7 research outputs found
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-ASHR
Al-Quran adalah wahyu Allah baik makna, redaksi, maupun pilihan
katanya. Sifat Al-Quran adalah organis, artinya setiap bagiannya saling terhubung,
sehingga ayat dan konsep yang ada di dalamnya saling menafsirkan dan
menjelaskan. Bahasa Al-Quran adalah arab yang menggunakan sistem perakaran
kata dan semantik sehingga tidak lekang sepanjang zaman. Salah satu yang
menunjukkan keagungan Al-Quran adalah surat Al-Ashr. Dari dalamnya akan
digali mengenai filsafat pendidikan Islam.
Ada lima rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini. Rumusan
tersebut meliputi: Pertama, konsep-konsep apakah yang terkandung dalam surat
Al-Ashr, yang menjadi dasar pandangan filsafat pendidikan Islam? Kedua, apakah
makna dan tujuan pendidikan yang terangkum dalam surat Al-Ashr? Ketiga,
bagaimanakah konsep kompetensi dan karakter dalam perspektif surat Al-Ashr?
Keempat, apakah makna educational society dalam perspektif surat Al-Ashr?
Kelima, Apakah implikasi temuan terhadap bangunan ilmu filsafat pendidikan
Islam dalam surat Al-Ashr?
Dari kelima masalah tersebut, tujuan penelitian yang ditetapkan meliputi:
Pertama, untuk menyimpulkan konsep-konsep yang terkandung dalam Surat Al-
Ashr, yang menjadi dasar pandangan filsafat pendidikan Islam. Kedua,
mengetahui makna dan tujuan pendidikan yang terangkum dalam Surat Al-Ashr.
Ketiga, menyimpulkan konsep kompetensi dan karakter dalam perpektif Surat Al-
Ashr. Keempat, menyimpulkan makna educational society dalam perspektif Surat
Al-Ashr. Kelima, mengetahui implikasi temuan terhadap bangunan ilmu filsafat
pendidikan Islam dalam surat AL-Ashr
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pustaka (library research).
Jenisnya adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan philosophical inquiry.
Metode analisis datanya adalah interpretasi atau penafsiran, sebagaimana kajian
filsafat pada umumnya. Akan tetapi karena bidang garapnya menyangkut Al-
Quran maka metode penafsiran tradisional tidak bisa ditinggalkan. Secara khusus,
komparasi tafsir baik umum maupun tematik atas konsep-konsep dalam surat Al-Ashr tetap dilakukan.
Dari proses penelitian yang telah dilakukan, temuan yang didapatkan
meliputi: Pertama, konsep yang terkandung dalam surat ini adalah: konsep waktu
(al-âashr), insan, kerugian (khusr), iman, amal saleh, al-haqq, sabar dan saling
menasihati (al-tawÄshĂź). Kedua, orientasi pendidikan dalam surat Al-Ashr adalah
individu dan masyarakat. Makna pendidikan adalah upaya mengingatkan manusia
akan hakikat dan tujuan eksistensialnya. Tujuan pendidikan adalah mengantarkan
peserta didik pada kebahagiaan. Ketiga, kompetensi menurut surat Al-Ashr adalah
iman, yang meliputi unsur kognitif (ilmu), afektif (iman) dan psikomotor (amal).
Kompetensi tersebut jika telah mengakar dalam diri peserta didik akan menjadi
karakter mukmin. Keempat, orientasi masyarakat adalah terwujudnya Masyarakat
Madani sebagai educational society. Kelima, kata kunci âashr, insÄn dan khusr,
menunjuk pada ontologi pendidikan. Epistemologi diwakili kata iman, amal saleh
dan tawÄshau. sedang al-haqq dan sabar mewakili etika
Revitalisasi Pendidikan Pemikiran Islam (Studi Kasus Pemikiran Al-Attas dan ISTAC Malaysia)
One of impressive definition from education is the art of humandevelopment. Humans are creatures that has many aspects, ormultidimensional. One of humanâs potentials that can be developedis their opinion. Because truthfully, a humanâs opinion impact on hisbeliefs, attitudes and actions. With right education worldview, aMuslim will be able to reproduce the ideas underlying the realizationof âthe perfect humanâ or âuniversal humanâ as a destination for Highlevel of Islamic education. This Papers discuss the profile of SyedMuhammad Naquib al-Attas and the realization of his ideas aboutan Islamic university in the International Institute of Islamic Thoughtand Civilization (ISTAC), it found the superior intellectual of thefounder as well as the mastery in some fields of science, it impactson the quality of educational institutions which he founded. Whenthe idea of al-Attas is adopted to institution, the quality of collegephilosophy is very noticeable, such as in terms of curricula, courses,educator, architectural design both interior and exterior, also to thelibrary and publishing quality.</p
Asumsi Dasar Ilmu Pengetahuan
Every man understand that knowledge is important for their life, on the contrary, they understand that ignorance may have some bad impacts for their life. Yet, most people donât really understand about what they mean by knowledge. This paper tries to explain about that. Firstly, this paper tries to make clear about the terms thatâs being used in daily life that have correlation with knowledge. Then, this paper will give the details of the assumptions that correspond with knowledge. Starting with the ontogical assumption that will make clear about the nature of knowledge. It is including non-positive or non-empirical knowledge that possible to be obtained by man. Then, come to the epistemological assumption that explains about the types of inquiry knowledge. It is because the differentiations of each knowledges have their own consequence toward the different ways to inquiry it. Lastly, it will be clear that the axiological assumption talking about the influence of knowledges to the human life, will be including the ethics that have to be owned by every knowledgable person (every man whose knowledges are existed in their selfs). So, it will be clear for every reader about what they really mean with the word âknowledgeâ in their daily words
Revitalisasi Pendidikan Pemikiran Islam (Studi Kasus Pemikiran Al-Attas dan ISTAC Malaysia)
One of impressive definition from education is the art of humandevelopment. Humans are creatures that has many aspects, ormultidimensional. One of humanâs potentials that can be developedis their opinion. Because truthfully, a humanâs opinion impact on hisbeliefs, attitudes and actions. With right education worldview, aMuslim will be able to reproduce the ideas underlying the realizationof âthe perfect humanâ or âuniversal humanâ as a destination for Highlevel of Islamic education. This Papers discuss the profile of SyedMuhammad Naquib al-Attas and the realization of his ideas aboutan Islamic university in the International Institute of Islamic Thoughtand Civilization (ISTAC), it found the superior intellectual of thefounder as well as the mastery in some fields of science, it impactson the quality of educational institutions which he founded. Whenthe idea of al-Attas is adopted to institution, the quality of collegephilosophy is very noticeable, such as in terms of curricula, courses,educator, architectural design both interior and exterior, also to thelibrary and publishing quality.</p
PEMIKIRAN HAMID FAHMY ZARKASYI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI GONTOR
Menghadapi perkembangan zaman, pendidikan Islam dihadapkan dengan ilmu
pengetahuan kontemporer yang berwatak sekular. Kunci penyelesaian problematika ini
adalah pendidikan tinggi Islam. Adapun syarat yang harus dimiliki oleh pendidikan tinggi
Islam adalah paradigma keilmuan. Di awal abad XXI, pendidikan tinggi Islam di
Indonesia mengalami transformasi institusi dan paradigma keilmuan. Dua paradigma
keilmuan terpenting yang muncul saat itu adalah Integrasi Dialogis yang digunakan
Azyumardi Azra di UIN Jakarta dan Integrasi-Interkoneksi yang digunakan Amin
Abdullah di UIN Yogyakarta. Sebenarnya, terdapat paradigma lain yang lebih dulu
muncul di paruh akhir abad XX, yaitu islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer.
Paradigma itulah yang dikembangkan oleh Hamid Fahmy Zarkasyi, dimulai dengan
wacana worldview Islam. Wacana itu kemudian diimplementasikan di institusi
pendidikan tinggi Islam berbasis pesantren Gontor, yang pada tahun 2014 berganti nama
dari Institut Studi Islam Darussalam menjadi Universitas Darussalam. Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan mengenai pemikiran Hamid Fahmy Zarkasyi berikut latar
belakang kehidupannya, serta kontribusinya dalam pengembangan pendidikan tinggi
Gontor. Penelitian ini bersifat kualitatif dan memadukan antara metode perpustakaan dan
metode lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah sejarah dan filsafat. Prosesnya
memadukan antara pengkajian atas berbagai karya Hamid Fahmy Zarkasyi, digabung
dengan observasi dan wawancara dengan berbagai pihak terkait, serta penelaahan atas
berbagai dokumen administratif pendidikan tinggi Gontor.
Temuan pertama, Islamic Worldview adalah cara pandang Islam tentang realitas dan
kebenaran yang bermula dari syahadat, berdasarkan wahyu, dikuatkan akal-indera-intuisi,
serta berdampak terhadap seluruh kehidupan seseorang. Karakteristik worldview Islam
adalah berpusat pada Tuhan, konsisten, menilai fisik dan metafisik serta menjelaskan
seluruh aspek hidup manusia. Worldview bertalian dengan epistemologi, paradigma sains
serta peradaban. Tantangan worldview Islam adalah worldview Barat baik modern
maupun posmodern. Worldview tersebut menghasilkan liberalisasi. Bermula dari
liberalisasi politik, ekonomi, sosial, lalu ke agama. Liberalisasi agama dipaksakan terjadi
di dalam Islam oleh misionaris, orientalis dan kolonialis. Liberalisasi pemikiran Islam
terjadi berupa relativisme, pluralisme, feminisme, dekonstruksi syariah dan kritik al-
Qur`an. Solusi untuk menyelesaikan tantangan ilmu pengetahuan kontemporer dan
liberalisasi adalah islamisasi. Corak pemikiran yang demikian membuat Hamid
dimasukkan ke dalam aliran filsafat pendidikan perenialis Islam.
Temuan kedua, Wacana worldview Islam, dilanjutkan dengan islamisasi, disemaikan
Hamid di Gontor sejak 2006 hingga saat ini. Dimulai dengan pendirian CIOS, lalu
penyelenggaraan PKU, dilanjutkan dengan Magister AFI, disusul transformasi ISID ke
UNIDA dengan PII-nya, hingga didirikannya Doktoral AFI. Semua lembaga itu terikat
satu tujuan, yaitu proyek islamisasi yang berpijak dari worldview Islam. Secara praktis,
hal tersebut mensyaratkan penguasaan terhadap tradisi intelektual Islam sekaligus ilmu
pengetahuan kontemporer. Dengan kedua penguasaan itu maka memungkinkan
penemuan konsep, teori dan metode dari tradisi intelektual Islam, dilanjutkan dengan
integrasi dan islamisasi, serta pengembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni
berperspektif Islam