551 research outputs found

    Tinjauan Arsitektur Interior Tradisional Desa Kanekes

    Full text link
    Traditional architecture born of cultural and inherited by the previous generation. One of the traditional architecture that still survives is the tradisional architecture of Kanekes indigenous Or known as people of Baduy, live in mountainous region Kendeng, Lebak regency , sub distric Lewi Damar, Banten – Indonesia. Traditional architecture is characterized by its simplicity, but it contains a high value philosophy. And maintain continuity between humans and nature. Indigenous Architecture Kanekes still bound by customary rules, so that traditional values ​​growing stronger

    Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Beljar IPS Pada Pokok Bahasan Kegiatan Jual Beli Di Kelas III SDN Simdo

    Full text link
    Masalah utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS kelas III SD Negeri Simdo khususnya pada materi kegiatan jual beli. Rendahnya hasil belajar disebabkan karena sebagian besar siswa terlihat pasif, beberapa siswa cenderung lebih bersifat acuh atau bermain, berbicara dengan siswa lain dalam mengikuti mata pelajaran IPS yang terkesan berisi materi yang cukup banyak. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode bermain peran dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada pokok bahasan kegiatan jual beli di kelas III SD Negeri Simdo. Metode pembelajaran IPS yang umumnya digunakan oleh guru kelas selama ini adalah metode konvensional yang mengandalkan ceramah dan alat bantu utamanya adalah papan tulis Sehingga metode konvensional yang digunakan pada saat mengajar cenderung pada keaktifan guru, sedangkan siswa cenderung tidak aktif. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang rancangan penelitiannya mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan dalam dua siklus. Informan penelitian sebanyak empat orang dengan kualifikasi semua siswa yang berkemampuan rendah. Jenis data yang diperoleh adalah aktivitas guru dan siswa di kelas dan hasil belajar siswa. Data aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran diperoleh dengan lembar observasi dan data hasil belajar diperoleh dengan tes individu. Data-data tersebut dianalisis dengan teknik prosentase. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan yang cukup berarti dari siklus I ke siklus II dan untuk analisis tes akhir tindakan dari siklus I ke siklus II terjadi juga peningkatan belajar klasikal sebesar 38% yaitu dari 54% pada siklus I menjadi 92% pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di kelas III SD Negeri Simdo khususnya pada materi kegiatan jual beli

    Pemanfaatan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD Inpres Salabenda

    Full text link
    Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Salabnda. Ada beberapa Faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, Guru kadang-kadang kurang menyadari bahwa siswa SD pola berpikirnya masih bersifat konkrit atau nyata. Guru kelas IV lebih sering menggunakan metode ceramah, tugas kelompok dan tidak perna menggunakan media dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Melihat Kenyataan tersebut di butuhkan suatu USAha untuk meningkatkan keaktifan siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan media gambar yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.Penelitian ini difokuskan pada masalah, Apakah pemanfaatan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Salabenda? Rancangan penelitian tindakan kelas ini mengikuti model Kurt Lewin yang dilakukan dalam dua siklus, dengan setip siklus melalui 4 tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Obserpasi, (4) Refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Inpres Salabenda tahun pelajaran 2013-2014. Subyek penelitian adalah 10 orang siswa.Data dikumpul melalui lembar observasi, tes hasil tindakan diolah menggunakan pengolahan analisa kualitatif. Rumus hipotesis dalam penelitian ini Pemanfaatan Media Gambar pada siswa kelas IV SD Inpres Salabenda dapat ditingkatkan melalui media gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis tindakan dapat diterima, dimana indikator kinerja yang ditetapkan baik ketuntasan individu (65%) maupun klasikal (70%) telah tercapai dimana prosentase hasil penelitian pada siklus dua diperoleh ketuntasan individu (80%) dan ketuntasan secara klasikal diperoleh (80%)

    Effect of Piper betle and Brucea javanica on the Differential Expression of Hyphal Wall Protein (HWP1) in Non-Candida albicans Candida (NCAC) Species

    Get PDF
    The study aimed to identify the HWP1 gene in non-Candida albicans Candida species and the differential expression of HWP1 following treatment with Piper betle and Brucea javanica aqueous extracts. All candidal suspensions were standardized to 1 x 10(6) cells/mL. The suspension was incubated overnight at 37 degrees C (C. parapsilosis, 35 degrees C). Candidal cells were treated with each respective extract at 1, 3, and 6 mg/mL for 24 h. The total RNA was extracted and reverse transcription-polymerase chain reaction was carried out with a specific primer of HWP1. HWP1 mRNAs were only detected in C. albicans, C. parapsilosis, and C. tropicalis. Exposing the cells to the aqueous extracts has affected the expression of HWP1 transcripts. C. albicans, C. parapsilosis, and C. tropicalis have demonstrated different intensity of mRNA. Compared to P. betle, B. javanica demonstrated a higher suppression on the transcript levels of HWP1 in all samples. HWP1 was not detected in C. albicans following the treatment of B. javanica at 1 mg/mL. In contrast, C. parapsilosis and C. tropicalis were shown to have HWP1 regulation. However, the expression levels were reduced upon the addition of higher concentration of B. javanica extract. P. betle and B. javanica have potential to be developed as oral health product.Article Link : http://www.hindawi.com/journals/ecam/2013/397268

    Analisis Bentuk, Fungsi dan Makna Lelakaq dalam Acara Sorong Serah pada Ritual Pernikahan Adat Sasak

    Full text link
    Lelakaq adalah ungkapan tradisional yang menyerupai pantun, terdiri dari empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi yang biasa di gunakan dalam adat tradisional suku Sasak.Lelakaq bertujuan untuk menyampaikan pikiran masyarakat yang tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu, khususnya dalam acara sorong serah pada ritual pernikahan adat sasak. Penelitian ini adalah tentang kajian terhadap lelakaq yang merupakan ungkapan tradisional. Masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan bentuk, fungsi dan makna lelakaq.Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana berdasarkan teori pragmatik semantic ( Kempson 1984) Data penelitian ini diperoleh melalui observasi,wawancara dan analisis dokumen yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data interaktif (Miles & Huberman 1994).Kajian bentuk yang meliputi tipologi, diksi, dan stilistika yang mengungkapkan beberapa pokok persoalan yang berkaitan dengan aspek fungsi dan makna lelakaq. Fungsi lelakaq dalam Sorong Serah adalah sebagai mencakup fungsi imformasional,Expresif,Direktif,Estetik dan Fatik . Adapun analisis makna lelakaq menunjukan bahwa lelakaq mempunyai makna pragmatik,yaitu makna lokusi,ilokusi dan perlokusi(Kempson,1984) Sedangkan makna semantic lelakaq adalah: makna konsepsional, konotatif, sosial, afektif, reflektif, kolokatif, dan makna tematik. Menurut ( Leech 1981).Kata Kunci : Lelakaq,Analisis wacana,Sorong serah . Lelakaq is a traditional expression which is similar to traditional poetry that consists of four lines, the first line being sampiran and the others are contents its usually used in sasak traditional ceremony. Lelakaq aim to communicate society thought which rises and develops from day to day especially when the process of sorong serah sasak ritual.This research inspect on lelakaq which is used as traditional expression.In this study the discussion is limited to looking at the form,function and meaning of lelakaq. The research use the discourse analysis based on the semantic Kempson(1984)speech act Searle(1969) and pragmatic meaning in lelakaq. The methology used in this research by observation, interview and analysis documents than analyzed by using interactive data.The result of the research conclude that Lelakaq in Sorong Serah have form, function and meaning.The form of lelakaq include the typology, diction and stylistic that expression that correlation with the form,function and meaning of lelakaq. Functions of Lelakaq in Sorong Serah are: As Entertainment, tool of education, cultivation of moral value, medium fastener of brotherhood and advice.The analysis of meaning,in term of pragmatic meaning as proposed by Kempson(1984) are locution, illocution and perlocution meaning,while the semantic meaning as proposed by leech(1981)are conceptual, connotative, social, affective, reflective, collocative and thematic meaning
    corecore