2,550 research outputs found

    Thermal Dispersion Model of Water Cooling Pltgu Cilegon Ccpp Discharge Into Margasari Coastal Waters at the Western Coast of Banten Bay

    Get PDF
    Thermal dispersion model based on the hydrodynamics model was applied on PLTGU Cilegon (electric power industry based on gas and steam) at the coast of Margasari, Pulo Ampel District, Serang-Banten. This PLTGU used around 60.000 mP3P/hour of seawater as cooling water system. Therefore, it produced water with high temperature of about 5 PoPC higher than the sourounding of seawater temperature. This high water temperature was flowed out into the coastal waters. This study tried to predict their distribution according to southeast and northeast monsoon. Model verification was conducted both to hydrodynamics component (tide and current) and water temperature. The verification results show good enough patterns between the model results and field measurement

    Analisis Pola Sebaran Sedimen Tersuspensi Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh Di Perairan Muara Sungai Banyuasin

    Get PDF
    TSS (Total suspended solid) adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air berupa komponen biotik (fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi,dll), ataupun komponen abiotik (detritus dan partikel-partikel anorganik) yang masuk ke perairan melalui sungai menuju ke wilayah pesisir dan laut , dapat dilihat pengaruhnya secara langsung di perairan pesisir. Aktivitas manusia di hulu seperti illegal loging, pembuatan parit, transportasi, industri dan rumah tangga memberi sumbangan yang nyata terhadap peningkatan TSS di Muara Banyuasin. Penelitian analisis pola sebaran sedimen tersuspensi menggunakan teknik penginderaan jauh di perairan Muara Banyuasin telah dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai dengan Oktober 2013. Data Landsat ETM 7 dikaji untuk memetakan sebaran TSS di Perairan Muara Banyuasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran TSS insitu dan pendugaan, mengetahui algoritma TSS pendugaan yang sesuai di Muara Banyuasin dan mengaplikasikanya pada citra 31 Maret 2004, 29 Maret 2009 dan 24 Maret 2013. Pengolahan data citra landsat ETM 7 tanggal 9 April 2013 adalah untuk mengetahui pendugaan konsentrasi TSS dan mengolah data insitu yang diambil tepat saat perekaman citra. Konsentrasi TSS pendugaan diregresikan dengan data insitu. Hasil penelitian menunjukkan hasil dari regresi polynomial antara TSS pendugaan dan TSS insitu koefisien determinasi (R2) terbesar adalah 0,426 dihasilkan oleh algoritma Budhiman. berdasarkan data insitu menunjukkan konsentrasi TSS saat surut berkisar 40,33 mg/l-755,66 mg/l sedangkan saat pasang berkisar 113,44 mg/l-477,11 mg/l. Konsentrasi TSS pendugaan dalam kurun waktu 9 tahun (2004-2013) menunjukan bahwa terjadi peningkatan TSS di Muara Banyuasin

    Pemetaan Batimetri Menggunakan Metode Akustik Di Muara Sungai Lumpur Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan

    Full text link
    Informasi kedalaman merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk beberapa kajian kegiatan sumberdaya kelautan. Namun, saat ini peta batimetri untuk perairan dangkal masih sangat terbatas, termasuk wilayah Muara Sungai Lumpur. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan batimetri di Muara Sungai Lumpur. Pengukuran batimetri menggunakan metode akustik yaitu pendeteksian target di perairan dengan proses perambatan suara. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 3–5 Juli 2014 di Muara Sungai Lumpur. Pengukuran pasang surut untuk menentukan mean sea level (muka laut rata-rata) yang dijadikan koreksi kedalaman. Hasil dari penelitian diketahui mean sea level 3,016 meter dengan kedalaman perairan rata-rata 4,2 meter, dimana kedalaman tertinggi sedalam 10,4 meter terletak di hulu dan kedalaman terendah 0,7 meter pada muara sungai. Pada badan sungai kemiringan bervariasi antara 5-9 derajat, sedangkan pada pantai lebih landai dengan kemiringan dibawah 1 derajat

    Temperature effects on the magnetization of quasi-one-dimensional Peierls distorted materials

    Full text link
    It is shown that temperature acts to disrupt the magnetization of Peierls distorted quasi-one-dimensional materials (Q1DM). The mean-field finite temperature phase diagram for the field theory model employed is obtained by considering both homogeneous and inhomogeneous condensates. The tricritical points of the second order transition lines of the gap parameter and magnetization are explicitly calculated. It is also shown that in the absence of an external static magnetic field the magnetization is always zero, at any temperature. As expected, temperature does not induce any magnetization effect on Peierls distorted Q1DM.Comment: 11 pages, 2 figure

    Evidence for competition between the superconducting and the pseudogap state in (BiPb)_2(SrLa)_2CuO_{6+\delta} from muon-spin rotation experiments

    Full text link
    The in-plane magnetic penetration depth \lambda_{ab} in optimally doped (BiPb)_2(SrLa)_2CuO_{6+\delta} (OP Bi2201) was studied by means of muon-spin rotation. The measurements of \lambda_{ab}^{-2}(T) are inconsistent with a simple model of a d-wave order parameter and a uniform quasiparticle weight around the Fermi surface. The data are well described assuming the angular gap symmetry obtained in ARPES experiments [Phys. Rev. Lett {\bf 98}, 267004 (2007)], where it was shown that the superconducting gap in OP Bi2201 exists only in segments of the Fermi surface near the nodes. We find that the remaining parts of the Fermi surface, which are strongly affected by the pseudogap state, do not contribute significantly to the superconducting condensate. Our data provide evidence that high temperature superconductivity and pseudogap behavior in cuprates are competing phenomena.Comment: 5 pages, 3 figure
    • …
    corecore