5 research outputs found

    Gambaran Tingkat Pengetahuan Bidan tentang Penundaan Pemotongan Tali Pusat Bayi Baru Lahir di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Tahun 2015

    Get PDF
    Penundaan pemotongan tali pusat adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang penolong persalinan untuk menunda dilakukannya pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir minimal 3 menit atau lebih, dengan tujuan mencegah terjadinya asfiksia, hipovolemik, perdarahan maternal dan menjaga kadar HB bayi tetap normal selama kurang dari 6 bulan lamanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan bidan tentang penundaan pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei - 07 Juli 2015 di RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa, penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, dengan 48 jumlah sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 responden bidan, terdapat 24 responden (50,00%) dengan tingkat pengetahuan yang baik, 20 responden (41,68%) yang memiliki pengetahuan yang cukup dan 4 responden (8,32%) yang memiliki pengetahuan yang kurang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: umur dan tingkat pendidikan, sedangkan lama kerja dan jumlah pelatihan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan bidan tentang penundaan pemotongan tali pusat di RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa

    Problem of Change dari Perspektif Agama, Filosofis, Psikologis, dan Sosiologi dalam Kepemimpinan Transformasional Pendidikan

    Get PDF
    Latar Belakang: Lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam melakukan perubahan-perubahan mendasar dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan: Mengidentifikasi hakikat agama, filosofi, psikologi, sosiologi dalam Kepemimpinan Transformasional Ketua STAI Haji Agus Salim Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Metode: Menggunakan metode studi kepustakaan, baik pada buku-buku, artikel, jurnal, atau media online yang membahas mengenai kepemimpinan transformasional disertai studi lapangan dengan teknik wawancara dan survey sederhana kepada Ketua STAI Haji Agus Salim Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Hasil: Ketua STAI Haji Agus Salim yang menjabat sejak Januari 2021 ini menunjukkan kepemimpinan transformasionalnya, setelah ditunjuk untuk menggantikan pimpinan sebelumnya yang sangat tidak menerapkan sistem manajerial yang baik dalam memimpin. Satu hal yang ditekankan beliau adalah mengembalikan kewibawaan pemimpin yang selama ini hilang. Segala sesuatu yang dilakukan harus ada dasar hukumnya (begitu menurut beliau) agar segala nya aman dan nyaman dalam melaksanakan tugas selama menjabat. Kesimpulan: Kepemimpinan transformasional adalah kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja melalui orang lain untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan. Dalam sudut pandangan Islam, keberhasilan pemimpin dalam manajemen lembaga pendidikan Islam akan membawa pemberdayaan dan peningkatan mutu dengan membawa nilai-nilai dasar kepemimpinan Islami, dapat dijadikan pedoman secara filsafat pendidikan Islam dalam membentuk peserta didik yang insan kamil. Pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana membangkitkan inspirasi dan berelasi dengan para pengikutnya. Kepemimpinan seorang (pemimpin) harus mempunyai sandaran-sandaran kemasyarakatan atau sosial basis

    Profil Kepatuhan Higiene Perorangan Penjamah Makanan di Instalasi Gizi dan Tata Boga Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso

    Full text link
    Latar belakang : Salah satu upaya higiene sanitasi makanan yaitu dengan meningkatkan higiene perorangan pada penjamah makanan yang merupakan kunci keberhasilan dalam pengolahan makanan yang aman dan sehat. Higiene perorangan yang terlibat dalam pengolahan makanan akan dapat dicapai, apabila dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui profil kepatuhan higiene perorangan penjamah makanan di Instalasi Gizi dan Tata Boga RSPI Prof. Dr. Sulianti SarosoMetode : Kajian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode potong lintang. Sampel meliputi petugas penjamah makanan di Instalasi Gizi dan Tata Boga - RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso periode tahun 2016.Hasil : Dari 19 penjamah makanan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (52.6%), tingkat pendidikan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan setara SMA (78.9%, Kondisi kesehatan penjamah makanan sebagian besar pernah MCU 73.7% dengan hasil sehat bersyarat, dari observasi perilaku diketahui bahwa penjamah makanan berperilaku tidak higienis diantaranya yaitu tidak memakai sepatu tertutup sebanyak 96.5%, tidak memakai baju kerja sebanyak 87.5%, tidak memakai masker sebanyak 77.2%, tidak memakai penutup kepala sebanyak 71.9%, tidak memakai sarung tangan sebanyak 50%, tidak memakai celemek sebanyak 33.3%, bercakap cakap sebanyak 28.1% dan tidak menutup makanan yang matang sebanyak 25.9%, kepatuhan dalam hygiene perorangan sebagian besar 89.5% dengan kepatuhan kategori kurang.Kesimpulan : Penjamah makanan sebagian besardengan kepatuhan kategori kurang 89.5% dan 10.5% dengan kepatuhan kategori sedang

    RANCANG BANGUN INDUSTRI TEPUNG LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERPADU

    Get PDF
    ABSTRACTTechnology to produce Aloe vera powder has  been implemented in Aloe vera centre (AVC), Pontianak, West Kalimantan in pilot-plant scale. Based on chemical analysis and biological activity test, Aloe vera powder can be used to formulate cosmetic, food and pharmaceutical products such as lotion, shampo, soap, food supplement, sun burn cream and healing. Based on AVC technology pilot plant, research on designing an integrated Aloe vera powder industry has been conducted with system approach which the aim was to establish its decision supporting system and design engineering of Aloe vera industry in optimum  scale. The research finding indicated that the application of system was able to synthesize ideas of interdiciplines; therefore it would improve the effectiveness of decision-making integratively. The research produced decision-supporting system model of integrated Aloe vera powder industry that accommodate the needs of stakeholders and should be effectively used by the decision makers facing dynamic change and information development. The research also produced process engineering flow diagram and layout of Aloe vera industry plant at economic optimum capacity.  These models includes the evaluation of the best Aloe vera product, the best location of industry,  material and energy balance, choise of specification of apparatus. This model can analyze the feasiability of Aloe vera powder industry in various capacities and optimize the economic capacity scale. To prevent farmer from decreasing Aloe vera price, this model designed  win-win solution cost between industry and farmer to keep sustainability of industry and increasing farmers income. This model can also calculate the farm to save industry in raw material sustainability. Financial analysis with case study in Aloe vera Centre, Pontianak, West Kalimantan, shows that optimum capacity 25 ton powder/year, raw material 1852 ton Aloe vera/year (minimum farm 26 ha) with yield 1,35%, production periode 8 hours/day, 240 days/year and feasible with Pay Back Period 4,04 years, Break Even Point 13,568 ton powder/year, Net B/C 2,00, IRR 36,96% and feasible.. Win-win solution price of Aloe vera Rp.1100,-/kg Aloe vera. Sensitivity analysis shows that limit of decreasing  product price  26.43% from normal price and limit of increasing raw material price Rp.3400/kg Aloe vera (normal price Rp.1100,-). Keywords : design, model, decision supporting system,  integrated aloevera powder industry

    RANCANG BANGUN INDUSTRI TEPUNG LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERPADU

    Get PDF
    ABSTRACTTechnology to produce Aloe vera powder has  been implemented in Aloe vera centre (AVC), Pontianak, West Kalimantan in pilot-plant scale. Based on chemical analysis and biological activity test, Aloe vera powder can be used to formulate cosmetic, food and pharmaceutical products such as lotion, shampo, soap, food supplement, sun burn cream and healing. Based on AVC technology pilot plant, research on designing an integrated Aloe vera powder industry has been conducted with system approach which the aim was to establish its decision supporting system and design engineering of Aloe vera industry in optimum  scale. The research finding indicated that the application of system was able to synthesize ideas of interdiciplines; therefore it would improve the effectiveness of decision-making integratively. The research produced decision-supporting system model of integrated Aloe vera powder industry that accommodate the needs of stakeholders and should be effectively used by the decision makers facing dynamic change and information development. The research also produced process engineering flow diagram and layout of Aloe vera industry plant at economic optimum capacity.  These models includes the evaluation of the best Aloe vera product, the best location of industry,  material and energy balance, choise of specification of apparatus. This model can analyze the feasiability of Aloe vera powder industry in various capacities and optimize the economic capacity scale. To prevent farmer from decreasing Aloe vera price, this model designed  win-win solution cost between industry and farmer to keep sustainability of industry and increasing farmers income. This model can also calculate the farm to save industry in raw material sustainability. Financial analysis with case study in Aloe vera Centre, Pontianak, West Kalimantan, shows that optimum capacity 25 ton powder/year, raw material 1852 ton Aloe vera/year (minimum farm 26 ha) with yield 1,35%, production periode 8 hours/day, 240 days/year and feasible with Pay Back Period 4,04 years, Break Even Point 13,568 ton powder/year, Net B/C 2,00, IRR 36,96% and feasible.. Win-win solution price of Aloe vera Rp.1100,-/kg Aloe vera. Sensitivity analysis shows that limit of decreasing  product price  26.43% from normal price and limit of increasing raw material price Rp.3400/kg Aloe vera (normal price Rp.1100,-). Keywords : design, model, decision supporting system,  integrated aloevera powder industry
    corecore