8 research outputs found

    METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TK4MK ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR

    Get PDF
    Dari penelitian bertujuan ini dilakukan yaitu agar dapat melihat dan mengetahui perbedaan dari hasil belajar melalui metode kooperatif tipe STAD dengan metode diskusi  pada mata pelajaran  PPKn siswa-siswi di SMPN 21 Kota Tangerang Selatan terhdapap hasil Belajar mereka khususnya kelas 7. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik pada SMP Negeri 21 Tangerang Selatan Dalam mengambil sebuah populasi terjangkau penelitian ini dilakukan di seluruh siswa kelas 7 kemudian diambil contoh 64 siswa dari hasil pretest. Setelah itu dibagi 2 kelompok ya itu ada di kelas 7.1 sebagai kelas kontrol dan 7.2 kelas eksperimen. Kemudian penelitian ini juga mengkaji variabel hasil belajar kemudian pelajaran PPKN dan dan belajar dengan menggunakan start yang dilakukan pada penelitian ini. ntuk memenuhi syarat instrumen yang baik maka dalam penelitian ini pengujian instrumen dilakukan dengan uji validitas, uji reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran. Sedangkan untuk uji persyaratan analisis dalam penelitian adalah uji normalitas dan uji homogenitas dan selanjutnya pengujian hipotesis dengan uji t. Dan berdasarkan hasil penelitian pada uji normalitas dengan metode Liliefors baik untuk metode STAD (kelas eksperimen) normal karena nilai Lhitung lebih kecil dari nilai Ltabel. Hal ini diketahui dengan nilai untuk kelas eksperimen sebesar nilai Lhitung –0,167 ttabel 1,999 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa hasil belajar  peserta didikmelalui metode STAD terdapat peningkatan dibandingkan dengan metode diskusi dalam pembelajaran PPKn Kata Kunci :Diskusi, Hasil Belajar dan Metode Belajar STA

    MATERI CIVIC EDUCATION MAMPU MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK

    Get PDF
    AbstrakMateri Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) mampu membentuk karakter peserta didik di kelas VIII salahsatu MTs swasta di Kecamatan, Pamulang, Kota Tangerang-Selatan. Tujuan Pendidikan merupakan bagian dari kebutuhan setiap manusia untuk meningkatkan martabat manusia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan sumber daya utama dalam pembangunan yang lebih maju. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yang merupakan bagian dari penelitian deskriptif kuantitatif. Data penelitian diambil menggunakan teknik random sampling dari jumlah populasi sebanyak 52 peserta didik. Dari populasi ditetapkan sampel sebanyak 34 peserta didik. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data adalah berupa kuesioner dan nilai raport. Hasil Materi pendidikan kewarganegaraan mempunyai hubungan yang signifikan  membentuk karakter peserta didik. Dari perhitungan hasil hipotesis yang dilakukan  dengan menggunakan rumus korelasi product moment  diperoleh harga indeks korelasi rhitung sebesar 2,345 sementara rtabel 0,339. Ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (2,345 ˃ 0,339 ). Selanjutnya untuk mengetahui tingkat keberartian kedua variabel tersebut diperoleh hasil thitung pada taraf signifikansi    ( ɑ ) = 0,05 sebesar 5,96 dan ttabel 1,697 dengan demkian thitung lebih besar daripada ttabel ( 5,96 ˃ 1,697 ). Hasil ini menunjukan bahwa koefisien korelasi product moment signifiken positif yang searah. Dalam hal ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa materi pendidikan kewarganegaran mampu membentuk karakter peserta didik, seperti halnya di MTs swasta daerah Pamulang Kota Tangerang Selatan.Kata kunci: Materi pendidikan kewarganegaraan, karakter peserta didi

    Insersi Pendidikan Anti Korupsi Dalam Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi

    Get PDF
    Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu usaha sadar dari segenap komponen masyarakat dan pemerintah unutk menjadi warga negara yang baik dalam bermasyarakat , yaitu mampu menjalankan perannya dan serta fungsinya sebagai warga negara Secara implementatif, insertion yang berarti “penyisipan”. Penyisipan maksudnya adalah menyisipkan mata kuliah PAK ke dalam mata kuliah PKN. Penyisipan ini pada prinsipnya tidak merubah esensi substansi materi PKN, tetapi justru menguatkan PKN dalam hal materi dan metode pembelajarannya. Insersi pendidikan antikorupsi dalam pembelajaran di Perguruan Tinggi memiliki landasan yuridis dalam Surat Edaran Kemendikbud No. 1016/E/T/ 2012.implementasi dari Instrukti Presiden (Inpres) No. 55 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Kemdikbud. PAK adalah sebuah program pendidikan pengajaran tentang tindakan korupsi.Dari hasil wawancara mendalam kepada seluruh ketua program studi yang ada di Universitas Pamulang dan dari masukkan-masukkan pada saat forum group discussion oleh narasumber judul ‘Insersi Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan disimpulkan:  Universitas Pamulang pada dasarnya memiliki persepsi yang sama mengenai sangat memungkinkan adanya pendidikan antikorupsi untuk diinsersikan pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pamulang memberikan tambahan-tambahan mengenai PAK yang disisipkan atau diinsersikan dalam mata kuliah PKN . Ketua program studi dan juga masukan dari narasumber  juga memungkinkan untuk memasukkan PAK di dalam mata kuliah wajib umum PKN tersebutKata-kata kunci: Insersi1; Pendidikan Anti Korupsi 2; Pendidikan Kewarganegaraan

    Membentuk Sikap Kemandirian Melalui Aktivitas Belajar Peserta Didik

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini ingin mengetahui upaya pembentukan sikap kemandirin peserta didik melalui aktivitas belajar didalam kelas, diharapkan peserta didik menjadi mandiri dalam belajar. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metodologi penelitian grounded Theory subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik MTs Nur As-Sholihat, Kepala Sekolah, Guru PPKn, Guru Agama, dan Guru BK. Instrumen dalam pengumpulan data yang digunakan adalah instrumen wawancara kepada guru dan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik yang mempunyai ketergantungan dengan teman ketika mengerjakan tugas, menjadi tidak bertanggung jawab pada tugasnya, belum percaya diri dalam menyampaikan pendapat atau bertanya. Namun, guru mempunyai cara dalam pembentukan sikap kemandirian yaitu salah satunya dengan memilih metode pengajaran yang tepat dalam aktivitas belajar yang dapat membangun sikap kemandirian peserta didik, sehingga menjadikan peserta didik yang berperan aktif, berani mengambil keputusan, menyelesaikan tugas dengan baik, tentunya menjadi bertanggung jawab dan percaya diri dan tidak tergantung dengan teman. Dengan begitu aktivitas belajar akan menghsilkan feed back yang baik antara guru dan peserta didik. Kata Kunci : Sikap Kemandirian; Aktivitas Belajar; Upaya Guru

    MENGINSERSIKAN PAK DI TINGKAT UNIVERSITAS PADA MATA KULIAH MKWU

    Get PDF
    Dalam konteks Indonesia, warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila harus memiliki wawasan global, karena dalam prinsip kemanusiaan (humanity) yang ada pada sila kedua Pancasila mengandung dimensi yang dapat membuat warga negara Indonesia memiliki wawasan global. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata kuliah wajib bagi perguruan tinggi di Indonesia. Dasar hukumnya merujuk pada Pasal 37 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan kewarganegaraan wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Penyisipan ini pada prinsipnya tidak merubah esensi substansi materi Pendidikan Pancasila, tetapi justru menguatkan Pendidikan Pancasila dalam hal materi dan metode pembelajarannya. Insersi pendidikan antikorupsi dalam pembelajaran di Perguruan Tinggi memiliki landasan yuridis dalam Surat Edaran Kemendikbud No. 1016/E/T/ 2012.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana materi pendidikan anti korupsi dapat di Insersikan dalam mata kuliah wajib Pendidikan Kewarganegaraan. Metode Penelitian ini mengunakan analisis deskriptip teoritik atau penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan lebih banyak cinderung analisis. Selaian itu dapat memberikan gambaran yang komprehensif dan umum tentang latar belakang penelitian yang di lakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada seluruh ketua program studi yang ada di Universitas Pamulang maka peneliti dapat menggambarkan dan mendeskripsikan hasilnya sebagai berikut ini pendidikan antikorupsi yang disisipkan atau diinsersikan dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan sangat diapresiasi karena hal ini bisa berdampak menanamkan etika etika pendidikan antikorupsi mahasiswa memberikan suri teladan setelah bekerja di tengah masyarakat. Kesimpulan: Pihak program studi yang ada di lingkungan Universitas Pamulang hendaknya dapat menghadirkan atau memberikan mata kuliah wajib umum khususnya Pendidikan Kewarganegaraan kepada betul-betul ahli dalam pendidikan kewarganegaraan guna materi pendidikan anti korupsi yang telah diinstruksikan atau dimasukkan di dalam mata kuliah tersebut dapat disampaikan dengan baik dan juga memenuhi apa yang diinginkan dari sosialisasi dan kompetensi dari mata kuliah tersebut

    SOSIALISASI BERMEDIA SOSIAL YANG HUMANIS BAGI GURU DAN ORANG TUA SISWA

    Get PDF
    AbstrakMedia social (social media) saat ini menjadi kebutuhan pokok masyarat. Hampir semua lapisan masyarakat menggunakan social media untuk mengakses segala sesuatunya. Dengan social media segala informasi dapat diakses dengan mudah cepat. Dan sinilah masyakat mulai memanfaatkan perkembangan media digital ini sebagain alat intraksi komunikasi social dengan yang lainnya: berbagi ilmu pengetahuan, lewat tulisan, gambar, video dan lainnya melalui media social berbasis digital. Media social seperti candu bagi kehidupan masyarakat, bahkan karenanya tidak segan-segang masyarakat untuk mengeluarkan biaya besar. Ini yang harus menjadi sorotan kita bersama, bahwa ketergantungan masyarakat pada media social memberikan berbagai macam dampak: positif dan juga negative. Dampak positif, artinya masyarakat dapat dengan baik menggunakan social media. Sedangkan dampak negatif adalah kecenderungan masyarakat hanya mampu menggunakan saja, tanpa memahami fungsi dari tujuan yang sebenarnya, dan hasilnya pun dapat merugikan orang lain, terlebih dirinya sendiri. Hal ini yang dirasa perlu oleh kita (tiem PkM) untuk disosialisasikan bagaimana bersosial media yang humanis bagi masyarakat, orang tua siswa termasuk guru-guru SMPN 9 Tangerang Selatan. Melalui sosialisasi ini akan ada banyak trik dan tip dalam menghadapi masalah yang sering ditemukan dilingkungan dalam komunikasi kehidupan sosial guru dan orang tua di sekolah salah satunya dengan kebijakan sekolah.Kata kunci: Media, Sosial, Humanis AbstractSocial media (social media) is currently a basic need of society. Almost all levels of society use social media to access everything. With social media all information can be accessed easily and quickly. And this is where the community begins to take advantage of the development of digital media as a means of social communication interaction with others: sharing knowledge, through writing, pictures, videos and others through digital-based social media. Social media is like an opium for people's lives, and because of that, people don't hesitate to spend big money. This should be our common spotlight, that people's dependence on social media has various impacts: positive and negative. Positive impact, meaning that people can use social media well. While the negative impact is the tendency of people to only be able to use it, without understanding the function of its true purpose, and the results can be detrimental to others, especially themselves. This is what we (the PkM team) feel is necessary to socialize on how to socialize humane media for the community, parents of students, including the teachers of SMPN 9 South Tangerang. Through this socialization, there will be many tricks and tips in dealing with problems that are often found in the environment in the communication of the social life of teachers and parents at school, one of which is school policy.Keywords: Media, Social, Humanis

    Dampak Kebijakan Pembelajaran Blended Learning pada Mahasiswa Universitas Pamulang dalam Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    ABSTRACTThe purpose of this study was to find out how the impact and constraints of blended learning policies on new students of the UNPAM PPKn Study Program during the covid-19 pandemic. This type of research is qualitative research using a case study approach or descriptive qualitative research is research that intends to understand the phenomenon of this blended learning policy on students, especially in the Pancasila and Citizenship Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Pamulang University. The data collection techniques used in this study were interviews, observations, and documentation. Overall, it can be said that the informants, namely students, can take part in the blended learning process via mobile phones or laptops and so on and are connected directly to the internet and they also have no difficulties. means to take part in learning is called the learning management system at Pamulang University.Keywords: Blended Learning; Policy; Learning ABSTRAKTujuan penelitian ini ialah mengetahui bagaimana dampak dan kendala kebijakan pembelajaran blended learning pada mahasiswa baru Program Studi PPKn UNPAM dalam masa pandemi covid-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus atau penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang kebijakan blended learning ini terhadap mahasiswa khususnya di Prodi Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi Hasil penelitian ini Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa para informan yaitu mahasiswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara blended learning melalui handphone atau gawainya laptop dan sebagainya serta terhubung langsung dengan internet dan mereka juga tidak mendapat kesulitan berarti untuk mengikuti pembelajaran disebut sistem learning management system yang ada di Universitas Pamulang.Kata Kunci : Blended Learning;  Kebijakan; Pembelajara

    The Importance of Civic Education Learning on Nationalism in the Era of Globalisation

    No full text
    Abstract In this era of globalization, there are negative and positive impacts that can significantly affect the character or identity of Indonesian society, especially the younger generation and the loss of a sense of nationalism or love for the Republic of Indonesia. Therefore, Civic Education is the basis for the younger generation in Indonesia in responding to the negative impacts of globalization. This research uses a library method that is looking for reliable sources such as scientific journals, research articles and descriptive reports that are relevant. The results of this study indicate that the role of Civic Education is very important for the Indonesian state in this era of globalization, which aims to preserve the character or identity of the Indonesian state and be able to compete with foreign cultures. This has proven to be very important for the Indonesian people, such as the Indonesian people being able to think critically, have innovative and creative and of course obey the rules that apply in Indonesia. Therefore, understanding the role of civic education through the education sector requires synergy between all stakeholders. This will be the main capital needed in the current era of globalization. The term globalization is not a new term or a term of the day. Globalization can also be defined as the process of entering into a world that affects all important aspects of human life. Keyword: Civic Education, Nationalism Attitude, Nationalism in the era of globalizatio
    corecore