9 research outputs found

    Penerapan Model Pembelajaran Tandur dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas V SD Inpress Bontoloe Kecamatan Kabupaten Gowa

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang Peningkatan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaranTANDUR pada siswa kelas V SD Inpres Bontoloe Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa. InpresDaya 1 Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah penerapanmodel pembelajaran TANDUR di Kelas V SD Inpres Bontoloe Kecamatan Bontolempangan KabupatenGowa?(2) Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa Kelas V SD Inpres Bontoloe Kecamatan BontolempanganKabupaten Gowa setelah menerapkan model pembelajaran TANDUR? Penelitian ini merupakan penelitianTindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni 1)Perencanaan; 2) pelaksanaan tindakan; 3) observasi: dan 4) refleksi. Subyek penelitian adalah guru dansiswa kelas V SD Inpres Bontoloe yang berjulmalah 28 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada semesterganjil tahun pelajaran 2020/2021. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembarobservasi guru dan siswa, tes hasil belajar dan dokumentasi. Tehnik analisis data yang digunakan adalahanalisis data kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penerapan Modelpembelajaran TANDUR pada pembelajaran IPS dikelas V SD Inpres Bontoloe terlaksana dengan baikPembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam model pembelajaran TANDUR,Peneliti menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, memberikan penguatan danpenghargaan kepada siswa, dan meyakinkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran.2) Hasil Belajar IPS Kelas V SD Inpres Bontoloe pada siklus I menunjukkan bahwa persentase siswa yangnilainya di atas KKM baru mencapai 67,86%, sehingga masih belum dapat mencapai kriteria keberhasilanpenelitian. Pada siklus II Persentase nilai siswa yang di atas KKM pada siklus II meningkat menjadi 100%.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TANDURdapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Kelas V SD Inpres Bontoloe Kecamatan BontolempanganKabupaten Gowa

    Pelatihan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah Berbasis Merdeka di TK Khalifah Cendekia Mandiri Kabupaten Maros

    Get PDF
    Community Service Activities (PKM) carried out by the PKM FKIP team at the Islamic University of Makassar in the form of Training on the Preparation of an Independent Curriculum-Based School Operational Curriculum. With the problems faced as follows: a) The implementation of early childhood education in this unit still does not meet the expected quality standards. One of them is the limited learning media or educational game tools in institutions; b) The lack of creativity of PAUD educators in developing interesting APE for children, so that children quickly get bored with learning; c) The curriculum used in institutions still uses the K13 curriculum and the independent curriculum is still in the process of being drafted d) Lack of collaboration with parents of students in learning activities. With this activity, it is hoped that school principals can facilitate teachers to attend training, workshops, or seminars on learning activities in PAUD as a form of effort to increase teacher creativity in designing learning. The creativity of a teacher is needed in designing learning activities, because in every learning activity the teacher is the main supporter in achieving aspects of child development. With the existence of independent curriculum materials it can make it easier for teachers when designing activities. An independent curriculum can also be one of the driving factors for requiring teachers to be creative

    Implementasi Pendidikan Saintifik dalam Meningkatkan Budaya Literasi Selama Program Kampus Mengajar

    Get PDF
    Tujuan peneliti dalam penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penerapan budaya literasi, mengetahui proses peningkatan budaya literasi serta untuk membandingkan faktor pendukung dan penghambat implementasi pendekatan saintifik dalam meningkatkan budaya literasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu Wali Kelas III dan Siswa Kelas III. Adapun instrument pengumpulan data adalah peneliti sendiri dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data (display data), dan verifikasi. Untuk uji keabsahan data meliputi kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) penerapan budaya literasi di SDN 70 Kasuarang khususnya di kelas III yaitu melakukan kegiatan membaca 15 menit sebelum melakukan pembelajaran. Hal tersebut dianggap masih kurang efektif dan kurang maksimal sehingga minat baca siswa masih sangat rendah; 2) pada proses peningkatan budaya literasi menunjukkan bahwa peneliti dan guru bekerja sama dalam dengan membuat program kerja khusus untuk peningkatan budaya literasi di sekolah tersebut agar siswa dapat membantu dirinya sendiri dalam melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak ia kuasai; 3) faktor pendukung implementasi pendekatan saintifik dalam meningkatkan budaya literasi adalah (1) ketersediaan dan keterjangkauan sarana dan prasarana; (2) kemampuan guru dalam mengelola kelas ; (3) peran orang tua sebagai fasilitator. Sedangkan faktor penghambat pendekatan saintifik dalam meningkatkan budaya literasi adalah koneksi internet yang tidak stabil atau tiba-tiba mengalami gangguan

    Pembinaan Literasi Siswa Melalui Penggunaan Buku Sains Bergambar di SDN 107 Langkeang Kabupaten Maros

    Get PDF
    Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik khususnya di sekolah dasar adalah kemampuan literasi dan numerasi. Literasi merupakan kemampuan sesorang dalam memahami dan mengelola informasi melalui membaca dan menulis. Pada kenyataannya, kemampuan dasar tersebut terkadang masih sangat minim bagi sebagian siswa di sekolah dasar khususnya di SDN 107 Langkeang Kabupaten Maros. Dengan melakukan pembinaan kepada siswa memberikan dampak yang sangat positif terhadap peningkatan literasi. Kegiatan tersebut berupa penggunaan media buku bergambar dalam bentuk sains, penggunaan buku cerita, serta kegiatan mendongeng bagi siswa sekolah dasar. Kegiatan pembinaan ini diikuti oleh siswa sekolah dasar kelas 1, 2, dan 3 dengan meberikan perlakuan berbeda berdasarkan usia dan tingkat kemampuan siswa. Dari hasil pembinaan yang diberikan, menunjukkan hasil yang memuaskan bagi siswa sekolah dasar. Hal tersebut ditunjukkan dari antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembinaan literasi, peningkatan kemampuan baca tulis siswa kelas 1, serta peningkatan kemampuan bercerita bagi kelas 2 dan 3. Selanjutnya, siswa dapat mengelola informasi yang diperoleh ataupun dibaca dengan mampu menceritakan kembali informasi yang ditemukan pada buku yang dibaca. Selanjutnya, respon yang sangat positif diberikan oleh para guru karena kegiatan pembinaan tersebut memberikan warna baru terhadap kegiatan pembelajaran di SDN 107 Langkeang Kabupaten Maros

    Pelatihan PTK Bagi Guru Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran SD Negeri Mamajang II Kota Makassar

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu proses untuk meningkatkan pendidikan dengan memasukkan perubahan dan melibatkan pendidik dalam kerja bersama untuk meningkatkan praktik mereka sendiri. Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia di SD Negeri Mamajang II adalah melalui pelatihan PTK di sekolah. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar guru-guru dapat membuat PTK berkualitas secara berkesinambungan. Bentuk dari pelatihan atau penyuluhan ini yaitu dengan cara melaksanakan workshop pelatihan perancangan dan penerapan model-model pembelajaran pelaksanaan PTK dalam proses pembelajaran; pelatihan pengambilan dan analisis data dalam pelaksanaan PTK; pelatihan cara interpretasi dan penyimpulan hasil pelaksanaan PTK dan menuangkan hasil dalam karya tulis ilmiah; pelatihan cara analisis statistik; serta membuat laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan/penyuluhan, pembimbingan dan pendampingan yang terintegrasi dalam kegiatan workshop penelitian tindakan kelas (PTK). Kegiatan pelatihan telah dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan peserta workshop diberikan materi yang berbeda, yang meliputi materi model-model pembelajaran di SD, analisis statistika untuk penelitian dan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas. Setelah menerima materi, setiap peserta diberikan pendampingan dan pembimbingan dalam proses pembuatan laporan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek pengabdian pada masyarakat ini adalah guru-guru SD Negeri Mamajang II Kota Makassar sebanyak 12 orang. Selama kegiatan pengabdian ini berlangsung, ada 4 orang peserta pelatihan yang sudah dapat menyelesaikan laporan PTK dengan baik, dan 8 orang diantaranya masih dalam proses pembuatan laporan penelitian tindakan kelas. Dari hasil tersebut, rancangan pelatihan disusun agar tercapai tujuan secara efektif meliputi: penyampaian materi PTK oleh tim peneliti, penyusunan proposal PTK oleh kelompok guru, dan presentasi proposal PTK oleh kelompok guru. Pelatihan diikuti oleh 12 orang, hal tersebut menunjukkan antusiasme yang tinggi. Selain itu, guru–guru peserta pelatihan memiliki kompetensi yang baik dalam menyusun proposal. Umpan balik dari peserta pelatihan adalah perlu tambahan waktu, serta kegiatan pengabdian diadakan secara rutin, sehingga hubungan baik antara sekolah dan perguruan tinggi semakin baik

    Pengembangan Model Pembelajaran Abad 21 di SD Negeri 126 Borong Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba

    Get PDF
    Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Sementara kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, tujuan utama dalam kegiatan ini adalah pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan,  3) Evaluasi. Instrumen yang digunakan dalam PKM ini yaitu: 1) tes, 2) angket/kuesioner, dan 3) dokumentasi. Lokasi dalam PKM ini adalah SD Negeri 126 Borong Kecamatan Helang Kabupaten Bulukumba. Subjeknya adalah guru dan siswa di SD Negeri 126 Borong Kecamatan Helang Kabupaten Bulukumba. Hasil temuan dari kegiatan Penerapan model pembelajaran abad 21 yang selama ini diimplementasikan di SD dapat membuat siswa mengetahui bahwa pendidikan yang mereka tempuh sangat penting serta bermanfaat dalam menyelesaikan masalah dan situasi di dunia nyata sekarang ini. Melalui pengembangan model pembelajaran abad 21, siswa dapat mengatasi situasi dunia nyata. Integrasi subjek model pembelajaran abad 21 akan lebih efektif jika menggunakan pendekatan yang strategis dalam implementasinya sehingga dapat membuat siswa belajar lebih relevan, merangsang munculnya pengalaman bermakna, mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah serta meningkatkan retensi. Model pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menjawab tantangan, baik tantangan internal dan tantangan eksternal. Pembelajaran abad 21 tidak bermakna hanya penguatan praktis pendidikan dalam bidang-bidang secara terpisah, melainkan mengembangkan pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan keempat bidang tersebut, dengan memfokuskan proses pendidikan pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan profesi

    Layanan Informasi Melalui Pemasangan Poster Stunting Dalam Masa Pandemi Covid-19 di Posyandu Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang stunting dan membantu tugas para kader posyandu ketika melakukan penimbangan serta pengukuran kepada anak. Pemasangan poster stunting yang dilaksanakan di lima Posyandu Desa Tondongkura ini dirangkaikan dengan beberapa kegiatan, yaitu: a) keikutsertaan KKN Tematik STKIP Andi Matappa Gel. XXII dalam proses penimbangan dan pengukuran; b) pembagian bingkisan makanan ringan kepada anak-anak yang berusia 2 tahun ke bawah; dan c) pembagian masker kepada masyarakat yang hadir di posyandu guna mencegah penularan covid-19. Pemasangan poster stunting dalam masa pandemi Covid-19 pada beberapa posyandu telah dilaksanakan dengan baik. Namun demikian, tentunya ada beberapa hal yang perlu dibahas dalam laporan ini, baik dalam hal kebaikan maupun kekurangannya, sebagai bahan pertimbangan pada kegiatan-kegiatan pengabdian selanjutnya

    Pelatihan Regulasi Emosi dalam Menghadapi Kecemasan di Masa Pandemi Covid-19 pada Guru Kelas Sekolah Dasar di Kota Makassar

    Get PDF
    Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengaruh yang positif terhadap pengembangan dan peningkatan keterampilan para guru sekolah dasar dalam memberikan layanan konseling kepada murid khususnya di era pendemi Covid-19 ini khususnya keterampilan regulasi emosi. Pelatihan ini dilaksanakan dengan pemaparan materi kepada guru sekolah dasar. Untuk mengetahui tercapai tidaknya materi pelatihan yang disajikan, akan dilakukan evaluasi melalui aplikasi Google Form untuk mengetahui tentang tanggapan dari setiap peserta terhadap pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim, apabila peserta telah menguasai 75% dari materi yang dipaparkan, maka materi tersebut berhasil dicermati. Hasil evaluasi yang diberikan oleh para guru sekolah dasar terhadap materi pelatihan menunjukkan bahwa sebanyak 80 % peserta dapat memahami materi secara keseluruhan yang diberikan oleh tim pengabdian untuk meningkatkan keterampilan regulasi emosi guru sekolah dasar di Kota Makassar

    RELEVANSI PEMIKIRAN KH. AHMAD DAHLAN DAN KH. HASYIM ASY’ARI DAN PENGARUHNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN ISLAM

    Get PDF
    Muhammadiyah dan NU merupakan organisasi sosial Islam mainstreamdi Indonesia  yang  telah  berdiri  sebelum  Indonesia  merdeka.  Kedua  organisasi  ini menggerakkan pembaharuan  pemikiran  Islam,  dakwah,  sosial,  kesehatan  dan pendidikan. KH. Ahmad Dahlan merupakan seorang pendiri Muhammadiyah. Dibidang pendidikan, Muhammadiyah melakukan modernisasi pendidikan islam di Indonesia. Dengan menyempurnakan kurikulum pendidikan islam dengan memasukkan pendidikan agama islam ke sekolah umum dan pengetahuan sekuler ke sekolah agama. kebangkitan Islam di Indonesia pun juga diwarnai dengan pemikiran KH.Hasyim Asy’ari pendiri NU yang berbeda dengan KH.Ahmad Dahlan. Bangkitnya pemikiran KH.Hasyim Asy’ari adalah ingin tetap mempertahankan tradisionalisme, akan tetapi juga menghendaki perubahan yang lebih baik dalam pendidikan Islam Indonesia  Tujuan Penelitian ini yaitu 1) untuk mengkaji Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam bidang Pendidikan Islam 2) untuk mengkaji Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dalam bidang Pendidikan Islam3)untuk mengetahui  Relevansi Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari terhadap Pendidikan Islam.Hasil  penelitian  ini mengungkapkan   bahwa walaupun berbeda pandangan namun memiliki relevansi pemikiran yaitu mengharapkan agar umat Islam tidak sekedar mempuni dalam ilmu agama saja tapi juga mempuni dalam ilmu-ilmu umum. Hal ini nampak dari usaha mereka di samping ilmu-ilmu agama, juga memasukkan materi ilmu-ilmu profan dalam kurikulum lembaga pendidikan yang mereka kelola.Kata Kunci: Kh. Ahmad Dahlan ; Kh. Hasyim Asy’ari; Pendidikan Isla
    corecore