6 research outputs found
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Vibrio sp DARI IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus leopardus)
This research about the isolation and identification Vibrio sp from sunu grouper fish (Plectropomus leopardus). This research aimed to observe the amount of vibrio bacteria species based on colony morphology and identificate morphological colony of vibrio isolated from grouper sunu fish (Plectropomus leopardus). Bacteria isolation was conducted by isolate some external organs (lesion on its body) and internal organ (jejenum) from grouper sunu fish (Plectropomus leopardus). Bacteria was grown on selective medium for vibrio, TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Sucrose) agar. The incubation time was 24 hours at 30 C then the morphological colony was observed and biochemestry test was done. Morphology characteristic and biochemistry test result was matched with bacterial characteristic on Bargey’s Manual of Determinative Bacteriology. The result showed there are 3 isolate vibrio bacteria that was coded by V1, V2, V3. V1 morphological characteristis was rounded, edge is entire, convex elevation, green colony colour with blue in the center of colony and smooth tekstur. Based on biochemistry test V1 was indetificated as Vibrio parahaemolyticus. V2 morphological characteristic was rounded, edge is entire, tortous elevation, colony colour yellow and smooth tekstur. based on the biochemistry tes V2 was indentificated as Vibrio harveyi. Morphological characteristic of V3 was Irregular; egde is Undulate, elevation hill, colony colour yellow and own the smooth tekstur. Based on biochemistry test V3 was identificated as Vibrio alginolyticus
Karakterisasi Bakteri Genus Vibrio Dari Ikan Kerapu (Plectropomus sp.)
This research is about the isolation and characterization Vibrio sp. from grouper fish (Plectropomus sp.). This research aimed to observe the amount of vibrio bacteria species based on colony morphology and characterization morphological colony of vibrio isolated from grouper fish(Plectropomus sp.). Bacteria isolation was conducted by isolate some external organs (lesion on its body) and internal organ (jejenum) from grouper fish (Plectropomus sp.). Bacteria was grown on selective medium for vibrio, TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Sucrose) agar. The incubation time was 24 hours at 370C. The result showed there are 3 isolate vibrio bacteria that was coded by V1, V2, and V3. V1 morphological characteristis was rounded, edge is entire, convex elevation, green colony colour with blue in the center of colony and smooth tekstur. V2 morphological characteristic was rounded, edge is entire, tortous elevation, colony colour yellow, and smooth tekstur. Morphologicalcharacteristic of V3 was Irregular, egde is Undulate, elevation hill, colony colour yellow and own the smooth tekstur.Keywords: characterization, grouper fish (Plectropomus sp.), isolation, Vibri
PENGARUH PEMBERIAN TUAK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI MENCIT (Mus musculus) ICR JANTAN
Liver damage or liver disease is caused by many factors, one of which is by consuming drinks that contain alcohol. Tuak is one of the drinks that contain alcohol. This study aims to determine the effect of palm wine administration on the histopathological picture of male ICR mice (Mus musculus) liver. This study used 20 mice consisting of 4 treatments namely P0 = 0 mL / day / head; P1 = 0.1 mL / day / head; P2 = 0.2 mL / day / head and P3 = 0.3 mL / day / head. The parameters observed were body weight of mice, liver weight and liver histopathology of mice. The results showed that administration of palm wine to male ICR mice at different doses gave an influence on the histopathological picture of male ICR mice (Mus musculus).AbstrakKerusakan hati atau penyakit liver disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol. Tuak merupakan salah satu minuman yang mengandung alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tuak terhadap gambaran histopatologi hati mencit (Mus musculus) ICR jantan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu P0 = 0 mL/hari/ekor; P1 = 0,1 mL/hari/ekor; P2 = 0,2 mL/hari/ekor dan P3 = 0,3 mL/hari/ekor. Parameter yang diamati adalah berat badan mencit, berat hati dan histopatologi hati mencit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tuak pada mencit ICR jantan dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap gambaran histopatologi hati mencit (Mus musculus) ICR jantan.Kata Kunci: Hati, Histopatologi, Mencit, Tua
Struktur komunitas filum Echinodermata di Pulau Barrang Lompo Makassar
Peranan Echinodermata di perairan laut adalah sebagai pembersih limbah dan sampah, mempunyai nilai ekonomis tinggi. Echinodermata mempunyai cara dan kemampuan berbeda dalam menentukan lokasi yang cocok untuk tempat hidupnya, sehingga perbandingan jenis dan kelimpahan Echinodermata di suatu lokasi pada waktu yang berbeda perlu untuk dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas Echinodermata di Pulau Barrang Lompo Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan di tiga titik stasiun yaitu stasiun I (Zona lamun), stasiun II (Zona berpasir), dan stasiun III (Zona karang). Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2016, dengan menggunakan metode transek kuadran. Parameter yang diukur meliputi parameter fisika (temperatur), parameter kimia (pH, salinitas, DO), dan parameter biologi (keanekaragaman dan kelimpahan Echinodermata). Dari hasil penelitian pada tiga tiga titik stasiun ditemukan 11 jenis Echinodermata dalam empat kelas yaitu Asteroidea, Holothuroidea, Echinoidea, dan Ophiuroidea dengan indeks keanekaragaman (H’) tergolong rendah (nilai 0,9), indeks keseragaman populasi (e) rendah (0,3), dan indeks dominansi (C) menunjukkan ada jenis/kelas yang mendominasi (0,5)
Deteksi keberadaan virus pada sampel bawang merah (Allium ascalonicum) dan bawang putih (Allium sativum) di Laboratorium Balai Besar karantina Pertanian Makassar
Tanaman dan bagian-bagiannya merupakan media pembawa organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pada proses karantina tanaman dalam kegiatan pengiriman ekspor maupun impor ataupun pengiriman dari suatu wilayah ke wilayah lain di dalam negeri. OPT adalah semua organisme yang dapat menyebabkan dan menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya. Salah satu jenis OPT pada tanaman yaitu virus dengan mekanisme penularan secara mekanis melalui organ vegetatif maupun melalui perantara vektor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi virus pada media pembawa (tanamana) yaitu bawang merah (Allium ascalonicum) dan bawang putih (A. sativum) yang merupakan komoditi pertanian penting. Metode yang digunakan yaitu uji serologi dengan metode DAS ELISA untuk mendeteksi keberadaan salah satu jenis virus dengan tingkat infeksi yang cukup tinggi pada tanaman bawang yaitu Onion yellow dwarf virus (OYDV). Hasil yang diperoleh dari kedua sampel bawang yaitu bahwa kedua jeni bawang, baik itu bawang merah maupun bawang putih negatif terinfeksi OYDV berdasarkan metode ELISA yang ditunjukkan dengan nilai absorbansi sampel tidak mencapai tiga kali lipat dari nilai absorbansi kontrol negatif serta tidak terjadi perubahan warna pada sumur sampel di microplate
Bobot Karkas dan Persentase Organ dalam Broiler dengan Suplementasi Fitase dari Bukholderia sp. Strain HF.7
The objective of this study was to determine the effect of supplementation thephytase from Bukholderia sp. Strain HF.7 in feed on the broiler’s carcass weight and internal organs percentages. This study used 36 broiler with maintenance for 5 weeks. The experimental feed given to the broiler was P1 = basal feed without supplementation of phytase, P2 = Basal feed + 750 FTU phytase and P3 = commercial feed on starter phase and finisher phase. The variables measured were carcass weight and percentage of internal organs (liver, heart, gizzard, lymph). The method used in this research was the experimental method using Completely Randomized Design with three treatments and four replications (each replication consists of three broilers), with Duncan Multiple Range Test as further test. The result showed that of phytase supplementation in feed had a very significant effect on carcass weight (P <0.01), but did not affect the percentage of internal organs (liver, heart, gizzard, and lymph). This indicates that the addition phytase of Bukholderia sp. strains HF. 7 at 750 FTU/ kg of feed may increase carcass weight as with commercial feeding, although there is no increase in liver, heart, gizzard, and caeca percentage