3 research outputs found

    ANALISIS KESEPADANAN MAKNA PADA FITUR TERJEMAH ARAB-INDONESIA DI INSTAGRAM (Teori Newmark)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesepadanan makna berbahasa Arab yang ada pada fitur terjemahan aplikasi Instagram. Dalam era teknologi saat ini, penggunaan media sosial menjadi kebutuhan untuk sekedar saling bertukar informasi dan kabar, untuk hiburan, dan memposting segala hal yang dilakukan hari ini. Diiringi dengan berbagai bahasa asing yang tercampur dengan berbagai jenis budaya dan negara yang berbeda, membuat terjemahan bahasa tak kalah pentingnya untuk melihat informasi yang lebih jelas. Hal ini dikarenakan tak semua orang paham akan bahasa asing, terlebih bagi yang tidak sama sekali belajar dan fokus dalam bidang bahasa. Penggunaan Instagram story kini bukan menjadi hal yang baru, bahkan banyak dari penggunanya memanfaatkan fitur ini sebagai pembangunan citra diri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data yang diambil melalui Instagram story berbahaasa Arab milik orang lain. Teknik pengambilan data yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, serta menganalisis bentuk kesepadanan maknanya, lalu memberikan sintesis atau kesimpulan. Bahasa Arab yang diteliti dan ditemukan dalam fitur merupakan bahasa Arab ‘āmiyah dan fushah

    PENGGUNAAN BAHASA GAUL PADA KOMUNITAS PENUTUR BAHASA ARAB DI MEDIA SOSIAL

    Get PDF
    Perkembangan bahasa gaul dalam sebuah komunitas di media sosial semakin meningkat tiap harinya. Hal itu merupakan salah satu yang menyebabkan adanya keberagaman bahasa dalam komunikasi langsung maupun tidak langsung. Penggunaan bahasa gaul tidak hanya dilakukan oleh penutur bahasa Indonesia saja seperti kita, melainkan penutur bahasa Arab juga melakukan hal yang sama dengan berkomunikasi menggunakan bahasa gaul dengan bentuk keunikan yang berbeda. Untuk itu, peneliti membahas penggunaan bahasa gaul pada komunitas penutur Arab di media sosial khususnya terfokus pada grup Telegram yang anggotanya merupakan komunitas orang Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan aspek morfologi bahasa gaul yang digunakan oleh komunitas penutur bahasa Arab, konteks penggunaannya, dan membandingkan bahasa gaul yang digunakan oleh penutur bahasa Indonesia dengan penutur bahasa Arab. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis kata-kata bahasa gaul yang digunakan oleh penutur Arab serta memaknainya. Data dalam penelitian ini yaitu chat yang mengandung bahasa gaul yang diperoleh menggunakan teknik simak dan catat dari grup Telegram penutur bahasa Arab bernama كروب سوالف , adapun data bahasa gaul penutur Indonesia yang dijadikan sebagai perbandingan diambil dari Grup Telegram Mobile Legends Indonesia.  Peneliti menganalisis kata bahasa gaul menggunakan teori morfologi yang meliputi proses abreviasi, afiksasi dan perubahan konsonan. Peneliti menemukan 30 bahasa gaul penutur bahasa Arab dalam 4 bentuk, yaitu seperti terjadinya proses afiksasi, proses abreviasi dalam bentuk akronim, perubahan kata dan pemendekan kata. Adapun dalam bahasa gaul penutur bahasa Indonesia peneliti menemukan 25 bahasa gaul dalam bentuk akronim, pembalikan kata, dan kata yang diplesetkan. Konteks penggunaan bahasa gaul oleh penutur bahasa Arab dilakukan ketika dalam obrolan santai, respon terhadap penutur dan lawan tutur, serta respon untuk menunjukkan kekaguman. Adapun perbedaan bahasa gaul pada penutur bahasa Indonesia dengan penutur bahasa Arab yaitu bahasa gaul yang digunakan oleh penutur Arab cenderung kepada penambahan kata dan perubahan kata dengan mengikuti bunyi. Yang mana, dalam bahasa gaul yang dilakukan oleh penutur bahasa Indonesia, penambahan dan perubahan kata dengan mengikuti bunyi jarang ditemukan. Dengan demikian, hasil pembahasan dari penggunaan bahasa gaul oleh komunitas penutur bahasa Arab yang telah dipaparkan oleh peneliti dapat menjadi sebuah gambaran dan ukuran bagaimana penelitian selanjutnya dilakukan

    Senyapan dan Kilir Lidah Terhadap Produksi Kalimat pada Video dalam Playlist “Mata Najwa 2021” (Kajian Psikolinguistik)

    Get PDF
    Senyapan dan kilir lidah kerap kali terjadi pada siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Tak jarang tokoh-tokoh ternama yang sudah terbiasa memberikan pidatonya dan berhadapan langsung dengan keramaian mengalami hal tersebut. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya, yaitu grogi, tergesa-gesa, berhati-hati dalam pengucapan kata, dan juga tidak fokus. Ini membuktikan bahwa senyapan dan kilir lidah adalah suatu ketidaksengajaan yang secara refleks terjadi begitu saja. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan dan mendeskripsikan data kedalam berbagai macam jenis senyapan dan kilir lidah pada data yang diakses penulis pada tanggal 18 Juli 2021 berupa tiga video full version terbaru akun resmi milik Najwa Shihab dalam playlist YouTube “Mata Najwa 2021” yang berjudul sebagai berikut (1) Jangan Tunggu Giliran, (2) Warga Bantu Warga, dan (3) Dilema Negeri +62. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui metode simak catat pada video-video tersebut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat senyapan diam dan senyapan terisi, kekeliruan seleksi (medan semantik), kekeliruan assembling (antisipasi dan perseverasi), dan kekeliruan fitur distingtif
    corecore