10 research outputs found
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK ASAM AMINO BERBAHAN BAKU IKAN LEMURU DI KWT ANDAR NYAWA DESA PESANGGRAHAN
Abstrak: Asam amino merupakan komponen utama penyusun protein yang memiliki fungsi metabolism yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh dan antioksidan pada tanaman. Pelatihan pembuatan pupuk organik asam amino ber bahan baku ikan lemuru ini dilakukan di Kelompok Wanita Tani Andar Nyawa Desa Pesanggrahan Kecamatan Montong Gading. Kelompok KWT ini cukup aktif berkegiatan khususnya sebagai petani lahan sawah dan petani pekarangan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra didalam produksi pupuk organik asam amino berbahan baku ikan lemuru. Terlebih Desa Pesanggarahan merupakan program kampung iklim dan kelestarian alam perlu dan harus dilakukan perbaikan ekosistem usahatani. Kegiatan FGD dilakukan sebagai upaya menjaring pemikiran dan situasi di lingkungan KWT, kemudian melaksanakan kegiatan inti yaitu pelatihan pembuatan POC asam amino. Hasil pengabdian kepada masyakarat ini menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota didalam aspek teknologi produksi pupuk organik (90%). Hal ini dibuktikan dengan partisipasi aktif anggota selama kegiatan berlangsung dan hasil pre-test dan post-test cukup baik. Mengingat anggota Kelompok Wanita Tani Andar Nyawa setiap rangkaian kegiatan diikuti dengan proses diskusi. Sebagai upaya tindak lanjut dari pengabdian ini yaitu; pendampingan secara berkelanjutan untuk menguatkan semangat dan kemampuan anggota KWT, analisis uji laboratorium kandungan POC asam amino agar penggunaan lebih tepat guna.Abstract: Amino acids are the main components of protein which have metabolic functions and function as growth regulators and antioxidants in plants. Training on making amino acid organic fertilizer using lemuru fish as raw material was carried out at the Andar Nyawa Women's Farming Group, Pesanggrahan Village, Montong Gading District. This group is quite active, especially as rice field farmers and home garden farmers. This community service aims to increase the knowledge and skills of partners in the production of organic amino acid fertilizer made from lemuru fish. Moreover, Pesanggarahan Village is a climate and nature conservation village program that requires improvements to the farming ecosystem. The FGD activity was carried out as an effort to capture thoughts and situations in the women farming group environment, then carry out the core activity, namely training in making amino acid liquid organic fertilizer. The results of this community service show that there has been an increase in members' knowledge and skills in the technological aspects of organic fertilizer production (90%). This is proven by the active participation of members during the activity and the pre-test and post-test results are quite good. Remembering that members of the women's farmer group "Andar Nyawa" participated in each series of activities with a discussion process. As a follow-up effort to this service, namely; ongoing assistance to strengthen the enthusiasm and abilities of women farmer group members, laboratory test analysis of amino acid liquid organic fertilizer content so that its use is more appropriate
Impact Of Climate Change On Cognitive Aspect And Income Of Marn Farmers In Marginal Area In Lombok Timur District
Climate change is a phenomenon that farmers do not want to exist because the production risk it creates is quite high. Given that the ability of farmers in anticipation is still minimal with limited information and knowledge so that the potential for crop failure is large. The purpose of this study is to estimate the impact of climate change on the cognitive aspects and income of corn farmers in marginal areas. The research location was determined purposively in Jerowaru District. The research sample of 30 was determined by census in the Temodo Lestari farmer group. Estimation of the cognitive aspects uses the EPIC model with the Likerts Summated Rating Scale (LSRS) while income is estimated using the concept of total revenue minus the total cost while running a corn farming business. The results showed that more than 60 percent of farmers know about climate change and the risks it poses. While the climate change adaptation strategy for the majority of farmers has not implemented it as a result of more than 30 percent of farmers still lack information related to climate change. The income of corn farmers due to climate change is more than 40 million per hectare
Corporate Farming as an Effort to Increase Rice Farming Production in Central Java
This study aims to estimate production factors and technical efficiency of rice farming using the corporate farming model. The research location was determined purposively in Sukoharjo Regency, Central Java. The research sample is 51 corporate farmers determined by census. The analytical method uses the stochastic frontier 4.1.C computational program with the Maximum Likelihood Estimation (MLE) method. The estimation results show that the factors that influence rice production are land area, Urea fertilizer and NPK fertilizer. While the value of the technical efficiency of rice farming in the corporate farming model is 0.75 (75%). Farmers still have the opportunity to increase their efficiency by 25%.This study aims to estimate the production factors and technical efficiency of rice farming with a corporate farming model. The research location was determined purposively in Sukoharjo Regency, Central Java. The research sample of 51 corporate farmers was determined by census. The analysis method uses a stochastic frontier 4.1.C computational program with the Maximum Likelihood Estimation (MLE) method. The estimation results show that the factors that influence rice production are land area, Urea fertilizer and NPK fertilizer. Meanwhile, the value of the technical efficiency of the corporate farming model of rice farming is 0.75 (75%). Farmers still could increase the degree of efficiency by 25%
Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Al-Khoiriyah Kota Jambi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Al-Khoiriyah Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif . Sumber data yang dijadikan sumber informasi adalah Kepala Madrasah, Guru pendidik dan siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Khoiriyah Kota Jambi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh data hasil wawancara dan studi dokumentasi, dilanjutkan dengan mengadakan reduksi data, verifikasi data untuk mengambil kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian tentang Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Di Madrasah Tsanawiyah Al-Khoiriyah Kota Jambi meliputi: (1) Guru madrasah Tsanawiyah Al-Khoiriyah Kota Jambi telah memiliki kompetensi keguruan yaitu memiliki keahlian dan berpengalaman dalam mengajar sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya, mampu menjelaskan materi dengan jelas serta mempunyai wawasan yang tinggi terhadap bidang studinya, menguasai dan mengelola interaksi belajar mengajar dengan baik sehingga para siswa dapat mengerti materi pelajaran yang disampaikan dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik (2) Upaya guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Khoiriyah Kota Jambi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan memotivasi siswa dalam belajar, memberikan bimbingan terhadap belajar siswa, menciptakan suasana belajar aktif dan interaktif dengan menggunakan strategi mengajar yang bervariasi dan Melengkapi Fasilitas Belajar Siswa. (3) Keberhasilan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Khoiriyah Kota Jambi, dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam proses pembelajaran yakni : Siswa memiliki perhatian terhadap materi pelajaran, siswa mudah dalam menangkap materi pelajaran, siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, siswa memiliki produktivitas belajar, siswa mampu menangkap dengan mudah materi pelajaran, dan siswa mmilki kualitas belajar
Pelatihan digital marketing pupuk organik dekomposer microbacter alfaafa-11 pada kube pemuda gubuk timuk kecamatan Terara
Abstrak Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini menjadi poin utama yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan daya jual suatu produk. Khususnya dibidang teknologi masyarakat sudah menggunakan dan merasakan manfaat dari inovasi teknologi-teknologi yang diciptakan seperti websites, facebook, instagram, whatshapp dan lain sebagainya. Dalam pelatihan digital marketing yang dilaksanakan pada kelompok KUBE Gubuk Timuk Desa Sukadana Kecamatan Terara menitik beratkan pada dua jenis media bisnis online yaitu digital marketing dan media sosial. Pelaksanaan pelatihan ini dimulai dengan pemberian materi tentang digital marketing, kemudian diskusi yang dilanjutkan dengan praktik pembuatan akun bisnis. Berdasarkan hasil pelatihan ada 3 media sosial yang digunakan oleh kelompok KUBE dalam mempromosikan dan menjual barangnya yaitu twitter, whatsapp dan instagram. Hal ini dilakukan karena beberapa pertimbangan yaitu pertama pembuatan akun bisnis di media sosial lebih mudah dibandingkan dengan di market place, kedua lebih mudah di gunakan atau diatur dibandingkan dengan market place. Pada dasarnya market place maupun medsos memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mempermudah di dalam berusaha atau bisnis, akan tetapi semua itu akan berjalan dengan baik apabila dijalann dengan penuh ketekutan dan pokok utama dalam berbisnis adalah kejujuran.Kata kunci: digital marketing; pupuk organik; microbacter alfaafa-11 Abstract The rapid development of technology is now the main point that can be used to increase the selling power of a product. Especially in the field of technology, people have used and benefited from innovative technologies created such as websites, Facebook, Instagram, WhatsApp, and so on. In the digital marketing training that was held at the Kube Timuk Kube group, Sukadana Village, Terara District, the focus was on two types of online business media, namely Digital Marketing and Social Media. The implementation of this training begins with the provision of material on digital marketing, and then the discussion is followed by the practice of creating a business account. Based on the results of the training, there are 3 social media that the Kube group wants to use in promoting and selling their goods, namely Twitter, WhatsApp, and Instagram. Use or regulated compared to the marketplace. Marketplaces and social media have the same goal, namely to make it easier to do business or business, but all of that will work well if it is carried out with full dedication and the main point in doing business is honesty. Keywords: digital marketing; organic fertilizer; microbacter alfaafa-1
INCOME DISTRIBUTION OF CORPORATE FARMING MODEL IN CENTRAL JAVA
Corporate farming is an agricultural model carried out with the principle of expanding the planting area by eliminating land boundaries. The aim is to improve group production and productivity. This agricultural model is also a solution to the conversion of functions and increasingly massive land fragmentation. As a result, the income obtained by farmers is limited to subsistence land. This study aimed to determine the income distribution of corporate farming model farmers in Sukoharjo Regency, Central Java. Sukoharjo Regency was chosen as the research location with consideration as a national food barn that implements corporate farming. Sampling using a census of 51 farmers. The study results show that farmers' incomes have reached a prosperous degree according to the World Bank's criteria. The distribution of farmers' income is even with a low level of income inequality
Pelatihan sistem akuntansi dan manajemen pesanan digital pada usaha mikro kecil menengah bidang konveksi di Probolinggo
Sistem akuntansi dan monitoring secara manual memakan lebih banyak waktu dan tenaga dibanding dengan menggunakan sistem informasi dan teknologi saat ini. Karena memakan banyak waktu dan tenaga sehingga perkembangan dan penghasilannya pun tidak dapat maksimal. Hal ini masih terjadi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), salah satunya adalah UMKM penjahit yang ada di Probolinggo. Sistem pesanan pada jasa jahit busana dan baju saat ini masih menggunakan sistem manual. Yaitu dengan datang langsung ke penjahit untuk pengukuran dan menghubungi penjahit untuk menanyakan progress yang telah dijalankan hingga selesai. Selain itu dari pihak penjahit saat ini hanya melakukan pencatatan pesanan melalui buku cacatan saja. Kedua sistem manual tersebut memiliki banyak kekurangan. Sehingga tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan teknologi aplikasi sistem informasi yang membantu dalam sistem pemesanan dan pencatatan secara digital. waktu pengerjaan juga jadi lebih mudah dan cepat. Tidak hanya mitra, pelanggan pun juga senang dengan adanya sistem informasi monitoring pesanan yang dapat memberitahu pelanggan tentang informasi proses pesanannya. Sehingga kontrol pesanan dapat dilakukan oleh pelanggan juga dan jika sudah selesai pelanggan langsung datang untuk mengambil pesanannya tanpa harus menanyakan kembali tentang proses pesanannya
Financial Prospects of Porang Cultivation in East Lombok Regency, Indonesia
Porang or Amphophallus, locally known as porang or suweg, is a plant widely cultivated using traditional ecological knowledge in East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. However, the increasing number of farmers in several villages in East Lombok Regency is still not followed by knowledge and skills in accordance with good agricultural practices. This study investigated the prospects of porang cultivation in East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The research used quantitative methods through a feasibility study approach on financial aspects. Data were collected by FGDs and interviews with 25 farmers, including key informants who were purposively selected considering having expertise and knowledge about porang in East Lombok Regency. The results showed that the prospect of porang through financial aspects in East Lombok Regency is prospective and profitable. This is evidenced by the R/C ratio of 2.1, the B/C ratio of 1.01, and the BEP of Rp27,471,818/Ha
Efficiency of Rice Farming in the Corporate Farming Model in Central Java
The corporate farming approach on rice is aimed to increase the production on fields with the constraints of limited land area. The present research was aimed to analyze the impact of the implementation of corporate farming on the production, efficiency and inefficiency of the law land farming. The study was determined purposively in farmers’ group union “Tani Mandiri Dalangan” in Sukoharjo Regency, Central Java. Sampling of the respondents used a census method involving all members totaling 51 farmers over two growing seasons. Data were analyzed using the frontier stochastic production function Maximum Likelihood Estimation (MLE) method frontier computing program 4.1c. The results showed that the corporate farming of rice production was affected by land area, Urea fertilizer and NPK fertilizer. Technical, economical and allocative efficiency corporate farming of rice farming has not been efficient. Technical efficiency shows the lowest efficiency value due to the use of factors of production exceeding the recommended regional dosage. Socio-economic factors that significantly affected the technical inefficiency of the low land rice farming are education, family size and extension
ANALISIS PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI KUBIS DATARAN TINGGI, DATARAN SEDANG, DAN DATARAN RENDAH DI KABUPATEN LOMBK TIMUR
Rendahnya produksi usahatani salah satunya disebabkan belum efisiennya penggunaan faktor produksi. Selain itu, faktor eksternal seperti letak geografis, perubahan iklim yang tidak menentu menyebabkan produksi fluktuatif sepanjang musim tanam. Kombinasi penggunaan faktor produksi yang tepat menghasilkan produksi aktual pada akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pendapatan usahatani kubis pada dataran tinggi, dataran sedang dan dataran rendah. Metode dasar penelitian menggunakan deskriptif analisis. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Desa Sembalun Bumbung pada ketinggian 800-1180 Mdpl, Desa Bebidas pada ketinggian 200-552 Mdpl dan Desa Peneda Gandor dengan ketinggian 13-81 Mdpl. Sampel penelitian ditentukan secara multistage random sampling sebanyak 45 petani dengan sebaran 15 petani masing-masing desa. Metode analisis menggunakan konsep total penerimaan dikurangi dengan total biaya sementara perbedaan pendapatan masing-masing wilayah diestimasi menggunakan analisis sample F-Test dan least significance different. Hasil penelitian menunjukkan dataran tinggi memiliki struktur pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan dataran rendah dan sedang. Sementara jika ditinjau dari perbedaan pendapatan masing-masing dataran menunjukkan dataran tinggi memiliki perbedaan pendapatan namun dataran sedang dan rendah tidak terdapat perbedaan yang signifikan.Kata kunci : usahatani kubis, pendapatan, petan