55 research outputs found

    APLIKASI ANDROID PENCARIAN LOKASI HOTEL

    Get PDF
    Ketika berwisata, orang-orang pasti tidak luput dari tempat menginap, salah satunya hotel. Banyak penyedia informasi mengenai hotel yang mempromosikan hotel-hotel pada suatu wilayah, tetapi mereka lupa bahwa sebetulnya sebelum menawarkan hotel, para wisatawan memerlukan yang namanya jasa pencarian hotel, terlebih bagi mereka yang berwisata didaerah baru. Melihat peluang ini dan kemajuan teknologi mobile yang begitu pesat akhirnya penulis mengambil penelitian bagaimana membuat suatu aplikasi yang dapat melakukan pendeteksian hotel disekitar area wisatawan yang mengakses aplikasi. Aplikasi ini berbasis android dengan alasan bahwa android merupakan salah satu sistem operasi mobile dengan pengguna terbanyak diseluruh dunia. Aplikasi ini nantinya memiliki standar minimum sistem operasi android versi 4.0.3 atau icecream sendwich. Untuk penelitian kali ini penulis mangambil data hotel yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari penelitian ini dihasilkanlah suatu aplikasi yang dapat mendeteksi lokasi hotel terdekat dari lokasi pengakses, aplikasi ini juga memberikan informasi mengenai hotel dan khususnya bagi pengelola hotel dapat menambahkan data hotel mereka kedalam database aplikasi ini. Akhir kata diambillah kesimpulan bahwa aplikasi ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin mengetahui hotel-hotel yang berada disekitaran mereka sehingga akan sangat membantu dalam memilih hotel yang ingin ditempati. Harapan untuk penelitian ini ialah agar aplikasi ini akan digunakan secara komersil dan dapat dikembangkan untuk keperluan yang lebih besar lagi sehingga akan menguntungkan semua pihak. Kata kunci : Android, Hotel, Informasi, Mobile, Pendeteksia

    The effects of altered distances between obstacles on the jump kinematics and apparent joint angulations of large agility dogs

    Get PDF
    Canine agility is a rapidly growing sport in the UK. However, there is a paucity of scientific research examining jump kinematics and associated health and welfare implications of the discipline. The aim of this research was to examine differences in jump kinematics and apparent joint angulation of large (> 431 mm at the withers) agility dogs (n = 54), when the distance between hurdles was altered (3.6 m, 4 m and 5 m apart) and to determine how level of skill impacted upon jump kinematics. Significant differences were observed for both the take-off (P < 0.001) and landing distances (P < 0.001) between the 3.6 m, 4 m and 5 m distances. Further differences were observed when level of skill was controlled for; take-off (F[3,55] = 5.686, P = 0.002) and landing (F[3,55] = 7.552, P < 0.001) distances differed at the 3.6 m distance, as did the take-off distance at the 4 m hurdle distance (F[3,50] = 6.168, P = 0.001). Take-off and landing speeds differed for hurdle distances (P < 0.001) and level of skill (P < 0.001). There were significant differences in apparent neck angle during take-off and landing (P < 0.001), lumbar spine angles during take-off, bascule and landing (P < 0.01), and in shoulder angles during the bascule phase (P < 0.05). The results indicate that agility dogs alter their jumping patterns to accommodate the spacing between hurdles, which ultimately may impact long term health and welfare due to altered kinematics

    Kinematic and kinetic analysis of canine pelvic limb amputees at a trot

    No full text
    2011 Fall.Includes bibliographical references.Osteosarcoma is the most common form of bone tumors in dogs. Treatment options include palliative or curative-intent options. Of the curative-intent treatments, the most common is amputation, due to lower cost and the ability to perform the procedure on all osteosarcoma patients irrespective of tumor location, as opposed to limb-sparing options which can only be used when the tumor is located at the distal radius or ulna of the thoracic limb. Overall, dogs with amputations adjust well to the loss of the limb; however, there still remains a subset of patients which do not. In this study, the ground reaction force kinetics and joint angular kinematics of pelvic limb amputees and four-legged dogs were compared to identify compensation strategies adopted by amputees after the loss of a pelvic limb. It was hypothesized that there would be increased flexion and extension of all limbs within the amputees, as well as increased spinal motion. In addition, it was hypothesized that there would be decreased vertical impulses in all limbs of amputees, as well as, decreased propulsion forces within the thoracic limbs of amputees, as compared to controls. The four-legged control population consisted of 24 dogs and the pelvic limb amputee population consisted of 12 dogs. Both populations had dogs of varying breeds. Ground reaction force data were captured using three serial force platforms while dogs were trotted down an over-ground walkway. Concurrently, joint angular kinematic data were captured by motion capture software using retroflective markers affixed to bony landmarks along the limbs and axial skeleton. Peak ground reaction forces and impulses were slightly different between pelvic limb amputees and four-legged dogs. Pelvic limb amputees had increased peak braking forces in the contralateral thoracic limb and increased peak propulsion in both the ipsilateral thoracic limb and remaining pelvic limb. In addition, amputees had increased peak vertical force and propulsion impulse in the remaining pelvic limb. Time to peak braking force was significantly decreased in all limbs of the amputees, while time to peak propulsion ground reaction force was increased in all limbs of the amputees. Limb kinematics of pelvic limb amputees were very similar to the kinematics of four-legged dogs. The only compensatory strategy adopted within the limbs of the amputee was increased range of motion of the hock joint within the remaining pelvic limb. However, the pelvic limb amputees had various spinal compensatory changes within the sagittal plane. Amputees had increased regional spinal motion about both the T1 and T13 markers and increased extension about the L7 marker, compared to four-legged controls. The motion of the spine in the horizontal plane varied only in the regional angular motion about the L7 marker. Overall, ground reaction force kinetic and joint angular kinematic gait analysis of pelvic limb amputees showed that there are various compensation strategies adopted by pelvic limb amputees to adjust for the loss of a limb. Combined, these compensation strategies allow for successful adaptation to a three-legged gait pattern after the removal of a pelvic limb. Clinically, this information will be valuable for determining factors related to adaptive strategies with pelvic limb amputees. This information can also be used to create a set of quantitative measures needed to classify canine amputees into adapted or poorly adapted gait parameters

    APLIKASI ANDROID PENCARIAN LOKASI HOTEL

    No full text
    Ketika berwisata, orang-orang pasti tidak luput dari tempat menginap, salah satunya hotel. Banyak penyedia informasi mengenai hotel yang mempromosikan hotel-hotel pada suatu wilayah, tetapi mereka lupa bahwa sebetulnya sebelum menawarkan hotel, para wisatawan memerlukan yang namanya jasa pencarian hotel, terlebih bagi mereka yang berwisata didaerah baru. Melihat peluang ini dan kemajuan teknologi mobile yang begitu pesat akhirnya penulis mengambil penelitian bagaimana membuat suatu aplikasi yang dapat melakukan pendeteksian hotel disekitar area wisatawan yang mengakses aplikasi. Aplikasi ini berbasis android dengan alasan bahwa android merupakan salah satu sistem operasi mobile dengan pengguna terbanyak diseluruh dunia. Aplikasi ini nantinya memiliki standar minimum sistem operasi android versi 4.0.3 atau icecream sendwich. Untuk penelitian kali ini penulis mangambil data hotel yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari penelitian ini dihasilkanlah suatu aplikasi yang dapat mendeteksi lokasi hotel terdekat dari lokasi pengakses, aplikasi ini juga memberikan informasi mengenai hotel dan khususnya bagi pengelola hotel dapat menambahkan data hotel mereka kedalam database aplikasi ini. Akhir kata diambillah kesimpulan bahwa aplikasi ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin mengetahui hotel-hotel yang berada disekitaran mereka sehingga akan sangat membantu dalam memilih hotel yang ingin ditempati. Harapan untuk penelitian ini ialah agar aplikasi ini akan digunakan secara komersil dan dapat dikembangkan untuk keperluan yang lebih besar lagi sehingga akan menguntungkan semua pihak. Kata kunci : Android, Hotel, Informasi, Mobile, Pendeteksia

    Spritzflaschen für ätzende oder flüchtige Flüssigkeiten

    No full text

    Leather Seat Marketing Applications ( Leather Seat Store ) Based on Android: Aplikasi Pemasaran Jok Kulit ( Jok Kulit Store ) Berbasis Android

    No full text
    This research  purpose to create application that can facilitate sellers and buyers in buying and selling leather seats using Android-based leather seat marketing application (leather seat store). The ease of accessing internet from long-distance communication can also used to make buying and selling transactions online. The solution used to overcome problem buying and selling leather seats that they can develop their sales business is e-commerce. The development e-commerce fairly rapid as an online activity as well as a digital way of transferring money transactions. This research produced 3 interfaces, namely customer as buyer, administrator as seller and super admin application manager. Based on research results, it can concluded that leather seat marketing applications can work well in carrying out promotions and buying and selling transactions for leather seats. This existence of  leather seat marketing application can facilitate promotion process, buying and selling leather seats and also more efficient installation services

    Evaluasi Efektivitas Rencana Tata Ruang dalam Mengurangi Risiko Kekeringan di Kawasan Karst dengan Analisis Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus : Rencana Tata Ruang Kawasan Koridor Yogyakarta-Sadeng)

    No full text
    Tujuan utama penataan ruang di Indonesia adalah untuk mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Implikasinya, semua rencana tata ruang di Indonesia harus dapat membawa masyarakat lebih aman dari bencana, yang berarti juga mengurangi risiko bencana. Rencana Tata Ruang Kawasan Koridor Yogyakarta-Sadeng adalah salah satu rencana tata ruang yang bertemakan pengembangan ekonomi. Dari temanya, rencana tersebut fokus pada tujuan produktivitas. Akan tetapi dari lokasinya, sebagian dari Kawasan KoridorYogyakarta-Sadeng merupakan kawasan karst yang sering terancam bencana kekeringan. Suatu kajian diperlukan untuk melihat apakah produk Rencana Tata Ruang Kawasan Koridor Yogyakarta-Sadeng juga telah memperhitungkan aspek keamanan dari bencana, khususnya bencana kekeringan. Penelitian dilakukan dengan membandingkan risiko bencana dari kondisi eksisting dengan risiko bencana yang muncul dari penerapan produk rencana. Metode yang dilakukan untuk menghitung risiko adalah dengan menghitung bahaya, kerentananm dan kapasitas baik pada kondisi eksisting maupun rencana. Penelitian ini juga melibatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai alat utama. Hasil yang didapatkan adalah, apabila rencana sepenuhnya dilaksanakan, 66% wilayah studi akan mengalami penurunan risiko kekeringan, sementara itu 34% sisanya akan mengalami kenaikan risiko. Wilayah yang mengalami peningkatan risiko umumnya terletak pada kawasan yang direncanakan untuk dikembangkan dan kawasan sekitarnya. Peningkatan risiko yang terjadi pada wilayah tersebut berasal dari peningkatan kerentanan yang muncul dari rencana pengembangan. Hal yang dapat dipelajari dari penelitian ini adalah bahwa semua produk rencana tata ruang seharusnya mengantisipasi setiap dampak yang muncul dari rencana, khususnya dampak yang meningkatkan risiko bencana
    corecore