25 research outputs found

    Drying kinetic and physical properties of green laird lentil (Lens culinaris) in microwave drying

    Get PDF
    The objective of this study was to study the drying kinetics of green laird lentil (Lens culinaris) in microwave drying method. The drying data were fitted to the various thin-layer models. All the models were compared using three statistical parameters, that is, coefficient of determination R2, reduced mean square of the deviation X2 and root means square error RMSE. Also, the lentil’s physical and mechanical features crude protein, oil and ash parameters were specified under different microwave levels. It was concluded according to these values that the recommended model is the best model, which can define the drying curves at the practices at 300, 400, 550, 700 and 800 W in drying lentil by microwave.Key words: Microwave, lentil, physical properties, crude protein, drying

    Percepatan Proyek Dengan Menggunakan Metode What If Pada Proyek Peningkatan Kapasitas Jalan Batas Kota Ruteng –Km 210-batas Kab. Manggarai Nusa Tenggara Timur

    Full text link
    Pada proyek peningkatan kapasitas jalan Batas Kota Ruteng –KM 210-Batas Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur terjadi keterlambatan atau ketidak sesuaian jadwal aktual dengan yang telah direncanakan sehingga mempengaruhi total durasi pekerjaan. Sebagian besar pekerjaan pada proyek ini menggunakan alat berat serta banyak alat berat. Pada pengamatan awal keterlambatan tersebut mengakibatkan kemunduran waktu pelaksanaan pada pekerjaan yang sebagian besar menggunakan alat berat. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mempercepat keterlambatan proyek yaitu dengan analisis What If. Analisis What If dapat digunakan untuk menstimulasikan keterlambatan pada model CPM atau jalur kritis. Dalam penggunaan What If pada model CPM, apabila terjadi keterlambatan pada pekerjaan yang terkena jalur kritis, maka predecesor atau pekerjaan selanjutnya yang terkena jalur kritis tersebut harus diberi percepatan agar total durasi pekerjaan tetap sesuai pada rencana awal. Proyek yang awalnya harus selesai pada tanggal 11 november dengan total durasi 180 hari dikarenakan terjadi keterlambatan maka waktu mundur menjadi 193 hari. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengolah kembali jadwal yang didapatkan agar dapat mengetahui aktifitas yang mempengaruhi keterlambatan serta total durasi proyek. Kemudian dari hasil pengolahan kembali tersebut dilakukan percepatan agar total durasi proyek dapat sesuai dengan rencana. Hasil analisa yang didapat dengan metode What If adalah durasi pekerjaan dapat kembali seperti rencana awal bahkan lebih cepat 14 hari yaitu dengan total durasi 166 hari
    corecore