92 research outputs found

    MAKNA ANAK TUNA DAKSA BAGI IBU

    Get PDF
    ABSTRAK Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada sepasang suami istri. Tidak semua anak lahir dan dibesarkan dengan kondisi yang sama, misalnya anak-anak yang terlahir dengan kekurangan atau hambatan fisik. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menggambarkan makna anak bagi Ibu yang memiliki anak tuna daksa. Pendekatan kualitatif yang dipilih adalah fenomenologis deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah tiga orang Ibu yang memiliki anak tuna daksa. Pemilihan subjek dilakukan secara purposive dan snowball. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi pergeseran makna anak tuna daksa bagi Ibu dari makna yang negatif menjadi positif. Awalnya anak tuna daksa dimaknai sebagai pembawa beban psikologis untuk Ibu. Ibu merasa sedih, kecewa, khawatir, dan memiliki perasaan bersalah saat pertama kali mengetahui kondisi anak tuna daksa. Namun, seiring berjalannya waktu, pemaknaan anak sebagai beban semakin menghilang. Penerimaan diri Ibu, dukungan-dukungan dari orang-orang sekitar dan kasih sayang yang didapat dari kebersamaan antara Ibu dengan anak perlahan merubah persepsi Ibu terkait makna anak. Pada akhirnya anak memberikan makna yang positif bagi Ibu. Terdapat harapan-harapan Ibu pada anak tuna daksa. Harapan utama ketiga subjek adalah anak tuna daksa dapat menjadi normal seperti teman-teman seusianya. Perbedaan usia anak tuna daksa membentuk harapan yang berbeda pula pada tiap-tiap subjek. Harapan dari subjek petama dan ketiga adalah anak tuna daksa dapat terus bersekolah untuk masa depan, sedangkan pada subjek kedua, anak tuna daksa dapat hidup mandiri dan bisa memiliki pasangan hidup. Kata kunci: Tuna daksa, makna anak, fenomenologis deskripti

    Post-Power Syndrome Tendency in Civil Servant's Retirees in Central of Java, Indonesia

    Get PDF
    Retirement is a time that will be experienced by all civil servants after reaching the age of 56-70 years, depending on the institution and type of work. Post-power syndrome is a symptom that often arises when a person enters retirement. They appear to be weak, unhealthy or sickly and not eager to perform various activities. In severe conditions, they may suffering stroke or depression. This study aims to see the tendency of post-power syndrome to retirees from various institutions and regions that are entirely retired civil servants who are incorporated in the Association of Wredhatama Republic of Indonesia (PWRI). Data collection using Post power syndrome scale, consisting of 48 valid items (α = 0.918). The number of subjects is 294 retirees, determined by cluster sampling. The data analysis technique used was Kruskal Wallis (Nonparametric) test, besides found the categorization of each subject group. The results showed that there was a difference in Post-Power Syndrome tendency of the six groups, whereas the Semarang group subjects had larger mean than all subject groups, and the Cirebon group subjects had a larger mean compared to the Jepara group subjects. This means that Semarang retired groups tend to show symptoms of post power syndrome is lower than other groups of subjects. Descriptive test results show differences in category, ie post-power syndrome tendency in PWRI Semarang low, Jepara high, Banjarnegara low, high Cirebon, high Tegal and low Undip. From the interview results, there are many factors that affect the post power syndrome condition of the subject, including the decline in income, the amount of free time, loss of power, and lack of social support. Keywords: retirement, post-power syndrome tendency, civil servant

    HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SIGNIFICANT OTHERS DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA RANTAU ANGGOTA HIMPUNAN–HIMPUNAN DAERAH SUMATERA DI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial significant others dengan prestasi akademik mahasiswa. Populasi dalam penelitian berjumlah 138 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah incidental sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 orang mahasiswa anggota himpunan IKAMALA (Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Lampung), IKAMMI (Ikatan Mahasiswa Minang), IMSU (Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara), dan IMJ (Ikatan Mahasiswa Jambi). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala, yaitu skala dukungan sosial significant others (29 item, α = .929) dan IPK semester terakhir. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial significant others dengan prestasi akademik dengan rxy = .402 dan p = .002 (p < .05). Maka hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Dukungan sosial significant others memberikan sumbangan efektif sebesar 16,1% terhadap prestasi akademik. Uji beda dengan analisis one way anova menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara dukungan sosial orangtua, dukungan sosial siblings, dan dukungan sosial teman dengan p= .022 (p < .05). Nilai mean dukungan sosial orangtua 164.11, dukungan sosial siblings dengan mean 160.27, dan dukungan sosial teman dengan mean 153.22. Kata kunci : dukungan sosial significant others, prestasi akademik, mahasiswa rantau

    HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

    Get PDF
    Hubungan antara Konsep Diri dengan Hardiness pada Mahasiswa yang Mengerjakan Skripsi Di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Della Widiastuti 15010113120016 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan hardiness pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Hardiness adalah serangkaian sikap individu yang menggambarkan pola pemikiran, perasaaan serta tindakan individu agar dapat bertahan menghadapi masalah, yang ditandai dengan adanya komitmen terhadap aktivitas yang dilakukan, memiliki keyakinan dapat mengontrol kejadian dan hal-hal yang tidak terduga, serta memiliki pandangan bahwa perubahan dan masalah yang terjadi adalah suatu kewajaran dan merupakan tantangan. Populasi penelitian sebanyak 156 orang mahasiswa fakultas psikologi Universitas Diponegoro yang dalam proses menyelesaikan skripsi. Penelitian dilakukan kepada 60 orang mahasiswa yang masih dalam proses menyelesaikan skripsi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah insidental sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitan ini adalah skala hardiness (23 aitem, α=0,859) dan skala konsep diri (25 aitem, α=0,910). Analisis data yang digunakan pada penelitian ini analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara konsep diri dengan hardiness dengan rxy= .531 p=.000 (p<0.05). Konsep diri memberikan sumbangan efektif sebesar 28,2% terhadap hardiness. Kata kunci: Hardiness, Konsep Diri, Mahasisw

    HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA SISWA KELAS XII SMK YUDYA KARYA MAGELANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada siswa kelas XII SMK Yudya Karya Magelang. Kecemasan menghadapi dunia kerja adalah keadaan emosional yang mempunyai ciri reaksi fisik, behavioral, dan kognitif sebagai respon dalam menghadapi dunia kerja. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Yudya Karya Magelang yang berjumlah 228 siswa dengan sampel penelitian 103 siswa yang dipilih menggunakna teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala yaitu skala kecemasan menghadapi dunia kerja (26 aitem valid, α = .896) dan skala dukungan sosial orangtua (41 aitem valid, α = 9.38). Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi (rxy) = -0,519 dengan nilai p = .000 (p < .05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti terbukti, yaitu terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Semakin tinggi dukungan sosial orangtua maka semakin rendah kecemasan menghadapi dunia kerja. Semakin rendah dukungan sosial orangtua maka semakin tinggi kecemasan menghadapi dunia kerja. Sumbangan efektif dukungan sosial orangtua terhadap kecemasan menghadapi dunia kerja sebesar 26,9 % dan 73,1 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini

    PROSES PENERIMAAN DIRI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami proses penerimaan diri remaja terhadap perceraian orangtua. Perceraian merupakan titik puncak dari berbagai permasalahan yang menumpuk dan merupakan jalan akhir yang harus ditempuh ketika hubungan perkawinan itu sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Partisipan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan metode non-probability sampling dengan salah satu strateginya yaitu melalui snowball sampling. Partisipan berjumlah 3 orang dengan karakteristik anak remaja yang menjadi korban perceraian orangtuanya. Penerimaan diri terhadap perceraian orangtua adalah suatu hal yang tidak dapat dicapai secara spontan oleh anak, tetapi melewati tahapan-tahapan tertentu terkait dengan kehidupan pasca perceraian, termasuk berbagai dampak yang dirasakan, baik dampak psikologis maupun sosial. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa perceraian memberikan dampak-dampak negatif pada para partisipan, seperti perasaan minder, kehilangan figur keluarga, dan kenakalan remaja. Keberadaan figur ibu yang kompeten, berkurangnya konflik orangtua, lingkungan sekolah dan teman-teman yang memberikan dukungan positif merupakan faktor yang membantu para partisipan menerima dirinya dalam menghadapi perceraian orangtua, untuk bangkit dari keterpurukan. Kata Kunci: Perceraian Orangtua, Remaja, Penerimaan Dir

    Hubungan antara Persepsi Terhadap Peran Ayah dengan Harga Diri pada Siswa SMK Negeri 3 Semarang

    Get PDF
    ABSTRAK Harga diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang memiliki peranan penting dan pengaruh besar terhadap perilaku dan sikap seseorang. Remaja yang memiliki harga diri tinggi merupakan persyaratan untuk mengembangkan rasa hormat dan empati terhadap orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap peran ayah dengan harga diri siswa SMK Negeri 3 Semarang. Harga diri adalah penilaian yang dibuat oleh individu untuk menggambarkan sikap menerima atau tidak menerima keadaan dirinya dan menandakan sampai seberapa jauh individu itu percaya bahwa dirinya mampu, sukses, dan berharga serta diakui atau tidak kemampuan dan keberhasilan yang diperoleh. Sampel dalam penelitian ini adalah 183 siswa SMK Negeri 3 Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Persepsi terhadap Peran Ayah (33 aitem valid, α=0,945) dan Skala Harga Diri (21 aitem valid, α=0,881). Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap peran ayah dengan harga diri (rxy = 0,491; p<0,001). Semakin positif persepsi terhadap peran ayah maka semakin tinggi pula harga diri dan sebaliknya. Persepsi terhadap peran ayah memberikan sumbangan efektif R=0,241. Artinya persepsi terhadap peran ayah memiliki kontribusi sebesar 24,1% terhadap harga diri, sedangkan sisanya sebesar 75,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Katakunci: persepsi terhadap peran ayah, harga diri, siswa SM

    Pemaafan Pada Korban Perundungan

    Get PDF
    Perilaku perundungan dari waktu ke waktu terus menghantui anak-anak dan remaja di Indonesia. Kasus perundungan yang sering dijumpai dapat bersifat fisik maupun non-fisik. Hal ini mengakibatkan adanya siklus tak kasat mata yang membuat perilaku perundungan ini menjadi sebuah tradisi turun temurun dan seolah tidak dapat dihentikan. Pemaafan dari para korban perundungan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan supaya siklus tersebut dapat terhenti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami makna pemaafan yang dialami oleh subjek dalam pengalamannya sebagai korban yang telah memaafkan pelaku perundungan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi fenomenologi. Partisipan penelitian yaitu korban perundungan yang telah memaafkan pelakunya. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para korban perundungan yang telah memaafkan pelaku perundungan telah melalui proses pemaafan sebelum akhirnya dapat memaafkan. Subjek 1 mengalami avoidance motivations atau menarik diri dari transgressor (pelaku), revenge motivations atau adanya dorongan individu untuk membalas perbuatan transgressor, melakukan perenungan diri terhadap transgression (perilaku perundungan), benevolence motivations atau adanya dorongan untuk berbuat baik terhadap transgressor, dan empati. Subjek 2 mengalami avoidance motivations, benevolence motivations, perenungan diri terhadap transgression, dan empati. Subjek 3 mengalami benevolence motivations, perenungan diri terhadap transgression, dan empati

    Hardiness Dan Kecenderungan Post Power Syndrome Pada Lanjut Usia Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (Pns) Anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (Pwri) Kecamatan Gajah Mungkur Semarang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness dengan kecenderungan post power syndrome. Post power syndrome merupakan sekumpulan gejala mental yang menimbulkan gejala-gejala depresi yang diderita oleh orang yang mengalami stresor psikososial yang berkaitan dengan hilangnya jabatan atau kekuasaaan. Hardiness merupakan pola kepribadian yang menunjukkan bahwa individu memiliki ketahanan untuk melawan stres yang ditandai dengan sikap komitmen, kontrol, dan tantangan. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia pensiunan PNS anggota PWRI Kecamatan Gajah Mungkur, Semarang. Pengumpulan data menggunakan Skala Hardiness (35 aitem; α = 0,934) dan Skala Kecenderungan Post Power Syndrome (38 aitem; α = 0,926). Subjek penelitian berjumlah 60 orang pensiunan PNS anggota PWRI Kecamatan Gajah Mungkur Semarang yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana menunjukkan terdapat hubungan negatif antara hardiness dengan kecenderungan post power syndrome pada pensiunan PNS (r = -0,695; p &lt; 0,001). Sumbangan efektif variabel hardiness terhadap kecenderungan post power syndrome sebesar 48,4%

    Harga Diri Dan Kecenderungan Post Power Syndrome Pada Pensiunan Pegawai Negeri Sipil Anggota Pwri Cabang Kota Cirebon

    Full text link
    Pensiun menyebabkan hilangnya peran seseorang yang menjadi bagian dari harga dirinya. Hal tersebut biasanya diasumsikan sebagai proses menimbulkan stres yang berkontribusi pada penurunan kesehatan fisik dan mental. Para pensiunan yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi ini maka dapat mengalami kecenderungan post power syndrome. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara harga diri dengan kecenderungan post power syndrome pada pensiunan Pegawai Negeri Sipil. Pengumpulan data menggunakan Skala Harga Diri (30 aitem; α = 0,928) dan Skala Kecenderungan Post Power Syndrome (40 aitem; α = 0,940). Subjek penelitian berjumlah 60 orang pensiunan PNS anggota PWRI Cabang Kota Cirebon yang dipilih melalui teknik quota sampling. Hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara harga diri dengan kecenderungan post power syndrome pada pensiunan Pegawai Negeri Sipil (rxy = -0,779 p &lt; 0,001). Sumbangan efektif variabel harga diri terhadap kecenderungan post power syndrome sebesar 60,7%
    corecore