4 research outputs found
Penyuluhan Dan Pelatihan Teknik Dasar Pengetahuan Mengelas Bagi Masyarakat Nelayan Kelurahan Marunda Di Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
Artikel ini merupakan hasil dari pengabdian kepada masyarakat mengenai Penyuluhan Dan Pelatihan Teknik Dasar Pengetahuan Mengelas Bagi Masyarakat Nelayan Kelurahan Marunda Di Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta telah terlaksana dengan baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk pelatihan di laboratorium bengkel dan las STIP. Mengelas adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas. Pengetahuan pengelasan yang berkembang saat ini adalah proses las friction welding, yaitu pengelasan menggunakan energi putaran yang selanjutnya akan terjadi gesekan dan menimbulkan panas yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk proses pengelasan. Memberikan pelatihan teknik mengelas dengan materi pembelajaran teori dan praktek. Pelatihan ini dilakukan agar warga masyarakat Kelurahan Marunda memiliki keahlian atau kompetensi untuk membuat usaha ataupun dapat bersaing dalam mencari pekerjaan. Kegiatan pengabdian seperti ini dapat dilakukan secara rutin baik di lokasi yang sama maupun yang berbeda dengan sasaran masyarakat yang benar-benar membutuhkan
Pelatihan Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Tentang Teknik Membubut Dalam Rangka Meningkatkan Keterampilan Bagi Masyarakat Nelayan Kelurahan Marunda Di Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Artikel ini merupakan hasil dari pengabdian kepada masyarakat mengenai Pelatihan Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Tentang Teknik Membubut Dalam Rangka Meningkatkan Keterampilan Bagi Masyarakat Nelayan Kelurahan Marunda Di Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran telah terlaksana dengan baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk pelatihan di laboratorium bubut. Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian – bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut. Prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata dengan benda kerja yang berputar, dengan satu pahat bermata potong tunggal (with a single-pointcutting tool), dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja. Memberikan pelatihan teknik membubut dengan materi pembelajaran teori dan praktek. Pelatihan ini dilakukan agar warga masyarakat Kelurahan Marunda memiliki keahlian atau kompetensi untuk membuat usaha ataupun dapat bersaing dalam mencari pekerjaan. agar masyarakat pengecekan kesehatan yang optimal adalah langkah yang harus dilakukan untuk membantu masyarakat dan mencegah terjadinya ketidakpedulian masyarakat terhadap kesehatan. Kegiatan pengabdian seperti ini dapat dilakukan secara rutin baik di lokasi yang sama maupun yang berbeda dengan sasaran masyarakat yang benar-benar membutuhkan
PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGUNAAN TANAH HAK PENGELOLAAN ANTARA PT. PELINDO II DENGAN PT. BUKIT SUNUR
Salah satu bentuk bagian-bagian tanah hak pengelolaan dapat diserahkan kepada pihak ketiga yang dapat diberikan dengan hak milik, hak guna usaha, atau hak pakai. Salah satu yang menjadi kewenangan dari PT. Pelindo II adalah bisa melaksanakan perjanjian penggunaan tanah hak pengelolaan yang sesuai dengan kegunaannya. PT. Pelindo II telah melakukan perjanjian yang dibuat secara tertulis dengan PT. Bukit Sunur tentang penggunaan bagian-bagian tanah hak pengelolaan milik PT. Pelindo II Bengkulu. Di mana penggunaan tanah tersebut digunakan untuk penumpukan Batu Bara. Penelitian ini bertujuan untuk pelaksanaan perjanjian penggunaan tanah hak pengelolaan antara PT. Pelindo II dengan PT. Bukit Sunur sesuai degan perjanjian yang sudah disepakati dan untuk mengetahui faktor penghambat dalam pelaksanaan perjanjian antara PT. Pelindo II dengan PT. Bukit Sunur. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan empiris, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data primer dan sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan cara mengedit (editing) data dan mengedit kembali (re-editing) data. Analisis data atau bahan-bahan yang telah dikumpulkan dilakukan dengan cara interpretasi dan content analysis. Untuk bahan-bahan data primer dan sekunder, dianalisis dengan cara interpretasi (penafsiran). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perjanjian yang dibuat oleh PT. Pelindo II dengan PT. Bukit Sunur merupakan perjanjian tertulis dibawah tangan serta pelaksanaan perjanjian penggunaan tanah hak pengelolaan antara PT. Pelindo II dengan PT. Bukit Sunur tidak sepenuhnya mengikuti ketentuan didalam perjanjian tersebut yaitu dalam jangka waktu biaya tarif minimal uang pemasukan penggunaan bagian-bagian tanah HPL dimana seharusnya pembayaran tersebut dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2012 sedangkan PT. Bukit Sunur Melakukan Pembayaran pada tanggal 7 November 2012. Faktor penghambat dalam pelaksanaan perjanjian antara PT. Pelindo II dengan PT. Bukit Sunur saat ini hambatan yang terjadi adalah terlambatnya proses pembayaran penggunaan bagian-bagian tanah HPL dari PT. Bukit Sunur kepada PT. Pelindo II (Persero) yang dikarenakan uang yang ditransfer dari kantor Pusat PT. Bukit Sunur ke Cabang PT. Bukit Sunur Bengkulu mengalami keterlambatan. Di dalam permasalahan tersebut penyelesaian masalah dilakukan secara musyawarah kekeluargaan adalah upaya pertama yang dilakukan antara pihak PT. Pelindo II (Persero) Cabang Pelabuhan Pulau Baai dengan pihak PT. Bukit Sunur sebagai pengguna bagian-bagian tanah HPL milik PT. Pelindo II untuk penumpukan batubara. Hal ini dilakukan untuk menjaga nama baik dan reputasi dari pihak PT. Pelindo II (Persero) Cabang Pelabuhan Pulau Baai dan pihak PT. Bukit Sunur itu sendiri di tengah masyarakat. Pertimbangan lainnya, bahwa penyelesaian permasalahan secara kekeluargaan tidak memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama. Penyelesaian setiap permasalahan secara kekeluargaan dengan mengutamakan unsur perdamaian adalah hal wajar yang dibenarkan oleh ketentuan undang-undang
Transformasi Siaga Bencana: Membangun Safety Culture melalui Pendidikan Kebencanaan di Satuan PAUD
Latar belakag penelitian ini mengidentifikasi rendahnya pemahaman dan persiapan PAUD terhadap potensi bencana, menegaskan perlunya transformasi siaga bencana sebagai strategi proaktif dalam meningkatkan kesiapsiagaan. Obyek penelitian adalah satuan PAUD sebagai unit dasar pendidikan. Tujuan utama adalah mengukur efektivitas transformasi siaga bencana dalam memperkuat safety culture di lingkungan PAUD melalui pendidikan kebencanaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa partisipasi aktif dalam program pendidikan kebencanaan secara signifikan meningkatkan pemahaman dan kesiagaan di kalangan tenaga pengajar, siswa, dan orang tua di lingkungan PAUD. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang melibatkan interaksi langsung dengan skenario bencana melalui simulasi juga terbukti menjadi metode yang efektif untuk membangun keterampilan tanggap darurat. Peserta didik yang terlibat dalam latihan simulasi tersebut menunjukkan peningkatan yang nyata dalam kemampuan bekerja sama, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan di bawah tekanan. Simpulan penelitian menegaskan bahwa integrasi pendidikan kebencanaan mampu membentuk budaya keselamatan yang lebih baik di PAUD dan masyarakat sekitar terhadap bencana alam.