594 research outputs found

    Peranan Kompensasi terhadap Kompetensi Karyawan pada Dian Konveksi Bandung

    Full text link
    Enforcement ofthe ASEAN Economic Communityin 2015 had an impactonthe existence of Small and Medium Enterprises.Dian Convectionis one of the small and medium enterprise sengaged in the manufacture of jeans clothes. Dian Convectionhas been running his business for two years and is currently Dian Convection has a staff of about 10 people.The purpose of this study was to measure the effect of compensation to the employee's competency in Dian Convection. Associative method used in this study to find out how much influence the compensation of employee competence in Dian Convection. Types of research objectives used is Causal Research, this target is used to test hypotheses about causal relationships. The population in this study were employees at Dian Convection, amounting to 10 people while sampling techniques performed by Isaac & Michael (1981: 192) in Sukardi (2004: 55) determined that with a population of 10 people, the sample to be taken is 10 people. Types of statistics used are parametric statistical regression analysis simpleBased on the calculation results obtained statistically significant level of 0.013 <0.05, meaning that there is a significant influence between the compensation of the employee's competency in Dian Convection with massive influence was 74.5%. Based on this it can be concluded that the compensation that has been done by Dian Convection is going well and gives a very significant effect

    Penegakan Hukum Pidana terhadap Tindak Pidana Perikanan

    Full text link
    Tindak pidana perikanan merupakan suatu kejahatan yang berdampak pada kerusakan pada ekosistem dan sumber daya perikanan di laut atau wilayah perairan sehingga harus dilaksanakan penegakan hukum secara optimal. Permasalahan penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana perikanan? (2) Mengapa terdapat faktor-faktor penghambat penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana perikanan? Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: (1) Penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana perikanan yang dilakukan oleh Direktorat Perairan Polda Lampung dilaksanakan dengan proses penyidikan yang tempuh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti tentang tindak pidana perikanan di wilayah perairan dan untuk menemukan tersangkanya. Setelah penyidikan selesai dilaksanakan maka perkara dilimpahkan ke Kejaksaan dan Pengadilan untuk proses hukum selanjutnya sesuai dengan sistem peradilan pidana. (2) Faktor-faktor yang menghambat penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana perikanan yaitu penyidik yang berpotensi menyalahgunakan kewenangan diskresi, kurangnya kuantitas penyidik Direktorat Kepolisian Perairan. Selain itu keterbatasan sarana dan prasarana patroli yang ada di Direktorat Kepolisian Perairan Polda Lampung, sehingga penyidikan mengalami hambatan

    Politik Hukum Pembentukan Undang-undang Perlindungan Saksi dan Korban, Dilihat dari Perlindungan Whistleblower (Saksi Pelapor) dan Saksi Ahli di Indonesia

    Full text link
    The configuration of legal politics always influences the development (character) of legal products. democratic political configurations always give birth to responsive character laws, the Eradication and Prevention Policy on Corruption, Collusion and Nepotism, which states that there is a need for a law regulating witness protection. In the light of the Witness and Victim Protection Act, it turns out that the law on the protection of witnesses and victims in terms of legal politics has not yet been able to meet the needs of the community. There should have been a government policy in the form of a law to protect the reporting witnesses or also called the Whistleblower, as well as expert witnesses, meaning that the existing laws are not in accordance with community needs (not responsive to community development

    Pola Interaksi Guru dan Siswa sebagai Strategi Membangun Kedisiplinan (Studi Kasus Kelas X IPS SMA Negeri 7 Surakarta)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan konstruksi kedisiplinan dalam diri siswa serta untuk mengetahui pola interaksi guru dan siswa yang efektif sebagai upaya membangun kedisiplinan siswa di SMA N 7 Surakarta.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang dilaksanakan dalam beberapa tahap untuk mendapatkan hasil penelitian yang mendalam. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan observasi. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi berupa foto lingkungan sekolah dan tata tertib di SMA N 7 Surakarta. Teknik pengambilan informan menggunakan purposive dan validitas diperoleh melalui trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis menggunakan model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedisiplinan dimaknai siswa sebagai suatu perilaku yang taat pada peraturan yang ada di sekolah dan perilaku yang sesuai dengan lingkungannya meskipun perilaku tersebut melangar peraturan sekolah. Seringkali pemaknaan disiplin siswa tidak sejalan dengan perilaku disiplin. Hal ini karena sebagian perilaku yang di kategorikan tidak disiplin dianggap wajar karena dilakukan banyak siswa dan tidak mendapat hukuman. Pola interaksi guru dan siswa sebagai Strategi yang digunakan untuk membangun kedisiplinan ada tiga hal. Dengan memberikan contoh kedisiplinan pada diri siswa, dengan menasehati siswa, serta menghukum siswa.Strategi tepat yang dapat digunakan oleh guru dalam menanamkan kedisiplinan pada siswa dengan memberikan contoh, atau guru menjadi role model bagi siswa. Kesadaran akan kedisiplinan yang datang dari dalam diri itu merupakan kedisiplinan yang yang nyata dan dapat mempengaruhi siswa dalam kehidupannya. Kesadaran akan kedisiplinan yang datang dari dalam diri itu merupakan kedisiplinan yang yang nyata dan dapat mempengaruhi siswa dalam kehidupannya. Sikap disiplin yang berasal dari paksaan akan menjadi perilaku yang semu, yaitu berperilaku disiplin hanya pada saat dilihat guru atau dapat dikatakan sebagai kesadaran semu mengenai kedisiplinan. Mengenai strategi lebih diarahkan kepada pemaknaan kedisiplinan secara subyektif artinya dikembalikan pada proses self indication pada siswa. Siswa memilih sendiri cara mana yang mereka inginkan, dengan begitu mereka akan bisa memaknai kedisiplinan yang datang dari dalam diri mereka

    Peranan Kemampuan Numerik Dan Verbal Dalam Berpikir Kritis Matematika Pada Tingkat Sekolah Menengah Atas

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kemampuan numerik dan verbal secara bersama-sama terhadap kemampuan berpikir kritis matematika, mengetahui apakah terdapat pengaruh kemampuan numerik terhadap kemampuan berpikir kritis, dan mengetahui apakah terdapat pengaruh kemampuan verbal terhadap kemampuan berpikir kritis matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan jumlah sampel sebanyak 36 siswa yang terdapat di SMAN 11 Depok. Pegujian hipotesis menggunakan anova dua jalur dan melihat seberapa besar regresi dan korelasinya. Hasil dari penelitianini adalah terdapat pengaruh antara kemampuan numerik dan verbal secara bersama terhadap kemampuan berpikir kritis matematika, terdapat pengaruh kemampuan numerik terhadap kemampuan berpikir kritis matematika, dan terdapat pengaruh kemampuan verbal terhadap kemampuan berpikir kritis matematika
    • …
    corecore