609 research outputs found
Analisis Motivasi terhadap Kinerja Guru dengan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi pada Yayasan Taman Pendidikan Rahmat Kota Kediri)
Education quality that expected to be not only for just curiculum target achievement, but also concerning all performance which is support in achieving quality of school education. The implementation facing some problems, like the quality of human resources concerning creativity needs especially teacher creativity to develop education quality in globalization era. Teacher motivation needed in order to achieve teacher performance that expected. Beside that, through work satisfaction also become one of among factors in achieving good teacher performance of Rahmat education foundation, Kediri City. This research purpose is to analyze motivation effect towards teacher’s performance,analyze motivasion effect towards teacher’s performance through work satisfaction at YTP Rahmat, Kediri City.This research uses quantitative method, includes with 85 teachers of Rahmat edducation foundation as respondent. Operational variabels consist of motivation, teacher’s performance and work satisfaction. Using Path Analyze as data analyzing method. Research’s results are direct influence between motivation towards teacher’s performance at rahmat education foundation, Kediri City. (1) The amounts of motivation direct influence towards teacher performance showed in beta standardized value of 0,479 and for the linear regression coefficient of the motivation variable has a positive direction towards teacher’s performance of Rahmat education foundation, Kediri City. (2) Positive influence and significant between motivation towards teacher’s work satisfaction of Rahmat education foundation, Kediri City with the beta standardization coefficient value of 0,723 and significance of 0,00<0,05. (3) There is motivation influence towards teacher’s performance through teacher’s work satisfaction of Rahmat education foundation, Kediri City. The value of direct influence is 0,479 while the value of indirect influence must calculate by diverting indirect coefficient of (0,723) X (0,356)=0,257. Because of direct relation coefficient bigger than indirect relation coefficient the it can be said that the relation among the is direct relaton
KESALAHAN SINTAKSIS DALAM MENULIS PENGALAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2013/2014
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih adanya kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014 dalam keterampilan berbahasa aspek menulis, khususnya dalam menggunakan kaidah sintaksis dalam menulis sebuah karangan berbentuk tulisan pengalaman pribadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber datanya adalah karangan pengalaman siswa kelas VII SMPN 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Data dikumpulkan melalui teknik tes dan diolah melalui teknik analisis unsur langsung. Data kesalahan sintaksis dalam penelitian ini meliputi kesalahan dalam menggunakan kalimat aktif, kesalahan dalam menggunakan kalimat pasif, kesalahan dalam menggunakan kalimat pengulangan subjek dan kesalahan dalam menggunakan kalimat pengulangan objek. Hasil penelitian ini menunjukan dari 27 karangan pengalaman pribadi yang disusun oleh siswa kelas VII SMPN 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014, ada 88 kalimat yang salah kaidah sintaksisnya. Dari 88 kalimat tersebut, ditemukan bahwa karangan pengalaman siswa pada umumnya sebanyak 59 kalimat (51,92 %) mengandung kesalahan dalam menggunakan kalimat aktif, sisanya sebanyak 28 kalimat (24,64 %) mengandung kesalahan dalam menggunakan kalimat pasif, 46 (40,48 %) mengandung kesalahan dalam pengulangan subjek dan 12 (10,56 %) mengandung kesalahan dalam pengulangan objek. Kesimpulannya dalam menulis karangan pengalaman pribadi, siswa masih banyak melakukan kesalahan sintaksis
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL DI SMK PELITA BUANA SEWON
Penelitian ini bertujuan untuk : 1)Dapat mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang berbantuan media power point pada peningkatan kompetensi memberi bantuan untuk pelanggan internal dan eksternal pada mata diklat Pelayanan Prima Kelas X SMK Pelita Buana Sewon. 2)Mengetahui seberapa besar peningkatan kompetensi memberikan bantuan untuk pelanggan internal dan eksternal pada mata diklat pelayanan prima setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media power point pada Kelas X SMK Pelita Buana Sewon.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) model penelitian dari Kemmis dan Taggart. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI busana SMK Pelita Buana Sewon sebanyak 25 peserta didik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, tes dan lembar observasi. Sedangkan instrumen penelitiannya yaitu lembar observasi untuk mengumpulkan data aktivitas siswa dan aktivitas dan tes yang digunakan untuk mengukur peningkatan kompetensi siswa. Uji validitas instrumen 1) observasi menggunakan validitas logis dengan meminta pertimbangan judgment expert dan uji reliabilitas dengan metode ratings. 2) instrumen tes menggunakan validitas isi dengan meminta pertimbangan judgment expert dilanjutkan dengan uji validasi empiris untuk soal pilihan ganda menggunakan point biserial correlation dan uji reliabilitas instrumen tes menggunakan rumus K-R 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini diterapkan melalui dua siklus, setiap siklus terdapat tahapn 1) perencanaan; 2) tindakan; 3) pengamatan; 4) refleksi. Prestasi belajar dalam mata pelajaran pelayanan prima dengan model pembelajaran STAD pada siklus pertama dari nilai rata-rata yang dicapai sebelum tindakan adalah 68,00 dan nilai rata-rata pada siklus pertama meningkat sebesar 74,40. Sedangkan berdasarkan KKM siswa yang telah tuntas ada 21 siswa (84%). Pada siklus kedua terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata sebesar 82,20, Sedangkan berdasarkan KKM semua siswa yang telah tuntas ada 25 siswa (100%)
A Monte Carlo Simulation Method for Treatment Planning Optimization of Eye Plaques Using MCNP4C Code
STRATEGI KOMUNIKASI PELAKU GERAK PANJI MEMBENTUK PARTISIPASI KEBUDAYAAN GENERASI MILENIAL DI JAWA TIMUR
Abstrak Cerita Panji adalah cerita yang asli berasal dari Jawa Timur, di mana cerita tersebut kemudian menghasilkan sebuah kebudayaan yang bernama Budaya Panji. Pada dasarnya kebudayaan adalah nilai-nilai yang harus dijaga demi peradaban bangsa itu sendiri. Namun sayangnya dewasa ini generasi milenial mulai meninggalkan kebudayaan lokal. Untuk menyelamatkan eksistensi Budaya Panji terbentuklah sebuah gerakan yang bernama Gerak Panji untuk memunculkan paritisipasi kebudayaan Generasi Milenial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana strategi komunikasi pelaku Gerak Panji tersebut kepada generasi milenial. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga unsur pelaku Gerak Panji, yaitu Produsen Kesenian, Simpatisan Panji, dan Fasilitator. Ketiganya memiliki strategi komunikasi yang berbeda-beda, ada yang menggunakan media konvensional, digital, media massa, dan opinion leader. Selain itu pelaku Gerak Panji juga menekankan transformasi Budaya Panji agar lebih diterima oleh generasi milenial. Kata Kunci: Budaya Panji, Gerak Panji, Milenial Abstract The tale of Panji is an original folklore from East Java, the tale produces a culture called Panji Culture. Basically, a culture is a social values that must be maintained for the sake of the nations civilization itself. However, the millennial generation nowadays has begun to forget local culture. To solve the issue and to save the existence of Panji Culture, a movement called Gerak Panji is formed to affect the cultural participation of Millennial. This study aims to understand how the communication strategies done by Gerak Panji’s doers will influence the millennial. This study uses a case study method by using interviews, observation, and documentation as data collection techniques. The results showed that there are three elements of Gerak Panji’s doers: Producer, Sympathizer, and Facilitator. All three have different communication strategies. Some use conventional, digital, mass media, and opinion leaders. Besides that, the agents of Gerak Panji also create a transformation in the Panji Culture so that it can be more acceptable for the millennial. Keywords: Panji Culture, Gerak Panji, Millennia
Changer d’échelle de gouvernance? Réflexions autour de la promulgation de la Charte communale de 2002 au Maroc
Cette contribution propose une analyse des effets de l’adoption de la nouvelle Charte Communale au Maroc (2002). En affichant le principe d’ « unicité de la ville » la Charte Communale introduit une refonte de l’organisation administrative du territoire entamée quelques années auparavant avec l’institutionnalisation des régions comme collectivités territoriales (1996). Ainsi, ce travail s’interroge pour savoir si cette réforme introduit-elle des changements effectifs des échelles de « gouvernance », et si elle est porteuse d’une logique politique de redéfinition des relations entre le leadership local et le pouvoir central ?
Trois lignes de force apparaissent pouvant répondre à ces interrogations, tout en considérant le fait que les processus observés viennent à peine de s’amorcer ou de mettre en place. D’abord, la multiplication des acteurs de la ville, de plus en plus au profil de logiques centralisatrices et marchandes. Ensuite, les évolutions des idéologies territoriales et des paradigmes d’action étatique sur la ville (depuis le modèle colonial axé sur la séparation entre habitat européen et « indigène » de l’époque de Lyautey, au modèle sécuritaire des années 1980-90, pour terminer au modèle « technocratique » actuel). Enfin, l’émergence d’une nouvelle figure : celle du Président du Conseil Communal, dénommé couramment « maire », dont les nouvelles compétences et les nouveaux pouvoirs se mesurent à l’aune des processus concomitants de décentralisation et de déconcentration
Le système de contrôle de gestion au service de la performance de l’Université Publique Marocaine : une analyse de la littérature
L’université traverse mondialement une nième période de remise en cause de sa légitimité. Pourtant, l’économie de l’immatériel du 21ième siècle place le savoir au premier rang des ressources de compétitivité nationale. Alors, l’université publique marocaine est soumise à des pressions en faveur des transformations en profondeur de ces modes de gestion pour faire face à l’évolution de son environnement sur les plans national et international et satisfaire les besoins de ses « clients ». Elle est appelée à être de plus en plus performante et à répondre aux exigences d’efficacité et d’efficience dans l’utilisation des ressources qui lui sont attribuées. Ainsi, le système de contrôle de gestion apparait comme un levier de la nouvelle gestion universitaire au Maroc. Il répond parfaitement aux besoins d’efficacité et d’efficience et de pilotage d’une performance multidimensionnelle. D’autant plus le contexte de gouvernance de l’université publique marocaine (à travers la LOLF – la Loi Organique relative aux Lois de Finance -, la loi 01-00 et les réformes de l’enseignement supérieur au Maroc) semble préparer une structure adaptée à son accueil
- …