53 research outputs found

    KARYA MUSIK “PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT” DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI

    Get PDF
    Karya musik “Pelog Variations in 3 Movement” merupakan karya musik yang terdiri dari 3 bagian atau movement dengan menggunakan format kwartet gitar. Sajian melodi-melodi dengan tangga nada Pentatonik merupakan hasil dari langkah konversi nada-nada Pelog dalam seni Karawitan dan kemudian di variasi dengan menggunakan teknik melodic variation and fake, rhytmic variation and fake, composite melodic variation and fake, Counter melodi, cliché,  filler like obbligato dan dead spot filler. Bagian pertama dalam karya musik “Pelog Variations in 3 Movement” dibentuk dengan menggunakan variasi melodi melodic variation and fake, counter melodi, cliché, dan dead spot filler. Pada bagian kedua menggunakan variasi melodi melodic variation and fake, rhytmic variation and fake, counter melodi, cliché,  filler like obbligato dan dead spot filler. Sedangkan pada bagian ketiga menggunakan variasi melodi melodic variation and fake, rhytmic variation and fake, composite melodic variation and fake, cliché, dan dead spot filler. Variasi melodi-melodi dalam tiga bagian karya tersebut merupakan dasar dari pembentukan sajian komposisi pada karya musik “Pelog Variations in 3 Movement”. Kata kunci : Konversi, Variasi Melod

    Artikel Karya Seni Lukat Durga

    Get PDF
    Lakon “Lukat Durga” memberikan pemahaman makna serta memberikan kesan dan amanat dalam kehidupan. Hidup sebagai manusia janganlah mabuk oleh kepintaran, kekayaan, kecantikan dan ketampanan, karena semua itu hanyalah hiasan hidup semu belaka. Dalam cerita ini “Lukat Durga” merupakan simbul dari sifat yang sangat keji, mistik/magis, kesombongan, keserakahan, sifat keraksasan, kotor karena badannya diliputi oleh unsur-unsur sadripu dan sapta timira. Teruwatnya Batari Durga “Lukat Durga” oleh Sang Sahadewa dengan sebuah hajian Tebu sala yang dianugrahkan oleh Bhatara Guru. Merupakan simbul untuk meleburkan / meruat (somya) sifat-sifat keji, mistik/magis, kesombongan, keserakahan, sifat keraksasan, kotor karena unsur-unsur sadripu dan sapta timira. Selain itu juga mengandung rasa bakti kepada para Dewa. Bagaimana usaha Dewi Kunti berbakti kepada Bhatara Guru/ Siwa, begitu pula kepada kerajaan masyarakat Indra Prasta, demikian pula Sang Sahadewa berbakti kepada Ibunya Dewi Kunti. Dengan ketulus iklasan dan rasa bakti yang sangat luhur segala usaha Sang Sahadewa dapat melukat / meruwat kekotoran –kekotoran yang ada pada dewi Durga menjadi somy

    Soil Transmitted Helminths Infection in Elementary School Students in Highland and Lowland Areas of Gianyar Regency

    Get PDF
    Soil-Transmitted Helminths (STH) Infection is a worm infection which is transmitted through soil. STH is still a public health problems around the world, including Indonesia. The tropical climates of Indonesia is a suitable environment for viability of STH. The prevalence of STH in Bali since 2003-2007 reached 40.94%-92.4%. The altitude of an area may affect the rate of STH infection. The rate of STH infection is higher on population in highland area compared to lowland area. This study aimed to identify risk factors of STH infection in elementary school students in highland and lowland area in Gianyar Regency. This study used cross sectional analytic design and was conducted in 2016. The total samples of this study were 104 students which were consisted of 53 students in highland area and 51 students in lowland area. The samples were collected using cluster random sampling technique. The specimens were examined using Kato-katz method. The results showed that the prevalence of STH infection in elementary school students in highland area (28.31%) was higher than in lowland area (1.96%). In lowland area, the risk factor could not be clearly identified because there was only one student with a positive STH infection. Meanwhile, the identified dominants risk factors which influence STH infection in highland area were habit of washing hands using soap (AOR=24.99), fingernails cleanliness (AOR= 13.19) and parents income (AOR=18.83)

    PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PERUSAKAN BANGUNAN SUCI OLEH WARGA NEGARA ASING DI KEPOLISIAN RESOR BULELENG

    Get PDF
    Aktivitas orang asing di Bali, memungkinkan terjadinya benturan kepentingan dengan masyarakat setempat, bahkan terbuka kemungkinan adanya perbuatan yang dikategorikan sebagai tindak pidana. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti proses pelaksanaan, hal-hal khusus, dan kendala-kendala penyidikan tindak pidana perusakan bangunan suci oleh warga negara asing di Kepolisian Resor Buleleng.Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian hukum empiris dengan sifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif.Pelaksanaan penyidikan tindak pidana perusakan bangunan suci oleh warga negara asing di Kepolisian Resor Buleleng berjalan tidak berbeda dengan pelaksanaan penyidikan pada umumnya, hanya terdapat hal-hal khusus berkaitan dengan pemberitahuan kepada konsulat/perwakilan negara asing yang ada di Indonesia, penggunaan bahasa yang dimengerti oleh terduga/tersangka, dan hal khusus lain dalam meastikan bahwa ojek yang dirusak adalah bangunan suci. Penyelesian dilakukan dengan bekerja sama dengan kantor imigrasi, dengan menggunakan ahli bahasa, dan juga ahli agama/hukum adat

    Estimating Macronutrient Content of Paddy Soil Based on Near-Infrared Spectroscopy Technology Using Multiple Linear Regression

    Get PDF
    This study investigates the feasibility of employing near-infrared (NIR) spectroscopy with multiple linear regression (MLR) to estimate macronutrients in paddy soil compared with partial least squares (PLS) and principal component regression (PCR). Seventy-nine soil samples from West Java Province, Indonesia, are subject to conventional nutrient analysis and NIR spectroscopy (1000-2500 nm). The reflectance data undergoes various pretreatment techniques, and MLR models are calibrated using the forward method to achieve correlations exceeding 0.90. The best model calibrations are selected based on high correlation coefficients, determination coefficients, RPD, and low RMSE values. Meanwhile, the comparison of performance MLR is made with the PLS and PCR models. Results indicate that simple MLR models perform less than PLS for all nutrients, better than PCR for nitrogen, and below PCR for phosphorus and potassium. However, MLR reliably estimates soil nitrogen, phosphorus, and potassium content with ratio of performance to deviation (RPD) exceeding 2.0. This study demonstrates the potential of MLR for precise macronutrient estimation in paddy soil

    PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA

    Get PDF
    Pencapaian  amanah UU Sisdiknas saat ini dilaksanakan dengan pemberlakuan Kurikulum 2013.Pelaksanaan Kurikulu 2013 pada setiap jenjang pendidikan belum berjalan secara optimal terutama pada teknik penilaian hasil belajar peserta didik. Fokus penilaian dalam kurikulum 2013 adalah keberhasilan belajar siswa dalam mencapai standar  kompetensi yang ditentukan yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.             Kenyataan di lapangan, penilaian terhadap keberhasilan siswa yang dilakukan oleh guru hanya dari segi pengetahuan saja, yang diukur dengan tes tertulis. Penilaian terhadap aspek sikap dan keterampilan belum dilakukan secara optimal. Penilaian autentik yang bersifat menyeluruh yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dan berkesinambungan akan mencptakan kondisi siswa yang menuju penyempunaan diri secara terus menerus dan melatih kemampuan diri menuju ke arah hidup yang lebih baik. Dalam taksonomi belajar afektif Krathwohl, ranah tertinggi  adalah internalisasi atau karakterisasi yaitu menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pribadi dalam perilaku sehari-hari. Pembentukan karakter inilah yang diharapkan dalam UU Sisdiknas melalui penerapan Kurikulum 2013.yang meliputi olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa serta olah raga, merupakan seluruh komponen keterampilan hidup manusia, yang meliputi hard skill maupun soft skill

    Aktivitas Fungisida Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L.) Kultivar Beleng terhadap Jamur Fusarium Oxysporum f.sp. Vanillae Penyebab Penyakit Busuk Batang pada Vanili: Fungicidal Activity of Betel Leaves (Piper Betle L.) of Beleng Cultivar on Fusarium Oxysporum f.sp. Vanillae Causes Stem Rot in Vanilla

    Get PDF
    This research was done in order to know inhibitory activity of beatle leaf the cultivar of Beleng  extract and its mechanism against the growth of F. oxysporum f. sp. vanillae, that causal agent of steam disease on vanilla. Many effort have been done to control the disease such as the use of synthetic fungicide. In order to find other alternatives for controlling the disease, Beleng leaf were studied for their bioactivity against F. oxysporum f. sp. vanillae. The result of the study indicated that the crude extract of Beleng leaf at concentration 0.05%; 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25%; 0.3% and 0.35% was able to inhibit the radial growth of F. oxysporum f.sp. vanillae on Potato Dextrose Agar (PDA) medium. The variation of crude extract concentration was found to influence the fungal growth on vanilla stem cutings on PD Broth medium. In addition, the crude extract of Beleng leaf was able to inhibit the spore germination and spore formation of F. oxysporum f. sp. vanillae on PD Broth medium. The fractination of Beleng leaf crude extract with Column Chromatography and Thin Layer Chromatography produced 15 fractions of compound, the fraction number VI which is made of three compounds with Rf value : 0.35; 0.55 and 0.78 efectively inhibited the growth of  F. oxysporum f. sp. vanillae on PDA medium

    Pertumbuhan Bawang Merah (Allium cepa var ascalonicum L.) pada Kultur Hidroponik Sistem Sumbu (Wick) dengan Konsentrasi Pupuk ABmix Berbeda

    Get PDF
    This study aims to determine the growth of onion (Allium cepavarascalonicum L.) due to the administration of AB fertilizer mix with different concentrations in the wick system hydroponic culture and optimal concentration for the growth of onion plants. This research is classified as experimental research. The study design consisted of one control group and 4 treatment groups with 4 replications per group. Each treatment was P0 (without ABmix fertilizer), P1 (ABmix fertilizer 10%), P2 (ABmix fertilizer 20%), P3 (ABmix fertilizer 30%), and P4 (ABmix fertilizer 40%). The population of this research is the seed of onion with a total of 400 tubers. A sample of 300 tubers was taken by random sampling technique. Data collected is data about the wet weight of shallots which include leaves, disc tubers and roots. The data obtained were analyzed by one-way ANOVA with the F test, a significance level of 5%, followed by an average difference test with the BNT test. The results showed that there were differences in onion growth at different ABmix fertilizer concentrations. The optimal fertilizer concentration for the growth of onion is a concentration of 30% (P3). The BNT test showed that the difference in concentration between treatments did not show a significant difference in growth. A very significant difference in growth occurred between the control group and all treatments

    Rancangan End-effector untuk Robot Pemanen Buah Paprika

    Get PDF
    Abstract A research on designing an end-effector for a sweet pepper (Capsicum grossum) harvesting robot has been conducted. The objectives of this research were to design an end-effector prototype for the sweet pepper harvesting robot and to examine the performance of the end-effector in actuating the harvesting work. The end-effector was constructed in such a way so that enable to perform cutting and gripping motion in one action. The end-effector was designed using aluminum materials in order to get as light mass as possible. It dimension was 28 cm in length, 14 cm in width, and about 90 grams in weight. The field test of the prototype was conducted based on the conditions of plantation inside the greenhouse. Three kinds of inclination  slope including 0o, 10o, and 20o were treated for the end-effector installation. The experimental result show that the third installation treatment ie: the end-effector with 20° inclination slope tend to produce the best performance which has the highest number of harvesting succeed. Keywords: end-effector, harvesting, sweet pepper. Abstrak Penelitian mengenai rancang bangun end-effector robot pemanen buah paprika (Capsicum grossum) telah berhasil dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun prototype end-effector untuk memanen buah paprika dan menguji unjuk kerja dari end-effector tersebut dalam melakukan pekerjaan pemanenan. End-effector tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga mampu melakukan gerak pemotongan dan pencengkraman dalam waktu bersamaan. End-effector dibuat menggunakan bahan aluminium supaya masanya menjadi ringan. End-effector mamiliki ukuran  panjang 28 cm, lebar 14 cm dan berat 90 gram. Pengujian terhadap prototype dilakukan sesuai kondisi tanaman dalam greenhouse. Tiga perlakuan nilai sudut kemiringan pemasangan yaitu: 0°, 10°, dan 20° dicobakan dalam pengujian ini. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan ketiga yaitu end-effector dipasang dengan  kemiringan 20° cenderung memberikan unjuk kerja terbaik karena memberikan keberhasilan pemanenan tertinggi. Kata kunci: End-effector, pemanenan, buah paprika.Diterima: 15 Maret 2011 ; Disetujui: 18 Juli 201
    • …
    corecore