3 research outputs found

    HUBUNGAN KARATERISTIK DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEADAAN KESEHATAN BAYI DIPUSKESMAS DANUREJAN II YOGYAKARTA BULAN JULI TAHUN 2002

    Get PDF
    Masa bayi adalah saat yang rawan untuk terkena infeksi penyakit kerawanan itu umumnya berkaitan dengan karateristik ibu yang kurang mendukung dan pola asuh yang kurang baik, sehingga mengakibatkan keadaan kesehatan menjadi buruk. Beberapa penyakit yang sering menyerang bayi, bahkan merupakan penyebab utama kematian bayi diantaranya diare dan ISPA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan beberapa karateristik dan pola asuhnya terhadap keadaan kesehatan bayi di Puskesmas Danurejan II Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak minimal dua orang, satu diantaranya bayi usia 0-11 bulan yang telah diimunisasi lengkap sesuai umurnya dan tidak KEP di Puskesmas Danurejan II Yogyakarta. Sampel penelitian diambil secara proportional probability, dilanjutkan simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 90 responden. Penelitian memberi hasil bahwa : (1) responden sebagian besar telah menamatkan pendidikan lanjutan (63,3%); (2) sebagian besar responden bekerja (55,6%); (3) umur responden saat melahirkan sebagian besar berusia antara 25-35 tahun (85,6%); (4) sebagian besar responden memiliki balita dua anak (86,7%); (5) sebagian besar responden memiliki bayi dengan jarak kelahiran > 24 bulan (91,1%); (6) sebagian besar responden memiliki pola pengasuhan anak dengan kriteria tidak baik (53,3%); dan (7) sebagian besar responden memiliki bayi yang tidak sehat (51,1%). Variabel penelitian yang memiliki hubungan bermakna dengan keadaan kesehatan bayi adalah variabel pekerja ibu (X2 = 6,364; p = 0,012), jumlah balita dalam keluarga (X2 = 4,362, p = 0,037) dan pola asuh ibu (X2 = 8,671; p = 0,003). Saran dalam penelitian ini adalah : (1) hendaknya ibu tidak melalaikan kesehatan dan pengasuhan bayinya; (2) menunda keinginan punya anak lagi sampai balita yang ada telah berumur lebih dari lima tahun; (3) lebih membuka diri terhadap masukan pengetahuan tentang kesehatan pada umumnya dan pola asuh khususnya. Kata Kunci: POLA ASUH IBU, KEADAAN KESEHATAN BAY

    Modul Penerapan Interprofessional Collaborative Practice (IPCP) untuk Pengendalian Hipertensi di Puskesmas

    Get PDF
    Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah mengalami peningkatan yang memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih berat, misalnya stroke (terjadi pada otak dan menyebabkan kematian yang cukup tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi kerusakan pembuluh darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi juga dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal, penyakit pembuluh lain dan penyakit lainnya (Syahrini et al., 2012). Di Indonesia, berdasarkan hasil riset kesehatan tahun 2007 diketahui bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia sangat tinggi, yaitu rata-rata 3,17% dari total penduduk dewasa. Hal ini berarti dari 3 orang dewasa, terdapat 1 orang yang menderita hipertensi (Riskesdas, 2008). Hasil penelitian yang dilakukan oleh 2 Riskesdas menemukan prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 25,8%. Daerah Bangka Belitung menjadi daerah dengan prevalensi hipertensi yang tertinggi yaitu sebesar 30,9%, kemudian diikuti oleh Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%) (Riskesdas, 2013). Berdasarkan latar belakang diatas, untuk mengurangi angka kejadian hipertensi di Indonesia maka penulis mengambil judul "Perlunya Komunikasi Interprofesi dalam Mengendalikan Angka Kejadian Hipertensi"
    corecore