7 research outputs found

    PENGEMBANGAN INSTRUMEN MATERI FISIKA KELAS XI UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMA NEGERI 8 MAKASSAR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan menganalisis kualitas pengembangan instrumen materi fisika kelas XI agar dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan yang dikemukakan oleh Allen (1979) yang melalui 6 tahap yaitu plan the test, write item for each of the areas in the plan, administer all the item to a reasonably, conduct an item analysis, administer the revised test the another representative sample of examinee dan test standardization. Untuk mengetahui tujuan tersebut diperoleh koefisien validitas isi, koefisien reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda butir instrumen. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XII IPA SMAN 8 Makassar terdiri dari 106 peserta  didik. Jumlah butir yang dikembangkan sebanyak 52 butir soal pilihan ganda. Hasil penelitian ini yaitu instrumen materi fisika kelas XI yang dikembangkan memiliki kualitas dengan kategori sangat layak berdasarkan hasil uji validasi ahli sebesar 0,96. Jumlah butir soal yang diujicobakan sebanyak 40 butir. Ujicoba instrumen dilakukan sebanyak dua kali dan menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,87 untuk ujicoba pertama dan ujicoba kedua. Dengan hasil analisis yang telah diperoleh maka instrumen materi fisika kelas XI yang dikembangkan tergolog valid dan reliabel baik secara teoretik maupun seara empirik. Sehingga menghasilkan instrumen tes yang baik dengan jumlah butir tes soal pilihan ganda sebanyak  33 butir soal. Kata Kunci : Instrumen Materi Fisika, Keterampilan Berpikir Kritis, Validitas, Reliabilita

    Kesesuaian Kawasan Budidaya Rumput Laut di Teluk Saleh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

    Get PDF
    Rumput laut merupakan salah satu komoditas sumber daya pesisir dan laut yang memilki nilai ekonomis yang tinggi. Kabupaten Sumbawa memiliki potensi kawasan yang sangat menunjang untuk budidaya rumput laut dengan luas perairan pesisir ± 3.831,72 Km². Masyarakat pesisir di sekitar Teluk Saleh melakukan usaha budidaya rumput laut jenis Eucheuma Cottonii. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian kawasan untuk budidaya rumput laut menggunakan SIG. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis spasial (keruangan) dan analisa tabular terhadap kesesuaian kawasan dalam SIG. Hasil analisis spasial dan tabular terhadap kesesuaian kawasan untuk budidaya rumput laut berhasil ditentukan kawasan yang sesuai untuk budidaya rumput laut, menunjukkan bahwa lokasi yang sesuai adalah di perairan Kecamatan Plampang dengan luas sekitar 36.061,17 hektar atau 60,34 % dari luas total wilayah kawasan pengembangan

    Ekosistem Lamun Sebagai Bioindikator Lingkungan Di P. Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara

    Full text link
    Seagrass ecosystem has a function of spawning, nursery, and feeding ground. Besides, it could be used as a bio-indicator of environmental health. This study of seagrass ecosystem was done in 17- 22 May 2014 in Lembeh Island and Tanjung Merah, Bitung. The purpose of the study is to obtain existing condition of seagrass ecosystem and its role as environment bio-indicator. Purposive sampling method was used representing all study sites. Structure analysis of seagrass communities describes the existing condition, while scoring / weighting method estimate current condition of the seagrass. Results that show there are seven species of seagrass. In the stations opposite to Bitung mainland, 75% of the seagrass are Enhalus acoroides (10-50% covers). Importance value index of the seagrass species were Enhalus acoroides (231–300 %), Thalassia hemprichii ( 102–198 %) and Halophila ovalis (110 %) respectively. Based on the weighting method and environmental standard quality, seagrass ecosystem in Lembeh island opposite to Bitung mainland was in damage and unhealthy condition, while seagrass ecosystem opposite to the open sea was in a good and healthy condition. This was due to the domestic waste that is trapped in seagrass ecosystem in the study site. It is necessary to improve awareness to maintain quality of environmental
    corecore