6 research outputs found

    PITUTUR LUHUR WATUKARU SEBAGAI PEDOMAN HIDUP SISYA PERGURUAN SERULING DEWATA

    Get PDF
    Pitutur luhur Watukaru merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh budaya nusantara. Tentu saja, pitutur luhur yang mengajarkan kepada manusia untuk selalu menjalankan kehidupan sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan negara, sehingga memiliki budi pekerti dan karakter yang baik, kuat, dan unggul untuk bangsanya. Dalam khasanah budaya Bali, pitutur dapat disampaikan melalui beberapa kemasan sarana. Salah satu sarananya yang masih efektif untuk menyimpan kearifan lokal tersebut ialah gending-gending tradisional Bali. Sarana sastra yang dimaksud tentu saja adalah hasil dari analisis keadaan yang tangkap pengarang atas pengilhaman hasil karya ciptanya. Pada susastra Bali, selalu mengandung nilai kebaikan. Diksi-diksi indah (rinengga) Bali yang terangkai dalam pitutur luhur menjadi media untuk menyampaikan informasi yang mengandung kearifan lokal berupa norma-norma yang berlaku di wilayah tertentu. Serangkaian norma tersebut sebenarnya dapat diwujudkan dalam berbagai jenis sastra, misalnya geguritan, cangkriman. Adapun rumusan masalah yang terdiri dari : 1). Bagaimana struktur teks Pitutur Luhur Watukaru di Perguruan Seruling Dewata? 2). Bagaimana interaksi intrapersonal dan antarpersonal sisya berdasarkan Pitutur Luhur Watukaru di Perguruan Seruling Dewata? 3). Bagaimana pemertahanan adat istiadat berdasarkan atas pitutur luhur watukaru di Perguruan Seruling Dewata? 4). Bagaimana identitas diri sisya berdasarkan atas Pitutur Luhur Watukaru di Perguruan Seruling Dewata?. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dimana hasil penelitian nantinya  akan diuraikan dalam bentuk kalimat. Dengan landasan teori mengacu pada teori Hermeneutika dan teori Struktural untuk membedah rumusan masalah yang dikaji. Pitutur luhur watukaru dianalisis menggunakan teori semiotik. Teori tersebut meliputi tiga hal yaitu : kode bahasa, kode budaya, dan kode sastra. Kode Bahasa menggunakan ragam Bahasa bali halus dengan bercerita dengan kosa kata arkais. Kode budaya yaitu tradisi Hindu Bali kuno pada abad ke 5. Kode sastra terdiri dari 36.000 tutur dengan juru bicara sesepuh dan sisya sebagai pendengarnya. Interaksi intrapersonal sisya Perguruan Seruling Dewata adalah dengan pengendalian pikiran dan interaksi antar personal sisya Perguruan Seruling Dewata adalah membina hubungan yang baik dengan pelatih atau pengurus perguruan, sesama anggota Perguruan Seruling Dewata bahkan dengan tamu Perguruan Seruling Dewata. Pemertahanan adat istiadat berdasarkan atas Pitutur Luhur Watukaru di Perguruan Seruling Dewata yaitu dengan melestarikan ajaran Hindu Bali Kuno tradisi Pertapaan Candra Parwata yang sudah ada sejak abad ke V Masehi. Identitas diri sisya berdasarkan atas Pitutur Luhur Watukaru di Perguruan Seruling Dewata yaitu : 1) Bertingkah laku dan berbicara secara sopan, 2) Bersikap hormat rendah hati, toleran dan suka menolong, 3) Mau bekerja keras, jujur, sportif, dan mempertahankan harga diri, 4) Tetap menjunjung tinggi citra serta nama baik perguruan

    PELESTARIAN TRADISI HINDU BALI DI BANJAR KARANG DESA KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA

    Get PDF
    The national economic equity program through the rate of use of technology promoted by the local government can run well, so it is necessary for a young generation to be willing to help develop pasraman for the advancement of Hindus, especially in Banjar Karang, Tanjung Village, Tanjung District, North Lombok Regency. The community of Dusun Karang Desa, Pemenang Barat Village, North Lombok Regency is the majority of the population 40% self-employed & 20% civil servants. The number of people is approximately 345 people consisting of 115 heads of families, but who are active in Banjar Karang Desa are approximately 65 heads of families. Given the lack of pasraman management, it is important for institutions to carry out community service. Through community service, it is hoped that it can help the Karang Desa Community, Pesikian Karang Mumbul, works of dharma laksana and Pesikian Karang Mumbul, Karya Dharma Laksana and Pesikian Karang Lebah to get to know Hindu customs and culture need to be considered through learning in the field. The implementation phase lasts for a period of 18ā€“22 July 2022. The material provided is an effort to enrich people's knowledge about Balinese dance, dharma gita, Balinese script, Yoga, Pencak Silat, Religious Counseling and games. The children and youth agreed to understand the importance of preserving culture as the identity of a nation. implementation, this community service activity can help residents increase their knowledge

    WALIAN SAKTI PENGOBATAN BALI KUNO BERDASARKAN KITAB KALIMOSADHA DI PERGURUAN SERULING DEWATAKABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI

    No full text
    AbstrakPengobatan tradisional adalah warisan budaya bangsa. Setiap suku bangsa pasti mempunyai cara-caraĀ untuk menolong atau menyembuhkan penderita dari penyakitnya, seperti penggunaan tanaman obat, benda-benda berkhasiat, dan upacara ritual. Salah satu cabang ilmu di Perguruan Seruling Dewata yang mendalami ilmu pengobatan ialah Walian Sakti. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apa landasan filosofi pengobatan Walian Sakti Berdasarkan Kitab Kalimosadha Di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali? Bagaimana prinsip dasar Pengobatan Walian Sakti berdasarkan atas Kitab Kalimosadha Di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali? Bagaimana prosedur Pengobatan Walian Sakti berdasarkan atasĀ  Kitab Kalimosadha di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali? Bagaimana kendala yang ditemukan dalam Pengobatan Walian Sakti berdasarkan atas Kitab Kalimosadha di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali?Dari hasil penelitian didapatkan bahwa landasan filosofi pengobatan Walian Sakti Berdasarkan Kitab Kalimosadha Di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali adalah harus melinggihkan taksu walian supaya pengobatannya menjadi sidhi. Prinsip dasar Pengobatan Walian Sakti berdasarkan atas Kitab Kalimosadha Di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali adalah mengembalikan kesehatan seseorang seperti saat sehat. Prosedur Pengobatan Walian Sakti berdasarkan atasĀ  Kitab Kalimosadha di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali adalah diawali dengan diagnosa, setelah itu kemudian dilakukan teknik pengobatan yang paling cocok untuk penyakit tersebut. Apabila semua teknik pengobatan tidak berhasil, maka digunakan teknik pamungkas yaitu siwambhu premana. Kata Kunci : Walian sakti, Kalimosadha, Balia

    Evaluation of the Adiwiyata Program at Junior High School 23 Palembang

    Get PDF
    This study aimed to analyze the evaluation of the Adiwiyata program at State Junior High School 23 Palembang. This type of research is field research carried out in the scene or the place where the symptoms being investigated occur. This research approach uses a qualitative approach. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is data analysis technique according to Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and verification. Evaluation of the Adiwiyata program at State Junior High School 23 Palembang focused on using the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation. Supporting factors for the Adiwiyata program at 23 Palembang Junior High School, namely 1) a large schoolyard for planting and gardening; 2) the presence of ornamental plants; 3) availability of water channels; 4) availability of waste bank; 5) greenhouse; 6) the presence of a clean water tank; 7) schoolyard using paving blocks; 8) budget funds from the government for the Adiwiyata program; and 9) school residents work together. The factor that hinders the implementation of the Adiwiyata program at SMPN 23 Palembang is the COVID-19 pandemic, where students cannot participate in the Adiwiyata program activities at their schools. In addition, students lack awareness of the environment, so teachers must provide education and socialization to them about Adiwiyata to create healthy schools that care about the environment

    Implementation of Simak Takrir Bil Ghoib: (Case Study at Tahfizhul Qur'an Putri Islamic Boarding School Al-Lathifiyyah Palembang)

    No full text
    The purpose of this study was to determine the process of implementing the takrir bil-ghoib program and the inhibiting and supporting factors. The type of research used is a qualitative field research type. This research was conducted at the Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Putri Al-Lathifiyyah Palembang. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. Data reduction, data presentation, and conclusion drawing are the analytical techniques used. The research results are 1) the implementation of the takrir bil-ghoib program has been implemented optimally even though it has not yet received maximum results. Islamic boarding schools have done their best to support the program's success, but many students still have not implemented the program properly and still need a lot of encouragement and strict supervision; 2) the supporting factor is an intense desire and support from all parties. The inhibiting factor is the lack of sincerity from some students. It requires strong motivation. The researcher concludes that implementing the takrir bil-ghoib program will get maximum results if all students cooperate in supporting this program
    corecore