11 research outputs found

    Efektifitas Penerapan Metode Diskusi-Simulasi Berbantuan Media Animasi Terhadap Keterampilan Mengajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan pembelajaran diskusi-simulasi berbantuan media animasi terhadap keterampilan mengajar mahasiswa program studi pendidikan IPA pada perkuliahan strategi belajar mengajar (SBM) IPA. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa program studi pendidikan IPA semester VI yang mengikuti perkuliahan strategi belajar mengajar (SBM). Instrumen pengambilan data berupa lembar observasi pengamatan yang berisi indikator-indikator keterampilan dasar mengajar. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t berpasangan (paired-t test sample) dan uji korelasi menggunakan SPSS 21. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan mengajar mahasiswa pada awal pembelajaran SBM adalah 68,27 setelah tiga kali perlakukan nilai rata-rata keterampilan mengajar mahasiswa meningkat menjadi 77,54. Ujian mata kulaih SBM di akhir semester menunjukkan bahwa penerapan metode diskusi-simulasi berpengaruh terhadap keterampilan mengajar mahasiswa program studi pendidikan IPA yang dibuktikan dengan nilai uji t dimana nilai signifikansi sebesar 0,000 dan nilai korelasi 0,448. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa metode diskusi-simulasi efektif terhadap keterampilan mengajar mahasiswa program studi pendidikan IPA dalam pembelajaran strategi belajar mengajar

    PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS XII IPA PADA MATERI SENYAWA TURUNAN ALKANA

    Get PDF
    This study aims to determine: (1) improving student learning outcomes class XII IPA SMA Muhammadiyah Jayapura on material alkane derivatives using STAD type of cooperative learning model; (2) The increase in the results of students of class XII IPA SMA Muhammadiyah Jayapura on material alkane derivatives using Jigsaw type of cooperative learning model; (3) differences in learning outcomes of students using cooperative learning model type STAD and Jigsaw mode on material alkane derivatives XII grade students of SMA Muhammadiyah Jayapura; and (4) differences in students' learning activities using cooperative learning model type STAD and Jigsaw mode on material alkane derivatives XII grade students of SMA Muhammadiyah Jayapura. Shape design of the method used in this study is a non-equivalent control group design, the design of a study involving two groups. The results showed that: (1) there is an increase in student learning outcomes class XII IPA SMA Muhammadiyah Jayapura on material alkane derivatives using STAD type of cooperative learning model with n-Gain value by an average of 0.52 (medium category); (2) there is an increase in student learning outcomes class XII IPA SMA Muhammadiyah Jayapura on material alkane derivatives using Jigsaw type of cooperative learning model with the value of n-Gain an average of 0.69 (medium category); (3) There are differences in learning outcomes of students using cooperative learning model type STAD and Jigsaw mode on material alkane derivatives XII grade students of SMA Muhammadiyah Jayapura with significant value, namely 0.03 at RPP 1 and 2, as well as on RPP 0.04 3 ; and (4) There are differences in students' learning activities using cooperative learning model type STAD and Jigsaw mode on material alkane derivatives XII grade students of SMA Muhammadiyah Jayapura with significant value of $ 0.00 less than 0.05

    Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Vii Smp Lab. Stkip Muhammadiyah Arar pada Mata Pelajaran Ipa Menggunakan Diagram Alir dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

    Get PDF
    Pada umumnya tingkat pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA yang dicapai siswa SMP Lab. Hasil Belajar Siswa di STKIP Muhammadiyah Arar termasuk kategori rendah. Banyak siswa yang merasa bosan dan kurang bersemangat dalam belajar. Hal ini disebabkan kerena kurang variatifnya pendekatan, model, maupun metode dalam pembelajarannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa kelas VII SMP Lab. STKIP Muhammadiyah Arar melalui pembelajaran Inkuiri Terbimbing berbantuan Diagram Alir. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang terdiri 2 siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Inkuiri Terbimbing berbantuan Diagram Alir dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa kelas VII SMP Lab. STKIP Muhammadiyah Arar, yaitu sebelum perbaikan siswa yang paham konsep hanya 36%, setelah siklus I mencapai 64,28% dan setelah pelaksanaan siklus II mencapai 79,3%

    PENDAMPINGAN PEMANFAATAN LABORATORIUM VIRTUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA

    Get PDF
    Laboratorium merupakan media penting pada pembelajaran IPA. Keterbatasan alat, bahan, sarana laboratorium IPA serta waktu guru mengakibatkan berkurangnya kegiatan praktikum IPA di sekolah. Laboratorium IPA virtual lab adalah bentuk laboratorium IPA yang mengembangkan percobaan/peraktikum IPA dalam bentuk sarana/media animasi komputer yang menyerupai praktikum dalam laboratorium. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan  memberi pengetahuan dan keterampilan mengembangkan dan aplikasi pengelolaan virtual lab IPA kepada kedua mitra kelompok guru IPA. Metode kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampingan guru IPA mitra dalam mengembangkan media virtual lab IPA dan aplikasinya pada pembelajaran IPA. Kegiatan ini didukung dengan tersedianya sarana komputer di sekolah mitra. Hasil kegiatan menunjukkan 1) peserta guru sekolah mampu membuat penuntun praktikum IPA virtual lab (dilengkapi adobe flash), 4) dihasilkan media animasi virtual lab IPA SMP (adobe flash) yang dilengkapi Penuntun praktikum virtual lab IPA yang laya

    MEMPERKUAT PERAN SEKTOR PENDIDIKAN UNTUK MEMBANGUN KETERAMPILAN HIDUP REMAJA DI KABUPATEN SORONG

    Get PDF
    Program dan intervensi yang dimaksudkan selaras dengan prinsip-prinsip dalam mempromosikan gender, kesetaraan dan keberlanjutan. Misalnya, konten LSE yang memiliki topik spesifik yang mencakup isu-isu sensitif gender termasuk, kesehatan dan hak-hak seksual / reproduksi, kekerasan berbasis gender dan pemahaman yang lebih baik tentang kesetaraandan kesetaraan gender. Di bawah program ini, guru menerima pelatihan LSE dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas guru tentang topik-topik terkait LSE, serta untuk menyadarkan guru tentang masalah gender. Guru yang mendapat manfaat dari program ini akan mengajarkan pendidikan kecakapan hidup kepada anak laki-laki dan perempuan di sekolah dan juga memfasilitasi sesi gender yang telah dimasukkan dalam sesi LSE. Sejalan dengan kepala sekolah ekuitas, program ini telah memiliki fokus khusus pada penyediaan pengetahuan dan keterampilan kepada guru yang akan ditempatkan di sekolah dan mengajar di daerah pedesaan, terpencil dan sulit dijangkau di Tanah Papua. Oleh karena itu, remaja yang kurang beruntung di sekolah terpencil akan mendapat manfaat dari program ini. Diperkirakan 60% peserta pelatihan guru yang akan menerima pelatihan pendidikan kecakapan hidup di bawah program ini adalah orang Papua setempat dan 65% adalah perempuan. Dalam hal keberlanjutan, berinvestasi dalam pelatihan guru pra-jabatan adalah salah satu strategi inti untuk memastikan keberlanjutan guru terampil untuk memberikan program pendidikan keterampilan hidup. Diakui bahwa dasar kelembagaan untuk program pelatihan guru memberikan kesinambungan dan keberlanjutan. Pelatihan dalam layanan, pada gilirannya, sering disampaikan sebagai lokakarya satu kali atau serangkaian lokakarya singkat, dengan sedikit dukungan lanjutan, pengawasan atau evaluasi. Melalui kegiatan ini, dosen akan mengamati peserta pelatihan guru menggunakan alat pengamatan yang memungkinkan untuk mengkonfirmasi kepercayaan diri ketika memberikan sesi LSE, menilai pengetahuan konten dan pendekatan pedagogis masing-masing

    Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Berbantuan Media Gambar Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Kelas IV SD Inpres 60 Kabupaten Sorong

    Get PDF
    Learning is a change in one's abilities that can be sustained but is not caused by growth. Changes referred to as learning can be demonstrated through changes in behavior. Learning is considered as the acquisition of knowledge, mastery of skills, character, and the formation of attitudes and self-confidence of students, especially in following the learning process. Learning requires strong motivation in order to obtain maximum change. However, motivating every student in the learning process is not an easy thing. One of them is motivation in science lessons. This study aims to determine the effect of the Make A Match Learning Model Assisted by Picture Media on Students' Learning Motivation in 4th Grade Science Lessons at SD Inpres 60, Sorong Regency. This research is a Pre-Experimental Design research. There are two variables, namely the independent variable leading to the Influence of the Make A Match Learning Model Assisted by Picture Media, while the dependent variable leads to Student Learning Motivation in Science Lessons for Class IV SD Inpres 60 Sorong Regency. The sample used was 13 students and the data collection technique used a questionnaire sheet and an observation sheet for the learning process. The data analysis technique consisted of the normality test and hypothesis testing stages. The results of the reliability test showed Cronbrach's Alpha on the questionnaire instrument was 0.730 and the results of the normality test obtained an Asymp-Sig value of 0.496. Hypothesis testing with the Paired Sample T-test shows that the T-count is 10,050, the df value in the n-1 study is 13-1 = 12, the df = 17 value is 2.179. So it can be seen that Tcount of Ttable is 10,050 > 2.179 and the result of Sig (2-tailed) is 0.01. This value is smaller than the 0.05 provision where 0.01 < 0.05. From the results of this test, it shows that it is accepted and rejected, meaning that there is an effect of using the Make A Match model with the help of picture media on the students' learning motivation in the fourth grade science lesson at SD Inpres 60, Sorong Regency

    ANALISIS MISKONSEPSI SISWA DAN FAKTOR PENYEBABNYA PADA PEMBELAJARAN KIMIA DI KABUPATEN SORONG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa SMA di Kabupaten Sorong pada pembelajaran kimia, besar miskonsepsi, serta faktor penyebab miskonsepsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes diagnostik disertai tingkat keyakinan jawaban (TKJ) yang disederhakan dari metode CRI. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu 13% siswa memahami konsep pada konsepsi yang diujikan, 63,06% siswa tidak memahami konsep, serta 23,94% siswa mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi terjadi pada seluruh konsepsi yang diujikan, dengan persentase miskonsepsi terendah pada konsepsi partikel penyusun atom dan teori asam basa Bronsted-Lowry dengan besar persentasi 7,41%. Konsepsi dengan miskonsepsi terbesar yaitu pada partikel penyusun materi dengan angka persentase sebesar 48,15%. Faktor penyebab miskonsepsi sebesar 76,92% disebabkan oleh pemahaman siswa sendiri, sedangkan faktor penyebab oleh guru sebesar 15,38% dan buku referensi sebesar 7,69%. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan data bahwa pembelajaran kimia yang diikuti oleh siswa di Kabupaten Sorong kurang menekankan pada penanaman konsep, akan tetapi lebih pada penyelesaian soal dan aplikatif lainnya, sehingga perlu untuk lebih menekankan lagi pada penanaman konsep. Konsepkonsep dalam kimia saling berkaitan satu dengan lainnya, sehingga jika tidak dipahami dengan baik akan mengganggu konsep lainny

    INTRODUKSI TEKNIK AKLESA (AKUAPONIK LELE DAN SAYURAN) DI KAMPUNG WARMON KOKODA KABUPATEN SORONG

    Get PDF
    Program pengabdian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengatasi permasalahan terkait rendahnya pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat terkhusus anak-anak di kampung Warmon Kokoda Distrik Mayamuk Kabupaten Sorong. Minimnya lahan yang dimiliki serta pengetahuan yang rendah terkait budidaya ikan air tawar menjadi salah satu penyebab rendahnya pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat kampung warmon Kokoda dari segi konsumsi bahan pangannya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memperkenalkan teknik AKLESA (Akuaponik Lele dan Sayuran) dalam embersebagai alternatif bercocok tanam sayuran dan budidaya ikan lele dalam satu waktu secara bersamaan tanpa membutuhkan lahan yang luas. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian introduksi teknik AKLESA bagi masyarakat kampung Warmon Kokoda yaitu meningkatkanya pengetahuan masyarakat terkait teknik bercocok tanam sayuran pada media non tanah dan budidaya ikan lele dalam satu waktu dengan harapan kegiatan ini dapat diadopsi secara mandiri oleh masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi anak di kampung Warmon Kokoda. Adapun tingkat keberhasilkan dalam satu siklus pembesaran ikan lele mencapai 80% dan pemanenan sayur rata-rata 58,3% atau 2,3 kali pemanenan dari maksimal 4 kali panen. Kegiatan pengabdian berupa pengenalan ini diharapkan dapat dicontoh dan dikembangkan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan gizi anak di lingkungan keluarganya

    PENINGKATAN SKALA USAHA MANDIRI MELALUI PETERNAKAN LELE DI KELURAHAN MALASOM SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI MBKM

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan didasarkan pada beberapa permasalahan mitra dalam hal ini kelurahan Malasom, diantaranya yaitu terdapat penumpukan sampah rumah tangga pada beberapa titik serta terdapat beberapa kelompok pembudidaya ikan lele yang gagal dikarenakan biaya pakan yang tidak seimbang dengan pendapatan hasilnya. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan pengolahan limbah/sampah organic menjadi maggot BSF dan pengembangan Azolla microphilla sebagai pakan ikan lele alternatif guna peningkatan skala usaha budidaya lele di Kelurahan Malasom. Sasaran program PkM ini adalah para pemuda kelompok pembudidaya lele di kelurahan malasom dengan permasalahan pada pakan ikan dan berdasarkan pertimbangan kepala kelurahan Malasom, ditetapkan kelompok budidaya yang ada di jalan perkutut kelurahan Malasom.  Hasil yang didapatkan dari kegiatan PkM yang dilakukan yaitu pertama terkait penggunaan pakan pelet yang rendah hingga 25%, sedangkan 75% lainnya menggunakan pakan alternatif maggot BSF dan Azolla microphilla, serta pengurangan sampah melalui budidaya maggot BSF ini memberikan manfaat dari sisi sosial, ekonomi dan lingkungan. Secara sosial program ini telah mampu meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga dalam pengelolaan sampah, peningkatan kemitraan yang dimiliki oleh pemuda jalan perkutut dengan warga sekitar dalam pengolahan sampah. Manfaat sosial lainnya adalah terbentuknya kohesi sosial unimuda sorong dalam sinergi pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik. Dari sisi ekonomi, pengelolaan maggot dapat digunakan untuk menekan biaya penggunaan pakan lele konvesional yang membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Dari sisi lingkungan, program ini telah mampu mengolah sampah organik dapur warga di kelurahan malasom

    PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DIPADU DENGAN DIAGRAM ALIR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH JAYAPURA PADA MATERI LAJU REAKSI

    Get PDF
    this study aims to determine the influence of guided inquiry approach combined with a flow diagram of the level of student understanding and of the student learning outcomes, and the improving student learning outcomes after learning use of guided inquiry approach combined with a flow chart. The results showed that : (1) a significant difference between guided inquiry approach combined with a flow diagram of the level of understanding of students with count of sig. 0,000 < 5 %, as well as the influence of 98.6%. (2) a significant difference between guided inquiry approach combined with a flowchart of the learning outcomes 1, 2, and 3 with sig. of count 0.000 < 5 % with the average percentage of the influence is 67.8 %. (3) an increase in the average learning outcomes of students from all three meetings, including in the medium category with a value of n-Gain an average of 0.61
    corecore