3 research outputs found

    A Sociological Approach to Consumer Protection in E-Commerce Transactions During the Covid-19 Pandemic

    Get PDF
    This article uses a sociological approach to discuss consumer protection in the sales system through e-commerce during the covid-19 pandemic. This study aims to provide legal certainty to consumers by highlighting consumer protection laws and the role of the government in protecting people who make transactions in e-commerce. This article is juridical-normative research. This article uses qualitative data that is a literature study. In this case, two types of data are used: primary and secondary data. Primary data includes Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection. At the same time, secondary data is obtained from library sources such as books, scientific articles, theses, dissertations, research reports, internet websites, and other data sources. Miles et al. used the qualitative data analysis technique, namely data condensation, data presentation, and concluding. The analysis results show that the consumer protection law does not only apply to consumers but to everyone who transacts in it. Consumer protection is very much needed to maintain security and provide convenience for sellers and buyers in carrying out economic transactions in the covid-19 pandemic. The role of law in consumer protection following the Consumer Protection Law Number 8 of 1999 provides efforts to ensure legal certainty to protect consumers

    Etika Hukum Bisnis Islam dalam Endorsement Influencer Marketing di Media Sosial : Studi kasus di Caramel Hijab

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal peneliti yang menemukan strategi dilakukan dengan cara melebih-lebihkan produk yang dipromosikan oleh endorser untuk memberikan kesan bagus pada produk. Bahkan peneliti juga banyak menemukan online shop yang memasang foto produk yang berbeda dengan aslinya pada berbagai platform, yang berarti bahwa pelaku bisnis mengambil hasil karya orang lain dalam bentuk foto produk. Selain itu, terdapat pula foto produk dengan model yang memprlihatkan auratnya. Dan beberapa hal tersebut, juga dilakukan oleh Caramel Hijab. Tujuan penelitian ini yaitu untuk 1).Menganalisis desain yang dibuat oleh Caramel Hijab Kuningan, 2). Menganalisis strategi promosi dengan Endorsement influencer yang dilakukan oleh Caramel Hijab Kuningan, 3). Menganalisis tinjauan etika hukum bisnis Islam tentang strategi Endorsement di Caramel Hijab. Adapun kerangka pemikiran yang penulis gunakan dalam penelitian ini meliputi teori-teori mengenai etika dan hukum bisnis, etika bisnis Islam dan etika bisnis dalam peraturan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif, dengan pendekatan yuridis empiris yang berkaitan dengan objek penelitian di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data diperoleh langsung melalui wawancara dengan owner Caramel Hijab dan juga dengan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Desain produk Caramel Hijab desain yang mengikuti perkembangan trend dan konsisten dengan warna-warna earthtone series. 2).Strategi promosi Endorsement influencer yang dilakukan oleh Caramel Hijab diantaranya adalah dengan memilih influencer dengan kriteria perempuan dengan niche di bidang fashion, komunikasi dan interaksi yang baik, dan followers yang banyak. 3). Jika ditinjau dengan hukum etika bisnis Islam maka strategi promosi Endorsement yang dilakukan Caramel Hijab dalam beberapa hal sudah berupaya menerapkan prinsip-prinsip bisnis Islam, diantaranya yaitu sudah memenuhi prinsip keseimbangan, kehendak bebas, dan tanggungjawab. Dan juga telah mematuhi KUH Perdata Pasal 1339. Namun, terdapat prinsip yang masih diabaikan oleh pihak Caramel Hijab terutama pada prinsip kesatuan/tauhid dan ihsan/kebaikan. Karena Caramel Hijab memiliki produk tanktop dan flare pants yang memiliki desain sangat ketat ketika dipakai. Selain itu, dalam proses Endorsement produk tersebut dilakukan dengan membuka aurat dan tabarruj. Dan Caramel Hijab juga telah melanggar UU No.8 tahun 1999 khususnya pada pasal 4. Kata Kunci : Hukum Bisnis, Etika Bisnis Islam, Endorsement, Sosial Media

    Pengaruh mnajemen perubahan, pelatihan, dan work life balance terhadap kinerja pegawai pada badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia daerah Kota Pangkalpinang

    No full text
    Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan fenomena yang ada, yang menunjukkan bahwa pegawai belum dapat bekerja dengan maksimal di dalam suatu instansi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui tentang Pengaruh Manajemen Perubahan, Pelatihan, dan Work Life Balance Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Pangkalpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh manajemen perubahan, pelatihan dan work life balance terhadap kinerja pegawai. Variabel pada penelitian ini dalah manajemen perubahan, pelatihan, work life balance, dan kinerja pegawai. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Pangkalpinang dengan pengambilan sampel ditentukan dengan metode sampel jenuh. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan realibilitas, uji asumsi klasik , uji analisis regresi linear berganda, uji t, uji f, dan uji R2 dengan menggunakan Statistic Package for Social Science (SPSS) versi 24. Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada variabel mana jemen perubahan dan work life balance berada pada kategori sangat tinggi, dan pelatihan berada dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa Manajemen Peubahan, Pelatihan, Work Life Balance secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil analisis koefisien determinasi (R2) dengan Adjusted R Square sebesar 0,74 atau 74%. Hal ini menyatakan bahwa variabel kinerja pegawai mampu dijelaskan oleh variabel manajemen perubahan, pelatihan, dan work life balance sebesar 74%, sisanya sebesar 26% dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian
    corecore