315 research outputs found

    Euforia Otonomi Daerah dalam Bingkai Politikhukum Pasca Reformasi di Indonesia

    Full text link
    A wave of regional autonomy in Indonesia, which led to the enactment of Law Number 23 of 2004 concerning Local Government and Government Regulation Number 78 of 2007 actually, in principle, as a correction of the weaknesses of Law Number 22 of 1999 and Government Regulation No. 129 of 2000 by tightening the requirements regional expansion. But in its implementation, the Government Regulation Number. 78 of 2007 is not effective, due to the politicization of interest. Legal product is basically a political product, but many aspects people interest must necessarily remain the main spirit of the laws themselves. For the essential decentralization and regional autonomy are to the welfare of the community, shortening the span of control, and improve public services &nbsp

    Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas IV SDN 1 Toili

    Full text link
    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Toili pada pembelajaran PKn. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran PKn melalui pemanfataan media alat peraga di kelas IV SDN I Toili. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi dan 4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Toili Kabupaten Banggai. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV berjumlah 12 orang yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi aktivitas siswa dan guru serta hasil tes belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Dari hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan media alat peraga pada pembelajaran PKn. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan hasil tindakan siklus yang terjadi peningkatan. Pada siklus I, diperoleh presentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 58% dan daya serap klaksikal sebesar 77% dengan nilai rata-rata 77. Pada siklus II, diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 100% dan daya serap klasikal sebesar 84% serta persentase nilai rata-rata sebesar 84. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemanfataan media alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PKn di kelas IV SDN 1 Toili. Adapun saran pada penelitian ini adalah diharapakan kepada para tenaga pendidik, khususnya guru di SDN 1 Toili untuk membiasakan menggunakan alat peraga yang bias menarik perhatian pada siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Sehingga hal ini membuat siswa ikut serta aktif mengikuti pembelajaran. Disamping itu, siswa juga mampu melihat dengan cermat dan mudah memahami inti materi yang diajarkan

    Desain Kursi Berbahan Baku Rotan dari Masa ke Masa

    Full text link
    Furniture is one of space-formed element that has a role, functions and needs in a room. Manufacture of furniture could use a variety of existing raw materials, one of which is rattan. Rattan is a natural raw materials that has a distinctive and unique characteristics in terms of webbing, flexibility, and construction, all of which it becomes the aesthetic elements of rattan furniture. Rattan chairs have been known since ancient times and nowadays there are lots of rattan chairs with a variety of designs. Today rattan furniture can be adapted to a modern design, while still showing a natural feel as it unique characteristic, so the rattan chairs can be placed in accordance with the desired theme and style

    Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Pada Siswa Kelas VI SD Inpres 02 Pongian

    Full text link
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya minat belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran PKn. Hampir 65% siswa kelas VI SD Inpres 02 Pongian kurang meminati mata pelajaran PKn yang dilakukan oleh guru, sebab guru hanya monoton mengajar menjelaskan materi yang menjadi bahan pembelajaran. Guru hanya kecenderungan memberikan tugas-tugas rumah pada siswa tanpa melibatkan siswa ikut aktif serta dalam proses belajar mengajar yang dilakukan, siswa juga hanya sebagai pendengar dari apa yang dijelaskan oleh guru bahkan guru tidak pernah melakukan kegiatan-kegiatan seperti diskusi atau menerapkan salah satu kegiatan yang membuat siswa merasa senang dan ikut aktif dengan pelaksanaan pembelajaran Tujuan penelitian, yaitu meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran PKn melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas VI SD Inpres 02 Pogian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SD Inpres 02 Pongian tahun pelajaran 2013/2014 pada siswa Kelas VI yang berjumlah 20 orang siswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali tindakan (siklus). Setiap tindakan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui pendekatan pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Pada siklus I, diperoleh persentase keberhasilan observasi minat siswa sebesar 67,7%. Pada siklus II meningkat menjadi 95,8%. Besar peningkatan minat siswa sebesar 28%. Kesimpulan penelitian ini bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Tipe STAD Untuk meningkatkan minat siswa pada pembelajaran PKn, pada siswa kelas VI SD Inpres 02 Pongian

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Keals II SD Kecil Poraegoa Indah Paranggi Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Metode Pemberian Tugas Individu

    Full text link
    Permasalahan mendasar pada penelitian ini adalah apakah penggunaan metode pemberian tugas secara individual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDK Paraegoe Indah Paranggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode pemberian tugas individual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDK Paraegoe Indah Paranggi pada mata pelajaran PKn. Jenis data yang diambil adalah data kuantitatif dan Teknik pengumpulan adalah observasi dan tes proses dan hasil pembelajaran. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 18 orang siswa kelas II SDK Paraegoa Indah Paranggi. Proses penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus dengan prosedur tindakan 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 observasi, 4 refleksi. Hasil penelitian pada siklus pertama dalam pembelajaran menunjukkan bahwa hasil tes siklus satu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas individual, terjadi peningkatan hasil pembelajaran dimana terdapat sebanyak 12 (66,66%) orang siswa dengan kriteria tuntas dan masih 6 orang siswa yang belum tuntas atau rata-rata persentase 34,34%. Memperhatikan hasil tersebut di atas dapat di simpulkan untuk sementara bahwa daya serap individu sudah memperlihatkan trend kenaikan secara bertahap, begitu pula dengan ketercapaian ketuntasan klasikal yang juga memperhatikan kenaikan nilai presentase. Kemudian pada siklus kedua dari Jumlah siswa yang tuntas adalah 16 dari 18 siswa keseluruhan dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 88,88% dan daya serap klasikal adalah 70,55%, maka dinyatakan tuntas

    Multiwavelength fiber laser in four mode fiber

    Get PDF
    Multiwavelength fiber laser is a nonlinear phenomenon that has a great potential for optical communication system. A stable triple-wavelength fiber laser in four mode fiber had been demonstrated experimentally by employing Sagnac filter in a simple close loop laser cavity. The Sagnac loop filter configuration was constructed using a 2 m of polarization maintaining fiber (PMF), a 3 dB coupler and a polarization controller. The laser is able to sustain triple-wavelength laser generation at 13.1 dBm output power of Erbium-Doped Fiber Amplifier (EDFA) as all laser wavelengths produced less than 0.25 nm fluctuation for over 20 min of unstoppable lasing operation. This laser configuration also has flexibility to perform single, dual and triple wavelength laser by controlling the EDFA output power

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

    Full text link
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di Kelas V SDN Osan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar.Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Osan sebanyak 25 orang, yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dua cara yaitu:Tes tertulis dan Observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi/penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh Daya Serap Individu (DSI) sebesar 64,88% dan Tuntas Klasikal (TK) sebesar 44% dan nilai rata-rata sebesar 64,88% dan pada siklus II menunjukkan Daya Serap Individu (DSI) sebesar 71,84% dan Tuntas Klasikal (TK) sebesar 80% dan nilai rata-rata (NR) 71,84%. Adapun hasil observasi aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II mencapai kategori yang sangat baik.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Osan

    Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

    Full text link
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V di SD Inpres Salabenda?. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran Jigsaw pada Siswa di kelas V SD Inpres Salabenda. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain penelitian mengacu pada desain penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dua siklus penelitian ini direncanakan empat tahap yakni: (1) Perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi (4) refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Inpres Salabenda berjumlah siswa 38 orang yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui lembar observasi guru dan siswa serta tes hasil belajar siswa. Hasil ketuntasan pada tes awal yaitu hanya 18 siswa dari 38 siswa yang dinyatakan tuntas belajar dengan persentase nilai rata-rata kelas 52,63% dengan ketuntasan belajar klasikal 47,36% serta daya serap klasikal 64,86%. Peningkatan hasil belajar siklus I yaitu dari 38 siswa hanya 25 siswa yang dinyatakan tuntas belajar dengan persentase nilai rata-rata 67% dengan ketuntasan belajar klasikal 65,79% serta daya serap klasikal 67,11%. Pada siklus II mengalami peningkatan dari 38 siswa diperoleh 33 siswa dinyatakan tuntas dengan persentase nilai rata-rata 73,82% dengan ketuntasan belajar klasikal 86,84% dan daya serap klasikal sebesar 73,8%. Berdasarkan data di atas, maka disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta. Saran peneliti, yaitu (1) Agar pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat diterapkan di SD Inpres Salabenda. (2) Bagi calon guru maupun guru-guru tetap agar bisa mengembangkan kreatifitas mengajar dalam menerapakan model-model pembelajaran yang baru dan bervariasi sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat

    Penerapan Metode Pembelajaran Kontruktivistik Pada Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Kelas IV Pada SDN Pembina Salakan

    Get PDF
    Permasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IV SDN Pembina Salakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah penerapan model kontrutivistik dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa SDN Pembina Salakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan data awal siswa yang kategori tuntas 4 orang atau presentase ketuntasan klasikal 16,67%. Pada siklus 1 banyak siswa yang tuntas 12 orang presentase ketuntasan klasikal 50%. Sedangkan Siklus II banyaknya siswa yang tuntas 22 orang, presentase ketuntasan klasikal 91,67%. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu penerapan metode kontrutivistik dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Pembina Salakan. Saran para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas
    corecore