1,947 research outputs found

    The effect of needle and syringe program on injecting drug users’ use of non-sterile syringe and needle behaviour in Palembang, South Sumatera Province, Indonesia

    Get PDF
    HIV/AIDS has become one of international public health problem. An effective method to spread HIV/AIDS is through shared needle and syringe among Injecting Drug Users (IDUs). Many studies have been undertaken to know the effect of Needle and Syringe Program (NSP) to reduce the risk behaviours of IDUs in sharing needle and syringe among IDUs. NSP has been implemented in Palembang since 2009. However, there is no previous research to examine IDUs behaviours in using non sterile injection and syringe in Palembang.Therefore, a research is needed to be undertaken to know the effect of NSP on IDUs’ behaviours in using sterile needle an syringe.To identify association between seeking behaviours of NSP on IDUs’ behaviours in using sterile needle and syringe.This was a case control study with respondents recruited using snowball and purposive technique. Simple and multiple logistic regression tests were performed using statistics program (Stata version 10) to identify main association between NSP access status and behaviours of using non-sterile needle and syringe. Some possible confounders were also explored. Odds ratio, 95 % Confidence interval and P value were reported.There were 121 IDUs, consisting of 41 IDUs in cases group (High risk group to use non sterile injection and syringe) and 80 IDUs in control group (low risk group to use non sterile injection and syringe). Mostly, respondents were male with senior high school education level and single status. Crude odds ratio indicated that IDUs accessing NPSs had an odds of 1.07 to share needle and syringe among IDUs compared to IDUS without accessing NSPs (OR=1.07, 95 % CI = 0.49-2.31), p=0.87). After OR was adjusted by knowledge about the spread and prevention of HIV/AIDS, IDUs’ Attitude towards Harm Reduction, education level, age, length of using Injectig, and income level, IDUs accessing NSPS tend to minimize their behaviours to share needle and syringe compared to IDUs in NSPs group by 29 % (odd ratio, 0.69, 95 % CI = 0.23-2.06, p=0.51). P value showed that there is weak evidence against the null hypotesis of no association between IDUs accessing NSPs and risk behavior of using non-sterile needle and syringe. Previous studies indicated that IDUS using NSPs tend to reduce the use of shared needle and syringe, and tend to wash their needle and syringe before another IDUs use them again (Gibson, 2001, Wodak A & Cooney A 2006). Therefore, NSP increase awareness of IDUs to prevent the spread of HIV/AIDS.Availability of NSP appeared to reduce the use of shared or non-sterile syringe or needle in this study, although the association was not significant. One of the reasons could be the free access of needle and syringe in pharmacy could be one confounding factors that contributed to this non significant association. Further research with bigger sample size and qualitative research to explore more in-depth information about IDUs’ behaviours in using non-sterile injection and syringe is recommended

    EVALUASI KEMAMPUAN KONDISI FISIK PADA ATLET PERSATUAN BULU TANGKIS MALAKA ACEH BESAR TAHUN 2017

    Get PDF
    ABSTRAKJanuar. 2017. Evaluasi Kemampuan Kondisi Fisik Pada Atlet Persatuan Bulu Tangkis Malaka Aceh Besar Tahun 2017. Skripsi, Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Drs. Muhammad Jafar, M.Pd., (2) Masri, S.Pd., M.Pd.Kata kunci: evaluasi, kondisi fisik, bulutangkisBulutangkis merupakan salah satu permainan yang menuntut beberapa kemampuan. Kemampuan kondisi fisik sangat berperan dalam permainan bulutangkis. Penelitian ini berupaya mengungkapkan kemampuan kondisi fisik atlet PB Malaka Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kondisi fisik atlet PB Malaka Aceh Besar Tahun 2017. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis evaluasi. Populasi penelitian ini adalah atlet PB Malaka Aceh Besar, pengambilan sampel memakai teknik total sampling atau sampel keseluruhan, sehingga sampel dalam penelitian ini 20 atlet PB Malaka Aceh Besar Tahun 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1) Tes daya tahan lokal (pull-up), 2) Tes kelincahan (shuttle-run), 3) Tes kecepatan lari 50 m, dan 4) Tes daya tahan umum (lari 12 menit). Analisis data penelitian ini menggunakan tabulasi persentase. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh adalah: 1) kemampuan daya tahan lokal (Pull-Up) berada pada kategori kurang, diperoleh 11 atlet dari 20 orang atlet (55,00%), 2) kemampuan kelincahan (Shutle-run) berada pada kategori baik, diperoleh 7 atlet dari 20 orang atlet (35,00%), 3) kemampuan kecepatan 50 meter berada pada kategori Sedang, diperoleh 10 atlet dari 20 orang atlet (50,00%), 4) Kemampuan daya tahan umum berupa lari 12 menit berada pada kategori sedang, diperoleh 9 atlet dari 20 orang atlet (45,00%).Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) kemampuan daya tahan lokal (pull-up) berada pada kategori Kurang, 2) kemampuan kelincahan (shuttle-run) berada pada kategori Baik, 3) kemampuan kecepatan lari 50 meter berada pada kategori Sedang, dan 4) kemampuan daya tahan umum berupa lari 12 menit berada pada kategori Sedang

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH.

    Get PDF
    ABSTRAKKata Kunci: penerapan, group investigation, audio visual, hasil belajar.Model group investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang sesuai untuk proyek-proyek studi yang terintregasi yang berhubungan dengan hal-hal semacam penguasaan, analisis, dan mensintesakan informasi sehubungan dengan upaya menyelesaikan masalah yang bersifat multi aspek. Audio visual merupakan media yang berupa unsur gambar dan suara yang menggunakan teknologi audio visual untuk penyampaian bahan pembelajaran dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa terhadap model pembelajaran group investigation berbantuan media audio visual. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 16 Banda Aceh yang berjumlah 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) Lembar pre-test dan post-test; (2) Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan keterampilan guru; dan (4) lembar respon siswa. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 17 siswa yang tuntas pada siklus I, 23 siswa tuntas pada siklus II, dan 28 tuntas pada siklus III, persentase ketuntasan klasikal pun meningkat dari 60% pada siklus I, 80% pada siklus II, dan 90% pada siklus III; (2) Aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi sesuai dengan persentase waktu ideal; (3) Keterampilan guru meningkat dari perolehan skor 2,55 pada siklus I dengan kategori sedang, skor 3,08 pada siklus II dengan kategori baik, dan 3,46 pada siklus III dengan kategori baik; (4) Respon siswa, terhadap model pembelajaran group investigation berbantuan media audio visual dapat dikatakan baik, 80 persen dari 30 siswa berpendapat bahwa dengan belajar melalui model pembelajaran group investigation berbantuan media audio visual dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari

    Hubungan Fear of Failure Dan Prokrastinasi Akademik Dengan Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Departemen Psikologi UPI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fear of failure, prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa departemen psikologi UPI. Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena maraknya perilaku kecurangan akademik di kalangan mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan teknik korelasi yang digunakan yaitu korelasi Pearson Product Moment. Sampel dalam penelitian ini yaitu 198 mahasiswa Departemen Psikologi UPI. Instrumen pada penelitian ini adalah PFAI dari Conroy (2002) untuk mengukur Fear of Failure, Skala Prokrastinasi Akademik yang dikembangkan oleh Solihah (2015) berdasarkan teori dari Schouwenberg (1995) dan Skala Kecurangan Akademik yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori dari Cizek (dalam Anderman & Murdock, 2007). Hasil yang diperoleh adalah (1) tidak terdapat hubungan antara fear of failure dan kecurangan akademik pada mahasiswa Departemen Psikologi UPI, (2) terdapat hubungan positif antara prokrastinasi akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Departemen Psikologi UPI (3) terdapat pengaruh yang signifikan dari fear of failure dan prokrastinasi akademik terhadap kecurangan akademik sebesar 27,2%.; This research aimed to find out the relationship between Fear of Failure and Academic Procrastination, and Academic Cheating among the students of the Department of Psychology of UPI. The researcher was interested in doing this research because there was phenomenon of academic cheating among college student. The research used quantitative method and the data were analyzed by the correlation Pearson Product Moment. The sample for this research were 198 College Students of the Department of Psychology in UPI. Data were collected using Performance Failure Appraisal Inventory (PFAI)), Academic Procrastination Scale and Academic Cheating Scale. The results indicate that (1) there was no correlation between fear of failure and academic cheating (2) there was significant correlation between academic procrastination and academic cheating (3) the total variation of 27.2% (r2 = 0.272) in cheating academic were predicted by fear of failure and academic procrastination

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA KONVEKSI BAGIAN PENJAHITAN DI CV ANEKA GARMENT GUNUNGPATI SEMARANG

    Get PDF
    Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat berasal dari dalam individu maupun dari lingkungan kerja. CV. Aneka Garment Gunungpati Semarang merupakan industri informal di bidang konveksi dengan pekerja bagian penjahitan adalah semuanya wanita. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian penjahitan di CV Aneka Garment Gunungpati Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory research dengan desain studi cross sectional, dimana jumlah populasi pekerja bagian penjahitan adalah 31 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square untuk data berdistribusi normal dan Rank Spearman untuk data berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden termasuk mengalami kelelahan kerja berat (71%), sebagian besar berusia >/=40 tahun (71%), masa kerja sebagian besar responden >10 tahun (71%), status gizi sebagian besar responden pada kategori normal (80.6%), sikap kerja sebagian besar responden pada level 3 (67.7%), dan sebagian besar beban kerja antara 30 sampai dengan <60% (67.7%) yang berarti perlu ada perbaikan dalam pembebanan kerja. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara usia dengan kelelahan kerja (p = 0.0001), ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja (p= 0.0001), tidak ada hubungan status gizi dengan kelelahan kerja (p= 0.191), ada hubungan antara sikap kerja dengan kelelahan kerja (p= 0.0001), dan ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p=0.0001). Pengusaha sebaiknya menyediakan tambahan lampu sesuai dengan jenis pekerjaan penjahitan (memenuhi penerangan 1000 Lux) serta melakukan rekayasa kursi kerja agar sesuai dengan ukuran tubuh pekerja Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Pekerja Konveks

    Implementasi Pemberian Reward And Punishment Dalam Pembelajaran Qur'an Hadits di MTS.S Tarbiyah Islamiyah Pasir Kabupaten Agam

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi bahwa masih ada santri yang kurang minat dan motivasi ketika belajar Qur'an Hadits, santri yang malas belajar saat mengetahui pembelajaran jarang diberikan reward dalam pembelajaran, santri yang kelompoknya diberikan reward masih ada yang mengejek kelompok lain yang tidak mendapatkan reward, adakalanya juga terdapat santri itu melanggar terhadap punishment yang diberikan, dan juga dalam hal penerapan punishment seperti yang terlihat masih belum memberikan efek jera pada para santri. Dari permasalahan yang ada peneliti tertarik untuk meneliti implementasi pemberian reward and punishment dalam pembelajaran Qur'an Hadits di MTs.S Tarbiyah Islamiyah Pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan, implementasi, dan bentuk-bentuk pemberian Reward and Punishment. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan tentang Implementasi Pemberian Reward and Punishment dalam Pembelajaran Qur'an Hadits di MTs.S Tarbiyah Islamiyah Pasir Kabupaten Agam. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisisnya peneliti menggunakan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpuan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis menemukan bahwasannya perencanaan pada implementasi pemberian reward and punishment dalam pembelajaran Qur'an Hadits dimulai dari perencanaan guru mempersiapkan pembelajaran dengan membuat RPP dan kontrak pembelajaran. Implementasi pemberian reward and punishment dalam pembelajaran Qur'an Hadits dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam tahap penilaian guru juga menerapkan pemberian reward and punishment. Didalam menerapkan pemberian reward and punishment tersebut sudah sesuai dengan prinsip yang ada, yaitu pemberian reward and punishment dilakukan pada situasi yang tepat, sudah disepakati bersama, diberikan sesegera mungkin, dan diberikan secara wajar dan realistis. Adapun reward yang diberikan bentuknya berupa pujian, senyuman, acungan jempol, tepuk tangan, hadiah (alat tulis dan uang), dan penambahan nilai. Sedangkan punishment yang diberikan bentuknya berupa isyarat (misalnya dengan gerak mata dan raut wajah), perkataan (teguran, sindiran, peringatan), perbuatan (berdiri didepan kelas selama jam pelajaran, dan mengumpulkan tugas lebih cepat dari pada tenggat waktu yang ditentukan), hukuman badan (menjewer telinga), dan pengurangan nilai

    BENTUK PENYAJIAN TARI EMUN BERIRING DIRNACEH TENGAH

    Get PDF

    RAGAM BASA LISAN JEUNG TULISAN SISWA KELAS X JURUSAN AKOMODASI PERHOTELAN SMK NEGERI 3 BOGOR TAUN PELAJARAN 2013-2014

    Get PDF
    kasang tukang panalungtikan nya éta ayana ragam basa di sakola anu siswa-siswina boga kasang tukang budaya jeung basa anu beda hususna sakola SMK. Salasahiji SMK anu boga kasang tukang anu béda nya éta SMK Negeri 3 Bogor. Tujuan tina ieu panalungtikan nya éta ngadéskripsikeun ragam basa Sunda lisan dina biantara jeung ragam basa Sunda tulisan dina karangan pangalaman. Sumber data dina ieu panalungtikan nya éta 33 siswa kelas X Jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 3 Bogor anu dibeunangkeun tina hasil angkét jeung ngaliwatan tes lisan biantara jeung tes tulis dina karangan pangalaman. Métode anu digunakeun dina ieu panalungtikan metode deskriptif. Tina hasil panalungtikan bisa dicindekkeun yén, (1) ragam basa dina biantara lolobana nya éta ragam basa teu baku tina tata basa, éjahan, jeung undak-usuk basa; (2) ragam basa dina karangan pangalaman nya éta ragam basa teu baku tina tata basa, éjahan, jeung undak-usuk basa; (3) latar makéna basa tina kasang tukang siswa kelas X Jurusan akomodasi Perhotelan nya éta ti Jawa jeung luar pulau Jawa, sanajan aya ti wewengkon Sunda rata-rata teu ngajarkeun jeung ngagunakeun basa Sunda; (4) ciri has ragam basa anu dibeunangkeun tina jejer, pasosokna, jeung ciri has basa Perhotelan. Jejer dina biantara jeung karangan pangalaman loba kabersihan jeung perhotelan. Pasosokna basa lolobana nya éta basa Indonesia, basa Malayu (Batawi), basa Inggris, jeung basa Arab. Tina ciri has basa perhotelan dibeunangkeun data 36 basa perhotelan anu ngagunakeun basa Inggris. The background of this research is the student of vocational schools who speak varied languages in schools have different background. This study aims to describe the diversity of sundanese languages spoken by students and diversity in telling experience in sundanese language. Sources of data in this study were 33 students of class X majoring in Hospitality Accommodation SMK Negeri 3 Bogor the data obtained from the questionnaire, oral interview and written test of speech of tell as experience . The method used in this research is descriptive method . From the research it can be concluded that (1) from the data obtaine the must diversity of the language. Spoken by student speech is non standard language. Interm of gramar speeliy and Undak-usuk basa Sunda; (2) the most diversity of the languages spoken by student in telling experience is non standard language in term of speech and telling experience; (3) The background of students class X majoring Accommodation Hospitality is from Java and outside of Java island , the Sunda region the average is not taught in the Sundanese language ; (4) Characterize the diversity of languages obtained the most common subject that students talked in their speechs and story telling were cleanline and hospitality. Interference word which most used in student speech and tellimg experience is Indonesian, Malayu language (Batawi), English, and Arabic. While from the language characteristic the data obtanied about 36 wonder from Hotel Accomodation term were used in english
    • …
    corecore