3 research outputs found
Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Peserta Bpjs Kesehatan di Poli Jantung Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto
Pada dasarnya kepuasan masyarakat terwujud jika harapan masyarakat sesuai dengan apa yang dialaminya, bahkan apa yang dialaminya melebihi harapan setelah mendapatkan suatu pelayanan. Kepuasan masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek yang ada pada kualitas pelayanan, di mana terdapat lima aspek yaitu Reliabilitas (Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Empathy), Dan Bukti Fisik Atau Bukti Langsung (Tangible). Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto dengan sasaran pasien peserta BPJS Kesehatan yang berobat di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh kualitas pelayanan yang meliputi aspek Reliabilitas (Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Empathy), Dan Bukti Fisik Atau Bukti Langsung (Tangible) terhadap Kepuasan Pasien. Penelitian ini menggunakan metode survai. Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi Kendall Tau, Korelasi Konkordansi Kendall W dan Regresi Ordinal. Hasil analisis secara kuantitatif dalam penelitian ini menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Reliabilitas terhadap Kepuasan Pasien sebesar 0,493 atau 49,3 persen. (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Daya Tanggap terhadap Kepuasan Pasien sebesar 0,408 atau 40,8 persen. (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Jaminan terhadap Kepuasan Pasien sebesar 0,323 atau 32,3 persen. (4) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Empati terhadap Kepuasan Pasien sebesar 0,339 atau 33,9 persen. (5) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Bukti Fisik terhadap Kepuasan Pasien sebesar 0,485 atau 48,5 persen. (6) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, dan Bukti Fisik terhadap Kepuasan Pasien sebesar 0,970 atau 97,0 persen. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa variabel-variabel Reliabilitas (Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Empathy), Dan Bukti Fisik Atau Bukti Langsung (Tangible) semuanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pasien peserta BPJS Kesehatan di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto. Hal ini membuktikan bahwa semua variabel independen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu Kepuasan Pasien
Penta Helix Model In Local Tourism Development Through “Peken Banyumasan”
The purpose of this study was to analyze and describe the Collaborative Penta Helix in the development of local tourism through Peken Banyumasan. The research method used is qualitative. An informant recruitment technique is purposive sampling. The data analysis technique used is an interactive model. The results show that the collaborative pentahelix conducted by the government sector, the private sector, and society as a whole is well coordinated and executed. The stakeholders have a definite role in the establishment of collaboration. The role of each stakeholder involved, such as the district government, as the government sector, has a role as a facilitator and organizer in Peken Banyumasan; academics at ITTP Telkom Purwokerto, as the private sector, have a role as drafters of Peken Banyumasan activities as well as implementers; the arts and culture community, as the private sector, has a role as a supporter of traditional handicrafts and tools to support and promote MSMEs in Banyumas Regency; and the mass media as supporting activities in the field of information and communication as a form of information dissemination in a wide scope
KOMPETENSI PERANGKAT DESA DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS
Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi dasar otonomi desa. Otonomi desa dapat menjadi sebuah harapan baru sekaligus tantangan bagi pemerintah desa terutama di Kabupaten Banyumas dalam tata kelola pemerintahannya. Pada kenyataannya semakin kompleksnya kewenangan dan urusan yang harus dikelola desa tidak diimbangi kompetensi aparatur pemerintah desa Kabupaten Banyumas terutama kompetensi para perangkat desa yang ada. Kompetensi Perangkat Desa dalam tata kelola pemerintahan di Kabupaten Banyumas diukur dari tiga dimensi diantaranya adalah kompetensi manajerial, kompetensi sosio kultural dan kompetensi teknis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis kompetensi Perangkat Desa dalam tata kelola pemerintahan di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengumpulan data kuisioner, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi Perangkat Desa dalam tata kelola pemerintahan di Kabupaten Banyumas dapat dikatakan baik dengan indeks 82,9