86 research outputs found

    Optimasi Perbaikan Faktor Daya Dengan Pemasangan DC Reaktor Akan Mereduksi Harmonisa Di Inverter Motor Pendingin Air Industri

    Get PDF
    Three phase induction motor is widely used in the manufacturing industry because it has many advantages including easy maintenance, efficient use in various fields, durability and easy construction. This is behind the massive use of motorcycles. but the 3 phase induction motor also has disadvantages such as high starting currents and difficult to regulate speed. After emerging innovations regarding inverters as induction motor starters, the application of the device expanded because of its principle which regulates the number of motor frequencies slowly so as to make the 3-phase induction motor more efficient.The use of an inverter is indeed a solution to the problem of starting a 3-phase induction motor and regulating the motor speed, but behind the advantages there are disadvantages that the inverter produces a low power factor when operating the motor. The highest power factor when the inverter is working is 0.748, the lowest value is 0.478 and the average is 0.634. Based on this, it is necessary to optimize the improvement of the power factor to restore the condition of the motor to a standard power factor rating of 0.85.This research discusses the optimization of the improvement of the power factor by installing the DC reactor on the inverter unit and the results of an increase in the value of the highest power factor of 0.942, for the lowest value of 0.908 and an average of 0.927. the value of harmonics in the THD I1 (R) phase for the highest value of 184,230%, then the lowest value of 83,764% and for an average value of 119,329

    Pemakaian Peralatan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) agar Tidak Terjadinya Kecelakaan Kerja

    Get PDF
    Karawang merupakan salah satu kota yang memiliki potensi bisnis dalam pemenuhan Industri. Beberapa permasalahan yang ada di wilayah ini yaitu masih sedikit gedung-gedung pencakar langit yang dimana hal-hal ini berperan sebagai monumen tonggak modernisasi peradaban serta berkegiatan dalam skala elit. Masyarakat yang ada di daerah ini terutama desa tegal sawah masih dalam kondisi yang perlu dibenahi secara edukasi. Edukasi yang diperlukan dalam hal ini yaitu bisa pelatihan maupun pendidikan secara softskill. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu dengan studi lapangan langsung (observasi) sehingga cara-cara yang digunakan baik dalam pengabdian dan lain sebagainya. Dengan mengacu kepada prinsip kesehatan dan keselamatan kerja. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada desa tegal sawah, karawang timur cukup berhasil meningkatkan perhatian masyarakat karena masyarakat yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dalam melakukan kegiatan ini. Pengelasan merupakan dasar ketrampilan yang cukup penting dalam dunia teknik, sehingga hal inilah yang memicu pemangkasan pengangguran yang ada

    Implementasi Metode Simple Multi Attributerating Technique (SMART) dalam Keputusan Pemilihan Model Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan memilih model pembelajaran yang tepat pada masa pandemi Covid-19. Covid-19 menyebabkan seluruh aktivitas dilakukan dari rumah. Selama ini kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka manajemen Politeknik tempat penulis dan sejawat penulis mengajar panik dan bingung formula atau model pembelajaran apa yang dapat dipergunakan untuk pelaksanaan aktivitas pembelajaran dari rumah. Manajemen memiliki target untuk setiap aktivitas pembelajaran. Berdasarkan parameter tersebut manajemen Politeknik membuat kriteria baru untuk memilih model pembelajaran yang tepat agar tetap berada dalam koridor penilaian standar. Adapun kriteria baru yang dibuat antara lain mudah disampaikan via teknologi, maksimal meski tidak tatap muka, memiliki prosedur operasional situasional, tujuan tetap terpenuhi meski dari rumah, konteks belajar nyaman, rasional secara praktik dan teori, kemudian memungkinkan individu dan kolaborasi. Konteks sistem pendukung keputusan dapat dijadikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan. Metode Simple Multi Attributerating Technique (SMART) yang mampu memilih alternatif yang tepat berdasarkan target yang telah ditetapkan dapat dijadikan sebagai metode untuk memaksimalkan dan memudahkan kinerja manajemen dalam menentukan pilihan, dibangun sistem informasi website dengan bahasa pemrograman web dan database berbasis server

    Kepemimpinan visioner kepala sekolah : Studi kasus di SMAN 1 Pabuaran dan SMAN 1 Kalijati Subang

    Get PDF
    INDONESIA : Kepemimpinan Visioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta, merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisasikan, mentransformasikan dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang harus diraih atau diwujudkan melalui komitmen semua personil. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: (1) Mengetahui latar belakang kepala sekolah SMAN 1 Pabuaran dan Kepala Sekolah SMAN 1 Kalijati (2) Mengetahui upaya penciptaan dan perumusan visi di SMAN 1 Pabuaran dan SMAN 1 Kalijati (3)mengetahui gambaran empiris strategi mewujudkan transformasi dan implementasi kepemimpinan Visioner Kepala SMAN 1 Pabuaran dan SMAN 1 Kalijati(4)Mengetahui karakteristik kepemimpinan visioner kepala SMAN 1 Pabuaran dan SMAN 1 Kalijati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus (case study). Pengumpulan data diperoleh melalui observasi berperanserta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data melalui uji credibility (validitas internal) dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi; transferability (validitas eksternal); dependability (reliabilitas); dan confirmability (objektivitas). Melalui analisis dari studi ini, peneliti menemukan bahwa (1) Latar belakang pendidikan berbeda antara kepala sekolah SMAN 1 Pabuaran dan Kepala SMAN1 Kalijati, Kepala SMAN 1 Pabuaran dengan latar belakang S2 manajemen pendidikan sedangkan kepala SMAN 1 Kalijati dengen pendidikan S2 Bahasa Indonesia(2) Pencipaan dan perumusan visi di SMAN 1 Pabuaran dan SMAN 1 Kalijati pada dasarnya memiliki metode yang sama yaitu melalui tahap musyawarah tetapi SMAN 1 Pabuaran lebih cenderung efektif dari pada SMAN 1 Kalijati (3) Implementasi dan transformasi visi kepemimpinan SMAN 1 Pabuaran sedikit efektif dari pada SMAN 1 Kalijati dalam hal efektivitas guru (4) Karakteristik kepemimpinan kepala sekolah SMAN 1 Pabuaran dan SMAN 1 Kalijati memilik persamaan dalam konsep pembelajaran, keduanya memiliki karakter yang baik dalam memotivasi guru dan karyawan sehingga terwujud suasana yang kondisif dan efektif dalam proses belajar mengajar. ENGLISH : Visionary leadership is the ability of leaders in creating, formulating, communicating, disseminating, transforming and implementing the thoughts, ideal are derived from him or as a result of social interaction among organization members and stakeholders believed the ideals of the organization in the future that must be achieved or realized through the commitment of all personnel. This research aims to find: (1) Know the background of the head of school SMAN 1 Pabuaran and the Head of School SMAN 1 Kalijati (2) Know the efforts the creation and formulation of the vision in SMAN 1 Pabuaran and SMAN 1 Kalijati (3) Know the description of the empirical strategy to realize the transformation and implementation of the Visionary leadership of the Head of SMAN 1 Pabuaran and SMAN 1 Kalijati (4) Determine the characteristics of the visionary leadership of the head of SMAN 1 Pabuaran and SMAN 1 Kalijati. This research uses qualitative approach with descriptive type of case study (case study). Data collection obtained through observation participate, in-depth interviews and documentation. The Data were analyzed through data reduction, data presentation, verification, and conclusion. Checking the validity of data through the test credibility (internal validity) with the extension of the observations, increasing persistence, and triangulation; transferability (external validity); dependability (reliability); and confirmability (objectivity). Through the analysis of this study, the researchers found that (1) the Background of the different education between head of school SMAN 1 Pabuaran and the Head of SMAN 1 Kalijati, Head of SMAN 1 Pabuaran background with S2 management education while the head of SMAN 1 Kalijati with S2 education Indonesian (2) achievement and the formulation of the vision in SMAN 1 Pabuaran and SMAN 1 Kalijati basically have the same method, namely through the stages of deliberation but SMAN 1 Pabuaran more likely to be effective than at SMAN 1 Kalijati (3) the Implementation and transformation of vision of the leadership of SMAN 1 Pabuaran little effective than at SMAN 1 Kalijati in terms of teacher effectiveness (4) leadership Characteristics of the head of school SMAN 1 Pabuaran and SMAN 1 Kalijati have the equation in the concept of learning, both have good character in motivating teachers and employees so manifest an atmosphere that is conducive and effective in the teaching and learning process

    APLIKASI POLIETILENA GLIKOL SEBAGAI PHASE CHANGE MATERIAL (PCM) PADA KAIN CAMPURAN POLIESTER/CATIONIC DYEABLE POLYESTER DAN POLIESTER/RAYON

    Get PDF
    Pada saat ini pengembangan produk tekstil fungsional cukup pesat, salah satunya adalah produk tekstil fungsional yang memiliki sifat thermo-regulating. Untuk maksud tersebut, pada penelitian ini telah dilakukan penerapan phase change material (PCM) yang berbasis polietilena glikol (PEG) pada kain campuran poliester/cationic dyeable polyester (CDP) dan campuran poliester/rayon (T/R) dengan cara pad-dry-cure. Formula PCM yang digunakan merupakan campuran PEG (berat molekul 1000) 5%/ N-metiloldihidroksietilenurea (N-MDHEU) 3%/ katalis MgCl2 0,3 % dalam suasana asam. Karakterisasi dan pengujan kain hasil percobaan dilakukan dengan menggunakan fourier transform infrared (FTIR), scanning electron microscope (SEM) dan differential scanning calorimeter (DSC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kain poliester/CDP yang diberi perlakuan memiliki aktivitas termal dengan nilai T(m)= 36,95°C, ΔHf = 4,98 J/g dan T(c)= 20,06°C, ΔHc = 5,30 J/g, sedangkan kain T/R yang juga diberi perlakuan mempunyai aktivitas termal dengan nilai T(m)= 34,56°C, ΔHf = 0,079 J/g, dan T(c)= 19,49°C, ΔHc = 0,024 J/g. Hasil uji pencucian terhadap kain hasil percobaan menunjukkan hasil yang belum optimal, dimana pada uji pencucian yang setara dengan 1 kali pencucian rumah tangga menunjukkan PCM masih terdegradasi dari permukaan kain

    Visionary Leadership of the Principal of Senior High School (SMAN) 1 Pabuaran and Senior High School (SMAN) 1 Kalijati Subang West Java

    Get PDF
    The visionary principal takes part in determining the quality of educational institutions. The problem is that not all principals are able to apply optimal visionary leadership. This study examines the strategy and characteristics of the visionary principal of SMAN 1 Pabuaran and SMAN 1 Kalijati. This is a qualitative study with the method of collecting the data is through observation, interview, and documentation study. The results of the study conclude that (1) the visionary strategy of the principal of SMAN 1 Pabuaran and SMAN 1 Kalijati is by formulating, transforming, and implementing the vision and missions so that they become a commitment of all stakeholders and emerging the sense of belonging and sense of ownership attitudes. (2) The characteristics of the visionary leadership of the principal of SMAN 1 Pabuaran and SMAN 1 Kalijati can be seen in their foresight, their ability to transform the vision into action, encourage their subordinates to work hard, motivate, and build a good relationship with the employees so that the concept of the vision is clearly accepted by the subordinate. The principal of SMAN 1 Pabuaran has a strong vision that affects the commitment of the subordinates to implement the vision, while the principal of SMAN 1 Kalijati could stimulate the self-leadership of the teachers so they are able to design work performance by using their own authority in making decisions

    Peran Orangtua dalam Pencegahan terhadap Kejadian Adiksi Gadget pada Anak: Literatur Review

    Get PDF
    Dalam lima tahun terkahir, pemakaian gadget pada anak mengalami peningkatan hampir dua kali lipat. Anak sangat rentan mengalami adiksi atau kecanduan gadget, yang berdampak negatif berupa perilaku yang berulang-ulang, dan menimbulkan masalah psikososial serta perubahan performa aktivitas sehari-hari anak. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap adiksi gadget pada anak, namun orangtua memiliki peran penting dalam pencegahan adiksi gadget tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan kajian literatur mengenai peran orangtua dalam pencegahan adiksi gadget pada anak. Metode yang digunakan dalam studi literatur ini adalah descriptive review. Artikel berasal dari data based pada Google Scholar dan PubMed. Kata kunci yang digunakan yaitu the role of parents, addiction, gadget, children dengan menggunakan Boolean “OR” dan “AND”. Kriteria artikel yang digunakan adalah ber-Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris, diterbitkan dalam periode 10 tahun terakhir (2010-2020). Hasil studi literatur menemukan dari 1153 artikel yang ditemukan, terdapat 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan dalam perannya sebagai orangtua, terdapat beberapa peran khusus yang dapat mencegah anak kecanduan gadget yaitu: peran memberikan pendampingan, pengawasan dan komunikasi yang tepat

    MIKROENKAPSULASI MINYAK ASIRI JERUK NIPIS DENGAN KOASERVASI KOMPLEKS YANG BERAKTIVITAS ANTIBAKTERI UNTUK APLIKASI PADA BAHAN TEKSTIL

    Get PDF
    Imobilisasi mikrokapsul minyak asiri jeruk nipis pada kain kapas telah dilakukan dengan metode pad dry cure menggunakan binder asam sitrat 3%. Minyak asiri dipreparasi menggunakan metode hidrodestilasi. Mikrokapsul berisi zat aktif alami minyak asiri jeruk nipis (C. aurantifolia) yang dibuat dengan metode koaservasi kompleks menggunakan penyalut alginat dan gelatin, pengikat silang glutaraldehid, dan pengemulsi polysorbate. Aktivitas antibakteri mikrokapsul sebelum diimobilisasi dan setelah diimobilisasi dilakukan terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, dan Klebsiella pneumoniae, dengan metode Kirby Bauer. Mikrokapsul dikarakterisasi dengan Particle Size Analyzer (PSA), Spektroskopi UV-Vis, dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil hidrodestilasi diperoleh rendemen minyak asiri sebesar 1,10%, berwarna kuning pucat, beraroma segar khas jeruk nipis. Hasil preparasi mikrokapsul diperoleh rendemen sebesar 46,28%; distribusi ukuran partikel homogen dengan ukuran pada rentang 1,604 µm; kandungan minyak 61,89%; efisiensi enkapsulasi 87,37%; dengan morfologi berbentuk bulat dengan permukaan halus. Kain yang telah diimobilisasi memiliki ketahanan cuci yang baik. Kain kapas tersebut dapat menghambat keempat bakteri S. aureus, S. epidermidis, E. coli, dan K. pneumoniae dengan daya hambat rata-rata berturut turut sebesar 12,08±0,13; 8,90±0,10; 10,83±0,43; dan 10,40±0,10.

    PEMANFAATAN DAUN RAMI SEBAGAI BAHAN ZAT WARNA ALAM DAN FUNGSIONALISASINYA PADA PENCELUPAN KAIN KAPAS DAN SUTERA

    Get PDF
    Ekstrak daun rami dapat dimanfaatkan sebagai bahan zat warna alam pada proses pencelupan tekstil karena mengandung senyawa flavonoid. Dalam penelitian ini telah dilakukan studi tentang pencelupan kain kapas dan sutera dengan zat warna alam dari hasil ekstraksi daun rami. Studi ini bertujuan untuk mempelajari kemungkinan pemanfaatan daun rami sebagai zat warna alam dan sebagai zat anti oksidan pada tekstil. Metode penelitian meliputi ekstraksi daun rami, pencelupan metode perendaman dan post-mordanting. Evaluasi kualitas hasil pencelupan meliputi ketuaan warna (K/S), kecerahan warna (L*), arah warna (a*, b*), ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan, dan cahaya, serta pengujian proteksi kain terhadap sinar UV atau Ultraviolet Protection Factor (UPF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun rami dapat mencelup bahan tekstil dengan ketuaan warna pada sutera lebih baik daripada kain kapas. Kecerahan warna berbanding terbalik dengan ketuaan warna, dan arah warna yang dihasilkan adalah merah dan kuning. Kualitas pencelupan memiliki ketahanan luntur terhadap pencucian dengan nilai perubahan warna untuk kapas 3-4 dan sutera 4, sedangkan penodaan warna untuk kedua kain tersebut 4-5. Nilai penodaan warna karena gosokan bervariasi dari 3-4, 4, dan 4-5 pada masing-masing kain sampel dengan gosokan kering lebih baik daripada gosokan basah. Nilai ketahanan luntur warna terhadap sinar matahari relatif buruk yaitu 2 untuk kain kapas dan 2-3 untuk kain sutera, namun pada kain yang di post-mordanting menggunakan FeSO4 mempunyai nilai tiga tingkat lebih tinggi daripada variasi lainnya. Pencelupan dengan zat warna hasil ekstraksi daun rami menggunakan bahan post-mordanting FeSO4 efektif meningkatkan nilai UPF hingga UPF 10,6 pada kain kapas dan UPF 25 untuk kain sutera

    Household food insecurity, income loss, and symptoms of psychological distress among adults following the Cyclone Amphan in coastal Bangladesh

    Get PDF
    INTRODUCTION: Cyclone Amphan swept into Bangladesh's southwestern coast at the end of May 2020, wreaking havoc on food security and economic stability, as well as possibly worsening mental health. We studied the prevalence of post-cyclone stressors in adults following the cyclone and its association with symptoms of psychological distress. METHODS: We conducted a cross-sectional study in a coastal district of Bangladesh. A five-item brief symptom rating scale was used to measure the symptoms of psychological distress. Household food insecurity was measured using the USAID Household Food Insecurity Access Scale questionnaire. We estimated adjusted prevalence ratios (aPRs) using robust log-linear models adjusted for potential confounders. RESULTS: A total of 478 adults (mean [SD] age, 37.0[12.6] years; 169[35.4%] women) participated in the study. The prevalence of moderate-to-severe psychological symptoms and suicidal ideation was 55.7% and 10.9%, respectively. Following the cyclone, 40.8% of the adults reported severe food insecurity, and 66% of them reported moderate-to-severe mental health symptoms. Also, 54.4% of women and 33.7% of men reported severe food insecurity in the households. Moreover, 25.5% of respondents reported no income or a significant income loss after the cyclone, and 65.5% of them had moderate-to-severe psychological symptoms. Also, 13.8% of respondents reported housing displacement because of severely damaged houses, and 68.2% of them reported moderate-to-severe psychological symptoms. The high prevalence of mental health symptoms was found in women (aPR = 1.41, 95% CI = 1.06-1.82), people with severe food insecurity (aPR = 1.63, 95% CI = 1.01-2.64), and people who lost jobs or lost a major income source (aPR = 1.25, 95% CI = 1.02-1.54). CONCLUSION: Following cyclone Amphan, many low-income individuals saw their income drop drastically while others were unemployed and living with severe food insecurity. The result suggests gender inequalities in food-security after the cyclone. Immediate action is needed to ensure household food-security for reducing the burden of mental illness. Rising opportunities of paid-jobs and decreasing income-loss, especially for the poor people, can have a protective impact on psychological distress. However, due to the high prevalence of severe psychological symptoms, long-term mental health services are required among the population of coastal Bangladesh
    corecore