210 research outputs found

    Model Pembelajaran Holistik Integratif di PAUD untuk Mengembangkan Potensi Dasar Anak Usia Dini

    Full text link
    Proses pembelajaran yang dilakukan pendidik PAUD masih dominan merupakan kegiatan mengajar yang berpusat pada guru. Anak didik nampaknya aktif tetapi sesungghnya anak didik mengerjakan tugas yang telah dicontohkan oleh guru. Tugas yang dikerjakan anak masih bersifat parsial. Hal ini belum memenuhi prinsip pembelajaran di PAUD yaitu pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan dan terintegrasi. Akibatnya pengembangan karakter menjadi belum optimal. Model pembelajaran Holistik Integratif merupakan salah satu solusi permasalahan tersebut. Pembelajaran holistik integratif merupakan model pembelajaran yang mengaplikasikan prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini, melalui kegiatan bermain yang sekaligus merupakan proses belajar bagi anak didik. Proses pembelajarannya menekankan pada aktifitas pembelajaran berpusat pada anak. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan secara simultan dan berkesinambungan. Stimulasi mencakup enam aspek perkembangan yaitu nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. Pengembangan aspek perkembangan anak akan dapat optimal bila proses pendidikannya memberikan kesempatan pada anak untuk mengalami secara langsung dalam proses pembelajaran. Kegiatan main anak lebih mengoptimalkan pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) dan memadukan beberapa APE yang dimiliki agar anak bermain lebih asyik dan berproses secara alami. Proses bermain yang dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan APE akan dapat mengembangkan karakter anak. Model pembelajaran Holistik Integratif memberikan cara dan tahapan yang dilakukan dalam pengelolaan pembelajaran, proses pembelajaran dan proses pengembangan perencanaan pembelajarannya. Penerapan model pembelajaran holistik integratif akan menjadi landasan untuk proses stimulasi tumbuh kembang anak sebagai dasar perkembangan kecerdasan dan pendidikan anak selanjutnya

    Pengaruh Kualitas Audit terhadap Hubungan Earnings Management dan Return Saham

    Get PDF
    The objective of the empirical study is to examine and to analyze the effect ofAudit Quality on the relation of Earnings Management and Stock Return. The other objective of this research is to compare two measurements of audit quality that is specialization industry auditor and brand name auditor. The sample of this empirical study is the manufacturing company that listed in Bursa Efek Indonesia (BEI) in 2009. The result of this empirical study are (1) the earnings management is positive directly have an impact to the stock return. (2) Audit Quality that was measure by specialization auditor and by brand name auditor showed that Audit Quality weaken off the positive impact of relation on earnings management to the stock return. In another word, Audit Quality is functioned to reduce market reaction failure caused by financial information which contained earnings management

    Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Lingkungan terhadap Keterampilan Proses dan Penguasaan Konsep IPA Siswa Kelas VII pada Materi Ekosistem

    Full text link
    This study aims to investigate the effect of environment-based guided inquiry learning model on scientific process skills and mastery of science concept in ecosystem topic. The study was utilized quasy experimental design. Population in this study was seventh grade student in SMP Negeri 4 Kopang. Instrument used in the form of multiple choice and essay tests. The result showed that there were difference of science process skills and the mastery of concept between students who studying by environment-based guided inquiry learning model and conventional learning model.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap keterampilan proses dan penguasaan konsep IPA siswa pada materi ekosistem. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kopang yang berjumlah dua kelas dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian untuk mengukur keterampilan proses dan tes pilihan ganda untuk mengukur penguasaan konsep siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses dan penguasaan konsep IPA siswa antara siswa yang dibelajarkan dengan model inkuiri terbimbing berbasis lingkungan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional

    Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Propinsi Jambi (Studi pada Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Jambi)

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas penerimaan pajak daerah Propinsi Jambi. Pajak daerah, sebagai salah satu komponen PAD, merupakan pajak yang dikenakan oleh pemerintah daerah kepada penduduk yang mendiami wilayah yurisdiksinya, tanpa langsung memperoleh kontraprestasi yang diberikan oleh pemerintah daerah yang memungut pajak daerah yang dibayarkannya. Agar pemerintah daerah memiliki kemampuan optimal untuk memungut pajak daerah yang ada di daerahnya, perlu kiranya mempertimbangkan pajak-pajak daerah yang memang sesuai untuk dijadikan sumber pendapatan agar tercipta efisiensi dan efektivitas dalam pemungutan pajak daerah. Penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan metode CCER dan CPI. Hasil yang diperoleh adalah: penerimaan pajak daerah dalam kurun waktu 2002 – 2009 mengalami peningkatan yang baik dan secara umum berada pada kategori sangat efektif dan sangat efisien dengan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) sebagai sector yang sangat efektif dan efisien

    Simulasi Kinerja Modulasi pada Jaringan WiMAX dengan Menggunakan Simulator OPNET Modeller 14.0

    Full text link
    Access communication fast, flexible and reliable is needed to support the growing information technology. Therefore, needed a network that can meet those criterias, one of which is WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access). One of features that is given to optimize the quality of the WiMAX network is to use a modulation technique, such as QPSK, 16QAM, and 64QAM. The purpose of this study is to analyze the performance of WiMAX networks that include Bit Error Rate (BER), Signal to Noise Ratio (SNR), delay and throughput. In this research, the WiMAX network is simulated using OPNET simulator which consists of two scenarios. In Scenario 1 consists of 3 cell with 9 users, while the second scenario consists of 4 cell with 12 users. Research shows that the lowest BER value in scenarios 1 and 2 is achieved with QPSK modulation with a value of 8 x 10-6 and 8,05 x 10-6. While the highest SNR value in scenario 1 and 2 is achieved with QPSK modulation with a value of 34.25 dB and 44.06 dB. The calculation of throughput, highest throughput inscenarios 1 and 2 is achieved with 64QAM modulation with a value of 60.79 Mbps and 52.60 Mbps. As for the delay calculation, the value of the lowest delay in scenarios 1 and 2 isachieved with QPSK modulation with a value of 7.16 ms and 4.20 ms

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENYAPU JALAN DI KECAMATAN SINGKIL DAN TUMINTING

    Get PDF
    Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu sikap berfikir yang menghasilkan suatu lingkungan kerja yang menjadi bagian terpadu pada setiap prosedur yang dijalankan oleh perusahaan atau instansi kerja. Petugas penyapu jalan adalah orang yang bekerja di sepanjang jalan raya dan sangat berperan dalam terciptanya kebersihan tapi beberapa petugas penyapu jalan yang ditemui tidak menggunakan helm dan masker ketika sedang bekerja. Kebiasan yang tidak patuh terhadap penggunaan alat pelindung diri sering dilakukan petugas penyapu jalan diakibatkan para petugas belum menyadari bahaya maupun resiko dalam pekerjaan mereka. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada petugas penyapu jalan  di Kecamatan Singkil dan Tuminting. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional study (potong lintang). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah petugas penyapu jalan bidang kebersihan kota di Kecamatan Singkil sebanyak 20 orang dan di Kecamatan Tuminting sebanyak 43 orang dengan total sebanyak 63 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara masing-masing variabel yaitu pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (p=0.026),  sikap dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (p=0.035). Kesimpulan terdapat hibungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan pengguanan alat pelindung diri pada petugas penyapu jalan di Kecamatan Singkil dan Tuminting. Saran diharapkan untuk Dinas Kesehatan Agar dapat memberikan pengetahuan tentang dampak tidak menggunakan alat pelindung diri dan selalu mengontrol langsung dilapangan agar para penyapu menggunakan alat pelindung diri dan terhidar dari penyakit akibat kerja. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Penggunaan APD ABSTRACTOccupational safety and health is a mindset that results in a work environment that is an integrated part of every procedure carried out by the company or work agency. Road sweepers are people who work along the highway and are very instrumental in the creation of cleanliness but some road sweepers who are met do not use helmets and masks when working. Habits that do not comply with the use of personal protective equipment are often carried out by street sweepers because the officers are not aware of the dangers or risks in their work. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and attitude with compliance with the use of personal protective equipment on road sweepers in Singkil and Tuminting Districts. This research method is a descriptive study with a cross sectional study design (cross section). The population and sample in this study were 20 street cleaners in the city sanitation department in Singkil District and 43 in Tuminting District with 63 respondents. The results of this study indicate that there is a relationship between each variable, namely knowledge and compliance with the use of personal protective equipment (p = 0.026), attitude with compliance with the use of personal protective equipment (p = 0.035). Conclusion there is a significant combination of knowledge and attitude with the compliance of the use of personal protective equipment on road sweepers in Singkil and Tuminting Districts. Suggestions are expected for the Office of Health in order to be able to provide knowledge about the effects of not using personal protective equipment and always control directly in the field so that the sweeper uses personal protective equipment and avoid from occupational diseases. Keywords: Knowledge, Attitude, Use of personal protective equipment (PPE
    • …
    corecore