Affine interval exchange maps with a wandering interval

For almost all interval exchange maps T_0, with combinatorics of genus g>=2, we construct affine interval exchange maps T which are semi-conjugate to T_0 and have a wandering interval.Comment: 43 pages, 1 figur

KONSEPSI MAHASISWA MENGENAI RAMBATAN DAN KECEPATAN CAHAYA

Pada jaman Yunani, pengertian manusia mengenai cahaya dan proses melihat telah diperbincangkan. Salah satu teori yang dikemukakan orang pada jaman itu adalah tentang proses melihat yaitu untuk melihat sesuatu, ada cahaya yang keluar dari mata menuju benda tersebut yang terkenal dengan ”teori sungut” Mereka menyamakan dengan tangan kita yang harus mendatangi benda yang akan kita pegang, maka cahaya itu juga mendatangi benda yang akan dilihat. Menarik untuk mengetahui apakah masih ditemukan pemikiran tersebut pada jaman sekarang? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsepsi siswa mengenai jalannya cahaya ketika melihat benda, rambatan cahaya, dan kecepatan cahaya. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa tingkat awal program studi Pendidikan Fisika dan Pendidikan Matematika. Soal tes diagnostik dalam bentuk pilihan ganda diberikan kepada sampel. Kemudian jawaban siswa dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: Dalam proses melhat, mata mengeluarkan cahaya dan bukannya menerima cahaya. Merambat tidaknya cahaya tergantung pada lingkungan, dan intensitas sumber cahaya dan bukan tergantung pada medium yang dilaluinya. Pada siang hari cahaya merambat lebih dekat daripada malam hari. Kecepatan rambat cahaya dianggap sebanding dengan intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, jarak merambatnya dan lingkungannya. Semakin terang sumber cahaya semakin besar kecepatan cahaya. Semakin besar panjang gelombangnya semakin besar kecepatan cahaya. Semakin dekat jarak yang ditempuh cahaya semakin besar kecepatannya. Di tempat yang gelap, cahaya lebih cepat meramba

Nuevos retos moleculares en la conservación animal

The contribution of genetics to wildlife conservation has been stressed often forgetting the existing theoretical and empirical limitations in the use of genetic information to solve ecological and demographic problems. The possibilities of molecular analyses are extensive and the automation of procedures is increasing the efficiency and reducing the cost of molecular technology. With large amounts of molecular data already available, the interest is switching towards the analysis of these data and the interpretation of genetic variability within and across species from a functional perspective. The understanding of the link between genetic variation and fitness or survival is essential in conservation biology and this understanding needs the combination of molecular data with non–molecular (e.g. physiological, behavioural and ecological) data. Progress in this promising field will depend on the trust and collaboration between molecular and field biologists.La contribución de la genética a la conservación de la vida salvaje ha sido enfatizada, olvidándose a menudo que existen limitaciones teóricas y empíricas sobre el uso de la información genética para solucionar problemas ecológicos y demográficos. Los análisis moleculares ofrecen numerosas posibilidades y la automatización de los procesos está incrementando la eficiencia y reduciendo los costes de la tecnología molecular. Con grandes cantidades de datos moleculares ya disponibles, el interés se está desplazando hacia el análisis de dichos datos y la interpretación de la variabilidad genética intraespecífica e interespecífica desde una perspectiva funcional. La comprensión del vínculo entre variabilidad genética y eficacia biológica o supervivencia es esencial en la biología de la conservación, requiriendo esta comprensión la combinación de datos moleculares con datos no moleculares (por ejemplo fisiológicos, de comportamiento y ecológicos). El progreso en este campo tan prometedor debe basarse en la confianza y la colaboración entre biólogos moleculares y de campo

Scaling of the Critical Function for the Standard Map: Some Numerical Results

The behavior of the critical function for the breakdown of the homotopically non-trivial invariant (KAM) curves for the standard map, as the rotation number tends to a rational number, is investigated using a version of Greene's residue criterion. The results are compared to the analogous ones for the radius of convergence of the Lindstedt series, in which case rigorous theorems have been proved. The conjectured interpolation of the critical function in terms of the Bryuno function is discussed.Comment: 26 pages, 3 figures, 13 table

Scaling law in the Standard Map critical function. Interpolating hamiltonian and frequency map analysis

We study the behaviour of the Standard map critical function in a neighbourhood of a fixed resonance, that is the scaling law at the fixed resonance. We prove that for the fundamental resonance the scaling law is linear. We show numerical evidence that for the other resonances $p/q$, $q \geq 2$, $p \neq 0$ and $p$ and $q$ relatively prime, the scaling law follows a power--law with exponent $1/q$.Comment: AMS-LaTeX2e, 29 pages with 8 figures, submitted to Nonlinearit