20 research outputs found
Analisis Jumlah Bakteri dan Identifikasi Bakteri pada Pupuk Cair dari Feses Domba dengan Penambahan Saccharomyces cerevisiae (Analysis of Total Bacteria and Identification of Bacteria in Liquid Fertilizer with the Addition of Sheep Feces Saccharomyces cer
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui jumlah bakteri dan identifikasi bakteri yangterkandung pada pupuk cair dari feses domba dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Peubah yang diamati adalah jumlah bakteri awal pada feses domba dan jumlah bakteri serta identifikasi bakteri pada pupuk cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah bakteri awal pada feses domba sebesar 26 x 1012 cfu/g dan jumlah bakteri pada pupuk cair dari feses domba dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae sebesar 33 x 107 cfu/g. Bakteri yang berhasil diidentifikasi Enterobacter sp., Bacillus sp., Escherichia coli.Kata kunci : feses domba, bakteri, pupuk cair, Saccharomyces cerevisia
EVALUASI SANITASI LAPAK PENJUALAN KARKAS AYAM TERHADAP JUMLAH TOTAL BAKTERI, Staphylococcus aureus DAN AWAL KEBUSUKAN
Pada masa pandemic, pemerintah membatasi mobilitas masyarakat, sehingga banyak produsen daging ayam merubah pola penjualannya dengan membuka kios di sekitar pemukiman penduduk. Kios yang digunakan berupa meja yang diberi alas plastic dan terbuka, serta lokasi dipinggir jalan raya, hal ini rentan terhadap kontaminasi bakteri dan menyebabkan kerusakan pada daging ayam. Tujuan penelitian ini mengevaluasi sanitasi lapak penjualan karkas ayam terhadap kontaminasi bakteri, Staphylococcus aureus dan nilai pH serta awal kebusukan pada karkas ayam. Metode penelitian adalah metode deskripsi, dengan melakukan surve dan analisis pada pedagang kaki lima tentang evaluasi sanitasi lapak dagangan terhadap jumlah bakteri total, Staphylococcus aureus, pH dan awal kebusukan pada karkas ayam. Batas Maksimum Cemaran Bakteri berdasarkan SNI 7388:2009 : ALT (30 °C, 72 jam) 1 x 106 koloni/g, Staphylococcus aureus 1 x 102 koloni/g. Hasil penelitian menunjukkan jumlah total bakteri pada bagian karkas dada (9.45 x 108 – 3.17 x 109 ) dan paha (9.36 x 108 - 1.95 x 109 ) dari semua pedagang, melibihi standar. Pada sampel dari Pedagang P1 (paha) dan P5 (dada) terdapat Staphylococcus aureus yang melebihi standar. Nilai pH berkisar 5.64 – 6.94, awal kebusukan dimulai pada menit ke 295 – 545
Upaya Pengolahan Feses Domba dan Limbah Usar (Vitiveria zizanioides) Melalui Berbagai Metode Pengomposan
Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Dan Pengolahan limbah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Bandung, selama 3 bulan. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui sejauhmana pengaruh berbagai metode pengomposan terhadap kadar N total, P2O5 dan K2O. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen di laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 6 kali ulangan, yaitu metode pengomposan konvensional, metode vermikomposting dan metode penambahan inokulum EM4. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan yang diberikan tidak berpengruh terhadap kandungan N total, kandungan P2O5 total, dan kandungan K2O kompos yang dihasilkan. Kandungan N total tertinggi ditemukan pada pengomposan tradisional, kandungan P2O5 tertinggi ditemukan pada metode pengomposan menggunakan EM4, kandungan K2O tertinggi ditemukan pada pengomposan tradisonal.Kata kunci : metode pengomposan, N total, P2O5, K2O
Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Kompos
This study aims to determine compost quality (content of N, P2O5, K2O) generated from various mixtures of beef cattle feces and the feces of horses. The method used in this study is the experimental method in the laboratory using a completely randomized design with 3 treatments, ie P1 = C / N ratio of 25, P2 = C / N ratio of 30 and P3 = C / N ratio of 35 and replications 6 times. To determine the effect of treatments, data were analyzed with ANOVA and Duncan test. The results showed that the mixture of feces of beef cattle and horse feces with various C / N ratio did not significantly affect the quality of compost. N content in compost produced = 0.7867 to 0.8000%, P2O5 content = 0.5883 to 0.6000%, K2O = 0.5733 to 0.5883
Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca dan Aplikasi Pemanfaatan Konsorsium Bakteri dari Limbah Peternakan dengan Media Batubara dalam Menghasilkan Biogas
Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi emisi gas rumah kaca dari populasi ternak ruminansia dan memanfaatkan GRK sebagai energi alternatif, yang terbentuk dari aktivitas konsorsium bakteri dalam limbah ruminansia sebagai starter dengan media batubara. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap: Tahap 1 adalah estimasi emisi gas rumah kaca yang didasarkan pada survei populasi ternak di Kabupaten Sumedang (Jatinangor, Tanjungsari dan Sukasari) menurut metode IPCC 2006. Tahap 2 adalah percobaan skala laboratorium untuk membuktikan pembentukan gas rumah kaca dari sampel limbah ruminansia. Tahap 3 adalah pemanfaatan gas rumah kaca sebagai sumber energi dengan media batubara dan starter konsorsium bakteri dari feses ternak. Sampel untuk penelitian skala laboratorium diperoleh dengan mengaktifasi konsorsium bakteri dari feses ternak yang ditanam di media batubara. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian eksploratif dengan memanfaatkan feses sapi perah, feses sapi potong, feses kerbau yang ditambahkan secara terpisah ke dalam medium 98-5 yang terbuat dari campuran komponen kimia dan diencerkan dengan aquadest dan cairan rumen. Setiap sampel disimpan ke dalam digester anaerobik 250 ml, diinkubasi selama 15 hari, dianalisis dengan Gas Chromatography (GC-A14). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternakan ruminansia menghasilkan gas rumah kaca khususnya CH4 yang berpotensi dapat dikurangi dengan memanfaatkannya sebagai biogas dengan media batubara
Penyuluhan Pengolahan Limbah Ternak dalam Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Abstract. Livestock waste is one of the contributors to greenhouse gas emissions, therefore it needs proper handling so that the impact on the environment can be minimized. Therefore, socialization and education on waste handling is carried out in an effort to reduce greenhouse gas emissions. Socialization to farmer is done online using whatsapp and zoom meetings platform. Partner are farmers from Cileles and Cilayung Villages, Jatinangor Sumedang District. Waste treatment extension activities as an effort to reduce greenhouse gas emissions are carried out by creating audio visuals in the form of videos and e-flyers uploaded to the media youtube and whatsapp partner groups. In general, farmers understand that the waste generated from their livestock activities must be managed properly, but they do not understand that the impact of improper management will result in greenhouse gas emissions. After extension activities was carried out, there was an increase in farmers' knowledge, both on the potential of livestock waste is one of as a greenhouse gases contributors and good waste processing techniques.
Keywords: animal waste, organic fertilizer, greenhouse gas
Abstrak. Limbah peternakan memberi kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca, diperlukan penanganan yang tepat sehingga dampak terhadap lingkungan dapat diminimalkan. Oleh karena itu, dilakukan sosialisasi dan edukasi penanganan limbah ternak sebagai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Mitra merupakan peternak yang berasal dari Desa Cileles dan Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor Sumedang. Kegiatan penyuluhan pengolahan limbah sebagai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dilakukan dengan membuat audio visual berupa video dan e-flyer yang diunggah ke media youtube dan whatsapp grup mitra. Metode yang digunakan adalah penyuluhan secara daring menggunakan media zoom meeting. Secara umum peternak mengerti bahwa limbah yang ditimbulkan dari kegiatan usahanya harus dikelola dengan baik, namun mereka tidak memahami bahwa dampak pengelolaan yang tidak tepat akan mengakibatkan emisi gas rumah kaca. Setelah dilakukan penyuluhan, terdapat peningkatan pengetahuan peternak baik potensi limbah ternak sebagai kontributor gas rumah kaca maupun teknik pengolahan limbah yang baik.
Kata Kunci: limbah ternak, pupuk organik, gas rumah kac
Deteksi Jumlah Bakteri Total dan Coliform pada Sludge dari Proses Pembentukan Biogas Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda
This study aims to determine the amount of total and coliform bacteria in sludge from the process of forming a mixture of biogas feces of beef cattle and horse feces. The method used in this study is the experimental method in the laboratory using a completely randomized design with 3 treatments, ie P1 = C / N ratio of 25, P2 = C / N ratio of 30 and P3 = C / N ratio of 35 and replications 6 times. To determine the effect of treatments, data were analyzed with ANOVA and Duncan test. The results showed that the mixture of feces of beef cattle and horse feces with various C / N ratio had significant ffect on total bacteria and coliform in sludge. Treatment P3 (C / N ratio 35) to produce the total number of bacteria (4.95 x 107 cfu / g) and coliform (6.33 x 106 cfu / g) the lowest
Potential of bacteria in sheep feces as biogas formation starter on lignite coal media
Sheep farms produce waste in the form of feces and urine that are organic materials and the source of bacteria. This study aims to determine the potential of bacteria in sheep feces when used as a starter for biogas formation (the number of anaerobic bacteria and biogas production) on lignite coal media. The method used in this study was experimental in the laboratory using a completely randomized design with four treatments and four replications. The data were analyzed using analysis of variance, and Duncan test was performed to find out the differences between treatments. The research procedure was divided into two stages. The first stage was in vitro method to select the feces sample with the largest biogas production. The second stage was utilizing enriched media (media 98-5) liquid for observing the growth of bacteria originating from selected sheep feces, and then the bacteria consortium was used as starters on lignite coal media. The treatments were based on the concentration of bacteria consortium used, T1=0%, T2=1.5%, T3=3%, and T4=4.5%. The number of anaerobic bacteria was observed in Hungate tubes, and biogas production was observed in serum bottles. The results showed that the highest number of anaerobic bacteria (1012 CFU/ml) and the highest biogas production (105 mL) were achieved at T2=1.5%. Bacteria in sheep feces can be potentially used as a biogas forming agent on lignite coal media, which is proved by the growth of anaerobic bacteria and the biogas production from present study
Pengaruh Penggunaan Kulit Lidah Buaya sebagai Disinfektan Alami terhadap Daya Hambat Bakteri di Ruang Penampungan Susu
Kulit daun lidah buaya merupakan limbah yang berasal dari industry minuman kesehatan berupa jelly yang berbahan baku gel lidah buaya. Kandungan senyawa aktif berupa antibakteri pada kulit daun lidah buaya dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan alami untuk menyucihamakan ruangan penampungan susu. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan konsentrasi infusa kulit lidah buaya, yaitu P1 = concentration 50%, P2% = 75%, dan P3 = 100%, setiap perlakuan masing-masing diulang sebanyak 6 kali. Metode pembuatan larutan disinfektan alami asal kulit daun lidah buaya melalui teknik infundasi. Ruangan penanpungan susu yang diuji meliputi dinding, lantai dan meja, sedangkan uji kekuatan hambat infusa kulit daun lidah buaya terhadap bakteri total asal ruang penampungan susu menggunakan metode difusi sumur agar. Data penelitian dianalisis menggunakan Anova dan Uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona hambat tertinggi pada konsentrasi infusa kulit lidah buaya 100 % dan 75% masing-masing 6,15 mm dan 7,65 mm pada lantai, sedangkan konsentrasi 25% menghasilkan zona hambat paling rendah yakni 2,75 mm. Penurunan jumlah total bakteri di ruang penyimpanan susu tertinggi pada konsentrasi 100% baik pada dinding, lantai dan meja di ruang penampungan susu.
Penyusutan dan Penurunan Nisbah C/N pada Vermicomposting Campuran Feses Sapi Perah dan Jerami Padi menggunakan Eisenia fetida
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyusutan dan penurunan nisbah C/N padavermicompostingcampuran feses sapi perah dan jerami padi menggunakan Eisenia fetida. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan adalah tiga perlakuan nisbah C/N yakni : 25 (T1), 30 (T2), dan 35 (T3). Proses diawali dengan dekomposisi awal selama 7 hari, kemudian dilanjutkan dengan vermicompostingselama 15 hari. Data dianalisis melalui sidik ragam dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penyusutan selama dekomposisi awal berkisar antara 20,5 – 28,8 % dengan nisbah C/N mencapai 15,5-17,5. (2) Penyusutan selama vermicompostingberkisar antara 52,35 – 60,50 % dengan nisbah C/N mencapai 10,5 – 11,0.