Meniran plant. This research was carried out in several steps; they were preparation, extraction of sample with maceration, partition, fractionation, purification and identification. The result were two needle white crystal. Compound A positive to FeCl3 reagent, while compound B positive to Liebermann-Burchard reagent. Base on the reagent test and FTIR and UV-Vis data, showed that the compound A is flavonoid and compound B is terpenoid. Keyword: Isolation, P. niruri Linn., Flavonoid and Terpenoi

Analysis Soft Skill of Chemical Education on Students Microteaching Course (PPL 1) Through Application Model Project Based Learning

This study aims to: (1) describe the students’ soft skills majoring chemistry education, department of chemistry students in the course PPL 1 through the application of Project Base Learning (PBL) model, (2) Look at the relationship between the provision of project tasks with soft skills (3) look at the relationship between performance with soft skills. The subjects are chemistry education as many as 48 students that were divided into two classes, with the proportion are 9 men and 39 women. The data collection is done by using the instrument (1) Performance observation sheets, (2) project evaluation sheets and (3) soft skills questionnaire with 11 indicators of soft skills. Data analysis was performed with 1) a descriptive analysis with indicators description about soft skills and inferential analysis with correlation techniques (analysis SPSS 20.0 for windows). The results Showed 10 indicators included in the category of very high to soft skills high/very high such as communication (95.8%), Independent (95.3%), analysis (82.9%), ethics (92.7%), motivation (93.1%), initiative (90.6%), commitment (83.4%), problem solving (81.9%) , flexibility (84.7%), time management (89.6%). While the first indicator of the high category, leadership (78.1%). Soft skills of students in the department of chemical education programs for PPL 1 are at very high category. There was a low correlation between the nature of the assignment project and the students’ soft skills of chemical education programming PPL 1. There was strong correlation between performance and students’ soft skills programs for PPL 1. There was low correlation between the provis