Surat Keterangan Nomor 2518/UN3.1.6/KP/2022 tentang Penelitian dengan Judul Presence of Multidrug Resistance (MDR) and Extended-Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) of Escherichia Coli Isolated from Cloacal SWAB of Broilers in Several Wet Markets in Surabaya, Indonesia

Kumpulan Surat SK Jola Rahmahani yang dipergunakan untuk Keperluan Kenaikan Pangkat dan lain-lai

Surat Keterangan Nomor 2465/UN3.1.6/KP/2022 tentang Penelitian dengan Judul Effect of Phyllanthus buxifolius Leaf as a Feed Supplement on Liver Function and Haematological Response of Quail (Coturnix coturnix japonica) Challenged with Infectious Newcastle Disease Virus

Kumpulan Surat SK Jola Rahmahani yang dipergunakan untuk Keperluan Kenaikan Pangkat dan lain-lai

Surat Keterangan Nomor 2518/UN3.1.6/KP/2022 tentang Penelitian dengan Judul Antimicrobial Resistance Profile of Escherichia Coli from Cloacal SWAB of Domestic Chicken in Surabaya Traditional Market

Kumpulan Surat SK Jola Rahmahani yang dipergunakan untuk Keperluan Kenaikan Pangkat dan lain-lai

Surat Keterangan Nomor 2518/UN3.1.6/KP/2022 tentang Penelitian dengan Judul Antimicrobial Resistance Profile of Escherichia Coli Bacteria Collected from Cloaca SWAB of Broiler Chicken at Surabaya Traditional Market, Indonesia

Kumpulan Surat SK Jola Rahmahani yang dipergunakan untuk Keperluan Kenaikan Pangkat dan lain-lai

Identifikasi Trypanosoma sp pada Tikus Liar (Rattus sp) Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Madura dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR)

Trypanosomiasis is a disease caused by types of Trypanosoma sp, which includes T. evansi, T. vivax, T. congolense, and T. cruzi. This is the first study in Indonesia attemps to identify Trypanosoma sp on mice (Rattus sp) in Bangkalan District, Bangkalan Regency, Madura that applied Polymerase Chain Reaction (PCR) as identification method. It was conducted from October 2015 to December 2015. It applied PCR examination on thin blood smear preparations by using pair of primers, namely T. evansi and T. lewisi. The finding of it was indicated that one sample of blood smear preparations was positive. The positive samples undergoes PCR examination. Result of PCR diagnosis showed positive results of Trypanosoma sp with length of DNA band 480 bp for T. evansi, 250 bp and 680 bp as other types of Trypanosoma sp. Keyword : Trypanosoma sp, mice, blood smear, Polymerase Chain Reactio

The Sequencing of of Rabies Virus G Gene Isolate Maros, South Celebes

Rabies is one of zoonosis disease which keep on terrorizing the tranquility of Indonesian people. And the disease is endemic. Rabies is caused by Rhabdovirus which attacks of nucleotide fragment of G gene rabies virus isolate. Maros, South Celebes and knowing whether there are any differences in the sequenced nucleotide fragment of G gene rabies virus Isolate Maros, South Celebes. The sample was taken from the contaminated dog brain, and the screening was done after the FAT test in Maros, South Celebes. The total of RNA extraction was done by using Trizol and amplification fragment of G gen with primer RG-3F (nt 3984-4011) and RG-AR (nt 4165-4194) by using thermal cycler . The results of the research shows that primer RG-3F and RG-AR can amplify the fragment of G gen rabies virus isolate Maros, South Celebes compared to rabies virus isolated Indonesia in 2003 which had the homology level of 93%, and if it is compared to rabies virus isolate Maros, South Celebes in 2004 which had the homology level of 90,9% Keywords : rabies, gen glycoprotein, sequencin

Pengaruh Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia) Terhadap Titer Antibodi Ayam Broiler yang Divaksin Newcastle Disease

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah pare (Momordica charantia) terhadap titer antibodi ayam broiler yang di vaksin ND berdasarkan hasil titer antibodi dengan menggunakan uji Hemaglution Inhibition (HI). Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), sehingga jumlah sampel untuk 5 perlakuan adalah 50 ekor ayam broiler. Data hasil pemeriksaan uji HI dianalisa secara statistik menggunakan ANOVA dengan menggunakan software SPSS v22. Jika terdapat perbedaan pada masing-masing kelompok perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Duncan untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang nyata antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.Titer protektif terhadap ND untuk ayam adalah 26 berarti jika di bawah nilai tersebut, maka antibodi di dalam tubuh ayam tidak dapat melindungi ayam dari virus, begitu juga sebaliknya, jika ≥26 maka antibodi di dalam tubuh ayam dapat melindungi tubuh ayam dari infeksi virus. Hasil Penelitian ini  kelompok P0 berbeda nyata (p0,05) dengan kelompok P2, P3, P4. Kelompok P2 dan P3 tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan kelompok P1 dan P4 dan memiliki rataan titer antibodi yang sama. Kelompok P4 tidak berbeda nyata dengan kelompok P1, P2, P3 namun memiliki titer yang lebih tinggi. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah pemberian ekstrak buah pare tidak berpengaruh nyata terhadap titer antibodi ayam broiler yang di vaksin Newcastle disease

Comparison of Antigenicity Between Local and Massachusetts Strains of Infectious Bronchitis Virus using Indirect ELISA Test

The aim of this study was to compare the antigenicity between the whole virus and protein S of both local strain I-147 and Massachusetts strain of Infectious bronchitis virus with indirect ELISA. We used 10 positive serums from post vaccinated chickens for further reaction with four groups of antigens in this study that are: P1) S protein (spike glycoprotein) antigen of local strain IB virus; P2) S protein (spike glycoprotein) antigen of Massachusetts strain IB virus; P3) whole virus antigen of local strain IB virus; P4) whole virus antigen of Massachusetts strain IB virus. The results of this research are Optical Density (OD) values of each treatment, then to be analyzed using One Way ANOVA and followed by Duncan Multiple Range Test 5%. The results show that there are differences between the antigenicity of the whole virus and S protein in both local strain and Massachusetts strain of IB virus. The whole virus antigen of both strains has a significant difference (p<0.05) with the S protein antigen in both strains. Specifically, the whole virus antigen of Massachusetts strain has the highest OD among the other groups

Seroprevalensi Penyakit Infeksius Bronkitis dengan Metode Indirect-ELISA pada Itik (Anas platyrhynchos domesticus) dan Ayam Buras (Gallus gallus domesticus) yang Dijual di Pasar Mojosari Mojokerto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seroprevalensi kejadian Infeksius Bronkitis (IB) pada itik dan ayam buras berdasarkan pengujian antibodi. Itik dan ayam buras yang mengandung antibodi dipastikan pernah tertular virus IB karena tidak ada program vaksinasi.Sampling dilakukan di Pasar Mojosari Kabupaten Mojokerto, masing-masing sebesar 120 ekor, yang diambil selama kali empat kali, masing-masing sebanyak 30 ekor. Pengujian antibodi dilakukan dengan teknik indirect-ELISA menggunakan strain Massachusetts sebagai antigen. Hasil penelitian menunjukkan kasus seroprevalensi IB pada itik menunjukkan jumlah yang positif sebesar 30ekor (25%) dari 120 ekor sampel yang diperiksa. Pada ayam buras dari sejumlah 120 ekor yang diperiksa, 87 ekor (72.5%) diantaranya menunjukkan hasil positif. Reaktivitas antiboditerdeteksi ditunjukkan dengan kisaran titer antibodi antara 4.157-12.217 pada itik dan antara 4.173-170.795 pada ayam buras

Imunogenitas dan efikasi protektif vaksin subunit SLPS dan Brucella Strain RB51 pada Mencit (Mus Muculus) terhadap infeksi Brucella Abortus Isolat Lapang

Brucella merupakan bakteri Gram negative, berbentuk coccobacilli, bersifat sebagai patogen intraseluler fakultatif baik terhadap manusia maupun hewan. Kerugian ekonomi yang disebabkan brucellosis cukup besar pada sektor peternakan dan dapat menyerang manusia, ditandai oleh undulan fever [1]. Manifestasi patologis brucellosis sangat beragam, termasuk arthritis, endokarditis dan meningitis pada manusia, sementara pada hewan brucellosis ditandai dengan abortus dan infertilitas [1]. Pengendalian brucellosis di daerah endemis dilakukan melalui vaksinasi menggunakan vaksin live attenuated, seperti Brucella abortus S19, RB51 dan Brucella militensis Rev1 terbukti dapat memberikan imunitas protektif terhadap infeksi Brucella yang diperantarai oleh kedua jenis mekanisme respons imun. Baik humoral maupun seluler, menyebabkan abortus pada hewan bunting dan shedding bakteri vaksin melalui susu, juga berpotensi berbahaya bagi manusia [2]. LPS bagian terbesar dari struktur outer membrane bakteri Gram negative. LPS Merupakan pathogen associated molecular pattern (PAMP) yang paling banyak diteliti dari Brucella . LPS bersifat sebagai imunostimulan sangat berpotensi sebagai imunostimulan sangat berpotensi sebagai kandidat vaksin subunit yang bersifat avirulent dan menginduksi proteksi imunitas pada hospes [3]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat imunogenitas dan efikasi protektif vaksin subunit smooth Brucella abortus lipopolysaccharide (SLPS) dengan dua adjuvant yang berbeda yaitu AI(OH)3 dan montanide pada mencit, dengan menggunakan vaksin RB51 sebagai Pembanding