SYSTEMIC THINKING MEANS

Thinking right requires means or tools of thinking. Thismeans is certain, so scientific activity will not be maximized withoutthe means of scientific thinking. For a scientist, mastery of the meansof thinking is a must, because without mastery of scientific means, hewill not be able to carry out good scientific activities. The method usedto obtain the data needed in this discussion is the Library Researchmethod. The result is that language is a means of communicatingsystematic ways of thinking in acquiring knowledge. Withoutlanguage skills, a person will not be able to carry out scientificactivities systematically and correctly. While logic helps humans tothink systematically which can be justified. If you want to do thinkingactivities correctly, you must use logical thinking rules. The statisticsshould not be underestimated by people who want to be able to carryout scientific activities well. Mastery of statistics is indispensable forpeople who will draw valid conclusions. Statistics must be seen asparallel to mathematic

ACTIVE, CREATIVE, EFFECTIVE, AND FUN (PAKEM) LEARNING IN PANCASILA AND CITIZENSHIP EDUCATION SUBJECTS IN MADRASAH

This discussion aims to add to the treasures and insights and understanding of the active, creative, effective and fun learning approach (PAKEM) in Pancasila and Citizenship Education subjects. It is hoped that the PAKEM approach to the learning process can keep pace with developments in global trends that are developing so as to improve the quality of education. The conventional learning approaches used up until now do not offer guidance for the processes of looking, comprehending, learning, and applying. The method in this discussion is to use a literature review. Where Literature Review is a description of theories, findings and other research materials obtained from reference materials to be used as a basis for research activities to develop a clear frame of mind from the formulation of the problem to be studied done by someone else before.The indicators of success used in this discussion are seen from the student observation questionnaire, student test scores in Civics subjects after implementing Active, creative, effective and fun learning. The learning that has been developed so far in the Pancasila and Citizenship Education subjects is based on a needs analysis approach which is still and continues to be perfected because of the dynamics and flexibility that surrounds it. For this reason, the learning approach is based on identifying needs and developing optimally and achieving optimal results as well

STRATEGI KELUAR DARI JEBAKAN KEMISKINAN (POVERTY TRAP) DI INDONESIA

Tulisan ini berusaha menguraikan pengertian dari poverty trap atau jebakan kemiskinan, penyebab terjadi poverty trap di Indonesia dan strategi yang dapat diterapkan di Indonesia untuk keluar dari poverty trap ini. Metodologi penelitian yang digunakan pada kasus ini adalah analisis regresi dan simulasi dinamik yang berpijak pada teori model pertumbuhan ekonomi Solow-Swan. Variabel-variabel yang diamati meliputi tenaga kerja, modal dan tingkat teknologi yang diterapkan.Hasil analisis ini menunjukan bahwa faktor penentu kemiskinan di Indonesia adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia yang diakibatkan oleh minimnya alokasi dana untuk pendidikan, banyaknya tenaga pengajar yang tidak berkompeten di bidangnya, dan output yang dihasilkan masih jauh dari yang diharapkan. Dan faktor lain yang mempengaruhi poverty trap adalah ketersediaan investasi, jumlah tenaga kerja, dan hasil sektor pertanian.Model Solow-Swan memberikan dua buah hasil yaitu, pada steady-state yang sama, Negara miskin seharusnya mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan Negara kaya dan peningkatan investasi memberikan laju pertumbuhan investasi sama dengan perpindahan ekonomi menuju steady-state yang baru

STRATEGI KELUAR DARI JEBAKAN KEMISKINAN (POVERTY TRAP) DI INDONESIA

Tulisan ini berusaha menguraikan pengertian dari poverty trap atau jebakan kemiskinan, penyebab terjadi poverty trap di Indonesia dan strategi yang dapat diterapkan di Indonesia untuk keluar dari poverty trap ini. Metodologi penelitian yang digunakan pada kasus ini adalah analisis regresi dan simulasi dinamik yang berpijak pada teori model pertumbuhan ekonomi Solow-Swan. Variabel-variabel yang diamati meliputi tenaga kerja, modal dan tingkat teknologi yang diterapkan.Hasil analisis ini menunjukan bahwa faktor penentu kemiskinan di Indonesia adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia yang diakibatkan oleh minimnya alokasi dana untuk pendidikan, banyaknya tenaga pengajar yang tidak berkompeten di bidangnya, dan output yang dihasilkan masih jauh dari yang diharapkan. Dan faktor lain yang mempengaruhi poverty trap adalah ketersediaan investasi, jumlah tenaga kerja, dan hasil sektor pertanian.Model Solow-Swan memberikan dua buah hasil yaitu, pada steady-state yang sama, Negara miskin seharusnya mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan Negara kaya dan peningkatan investasi memberikan laju pertumbuhan investasi sama dengan perpindahan ekonomi menuju steady-state yang baru

STRATEGI KELUAR DARI JEBAKAN KEMISKINAN (POVERTY TRAP) DI INDONESIA

Tulisan ini berusaha menguraikan pengertian dari poverty trap atau jebakan kemiskinan, penyebab terjadi poverty trap di Indonesia dan strategi yang dapat diterapkan di Indonesia untuk keluar dari poverty trap ini. Metodologi penelitian yang digunakan pada kasus ini adalah analisis regresi dan simulasi dinamik yang berpijak pada teori model pertumbuhan ekonomi Solow-Swan. Variabel-variabel yang diamati meliputi tenaga kerja, modal dan tingkat teknologi yang diterapkan. Hasil analisis ini menunjukan bahwa faktor penentu kemiskinan di Indonesia adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia yang diakibatkan oleh minimnya alokasi dana untuk pendidikan, banyaknya tenaga pengajar yang tidak berkompeten di bidangnya, dan output yang dihasilkan masih jauh dari yang diharapkan. Dan faktor lain yang mempengaruhi poverty trap adalah ketersediaan investasi, jumlah tenaga kerja, dan hasil sektor pertanian.Model Solow-Swan memberikan dua buah hasil yaitu, pada steady-state yang sama, Negara miskin seharusnya mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan Negara kaya dan peningkatan investasi memberikan laju pertumbuhan investasi sama dengan perpindahan ekonomi menuju steady-state yang bar

STRATEGI KELUAR DARI JEBAKAN KEMISKINAN (POVERTY TRAP) DI INDONESIA

Tulisan ini berusaha menguraikan pengertian dari poverty trap atau jebakan kemiskinan, penyebab terjadi poverty trap di Indonesia dan strategi yang dapat diterapkan di Indonesia untuk keluar dari poverty trap ini. Metodologi penelitian yang digunakan pada kasus ini adalah analisis regresi dan simulasi dinamik yang berpijak pada teori model pertumbuhan ekonomi Solow-Swan. Variabel-variabel yang diamati meliputi tenaga kerja, modal dan tingkat teknologi yang diterapkan. Hasil analisis ini menunjukan bahwa faktor penentu kemiskinan di Indonesia adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia yang diakibatkan oleh minimnya alokasi dana untuk pendidikan, banyaknya tenaga pengajar yang tidak berkompeten di bidangnya, dan output yang dihasilkan masih jauh dari yang diharapkan. Dan faktor lain yang mempengaruhi poverty trap adalah ketersediaan investasi, jumlah tenaga kerja, dan hasil sektor pertanian.Model Solow-Swan memberikan dua buah hasil yaitu, pada steady-state yang sama, Negara miskin seharusnya mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan Negara kaya dan peningkatan investasi memberikan laju pertumbuhan investasi sama dengan perpindahan ekonomi menuju steady-state yang baru

Pemodelan matematika: aplikasi dan terapannya

xii, 296 p. ; 23 c

Pemodelan matematika aplikasi dan terapannya

xii, 296 hlm. ; ill. ; 23 c

Pemodelan Matematika : Aplikasi Dan Terapannya

xii+296 hlm.; 23 c