Sensor material characterisation for magnetometer application

Pengukuran dan gangguan medan magnet arus terus dan arus ulang-alik memerlukan penderia medan magnet yang mempunyai kepekaan yang tinggi dan stabil. Untuk menghasilkan penderia tersebut, ciri-ciri bahan magnet yang baik telah dikenalpasti. Beberapa jenis bahan magnet yang berbeza telah digunakan untuk mengkaji ciri-ciri dan kesannya terhadap medan magnet. Teras gelang yang diperbuat daripada bahan-bahan magnet tersebut direkabentuk dengan dimensi yang sama bagi membolehkan perbandingan dibuat dengan mudah. Selain itu, rod tunggal dan berkembar juga telah digunakan sebagai teras penderia fluxgate, untuk melihat prestasi setiap jenis penderia tersebut. Kedua-dua penderia tersebut telah diuji dengan menggunakan dua sumber bahan magnet iaitu bar magnet tetap dan solenoid dengan diameter dawai yang berbeza. Isyarat keluaran bagi setiap penderia fluxgate seterusnya diproses bagi mengenalpasti hubungannya dengan ketumpatan medan magnet

Scaling behavior of a one-dimensional correlated disordered electronic System

A one-dimensional diagonal tight binding electronic system with correlated disorder is investigated. The correlation of the random potential is exponentially decaying with distance and its correlation length diverges as the concentration of "wrong sign" approaches to 1 or 0. The correlated random number sequence can be generated easily with a binary sequence similar to that of a one-dimensional spin glass system. The localization length (LL) and the integrated density of states (IDOS) for long chains are computed. A comparison with numerical results is made with the recently developed scaling technique results. The Coherent Potential Approximation (CPA) is also adopted to obtain scaling functions for both the LL and the IDOS. We confirmed that the scaling functions show a crossover near the band edge and establish their relation to the concentration. For concentrations near to 0 or 1 (longer correlation length case), the scaling behavior is followed only for a very limited range of the potential strengths.Comment: will appear in PR

Unsteady Mixed Convection Flow in the Stagnation Region of a Three Dimensional Body Embedded in a Porous Medium

An analysis is preformed to study the heat transfer characteristic of unsteady mixed convection flow of a viscous fluid in the vicinity of a stagnation point of a general three-dimensional body embedded in a porous media. The velocity in the potential flow is assumed to vary arbitrary with time. The non-Darcy effects including convective, boundary and inertial effects are included in the analysis. Both nodal-point region (0 ≤ c ≤ 1), where c = b/a is the ratio of the velocity gradients in y and x directions in the potential flow and saddle point region (−1 ≤ c < 0) are considered. The semisimilar solutions of the momentum and energy equations are obtained numerically using finite difference method. Also a self-similar solution is found when the velocity in the potential flow and the wall temperature vary with time in particular manner. Many results are obtained and a representative set is displayed graphically to illustrate the influence of the physical parameters on the surface shear stresses and the surface heat transfer

Examining the cancellation mechanism of neutron EDM in a model with dilaton-dominated susy breaking

We examine the cancellation mechanism between the different contributions to the electric dipole moment of the neutron in a model with dilaton-dominated SUSY breaking. We find these accidental cancellations occur at few points in parameter space. For a wide region of this space we must constrain the phase of $\mu$ to be of order $10^{-1}$ and have the phases of $A$ and $\mu$ strongly correlated in order to have small neutron EDM. Moreover, we consider the indirect CP violation parameter $\epsilon$ in this region where the electric dipole moment is less than the experimental limit and find that we can generate $\epsilon$ of order $10^{-6}$

Efecto del grado de hidrólisis sobre las propiedades funcionales de proteínas de semillas oleaginosas

Hydrolyzing soybean, sesame, and ricebran meals with papain and bromelain enzymes under previously determined optimum conditions was accomplished. Aliquots were withdrawn from the bulk hydrolysates at different time intervals to determine the rate of enzymatic degradation,as well as the degree of hydrolysis of the hydrolysates at different time intervals. Twelve hydrolysates were then chosen with low and high degree of hydrolysis. They also represented hydrolysates from the three substrates hydrolysed with the two enzymes used. Some functional properties of the twelve hydrolysates were examined and then an attempt to correlate the functional properties with the degree of hydrolysis was done. The investigated functional properties included: wettability, dispersibility, flowability, bulk density,nitrogen solubility index,water absorption capacity, oil holding capacity, gelation, thermostability, emulsifying capacity and foam stability.Results showed a direct relation between increasing degree of hydrolysis and nitrogen solubility and dispersibility. Wettability, flowability and emulsifying capacity gave better results with low degree of hydrolysis.Se ha efectuado la hidrólisis de harinas de haba de soja, sésamo y germen de arroz con las enzimas papaina y bromelaina bajo condiciones óptimas previamente determinadas. Se sacaron alicuotas de los hidrolizados a diferentes intervalos de tiempo para determinar la velocidad de degradación enzimática, así como el grado de hidrólisis de los hidrolizados. Con estos datos se eligieron doce hidrolizados con bajo y alto grado de hidrólisis, que fueron representativos de los tres sustratos y los dos enzimas ensayados. Se examinaron algunas propiedades funcionales de estos doce hidrolizados y luego se llevó a cabo un intento de correlacionarlas con el grado de hidrólisis. Las propiedades funcionales investigadas incluyeron: humectabilidad, dispersabilidad, fluidez, densidad volumétrica, índice de solubilidad del nitrógeno, capacidad de absorción de agua, capacidad de retención de aceite, gelación, termoestabilidad, capacidad emulsionante y estabilidad espumante. Los resultados mostraron una relación directa entre el aumento del grado de hidrólisis y la solubilidad del nitrogéno y la dispersabilidad. La humectabilidad, la fluidez y la capacidad emulsionante dieron mejores resultados con un grado de hidrólisis bajo

Peranan Kota Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (Bodetabekjur) dalam Menyokong Pembangunan Kota Jakarta

Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur, yang selanjutnya disebut sebagai Kawasan Jabodetabekpunjur, adalah kawasan strategis nasional yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat, dan sebagian wilayah Provinsi Banten (Perpres. No. 54 tahun 2008). Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi sektor unggulan perekonomian wilayah kabupaten/kota di Kawasan Jabodetabekjur serta; (2) mengidentifikasi peranan kabupaten/kota sekitar (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur) terhadap pembangunan fisik infrastuktur Kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode wawancara terhadap 3 responden yang merupakan penentu kebijakan pembangunan di Kota Jakarta. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kota di Jabodetabekjur dan Kabupaten Cianjur memiliki sektor basis yang didominasi oleh sektor tersier. Kabupaten sisanya memiliki sektor unggulan pada sektor primer dan sektor sekunder. Peranan utama dari kabupaten/kota pada Bodetabekjur adalah pembangunan transportasi massal, peningkatan kapasitas jalan

Collaborative Governance dalam Kemandirian Desa

Reformasi kebijakan tentang desa dapat terlihat jelas dalam undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa. Masyarakat desa selama ini lebih sering hanya menjadi penonton dalam pelaksanaan pembangunan di daerahnya. Namun melalui undang-undang nomor 6 tahun 2014 ini masyarakat diberikan kewenangan pengakuan terhadap hak asal usul (rekognisi), penetapan kewenangan berskala lokal dan pengambilan keputusan secara lokal untuk kepentingan masyarakat desa (subsidiaritas), keberagaman, kebersamaan, kegotong-royongan, kekeluargaan, musyawarah, demokrasi, kemandirian, partisipasi, kesetaraan, pemberdayaan dan keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pemilihan metode penelitian kualitatif dalam penelitian ini dengan maksud agar dalam proses pencarian makna dibalik fenomena dapat dilakukan pengkajian secara komprehensif, mendalam, alamiah, dan apa adanya serta tanpa banyak campur tangan dari peneliti. Dengan metode kualitatif ini dapat di analisis mengenai pendekatan collaborative governance dalam mewujudkan kemandirian desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di kabupaten Sidoarjo sudah ada beberapa kegiatan yang mendukung collaborative governance dalam mendorong terwujudnya kemandirian desa. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya adalah terbentuknya Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD), Program Kawasan Perdesaan (PROKADES), Desa Melangkah, dan Start Up Desa. Kata Kunci: Kemandirian Desa, Collaborative Governance, Recognisi, Subsidiaritas, Undang-undang Desa. &nbsp

Kesan penggunaan koswer multimedia animasi visual terhadap pencapaian pelajar dalam mata pelajaran matematik

Ramai pelajar yang bermasalah dalam topik Pelan dan Dongakan. Ini kerana pelajar sukar untuk membayangkan objek yang tersembunyi melalui proses pengajaran dan pembelajaran (P&P) secara konvensional. Penyelidik telah membangunkan satu koswer multimedia animasi visual dalam topik Pelan dan Dongakan dengan menerapkan kesemua elemen-elemen yang dapat membantu meningkatkan kemahiran visual iaitu elemen animasi, video, audio, grafik dan teks. Seterusnya, kajian kuasi eksperimental ini turut dijalankan bertujuan untuk mengetahui kesan penggunaan koswer multimedia animasi visual terhadap pencapaian pelajar bagi mata pelajaran Matematik di sekolah menengah. Ujian Pra dan Ujian Pos digunakan untuk melihat perbezaan pencapaian yang signifikan selepas menggunakan koswer multimedia animasi visual yang menggunakan teori Kognitif Visual Wiley. Responden yang terlibat dalam kajian ini ialah seramai 40 orang pelajar Tingkatan Lima yang dibahagikan kepada dua kumpulan iaitu kumpulan rawatan dan kumpulan kawalan yang dipilih daripada sebuah sekolah di daerah Batu Pahat, Johor. Hasil analisis menunjukkan peningkatan skor min markah bagi pelajar kumpulan rawatan. Hasil analisis ujian-t (paired-sample-t-test) membuktikan bahawa wujudnya perbezaan skor min markah yang signifikan di antara markah ujian pra dan markah ujian pos bagi kumpulan rawatan. Oleh itu, terdapat perbezaan yang signifikan di antara skor min markah ujian pra dan ujian pos bagi pelajar kumpulan rawatan selepas menggunakan koswer multimedia animasi visual. Manakala instrumen soal selidik yang digunakan untuk melihat tahap penerimaan pelajar selepas menggunakan koswer multimedia animasi visual berdasarkan tiga aspek iaitu aspek isi kandungan, aspek interaksi dan aspek persembahan telah memeperolehi skor min yang tinggi bagi ketiga-tiga aspek tersebut. Dapatan kajian ini menggambarkan penggunaan koswer multimedia animasi visual dapat membantu meningkatkan pencapaian Matematik di dalam bilik darjah terutama yang tidak melibatkan pengiraan

Supersymmetric Relations Among Electromagnetic Dipole Operators

Supersymmetric contributions to all leptonic electromagnetic dipole operators have essentially identical diagramatic structure. With approximate slepton universality this allows the muon anomalous magnetic moment to be related to the electron electric dipole moment in terms of supersymmetric phases, and to radiative flavor changing lepton decays in terms of small violations of slepton universality. If the current discrepancy between the measured and Standard Model values of the muon anomalous magnetic moment is due to supersymmetry, the current bound on the electron electric dipole moment then implies that the phase of the electric dipole operator is less than $2 \times 10^{-3}$. Likewise the current bound on $\mu \to e \gamma$ decay implies that the fractional selectron-smuon mixing in the left-left mass squared matrix, \delta m_{\smuon \selectron}^2 / m_{\slepton}^2, is less than $10^{-4}$. These relations and constraints are fairly insensitive to details of the superpartner spectrum for moderate to large $\tan \beta$.Comment: Latex, 38 pages, 2 figure

Quantum states in a magnetic anti-dot

We study a new system in which electrons in two dimensions are confined by a non homogeneous magnetic field. The system consists of a heterostructure with on top of it a superconducting disk. We show that in this system electrons can be confined into a dot region. This magnetic anti-dot has the interesting property that the filling of the dot is a discrete function of the magnetic field. The circulating electron current inside and outside the anti-dot can be in opposite direction for certain bound states. And those states exhibit a diamagnetic to paramagnetic transition with increasing magnetic field. The absorption spectrum consists of many peaks, some of which violate Kohn's theorem, and which is due to the coupling of the center of mass motion with the other degrees of freedom.Comment: 6 pages, 12 ps figure