21 research outputs found

    PERBANDINGAN MODEL KOMPARASI DALAM MENENTUKAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN SABU RAIJUA

    Get PDF
    The study identified the leading sectors in Sabu Raijua Regency using several competitive advantage models (LQ, DLQ, MRP, Tress Index, Shift Share, and Multiplier Effect). The results of the comparison of several potential sector models in Sabu Raijua Regency reveals that the leading sectors (LQ > 1) are the Agriculture, Forestry, and Fisheries Sectors; Processing Industry Sector; Construction Sector; Wholesale and Retail Trade Sector; Car and Motorcycle Repair; Accommodation and Food and Drink Provision Sector; and the Real Estate Sector. DLQ analysis and Carvalho Classification indicate that the sectors with a fast growth rate and high category are the Agriculture, Forestry, and Fisheries Sectors. Then six sectors have a multiplier impact (ME > 1), namely the Agriculture, Forestry, and Fisheries Sectors; Processing Industry Sector; Construction Sector; Wholesale and Retail Trade Sector; Car and Motorcycle Repair; Accommodation and Food and Drink Provision Sector; and the Real Estate Sector. Furthermore, the MRP analysis shows that the Manufacturing Sector; Wholesale and Retail Trade, Car and Motorcycle Repair Sector; Accommodation and Food and Drink Provision Sector; and Other Services Sector are the dominant growth sectors (Classification 1). In addition, the results of the analysis of the tress index demonstrate an increasing trend during the study period.   Keyword: Leading Sector; Economic Development Plannin

    PENYEBAB KETIDAKHARMONISAN KELUARGA DI SULAWESI SELATAN PERIODE 2007-2021

    Get PDF
    Family disharmony is a condition of a household's inability to maintain the integrity of the family over various problems. One element of national development is maintaining family harmony and welfare. Because the family is an important social manifestation in forming national development forces. This research aims to determine the influence of per capita expenditure, unemployment, education level, and early marriage on family disharmony in South Sulawesi Province during 2007-2021. This type of research is quantitative research with multiple linear regression analysis techniques. It uses secondary data obtained from the Indonesian Central Statistics Agency (BPS) and the Makassar High Religious Court. The results of the research show that 79.44% of the independent variables in the research, namely per capita expenditure, unemployment rate, education level, and the decision to marry young, influence family disharmony in South Sulawesi Province, while the remainder is other variables outside the research influence 20.56%. The research results also show that the variables per capita expenditure, unemployment rate, and early marriage have a significant effect on family disharmony in South Sulawesi during the 2007-2021 period. Meanwhile, the level of education does not affect family disharmony.Ketidakharmonisan keluarga merupakan kondisi ketidakmampuan suatu rumah tangga dalam menjaga keutuhan keluarganya atas berbagai permasalahan. Salah satu unsur pembangunan nasional adalah menjaga keharmonisan dan kesejahteraan keluarga. Sebab keluarga merupakan manifestasi sosial penting dalam membentuk kekuatan pembangunan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran per kapita, pengangguran, tingkat pendidikan dan pernikahan usia dini terhadap ketidakharmonisan keluarga di Provinsi Sulawesi Selatan selama tahun 2007-2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda serta menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) dan Pengadilan Tinggi Agama Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 79,44% variabel bebas dalam penelitian yakni pengeluaran per kapita, tingkat pengangguran, tingkat pendidikan dan keputusan menikah muda berpengaruh terhadap ketidakharmonisan keluarga di Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan sisanya sebesar 20,56% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Kemudian hasil penelitian juga memperlihatkan bahwasanya variabel pengeluaran per kapita, tingkat pengangguran dan pernikahan usia dini berpengaruh signifikan terhadap ketidakharmonisan keluarga di Sulawesi Selatan selama periode 2007-2021. Sedangkan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap ketidakharmonisan keluarga

    Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Pendapatan Per Kapita, dan Nilai Kurs Terhadap Impor Kedelai di Indonesia

    Get PDF
    This study uses time series data from 2002 to 2021 to examine the variables that affect the amount of soybean imports to Indonesia. The method used is a quantitative method using multiple linear regression as an analytical tool. Secondary data was obtained by looking at  statistical report data from the websites of Bank Indonesia, the Ministry of Agriculture, the Ministry of Trade and BPS. The dependent variable is the amount of soybean imports that enter Indonesia, while the independent variables are local soybean production, Indonesia's per capita national income, and the exchange rate. The findings of this study indicate that the  independent variable and the dependent variable are both significantly influenced by each other, which is indicated by a significance value that is smaller than the probability (0.000006 > 0.05), which supports this conclusion. Partially, the amount of domestic soybean production has a quite large negative impact and  per capita income has a significant positive effect on the amount of soybean imports in Indonesia; but the exchange rate variable has a negligible link to the volume of soybean imports in Indonesia

    Studi Pemberdayaan Masyarakat pada Program Dana Desa di Desa Pa’batangang, Kec. Mappakasunggu, Kab. Takalar

    Get PDF
    This article examines How the Design of the Society Empowerment Field Program, and the factors of resistor empowerment Field at Desa Pa’batangang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. This phenomenon seeing that countryside fund policy is not maximum to superintendence it, by seeing of the indication of less involvement societies to the forum of countryside development plan, and the effects are many activities that unsuitable with society’s needs, and the execution of activity is not well presentation. In Permendesa PDTT number 11 years 2019 clause 5 concerning use priority countryside funds, it states that there are two sectors that become priority; countryside development and society empowerment which these two sectors should run simultaneously. However, Society Empowerment Field Program become neglected, most of the utilization countryside fund only focused on physical project, staff like pretend resources potency which is exist in countryside. Whereas, towards build the autonomous countryside, it very important to have support from government that become beneficial. This article may useful for the government of Takalar regency, along expansion countryside fund program. Research informant: Head of Countryside, Staff, Technical Practitioner, and Societies. Research scientific used qualitative. Data aggregation through interview, observation, secondary data study. Researcher used Data analysis technique’s Miles and Huberman. Based on research, that the result of Program manifested in two sectors; development and society empowerment. From both sectors, it shows that there is Fund Allocation distributed on activity which is not productive and there is no impact on society’s economic growth. Thereafter, which become resistor factor of the society empowerment are rigid regulation and the homogeneous activity, less manpower, less socialization, society access to the program is low and tend to hegemonic, the society only involved in taking and implementing activity, and the consequence is simply tend to active formality. 

    Dampak Ekspor, Inflasi, dan Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia melalui Kurs sebagai Variabel Intervening

    Get PDF
    Peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi tujuan utama setiap negara, sebab meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan meningkatnya pendapatan maka kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dapat terwujud. Adapun beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, diantaranya: ekspor, inflasi, utang luar negeri dan kurs. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekspor, inflasi dan utang luar negeri memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui kurs. Dalam penelitian ini menggunakan metode path analysis dimana analisis jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan analisis multi regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat time-series yang diperoleh dari laman web Badan Pusat Statistik Indonesia, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel ekspor berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Adapun variabel inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kemudian variabel utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan variabel kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, perlu sikap reaktif pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar kesejahteraan masyarakat dapat terwujud

    ANALISIS PEMANFAATAN DANA DESA DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN DESA ULUBALANG KECAMATAN SALOMEKKO KABUPATEN BONE

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisisseberapa besar pemanfaatan dana desa dalam program pembangunan Desa Ulubalang Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone.Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan studi yang mengkaji pemanfaatan dana desa. Penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan informan yang dianggap berpotensi memberikan informasi tentang pemanfaatan dana desa di Kabupaten Bone Kecamatan Salomekko, program pembangunan Desa Ulubalang, serta melalui observasi dan dokumentasi hasil pemanfaatan dana desa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan dana desa dalam program pembangunan Desa Ulubalang Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone efektif. Hal ini disebabkan karena pemerintah desa dan masyarakat memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak yang sesuai dengan dana yang diberikan oleh pemerintah pusat. Sehingga pembangunan tersebut dampaknya terhadap ekonomi orang-orang yang terlibat dalam pembangunan ini. Selain itu, pembangunan tidak hanya infrastruktur yang memudahkan mobilisasi misalnya jembatan dan jalan, akan tetapi juga pada pembangunan di bidang lain seperti bidang pendidikan dan kesehatan. Kata Kunci: Dana Desa, Pembangunan, Desa Ulubalan

    ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Economic growth requires a strong commitment from the government and the private sector. This study aims to analyze the effect of government spending and per capita income on the human development index and economic growth in South Sulawesi Province in 2011-2021. This study concludes that government spending and income per capita from 2011-2021 have a positive and significant impact on economic growth and Human Development Index in South Sulawesi Province. Besides that, government spending has a positive but not significant effect on the Human Development Index in South Sulawesi Province. Lastly, it is found that government spending and income per capita have a direct and indirect significant influence on the Human Development Index and economic growth. Keywords: Government Spending, Income Per Capita, Human Development Index. Economic GrowthPertumbuhan ekonomi membutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah dan sektor swasta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah dan pendapatan per kapita terhadap indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011-2021. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengeluaran pemerintah dan pendapatan per kapita tahun 2011-2021 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, pengeluaran pemerintah berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Selatan. Terakhir, ditemukan bahwa pengeluaran pemerintah dan pendapatan per kapita memiliki pengaruh signifikan secara langsung dan tidak langsung terhadap Indeks Pembangunan Manusia dan pertumbuhan ekonomi.   Kata Kunci: Pengeluaran Pemerintah, Pendapatan Perkapita, Indeks Pembangunan Manusia dan Pertumbuhan Ekonom

    Analisa Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), dan Klasifikasi Carvalho dalam Menentukan Potensi Ekonomi Kabupaten Takalar

    Get PDF
    Penelitian mengidentifikasi sektor unggulan yang terdapat di Kabupaten Takalar pada periode 2017 hingga 2020 dengan menggunakan model keunggulan kompetitif LQ, DLQ, dan klasifikasi Carvalho. Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan sektor unggulan di Kabupaten takalar selama periode penelitian. Sedangkan hasil analisis DLQ memperlihatkan empat sektor dengan laju pertumbuhan cepat dan merupakan sektor unggulan dari hasil analisa LQ yaitu Sektor Real Estate dan Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Selanjutnya hasil analisa klasifikasi Carvalho menyatakan bahwa Sektor Pertambangan dan Penggalian; Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Sektor Konstruksi; Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Sektor Jasa lainnya merupakan sektor berkategori menengah (medium) yaitu sektor yang spesialisasi perkembangannya dapat dimaksimalkan ke depannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Takalar. Kata Kunci: Sektor Unggulan, Location Quotient, Dynamic Location Quotient, Klasifikasi Carvalh

    MENAKSIR MERAUKE SEBAGAI KOTA YANG SEDANG BERKEMBANG

    Get PDF
    This study is to answer whether the city of Merauke is developing or not by using the prerequisite concept of agriculture surplus, urban production and transportation to exchange. The Data used is the value of agricultural, industrial and electrical energy production; and motor vehicles. Population and population density data, the county capital mileage to the district capital, and road conditions as supporting data. Qualitative descriptive is used to describe, and analyze the data to draw conclusions based on the concepts and facts found. Findings of this study that the first prerequisite, agriculture surplus is fulfilled, while the second prerequisite, urban production, not fulfilled, the third requirement of transportation to exchange is also not fulfilled. It can be said that the city of Merauke using these three verses can not be said as a thriving city. Keywords: agriculture surplus, urban production, transportation to exchang

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP INDUSTRI KECIL DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2009-2018

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan modal investasi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil di Kota Makassar; 2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan upah terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil di Kota Makassar; 3) untuk mengetahui apakah ada positif dan signifikan pengaruh jumlah unit usaha terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil di Kota Makassar dan 4) Untuk mengetahui modal investasi, upah dan jumlah unit usahasecara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil di Kota Makassar.Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada industri kecil Kota Makassar. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari-Februari 2020 Pengumpulan data menggunakan data sekunder yang bersifat time series dan dianalisis menggunakan regresi linear berganda melalui program SPSS 22.Penelitian ini menemukan bahwa modal investasi berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri kecil; Upah berpengaruh negatif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri kecil; Jumlah unit usaha berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja padasektor industri kecil; dan Modal investasi, upah dan jumlah unit usaha secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri kecil di Kota Makassar. Kata Kunci: Modal Investasi, Upah, Jumlah Unit Usaha, Penyerapan Tenaga Kerj
    corecore