Penimbunan Beras Yang Di Perdagangkan Menurut Imam Al- Ghazali (Studi Kasus Di Kelurahan Pasar Ii Natal Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal)

Al-Quran dan Sunnah (Hadits) salah satu ketentuan Hukum Syari’ah, yang menjelaskan tentang Ihtikar yaitu praktek penimbunan barang sehingga langka dipasaran dengan niat untuk mengambil keuntungan yang berlipat ganda dari keuntungan yang standar. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemikiran Yusuf Imam Al-Ghazali tentang ihtikar dalam praktek penimbunan beras yang di perdagangkan di Kelurahan Pasar II Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah menganalisis data kualitatif ini penulis menggunakan pola berfikir deduktif. Sebagai data primer tulisan ini adalah karya Imam Al-Ghazali tentang ihtikar. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Deduktif, Induktif dan Deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran Imam Al-Ghazali dan Praktek di masyarakat tentang ihtikar. Menurut Imam Al-Ghazali keharaman praktek penimbunan beras di Kelurahan Pasar II Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal tentang penimbunan beras di sebutkan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin. Alasan al-Ghazali mengatakan larangan tentang penimbunan bahan makana pokok adalah berdasarkan dari hadits Nabi saw, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Manshur ad-Dailami. Sesungguhnya penimbunan itu termasuk kezhaliman dan akan mendatangkan krisis ekonomi dan krisis moral juga akan terjadi bagi mereka para penimbun karena tidak adanya keperdulian sesamanya mereka hanya mementingkan isi kantongnya sendiri tanpa memperdulikan orang lain

APLIKASI WPAP DENGAN TEKNIK BORDIR SEBAGAI KARYA SENI POP ART: ( Muhammad Ali Sebagai Ide Penciptaan )

Seni WPAP merupakan Pop Art Indonesia yang belakangan ini tengah digandrungi masyarakat. Dengan sajian yang unik dan menarik menjadikan WPAP mudah diterima di masyarakat, terbukti dengan berdirinya komunitas WPAP diberbagai kota di Indonesia dengan jumlah pengikut yang tidak sedikit. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi seni bordir yang dianggap kuno. Para perajin bordir di daerah khususnya lebih memilih beralih profesi dikarenakan profesi sebagai perajin bordir yang kurang menjanjikan. Ketimpangan tersebut menggugah penulis untuk menggabungkan seni WPAP dan bordir dengan tujuan memberikan refrensi baru pada media berkarya seni WPAP, serta mengangkat seni bordir. Ide atau gagasan yang diangkat dalam skripsi penciptaan ini merupakan potret legenda tinju dunia Muhammad Ali yang sangat menginspirasi. Dengan berbagai prestasi di dalam dan di luar ring tinju, menjadikan Muhammad Ali sebagai sosok yang disegani dan dihormati sampai saat ini. Metode penciptaan karya ini dilakukan dengan pendekatan Kualitatif, yaitu dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya: observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses penciptaan karya diawali dari proses rancangan awal, dilanjutkan dengan proses digital pada komputer dan terakhir adalah proses membordir. Visualisasi karya berupa enam buah karya seni WPAP dengan Teknik Bordir dengan berbagai ukuran yang menampilkan potret serta gerakan tinju Muhammad Ali. Dari hasil penciptaan ini diharapkan mampu mendorong semangat generasi muda untuk terus berkarya seni. Kata Kunci : Pop Art, WPAP, Bordir, Muhammad Ali. The art of WPAP is one of the Indonesian Pop Art which lately has been popular among people. With a unique and attracting style, WPAP becomes easily accepted by the society, as what is seen since many WPAP communities in the cities in Indonesia were established, the number of followers of members keeps growing until now. That phenomenon was not anymore like in the past time when the art of embroidery was seen old-fashioned. The embroidery artist in certain area tend to leave the job regarding thet kind of profession economically is considered less-favorable. Such lameness invokes the writer to combine the WPAP art and embroidery purposely to give the new reference in the WPAP art, also to reintroduce the beauty of embroidery art. This study is insfired by the figure of Muhammad Ali whose achievements in boxing word make him a legend and get respected by people. This study also develops descriptive-qualitative method which consists of several steps such as: observation, interview, library research and documentation. The process of art creation, started with the beginning plan, continued with digitalizing process with computers and the last is embroidering. Six work of WPAP with various size of broidery technique showing the movements of Muhammad Ali in boxing are resulted. Furthermore, such creations are expected to be able to invoke people to perform arts. Keywords: Pop Art, WPAP, Embroidery, Muhammad Al

PENGARUH KOMPETENSI LULUSAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

Kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal (khususnya pendidikan tinggi) yang semakin meningkat menyebabkan perguruan tinggi menjadi sektor strategis yang diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Pengguna lulusan perguruan tinggi mengharapkan tenaga kerjanya memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang sesuai dengan kebutuhannya. Kenyataannya di lapangan terdapat kesenjangan antara kompetensi lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja dimana kompetensi lulusan di dalamnya menyangkut kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional terhadap tingkat kepuasan pengguna lulusan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, teknik pengumpulan data studi dokumentasi, angket skala Likert, jumlah sampel 62 orang lulusan Program Studi Pendidikan Agroindustri. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah model regresi. Teknik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi pedagogik mayoritas berada pada derajat mutu baik. Kompetensi profesional mayoritas berada pada derajat mutu baik. Tingkat kepuasan pengguna lulusan di sekolah dan industri berada kategori puas. Kompetensi pedagogik pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kepuasan pengguna lulusan di sekolah dan industri. Kompetensi profesional pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kepuasan pengguna lulusan di sekolah dan industri. Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional secara bersamaan pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kepuasan pengguna lulusan di sekolah dan industri. ;--- The public need for formal education (especially higher education) increasing cause of higher education becomes a strategic sector that is expected to produce qualified human resources. Users of college graduates expect their workforce to have pedagogic competence and professional competence that fit their needs. The reality on the ground there is a gap between the competence of college graduates with the needs of the world of work where it concerns the competence of graduates in pedagogical competence and professional competence. Accordingly, the subject matter disclosed in this research is how the influence of pedagogical competence and professional competence on the level of user satisfaction graduates. The method used is descriptive method, data collection techniques documentation study, Likert scale questionnaire, the number of samples of 62 people graduated Agroindustri Education Program. Data-processing technique used is the regression model. This technique is used to determine the effect of independent variables on the dependent variable. The results showed pedagogical majority are at a good quality level. Professional competence majority are at a good quality level. User satisfaction level graduates in the school and the industry are satisfied category. Pedagogical competence positive impact and significant on user satisfaction level graduates in schools and industry. Professional competence positive impact and significant on user satisfaction level graduates in schools and industry. Pedagogical competence and professional competence simultaneously positive impact and significant on user satisfaction level graduates in schools and industry

Penggunaan Ekstrak Antosianin Kol Merah Sebagai Fotosensitizer Pada Sel Surya Tio2 Nanokristal Tersensitisasi Dye

The use of Red Cabbage’s anthocyanine extract as a photosensitizer on a Dye-Sensitized Nanocrystalline TiO2Solar Cell. A solid-state dye-sensitized nanocrystalline TiO2 solar cell utilizing anthocyanin extract form red cabbageas photosensitizer was fabricated. The solar cell was formed in sandwich structure, which two electrodes sandwichingpolymer electrolyte containing a redox couple (I-/I3-). One of the electrodes, namely working electrode, TiO2 layer onTCO (transparent conducting oxide) coated glass substrate was sensitized with anthocyanin dye as electron donor in thesystem. Another electrode was a carbon sheet as a counter electrode. Gel electrolyte based on PEG (polyethyleneglycol) containing a redox couple (I-/I3-) used instead of liquid electrolyte in this photoelectrochemical cell. Twofabricated cells have an active area of 1 cm2 were soaked with anthocyanine dye for 1 hr and 24 hrs, respectively. Thecells were tested by irradiation with halogen lamp of 24 Watt with intensity 4 mW/cm2 at a distance 30 cm. The testingresults of the cells show an ideal I-V characteristic with output parameters: open circuit voltage (VOC) of 500 mV, shortcircuit current (ISC) of 5,6 μA and 7,2 μA for each cells, fill factor (FF) of 48% for both cells, energy conversion (η) of0.023 % and 0,055 % for the cells with 1 hr and 24 hrs dye soaked, respectively

PENGARUH PENERAPAN ICE BREAKING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENJAS

Proses pembelajaran di sekolah menerapkan berbagai macam cara dalam pelaksanaannya agar tujuan yang diharapkan tercapai. Salah satu macam cara tersebut ialah pemberian motivasi belajar. Motivasi merujuk pada suatu proses dalam diri manusia atau hewan yang menyebabkan organisme tersebut bergerak menuju suatu tujuan. Penerapan Ice breaking di SMAN 1 Lembang apakah dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran penjas atau sebaliknya. Menurut peneliti penerapan Ice breaking merupakan salah satu cara agar motivasi siswa dapat tercapai dalam pembelajaran penjas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu True Experimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMAN 1 Lembang yang yaitu 9 kelas yang berjumlah 319 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah tehnik random sampling, yaitu mengundi dari masing-masing kelas memiliki kesempatan untuk menjadi kelompok experiment maupun kelompok kontrol. Analisis statistik yang digunakan adalah uji normalitas Liliefors, Uji homogenitas, uji hipotesis atau uji t. Hasil pengujian menunjukan bahwa hipotesis diterima, dengan diperolehnya t hitung 1.50 lebih besar dari t tabel- α (1.19). Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika t hitung > t tabel – α pada taraf nyata α = 0,05 dengan (dk) = 24. Dalam hal ini t hitung berada pada daerah penolakan Ho, jadi Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya penerapan Ice breaking dapat meningkatkan motivasi belajar penjas. Dengan demikian disimpulkan bahwa Penerapan Ice breaking dapat meningkatkan motivasi belajar penjas di SMAN 1 Lembang.;---The learning process in schools implementing the various ways in its implementation in order to achieve the expected goals. One of these ways is the provision of learning motivation. Motivation refers to a process in humans or animals that cause these organisms to move toward a goal. Application of Ice breaking at SMAN 1 Lembang whether it can increase learning motivation in physical education or otherwise. According to investigators application of Ice breaking is one way to get students motivated to achieve it in physical education teaching. The method used is an experimental method. The study design used is True Experimental Design. The population in this study is a class XI student at SMAN 1 Lembang ie 9 classes totaling 319 people. The sample in this study is a random sampling techniques, which draw from each class has a chance to be the experimental group or the control group. The statistical analysis used is Liliefors normality test, homogeneity test, hypothesis test or t test. The test results showed that the hypothesis is accepted, by obtaining t 1:50 tabel- greater than t α (1:19). Testing criteria is reject Ho if t> t table - α on the real level α = 0.05 (df) = 24. In this case t is in the region of rejection Ho, so Ho refused and H1 accepted which means the application of Ice breaking can increase the motivation to learn physical education. Thus concluded that the adoption of Ice breaking can increase the motivation to study physical education at SMAN 1 Lembang

Application of Nanocrystalline Tio2 Particles Synthesized by Sonochemical Methods as Dye Sensitized Solar Cell (Dssc)

Nanocrystalline TiO2 (titania) particles have been synthesized using sonochemical method. Two ultrasonic wave sources with different powers were used, 21 W 55 kHz (low power) and 130 W 20 kHz (high power), resulting in 5 different titania powders with different characteristics. This paper presents the performance of the synthesized titania powders and also of the commercially available titania powder Degusa P25, when applied as dye sensitized solar cell in the same setup as comparison. The best values of open circuit voltage (Voc) and short circuit current density (JSC) for solar cell sample using synthesized powder was 442 mV and 1.40 mA/cm2 respectively, obtained from powders sonicated for 8 hours. This VOC value is near the value of solar cell prepared by comercial titania (450 mV), while the JSC value is bigger compare to that prepared by commercial titania (0.89 mA/cm2). The fill factor of all samples, including the one prepared using Degusa P25, is low which is probably due to low catalytic activity of the carbon-coated counter electrode used