6 research outputs found
LEGAL STANDING KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI (KPK) DALAM SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA NEGARA DI MAHKAMAH KONSTITUSI
This paper takes the title: "Legal Standing of the Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) in Case Dispute Authority of State Institutions in the Mahkamah Konstitusi". The research in this paper addresses two problems that are associated with the KPK as a state institution in the UUD NRI 1945 and the legal standing of the KPK, which can be a Party to the Dispute Authority of State Institutions in the Mahkamah Konstitusi by the UUD NRI 1945. The method used in this research is normative legal research, because this research seeks to discuss or review the legal norm in this case the norms of legislation to determine the synchronization either vertically or horizontally. This thesis explains that the KPK is a state agency whose authority is not clearly regulated by the UUD NRI 1945. Therefore, the KPK does not have legal standing as an applicant or respondent in a lawsuit filed in the Mahkamah Konstitusi relating to dispute the authority of state institutions because the authority is the Commission does not expressly provided in UUD NRI Tahun 1945 but by law
Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta Terhadap Pembajakan Potongan Film Pada Aplikasi Tiktok
Pembajakan film yang kini merambah ke aplikasi TikTok. Diperlukannya perlindungan pemegang hak cipta akan tindakan pelanggaran hak cipta khususnya pembajakan film. Penjelasan tersebut terciptanya rumusan masalah yaitu bagaimana pengaturan hukum mengenai pembajakan film dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia serta bagaimana perlindungan hukum pemegang hak cipta terhadap pembajakan potongan film pada aplikasi TikTok. Penulisan ini menggunakan jenis penelitian Normatif yaitu dengan pendekatan penelitian perundang-undangan dan pendekatan penelitian konseptual. Penulisan ini mengkaitkan dengan asas perlindungan, asas kepastian hukum, dan asas lex specialis derogate legi generalis. Selain itu menggunakan teori perlindungan hukum dan teori hak kekayaan intelektual. Hasil dari penelitian ini adalah pengaturan peraturan yang mengatur tentang pembajakan film terdapat pada Undang-Undang Hak Cipta dan Undang-Undang Perfilman, akan tetapi pada pembajakan potongan film pada aplikasi TikTok menggunakan Undang-Undang Hak Cipta. Dibandingkan pada Undang-Undang Perfilman yang hanya mengatur pembajakan film pada film tanpa lulus sensor. Adapun bentuk perlindungan pemegang hak cipta dimuat film pada aplikais TikTok berupa perlindungan preventif dan represif
Community involvement in waste management as implementation of regulation No. 18/2008 in the Republic of Indonesia
This research raises the theme of community involvement in waste management because the role of the community is very important in preserving the environment. This study uses normative research which examines legal principles in government regulations, especially regarding community involvement in waste management. An effort is needed to improve the quality of the environment which is good to care for environmental management which in essence is maintained from environmental pollution and damage. Public awareness in understanding the law is very necessary for preserving the environment. Community involvement in waste management can be in the form of waste reduction and waste handling. In Bali Province, this can be carried out properly following the existing regulations, namely the creation of a temporary garbage collection place and a garbage bank. Waste management will run well and the environment will be healthy if the community can express their aspirations and is supported by government action to apply community aspirations related to waste management, such as the creation of a waste bank that turns waste into a new product
STRATEGI PEMASARAN BRI DALAM MEMASARKAN LAYANAN KEUANGAN MELALUI PRODUK LAYANAN KEAGENAN BRILINK
Laporan ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam memasarkan layanan keuangan melalui produk layanan keagenan BRILink. Produk layanan keagenan BRILink merupakan salah satu upaya BRI dalam meningkatkan inklusi keuangan di desa-desa Indonesia. Studi ini melibatkan analisis terhadap strategi pemasaran yang digunakan BRI dalam mengenalkan dan mempromosikan produk layanan keagenan BRILink kepada masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BRI menggunakan strategi pemasaran inklusi desa yang efektif dalam memasarkan layanan keuangan melalui produk layanan keagenan Brilink. Strategi pemasaran tersebut meliputi segmentasi pasar yang tepat, pengembangan produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa, pemasaran langsung melalui agen Brilink, kampanye promosi yang kreatif, serta pemanfaatan media sosial dan teknologi digital sebagai sarana komunikasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI dalam memasarkan layanan keuangan melalui produk layanan keagenan Brilink. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi BRI dalam pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif untuk meningkatkan inklusi keuangan di desa-desa Indonesia melalui produk layanan keagenan Brilink.
STRATEGI PEMASARAN BRI DALAM MEMASARKAN LAYANAN KEUANGAN MELALUI PRODUK LAYANAN KEAGENAN BRILINK
Laporan ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam memasarkan layanan keuangan melalui produk layanan keagenan BRILink. Produk layanan keagenan BRILink merupakan salah satu upaya BRI dalam meningkatkan inklusi keuangan di desa-desa Indonesia. Studi ini melibatkan analisis terhadap strategi pemasaran yang digunakan BRI dalam mengenalkan dan mempromosikan produk layanan keagenan BRILink kepada masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BRI menggunakan strategi pemasaran inklusi desa yang efektif dalam memasarkan layanan keuangan melalui produk layanan keagenan Brilink. Strategi pemasaran tersebut meliputi segmentasi pasar yang tepat, pengembangan produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa, pemasaran langsung melalui agen Brilink, kampanye promosi yang kreatif, serta pemanfaatan media sosial dan teknologi digital sebagai sarana komunikasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI dalam memasarkan layanan keuangan melalui produk layanan keagenan Brilink. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi BRI dalam pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif untuk meningkatkan inklusi keuangan di desa-desa Indonesia melalui produk layanan keagenan Brilink.