10 research outputs found

    PENINGKATAN KAPASITAS DAN KUALITAS PENGOLAHAN PRODUK IKAN ASIN BERBASIS PENGENDALIAN MUTU DI UMKM DESA LANGKAK, KECAMATAN KUALA PESISIR, KABUPATEN NAGAN RAYA

    Get PDF
    Kecamatan Kuala Pesisir merupakan wilayah barat selatan Provinsi Aceh yang mempunyai keragaman hayati (bio-diversity) potensi ikan hasil tangkapan sangat tinggi (KKP Aceh 2015). Ikan-ikan demersal yang telah mulai di lakukan pengolahan ikan asin antara lain ikan kembung, ikan kambing-kambing, ikan kakap. Selain itu pada penelitian Riski et al. (2017) melaporkan bahwa pada sentral pengolahan ikan asin daerah Leupung Aceh Besar sebanyak 50% sampel yang diuji melebihi ambang batas SNI 8273:2016. Maka dari itu perlu dilakukan pengabdian kepada masyarakat terutama pada pelaku UMKM pengoalahan ikan asin guna untuk memberi pelatihan sehingga harapannya dengan adanya pengabdian ini bisa menambah pengetahuan lebih baik dalam proses pengolahan ikan. Pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahap yakni, melakukan sosialisasi Sosialisasi dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), Pelatihan Pembuatan Para-para, Pelatihan Penggaraman Ikan Asin Lumi-lumi dan Pelatihan Penggaraman Ikan Asin Lumi-lumi. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa, adanya peningkatan ketrampilan pelaku UMKM Ikan Asin terkait dengan teknik pembuatan para-para sebagai media penjemuran ikan asin. Adanya peningkatan pengetahuan teknik penggaraman dan pembuatan ikan asin lumi-lumi. Adanya antusias pelaku UMKM dan masyarakat Desa Langkak untuk melanjukan pembuatan ikan asin lumi-lumi

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor Ikan Tuna Segar pada PT. Yakin Pasifik Tuna Banda Aceh

    Get PDF
    Ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan pelagis  yang memiliki nilai ekonomis penting dan tersebar hampir di seluruh wilayah laut Indonesia. Nilai ekonomis ikan tuna menjadikannya sebagai komoditas utama yang berguna untuk konsumsi ikan skala local maupun ekspor. Ekspor ikan tuna segar salah satunya pada PT yakin pasifik Tuna Banda Aceh memiliki tujuan ekspor ke negara Amerika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga ekspor, jumlah produksi ikan tuna, nilai tukar rupiah (kurs) terhadap volume ekspor ikan tuna Indonesia pada PT yakin Pasifik Tuna. Hasil penelitian menunjukkan tingkat Pengaruh nilai ekspor ikan tuna segar di PT. Yakin Pasifik Tuna ke Negara Amerika Serikat sangat berhubungan erat dengan Volume Ekspor Ikan Tuna Segar ke Negara Amerika Serikat. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat variabel Jumlah Produksi Ikan Tuan Segar (X1), Harga Riil Ikan Tuna Segar (X2) dan Nilai Tukar Riil Rp/US (X3) terhadap Volume Ekspor Ikan Tuna Segar ke Negara Amerika Serikat. Tingkat faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor ikan tuna segar di PT. Yakin Pasifik Tuna ke negara Amerika Serikat tahun 2022 sebesar 4,34 dan t tabel sebesar 1,833 maka nilai t hitung > t tabel (4,345 >1,833) dengan tingkat signifikan sebesar 5% yang memiliki arti pengaruh nilai ekspor ikan tuna segar di PT. Yakin Pasifik Tuna ke Negara Amerika Serikat yaitu jumlah produksi ikan tuan segar, harga riil ikan tuna segar dan nilai tukar riil Rp/US sangat berhubungan erat dengan meningkatnya volume ekspor ikan Tuna Segar ke Negara Amerika Serikat. Berdasarkan hasil yang diperoleh faktor mempengaruhi volume Ekspor Ikan Tuna Segar ke Negara Amerika Serikat di PT. Yakin Pasifik Tuna yaitu variabel harga riil Ikan Tuna Segar yang paling dominan, hal ini dilihat dari hasil nilai regresi linear berganda terbesar yaitu 8,197 pada atribut Harga Riil Ikan Tuna Segar ini memiliki tingkat kepentingan yang tingg

    Mutu Organoleptik dan Angka Lempeng Total pada Produk Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Beku di CV. X, Banda Aceh

    Get PDF
    AbstrakIkan cakalang merupakan ikan yang bersifat mudah rusak (high perishable food). Salah satu penyebabnya adalah aktivitas mikroorganisme dan enzimatis. Hal yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya adalah proses pembekuan disertai dengan praktik manajemen mutu pangan. Produk yang dihasilkan dari kedua praktik ini butuh dievaluasi guna melihat efektivitas dan efisiensinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat mutu organoleptik dan cemaran mikroba, pada produk cakalang beku di CV. X, Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penilaian panelis terhadap nilai mutu organoleptik ikan cakalang beku menunjukkan bahwa pada bulan Oktober di dapat nilai rata-rata 7 pada parameter lapisan es, dehidrasi, diskolorasi, dan nilai 6 pada parameter kenampakan, bau, dan tekstur. Hasil penilaian pada bulan November di peroleh nilai rata-rata 7 pada parameter lapisan es, dehidrasi, diskolorasi, dan nilai 5 pada parameter kenampakan, bau, dan tekstur. Hasil pengujian jumlah angka lempeng total pada ikan beku cakalang bulan oktober menunjukkan 2,0 x 104 CFU/g dan bulan november <2500 CFU/g. Hasil penilaian organoleptik di kedua bulan terdapat nilai di bawah ambang batas SNI 01- 2733.1-2006 (minimal 7) dan pengujian angka lempeng total di kedua bulan sesuai dengan ambang batas SNI 2332. 3- 2015 (maksimal 5 X105  CFU/g

    Parameter Primer Dan Sekunder Oksidasi Pada Kombinasi Minyak Hati Ikan Cucut (Sardinella sp.) Dan Minyak Ikan Sarden (Centrophorus sp.)

    Get PDF
    Minyak ikan dan Squalene merupakan minyak hewani yang memiliki stabilitas yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karna minyak ikan mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga minyak ikan sangat mudah rusak atau teroksidasi. Karakterisasi pada minyak ikan dapat dilakukan dengan melakukan analisis parameter oksidasi primer maupun sekunder, viskositas, densitas dan uji kejernihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Parameter oksidasi yang terkandung dalam minyak sardine dan hati ika cucut yang mengandung squalene. Parameter yang diujikan meliputi, nilai asam lemak bebas (FFA), peroksida (PV), ansidin (p-AV) dan total oksidasi (totox). Hasil pengujian parameter oksidasi dari kombinasi minyak ikan menunjukan bahwa minyak ikan dengan kombinasi 1:4 memiliki nilai totox paling rendah dan tidak melebihi batas standar IFOS. Nilai parameter oksidasi pada kombinasi minyak ikan tersebut adalah FFA (0,5%), PV (4,67 mEq/kg), anisidin (4,98 mEq/kg), dan TOTOX (14,30 mEq/kg)

    Dampak Model Rumpon Terhadap Produktivitas Penangkapan Nelayan Di Kecamatan Mesjid Raya

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara yang sebahagian besar wilayahnya terdiri dari lautan yang tersebar luas dari Sabang sampai Marauke, dalam hal ini seharusnya dapat mensejahterakan masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dikarenakan kekayaan akan potensi yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini bertujuan agar mendapatkan informasi berapa besar nilai pendapatan yang diperoleh nelayan apabila menggunakan rumpon. Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan kuisioner dengan pendekatan kualitatif dan dianalisis menggunakan metode Paired Sample T Test. Rata-rata pendapatan yang diterima oleh nelayan tanpa adanya rumpon adalah sebesar Rp. 388.000, sementara pendapatan rata-rata yang diterima oleh para nelayan dengan adanya rumpon adalah sebesar Rp. 592.000 per sekali aktivitas penangkapan ikan. Keberadaan rumpon yang diletakkan di dasar perairan, dapat meningkatnya pendapatan nelayan. Harapannya masyarakat setempat dapat mengelolanya dengan baik dan benar agar kesejahteraan para nelayan dapat meningkat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan yaitu pendapatan nelayan tanpa dan dengan rumpon adalah sangat memiliki perbedaan yang signifikan dan diharapkan dengan adanya peningkatan pendapatan masyarakat nelayan tidak lagi hidup dalam kemiskina

    Peranan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higienis Dalam Mempertahankan Mutu Ikan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga

    Get PDF
    Ikan merupakan hasil tangkapan harus segera ditangani untuk menghambat penurunan mutu dan penurunan harga jualnya. Namun demikian, nelayan sebagai pelaku utamanya tidak mempertimbangkan apakah upaya yang dilakukan tersebut layak secara teknis atau ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penanganan ikan di TPI Higienis di PPN Sibolga dan mengetahui fasilitas dan peralatan pendukung yang terdapat di TPI Higienis di PPN Sibolga dalam mempertahankan mutu ikan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses penanganan ikan di TPI Higienis di PPN Sibolga sudah baik karena sudah menggunakan konveyor dan dilengkapi dengan kanopi untuk menjaga mutu ikan tetap baik. Selanjutnya fasilitas TPI Higienis di PPN Sibolga sudah lengkap untuk menerapkan standar yang tinggi dalam pengelolaan hasil perikanan dan pengelolaan lingkungan pelabuha

    Kelayakan dasar UMKM pengolahan ikan di Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil

    Get PDF
    Kualitas produk menjadi syarat penting bagi industri yang bergerak di bidang pangan, termasuk industri pada taraf usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Produk UMKM yang bermutu dapat meningkatkan kemampuan berkompetisi di pasar, seperti peningkatan jangkauan pemasaran. Penerapan mutu yang baik, diawali dengan penerapan kelayakan dasar (prasyarat program) yang meliputi Good Manufacturing Practice (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP). Jenis penelitian yang dilakukan, yaitu penelitian kualitatif melalui kegiatan observasi dan penelitian eksperimen melalui pengujian di laboratorium. Tahapan penelitian terdiri dari evaluasi penerapan kelayakan dasar, tahapan kedua pengambilan sampel produk UMKM, dan tahapan ketiga, yaitu pengujian cemaran mikroorganisme. Hasil evaluasi penerapan kelayakan dasar menunjukkan UMKM 1, 2 dan 3 memperoleh tingkat penerapan C yang terdiri dari jumlah penyimpangan mayor 6, serius 3 dan kritis nihil pada UMKM 1 dan 2 serta penyimpangan mayor 6, serius 4 dan kritis nihil pada UMKM 3. UMKM 4 memperoleh tingkat penerapan D dengan jumlah penyimpangan mayor 7, serius 2 dan kritis 1. Hasil analisis cemaran mikroba parameter ALT sebanyak <2.500 koloni/g, parameter E. coli dan Salmonella negatif (-) pada keempat produk UMKM. UMKM 1, 2, 3, dan 4 memenuhi persyaratan SNI 7388:2009 pada parameter cemaran mikroba. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan keempat UMKM belum menerapkan kelayakan dengan baik, namun cemaran mikroba pada produk yang dihasilkan di bawah ambang batas SNI

    Karakteristik Kimiawi Dan Mikrobiologi Ikan Asin Kambing-Kambing (Canthidermis maculata) Selama Penyimpanan

    Get PDF
    Ikan kambing-kambing (Canthidermis maculata) merupakan ikan demersal yang potensial. Salah satu produk olahan dari ikan kambing-kambing adalah ikan asin. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan perubahan mutu ikan asin selama penyimpanan. Perlakuan pada penelitian ini adalah pengemasan vakum dan tanpa vakum, serta penyimpanan selama 3 bulan. Pengolahan data peanyimpanan ikan asin menggunakan sample t-test. Parameter yang diamati adalah kadar air, aktivitas air (aw) dan total mikroba (TPC) selama 3 bulan. Pada bulan ke 0, nilai kadar air, Aw dan TPC pada kemasan vakum masing-masing 32.30±0.39%; 0.723±0.00; 3.34±0.00 log cfu/g dan nilai kadar air, Aw dan TPC pada kemasan tanpa vakum masing-masing 32.30±0.39%; 0.723±0.00; 3.34±0.00 log cfu/g. Pada bulan ke 3, nilai kadar air, Aw dan TPC pada kemasan vakum masing-masing 31.95±0.18% , 0.710±0.00 dan negatife, serta nilai kadar air, Aw dan TPC pada kemasan tanpa vakum masing-masing 31.29±0.41%; 0.702±0.02; 4.14±0.00 log cfu/g. Setelah penyimpanan selama 3 bulan, nilai ketiga parameter mengalami fluktuasi, namun tidak signifika

    Characteristic Squalene compounds Shark Liver Oil of home industry product in Pelabuhan Ratu

    No full text
    Omega-3, omega-6, omega-9 fatty acids and Squalene are active components of fish oil that arebeneficial to human health. Squalene is mostly contained in shark liver oil (Centrophorus sp.). The aimof this research was to determine the quality and characteristics of shark fish oil of household productionin Pelabuhan Ratu. The analyses performed were to determine fatty acid profile, primary and secondaryoxidation and characteristics of squalene contained in the shark liver oil. The fatty acid profile showedthat the dominant fatty acids of shark liver oil were oleic acid (28.22%), Eicosapentaenoic Acid (1.54%)and Docosahexaenoic Acid (4.78%). The results of primary and secondary oxidation measurement showedshark liver oil contained a high oxidation value of PV (17.73 mEg/kg), p-AV (29.32 mEg/kg), TOTOX(64.78 mEg/kg) and FFA (4.65%). The values of density and viscosity of the shark liver oil 0.91 g/cm3 and38.18 cPs. Clarity of shark liver oil at a wavelength of 450 nm was 84.98%. GC-MS chromatogram showedthat squalene peak appears at the retention time of 23.357 with a total area of 12.49% and its molecularweight was 410.391 g/mol

    Characteristic Squalene compounds Shark Liver Oil of home industry product in Pelabuhan Ratu

    No full text
    Omega-3, omega-6, omega-9 fatty acids and Squalene are active components of fish oil that arebeneficial to human health. Squalene is mostly contained in shark liver oil (Centrophorus sp.). The aimof this research was to determine the quality and characteristics of shark fish oil of household productionin Pelabuhan Ratu. The analyses performed were to determine fatty acid profile, primary and secondaryoxidation and characteristics of squalene contained in the shark liver oil. The fatty acid profile showedthat the dominant fatty acids of shark liver oil were oleic acid (28.22%), Eicosapentaenoic Acid (1.54%)and Docosahexaenoic Acid (4.78%). The results of primary and secondary oxidation measurement showedshark liver oil contained a high oxidation value of PV (17.73 mEg/kg), p-AV (29.32 mEg/kg), TOTOX(64.78 mEg/kg) and FFA (4.65%). The values of density and viscosity of the shark liver oil 0.91 g/cm3 and38.18 cPs. Clarity of shark liver oil at a wavelength of 450 nm was 84.98%. GC-MS chromatogram showedthat squalene peak appears at the retention time of 23.357 with a total area of 12.49% and its molecularweight was 410.391 g/mol
    corecore