33 research outputs found

    PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI WANITA USIA SUBUR DAN PEMERIKSAAN PAPS SMEAR PADA KELOMPOK PKK KAMPUNG PAGHULU

    Get PDF
    Wanita usia subur perlu untuk memerhatikan kesehatan reproduksinya. Apabila tidak diperhatikan dapat berisiko untuk menderita kanker serviks. Pada wanita usia subur penanganan bagi kanker serviks sering mengalami keterlambatan disebabkan penderita datang berobat setelah berada pada stadium lanjut. Hasil penelusuran kasus terbanyak kanker serviks di kabupaten Kepulauan Sangihe didapati terjadinya peningkatan dan sebagian besar penderita berada di Wilayah Kecamatan Manganitu. Tujuan pengabdian kepada Masyarakat untuk meningkatkan kesehatan reproduksi wanita usia subur dan pemeriksaan Paps Smear pada kelompok PKK Kampung Paghulu. Metode pelaksanaan yaitu pemberian pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi wanita usia subur dan pemeriksaan Paps Smear pada Kelompok PKK Kampung Paghulu. Sebanyak 12 orang bersedia melakukan pemeriksaan Paps Smear dan hasil laboratorium menunjukkan sebanyak 11 orang mengalami infeksi, serta seorang direkomendasikan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk memotivasi responden agar melakakukan pemeriksaan sesuai rekomendasi dokter yang menangani. Kelompok PKK Kampung Paghulu setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan pemeriksaan Paps Smear terjadi peningkatan kesehatan reproduksi.   Women of reproductive age need to pay attention to their reproductive health. If not addressed, it can be risky to suffer from cervical cancer. The treatment for cervical cancer often experiences delays caused by patients getting the treatment after being at an terminal stage. According to the medical report, the most cervical cancer in the Sangihe Islands regency were found at the Manganitu District Area. The aim of community service is to improve the reproductive health of women of reproductive age and Paps Smear examination in the Paghulu Village PKK group. Implementation method is by providing health education about reproductive health of women of reproductive age and Paps Smear examination in the Paghulu Village PKK Group. A total of 12 people were willing to do the Paps Smear examination and laboratory results showed as many as 11 people had infections, and one was recommended for further tests. In monitoring and evaluation carried out to motivate respondents to carry out checks according to the recommendations of the treating doctor. After the health education seminar and Paps Smear Examination, the health of Reproductive women community of Paghulu Village became improved

    Factors Influencing the Incident of Underweight Children Under Five Years in Sangihe Regency

    Get PDF
    Undernutrition can make children under five years vulnerable to diseases and can even cause death. One indication of children under five years suffering from malnutrition in children under five years is below the red line on the weight chart (underweight). This study aims to identify the factors that most influence the incidence of underweight in Sangihe Regency, North Sulawesi. This research was a quantitative analysis using a research methodology of a cross-sectional sample. For this analysis, the sample was 165 respondents. These variables include education, jobs, income, and infectious diseases. The relationship between education levels, income, experience, and contagious diseases with underweight children was measured less using the chi-square test. In contrast, the determinants of underweight were identified using logistics regression. The results showed that the two most dominant factors that affected the incidence of underweight children under five years were occupational factors (p-value <0.001) and knowledge factor (p-value <0.001). The other factors that might influence the cases of underweight children under five years are knowledge of feeding patterns and the number of children. Conclusion this research is Good knowledge is needed by mothers of children under five years in determining optimal nutrition for children under five years. For this reason, the mother's role is necessary for children under five to help the head of the family in finding additional income so that family nutrition, especially children under five, can be fulfilled.Undernutrition can make children under five years vulnerable to diseases and can even cause death. One indication of children under five years suffering from malnutrition in children under five years is below the red line on the weight chart (underweight). This study aims to identify the factors that most influence the incidence of underweight in Sangihe Regency, North Sulawesi. This research was a quantitative analysis using a research methodology of a cross-sectional sample. For this analysis, the sample was 165 respondents. These variables include education, jobs, income, and infectious diseases. The relationship between education levels, income, experience, and contagious diseases with underweight children was measured less using the chi-square test. In contrast, the determinants of underweight were identified using logistics regression. The results showed that the two most dominant factors that affected the incidence of underweight children under five years were occupational factors (p-value <0.001) and knowledge factor (p-value <0.001). The other factors that might influence the cases of underweight children under five years are knowledge of feeding patterns and the number of children. Conclusion this research is Good knowledge is needed by mothers of children under five years in determining optimal nutrition for children under five years. For this reason, the mother's role is necessary for children under five to help the head of the family in finding additional income so that family nutrition, especially children under five, can be fulfilled

    GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMA

    Get PDF
    Kanker Payudara merupakan kanker yang ada pada wanita baik di Negara maju dan Negara berkembang. Data World Health Organization (WHO) diperkirakan bahwa lebih dari 508.000 wanita di seluruh dunia meninggal pada tahun 2011 karena kanker payudara. Survey demografi kesehatan Indonesia 2008–2009 menunjukkan bahwa 55% ibu menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet. Dari data yang didapatkan di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado diperoleh 151 kanker payudara. Perawatan payudara sangat penting untuk merangsang pemulihan otot-otot rahim berkontraksi dan meningkatkan kualitas Air Susu Ibu. Tujuan peneliti ini ialah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma. Desain penelitian yang di gunakan ialah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma, jumlah sampel ialah 30 responden. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitiandari 30 responden hasil yang didapat 77% berpengetahuan baik dan 7% berpengetahuan cukup. Hasil penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma berada pada kategori baik. Diharapkan bagipihak Puskesmas dapat meningkatkan pemberian penyuluhan dalam bidang kesehatan terutama pada ibu nifas

    GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG PERSONAL HYGIENE DI SD GMIST ZAITUN LAPEPAHE KECAMATAN MANGANITU SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

    Get PDF
    personal hygiene merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene yang pada dasarnya harus diperhatikan yaitu mencakup beberapa hal seperti: perawatan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan dan kaki, kulit dan perawatan tubuh secara keseluruhan. Personal hygiene yang tidak baik pada anak usia sekolah menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti: infeksi saluran pernapasan, cacingan, anemia, dan flu. Siswa sekolah dasar merupakan sekelompok masyarakat yang mempunyai dampak besar dalam kelangsungan negera ini sehingga sangat perlu ditingkatkan kemampuan hidup sehatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang personal hygiene di SD Gmist Zaitun Lapepahe. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian ini siswa kelas 4-6 berjumlah 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden dikategorikan berpengetahuan baik sebanyak 33 responden (92%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 3 responden (8%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas 4-6 di SD Gmist Zaitun Lapepahe berpengetahuan baik tentang personal hygiene. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk membangun Unit Kesehatan Sekolah dan pengadaan penyuluhan tentang kebersihan diri

    GAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA SELAMA ANAK DIRAWAT DI RUANGAN ANGGREK BLUD RSU LIUNKENDAGE TAHUNA

    Get PDF
    kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami orang tua ketika ada masalah kesehatan pada anaknya. Hampir setiap orang merasa cemas saat anak mereka mengalami hospitalisasi. Kecemasan ini dapat meningkat apabila orang tua merasa kurang informasi terhadap penyakit anaknya dari rumah sakit terkait. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian ini semua orang tua yang anaknya dirawat di ruangan Anggrek berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan kecemasan responden dikategorikan kecemasan ringan sebanyak 17 responden (57%), kecemasan sedang sebanyak 7 responden (23%), dan tidak cemas sebanyak 6 responden (20%). Dapat disimpulkan bahwa kecemasan orang tua selama anak dirawat di ruangan Anggrek BLUD RSU Liunkendage Tahuna berada pada kategori cemas ringan. Disarankan perawat dapat membantu orang tua untuk mengatasi kecemasan yang dialami orang tua berupa penjelasan tentang prosedur saat anak dirawat dan sebelum pemberian tindakan

    GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN DI KELURAHAN MAHENA

    Get PDF
    motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot kasar atau sebagian besar atau seluruh anggota yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang perkembangan motorik kasar pada anak usia 2-5 tahun di Kelurahan Mahena Kecamatan Tahuna. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian ini ibu yang memiliki anak usia 2-5 tahun berjumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden dikategorikan berpengetahuan baik sebanyak 26 responden (81%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 6 responden (19%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu di Kelurahan Mahena berpengetahuan baik tentang perkembangan motorik kasar pada anak usia 2-5 tahun. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya

    GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING PADA BAYI DI BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI PUSKESMAS MANGANITU KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

    Get PDF
    Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menimbulkan dampak serius perkembangan fisik, mental, dan emosional anak-anak, dan bukti menunjukkan bahwa efek dari stunting pada usia muda, khususnya pada perkembangan otak, sulit untuk memperbaikinya pada usia lanjut walaupun jika anak menerima gizi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan pengetahuan ibu tentang stunting pada Baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Manganitu pada bulan Juni-September 2021. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu Baduda di wilayah kerja Puskesmas Manganitu. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling yang dilakukan di beberapa posyandu dari bulan Juni-September 2021. Seluruh ibu balita dibawah usia dua tahun (Baduda) yang datang ke Posyandu serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukan menjadi sampel penelitian. Adapun kriteria inklusi adalah ibu Baduda bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusinya yaitu ibu Baduda yang memiliki anak yang lahir dengan cacat bawaan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan tentang stunting. Analisis data menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas umur ibu berada pada umur ideal melahirkan (67,2%), pendidikan ibu berada pada kategori rendah (55,2%), tingkat pengetahuan ibu kurang baik (58,6%). Baduda yang mengalami stunting sebanyak 8,6%. Item pertanyaan pengetahuan tentang kekurangan gizi kronis penyebab terjadi stunting menjawab dengan salah sebanyak 58,6% dan Baduta stunting menjadikan anak rentan terhadap penyakit menjawab dengan salah sebanyak 53,4%. Kesimpulan gambaran pengetahuan ibu tentang stunting pada Baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe berada pada kategori rendah.   Stunting is a chronic nutritional problem that seriously affects children's physical, mental and emotional development, and evidence shows that the effects of stunting at a young age, particularly on brain development, are difficult to correct in old age even if children receive proper nutrition. This study aims to describe maternal knowledge about stunting in children under two years old in the Manganitu Community Health Center Work Area, Sangihe Islands Regency. This type of research uses a cross-sectional design. This research was carried out in the working area of the Manganitu Health Center in June-September 2021. The population of this study was all mothers of children under two years old in the work area of the Manganitu Health Center. The sampling technique was consecutive sampling conducted at several Integrated Health Post from June-September 2021. All mothers of children under two years old who came to the  Integrated Health Post and met the inclusion and exclusion criteria were included in the study sample. The inclusion criteria were that children under two years old his mother was willing to be a respondent. The exclusion criteria were children under two years old mothers who had children who were born with congenital defects. The data collection technique used a knowledge questionnaire about stunting. Data analysis using computerization. The results showed that the majority of the mothers were at the ideal age for giving birth (67.2%), the mother's education was in a low category (55.2%), the mother's level of knowledge was not good (58.6%). Children under two years old who experienced stunting were 8.6%. Question items about knowledge about chronic malnutrition causing stunting were answered incorrectly by 58.6% and children under two years old stunting making children vulnerable to disease answered incorrectly as much as 53.4%. The conclusion of the description of maternal knowledge about stunting in children under two years old in the Manganitu Health Center Work Area, Sangihe Islands Regency is in a low category

    PKM MASYARAKAT PINTAR CEGAH PJK DI KAMPUNG PETTA SELATAN KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

    Get PDF
    Penyakit jantung koroner (PJK) sampai saat ini masih menempati urutan pertama penyebab kematian di dunia, dimana prevalensi penyakit tersebut terus meningkat setiap tahunnya (WHO, 2015), berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan upaya preventif serta penanganan awal pra Rumah Sakit dianggap sangat bermanfaat dalam menurunkan angka kejadian tersebut (Sofiah, 2015)Kampung Petta Selatan merupakan suatu kampung yang terletak di kec. Tabukan Utara. Secara geografis Kampung Embuhanga juga cukup terisolir karena tidak memiliki transportasi umum roda empat padahal pada kampung tersebut memiliki pesona wisata yang menarik sehingga mengundang banyak wisatawan yang datang. Tim Pengabmas melakukan Program Kemitraan Masyarakat untuk mendeteksi dini masyarakat yang berisiko PJK dan memberikan peyuluhan mengenai PJK dan cara mencegah. Hasil yang diperoleh yaitu 91% dari peserta berisiko PJK, dan setelah penyuluhan pengetahuan masyarkat meningkat. Diharapkan masyarakat mulai memahami dan melakukan pola hidup sehat, dan dukungan dari Pemerintah Kampung sangat dibutuhkan khususnya dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan

    GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN OBAT CACING PADA BALITA SECARA BERKALA DI KAMPUNG PETTA BARAT KECAMATAN TABUKAN UTARA

    Get PDF
    cacingan merupakan kondisi di dalam tubuh manusia terdapat cacing. Cacingan bisa terjadipada orang dewasa namun lebih banyak kejadian terjadi pada usia anak-anak. Hal ini dapat disebabkananak yang kurang menjaga kebersihan diri terutama pada saat mereka sedang bermain. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemberian obat cacing secara berkala pada balitadi kampung Petta Barat Kecamatan Tabukan Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptifdengan metode survey. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkanpengetahuan responden dikategorikan berpengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%), Cukupsebanyak 10 responden (35%), dan kurang 8 responden (25%). Dapat disimpulkan bahwa sebagianbesar ibu di kampung Petta Barat Kecamatan Tabukan Utara berpengetahuan baik. Hasil penelitian inidapat dijadikan acuan untuk data awal penelitian selanjutnya

    UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILITAS PADA PASIEN STROKE DI RSD LIUN KENDAGE TAHUNA

    Get PDF
    Stroke merupakan kondisi yang dapat memengaruhi jutaan orang di dunia, mengakibatkan keterbatasan fungsional kronis secara signifikan dan penurunan kualitas hidup penderita. Mobilisasi pada penderita stroke di rumah sakit tidak hanya dilakukan oleh petugas fisioterapi tetapi juga sebagai kewajiban seorang perawat. Tujuan: menggambarkan upaya pemenuhan kebutuhan mobilitas pada pasien stroke di RSD Liun Kendage. Metode: Deskriptif dengan pendekatan studi kasus di RSD Liun Kendage. Subyek studi kasus sebanyak 2 orang. Pengumpulan data dengan cara observasi, pemeriksaan fisik, rekam medik, dan wawancara. Hasil: Pasien I belum menunjukkan pemenuhan kebutuhan mobilitas, sedangkan pasien II menunjukkan pemenuhan kebutuhan mobilitas setelah dilakukan tindakan. Kesimpulan: Masalah gangguan pemenuhan kebutuhan mobilitas pada pasien stoke dapat teratasi setelah dilakukan asuhan keperawatan. Saran: Perawat diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada pasien stroke dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.   Stroke is a condition that can affect millions of people in the world, impact in significant chronic functional limitations and decreased quality of lives of sufferers. Mobilization of stroke patients in hospital were not only did by physiotherapists, but also as a nurse's duty. The aim of this reaseach to describe efforts to meet the mobility needs of stroke patients at Liun Kendage Hospital Tahuna. Method: Descriptive with a case study approach in Liun Kendage Hospital. The case of this study subjects were two people. Data collection were observation, physical examination, medical records, and interviews. Results: I (first) Patient have not shown the fulfillment of mobility needs, while  II (second) patient showed the fulfillment of mobility needs after the action. Conclusion: The problem of impaired mobility needs in stoke patients can be resolved after nursing care. Suggestion: Nurses can improve the quality of optimal nursing care services in the stroke patients by following the development of science
    corecore